Anda di halaman 1dari 27

Faisal Ali Ichwan 20180410099

Muradi Maiza 20180410384


 Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan
agar mendapat tempat khusus dalam pikiran. Pasar sasaran.

Tujuannya
 Menempatkan merek dalam pikiran konsumen untuk memaksimalkan
manfaat potensial bagi perusahaan.

Hasilnya
 Terciptanya dengan sukses suatu proposisi nilai yang terfokus pada
pelanggan , satu asalan kuat mengapa pasar sasaran hatus membeli produk
bersangkutan
 Positioning menuntut didefinisikan dan dikomunikasikannya kemiripan dan
perbedaan antar merk, dengan cara
1. membuat kerangka refrensi.
 Mentukan keanggotaan kategori
 Sekumpulan produk dengan mana suatu merek bersaing dan yang berfungsi sebagai
pengganti dekat.
 Menetukan untuk membidik jenis konsumen tertentu.
2. Titik perbedaan dan titik paritas
 Mendefinisikan asosiasi titik perbedaan dan asosiasi titik paritas yang tepat
 Titik perbedaan (point of difference, POD)
 Adalah atribut atau manfaat yang secara kuat diasosiasikan konsumen dengan suatu merek, dinilai
positif, dan diyakini dapat ditemukan kesamaann ya pada merek pesaing.

 Titik paritas ( point of parity, POP)


 Adalah asosisi yang tidak mesti unik untuk merek tetapi dapat dmiliki Bersama dengan merek
lain. Jenis asosiasi ini memiliki dua bentuk:
 Titik paritas kategori adalah asosiasi asosiasi yang dipandang esensial oleh konsumen untuk
suatu penawaran yang sah dan kredibel dalam kategori produk atau jasa tertentu.
 Titik paritas kompetitif adalah asosiasi yang dirancang untuk menghasilkan titik perbedaan
pesaing.
 Titik paritas harus ada yang cukup banyak