Basic
science 1
KELOMPOK 6
GANJAR PRATAMA HIDAYAH ( 030001900051 )
GISELLA ANNISA ( 030001900052 )
HARDIANA LESTARI ( 030001900053 )
HARSHEENA GOBIND ( 030001900054 )
HARVEHANANDAR ( 030001900055 )
HILAL SAIFUL ZUHRI ( 030001900056 )
HUMAIRRAH ADITYA NISRIN ( 030001900057 )
HUWAYNAN NYSA DJIBY ( 030001900058 )
IBRAHIM FAUDIZIDANE ( 030001900059 )
IMAM AKBAR RAMADHAN ( 030001900060 )
INAYA NABILA ( 030001900061 )
SKENARIO 2 : BALITA MAKAN,
TIDUR DAN MAIN
Seorang mahasiswi kedokteran tingkat akhir sedang melakukan
penelitian pada sejumlah balita. Mahasiswa tersebut mempelajari
bagaimana makanan tambahan dapat menjadi sumber energi. Zat
makanan mengalami proses pencernaan hingga ke tingkat sel.
Hasil pencernaan tersebut digunakan dalam proses respirasi sel.
Energi yang dihasilkan akan digunakan untuk beraktivitas dan
bertumbuh. Sebagai unit terkecil dalam kehidupan, sel tetap
membutuhkan organel - organel untuk menjalankan fungsinya. Hal
inilah yang akan diteliti oleh mahasiswa tersebut melalui berbagai
percobaan kimia.
Penelitian Mahasiswa
Kedokteran anorganik
Kimiawi sel
organel Makanan tambahan struktur
pada balita
aerob
fungsi
proses
anaerob Melalui proses
respirasi sel
metabolisme enzim
hasil
Untuk aktivasi Reaksi anabolisme
Reaksi katabolisme
TE
glikolisis Siklus krebs
energi DO
7
Learning
Objective
1. Mengetahui fungsi dan struktur
organel sel
2. Menjelaskan proses dan hasil proses
respirasi sel
3. Mengetahui bentuk dan jenis sel
4. Menjelaskan komunikasi antar sel
5. Menjelaskan kimiawi sel
6. Menjelaskan enzim yang berperan
dalam proses metabolisme
7. Menjelaskan empat jaringan dasar
8
Organel Sel
Mitokondria Lisosom Sitoplasma
Struktur : Membentuk pencernaan Cairan sel yang mengisi
Berbentuk lonjong dan intrasel untuk ruang antara membran
berukuran 1 - 10ℳm mencerna: sel dengan inti sel.
Fungsi: 1. Struktur sel yang Struktur:
rusak Tersusun atas bahan
Tempat respirasi aerob 2. Partikel makanan
untuk pembentukan dasar cair (sitosol)
yang dicerna sel
ATP sebagai sumber 3. Zat yang tidak Senyawa organik
energi sel. diinginkan, seperti terlarut
bakteri Fungsi:
Tempat terjadinya
9 reaksi kimia
Membran Sel Nukleus Apparatus Golgi
Fungsi: Fungsi: Struktur:
- Melindungi Sel - Membentuk DNA Kumpulan vesikel pipih
- Mengatur keluar - Mengarahkan dengan bentuk berkelok
masuknya zat sintesis protein - kelok.
- Penerima - Sebagai cetak biru Fungsi:
rangsangan dari genetik selama
luar replikasi sel Proses sekresi &
- Penghubung ekskresi
antara sitoplasma
dan lingkungan
luar.
10
Retikulum Endoplasma
Saluran dalam
sitoplasma yang
menghubungkan RE Halus
membran sel dengan Struktur:
nukleus
S. Tubulus dan vesikel
Fungsi: pipih yang terikat
Transportasi protein dengan membran
Ciri - Ciri:
RE Kasar Tidak memiliki ribosom
Ciri - Ciri: Fungsi:
Memiliki ribosom Mensintesis Lemak
Fungsi:
Sintesis protein
11
Proses Respirasi Sel
12
GLIKOLISIS
13
DEKARBOKSILASI OKSIDATIF DAN
SIKLUS KREBS
14
TRANSPORT ELEKTRON
15
SEL
➔ STRUKTUR PENYUSUN SEL TUBUH
1. Prokariot: sel yang belum memiliki nukleus/ tidak memiliki
membran inti yang memisahkan materi genetik di inti sel.
Berdiameter 0,1-1 mikrometer.
2. Eukariot : sel yang memiliki nukleus dan organel
bermembran. Diameter: 10-100 mikrometer.
➔ BANYAK SEL PENYUSUN TUBUH
1. Uniseluler : bersel satu. Segala bentuk kegiatan hidupnya
dilakukan oleh sel itu sendiri.
2. Multiseluler : bersel banyak. Dapat dilihat dengan mata
16
Bentuk bentuk sel
17
KOMUNIKASI SEL
18
Komunikasi jarak dekat
19
neurohormon
DIHASILKAN OLEH SEL SARAF KHUSUS DALAM
HIPOTALAMUS
BERFUNGSI MENDORONG HIPOFISA MENGHASILKAN
HORMON
TERDIRI DARI :
•CRF (CORTICOTROPIN RELEASING FACTOR) Untuk mendorong
sekresi ACTH (Adrenocorticotropin Hormone)
•GHRF (GROWTH HORMONE RELEASING FACTOR). Untuk
mendorong sekresi GH (Growth Hormone)atau somatotropin.
•TRH (THYROTROPIN RELEASING HORMONE). Untuk mendorong
sekresi tirotropin.
•LHRH (LUTENIZING HORMON RELEASING HORMONE). Untuk
mendorong sekresi LH (Luteinizing Hormone).
20
•GnRH (GONADOTHROPIN RELEASING HORMONE). Untuk
mendorong sekresi gonadothropin (FSH dan LH).
Komunikasi jarak jauh
1.POTENSIAL
AKSI PADA SEL
SARAF DAN
OTOT.
2.HORMON YANG
DIHASILKAN
OLEH KELENJAR
ENDOKRIN,
KEMUDIAN
MASUK KE
ALIRAN DARAH 21
DAN
Komunikasi kontak langsung diantara
sel-sel
22
INTERAKSI ANTARA MOLEKUL-
MOLEKUL PERMUKAAN
SEL(PENGENALAN ANTAR SEL)
23
Tahap-tahap pensinyalan sel
1. PENERIMAAN (RECEPTION) MERUPAKAN
PENDETEKSIAN SINYAL YANG DATANG DARI LUAR
SEL OLEH SEL TARGET.
2. PENGIKATAN MOLEKUL SINYAL MENGUBAH
PROTEIN RESEPTOR, MENGAWALI PROSES
TRANSDUKSI.
3. SINYAL YANG DITRANDUKSI AKHIRNYA MEMICU
RESPONS SPESIFIK
24
Kimiawi sel
Komposisi :
‐ Air
‐ Ion Anorganik
‐ Bio Molekul : Lemak, Karbohidrat, Protein
25
1. Lemak
- Sebagai penyusun selaput plasma
- Sebagai pelindung
- Gudang penyimpan energi tubuh
1. Karbohidrat
- Zat gizi yang diperlukan untuk menghasilkan energi yang terdiri : C, O2, H2
1. Protein
- Mengatur proses - proses metabolisme dalam bentuk enzim hormon dan sebagai mekanisme
perjalanan tubuh serta sumber utama energi dan zat pembangun
- Katalis : reaksi kimia sel dalam hidup
- Mekanik : struktural dan peran kontraktil
1. Air : 70% dari total masa sel
2. Ion Anorganik : 1% dari total massa sel
- Contoh : Na+, Mg2+, K+, P, HCO3-, Cl, Zn, Cu
26
ENZIM
➔ Enzim adalah senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel
makhluk hidup dan berfungsi sebagai Biokatalisator (melakukan
laju tanpa ikut bereaksi).
➔ Enzim-enzim yang berperan dalam metabolisme, antara lain :
◆ Oksidasi
◆ Katalase
◆ Hidrase
◆ Dehidrogenase
◆ Transphotorillase
◆ Karboksilase
◆ Desmolase
◆ peroksida 27
4 jaringan dasar
1. Jaringan Epitel
Bentuk: Pipih
Pipih selapis terdapat pada (kapiler darah dan
alveolus) dan berfungsi untuk difusi
Pipih berlapis terdapat pada (esofagus,kulit dan
vagina) dan berfungsi untuk sekresi dan proteksi
28
Bentuk epitel selapis dan
berlapis
29
Bentuk dan dimensi jaringan
epitel:
● Columnar (silindris):
berbentuk seperti pipa
● Kuboid(kubus);
berbentuk seperti kubus
● Skuamosa (gepeng)
● Transisional : seperti
payung
● Bertingkat: seperti pipa
tetapi tidak semua
mencapai permukaan
atas
30
BANGUNAN KHUSUS: FUNGSI JARINGAN
❖ Mikrofillia: EPITEL:
tonjolan sitoplasma ● Sebagai protektif
untuk memperluas terhadap kerusakan
permukaan untuk mekanik kehilangan
meningkatkan cairan mutasi benda
kapasitas absorbsi asing
● Sebagai
❖ Silia:
absorbsi/penyerapan
● Kinetosillia
sekresi
(bergerak aktif)
● Kontraktil
● Silia ( tidak dapat
gerak)
31
JARINGAN SARAF
❖ Cirinya:
★ Matriks ekstraseluler
tidak ada
★ Sel berupa juluran
panjang yang berjalan
❖ Strukturnya: Badan sel,
inti sel, sitoplasma,
dendrit, neorit, sel schwan,
sinapsis.
32
Pembagian sistem saraf DAN FUNGSI
SARAF
SISTEM SARAF PUSAT
Terdiri dari otak dan medula FUNGSI SISTEM SARAF:
spinalis 1. Menerima rangsangan
2. Memberi respon
SISTEM SARAF TEPI 3. Mencegah rangsangan
4. Memberi tegangan
Terdiri dari saraf
kranial,spinal,dan saraf
perifer
33
JARINGAN OTOT
34
Ciri-Ciri
Otot Polos:
Otot Rangka: - Inti sel 1
- Inti sel - Aktivitas Otot Jantung :
berada di tepi secara - Berbentuk
- Kontraksi spontan silindris
cepat dan - Berbentuk - Involunter (
kuat seperti tidak sadar )
- Gerakan gelendong - Intinya
dipengaruhi berada
oleh ditengah
kehendak 35
LOKASI
Otot Rangka : Otot Polos : Otot Jantung :
- Lidah - Pembuluh Di Jantung
- Diafragma darah
- Mata/alat - Pencernaan
penggerak dan saluran
- Kerongkongan pernapasan
atas - Rahim
- Bagian gerak - Kantung Kemih
tubuh
36
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat adalah jaringan penyangga secara fisik &
menghubungkan jaringan lain.
Jenis:
- Jaringan Ikat Umum
- Jaringan Ikat Longgar
- Jaringan Ikat Padat
- Jaringan Ikat Retikular
- Jaringan Ikat Mukosa
37
Jaringan Ikat
Ciri - Ciri:
- Matriks ekstraseluler banyak
- Terdapat berbagai serat protein
38
Kesimpulan Saran
Dengan adanya kasus ini kita dapat lebih Kedepannya diharapkan mahasiswa
mengetahui dan memahami komunikasi dapat lebih memahami secara mendalam
antar sel , macam jaringan dasar, enzim, terhadap masalah atau kasus yang
komposisi kimiawi sel, dan respirasi sel. terjadi beserta komponen – komponen
sehingga kita dapat memahami bahwa yang ada pada kasus ini..
semua komponen yang ada dalam tubuh
berkesinambungan satu sama lain.
39
Daftar pustaka
● Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology Text and
Atlas. Edisi 13. McGraw Hill Lange : 2013
● Siregar FST. Metabolisme Karbohidrat. Jurnal
UNIMED. 2016; 5-18
● Rahmatan H. Liliasari. Konsep Katabolisme
Karbohidrat. JPII. 2012 ; 1(11) : 91-7
● Eroschenko VP. Atlas Histologi Difiore dengan
korelasi fungsional. Edisi II. Wolters Kluwer Health :
2009
40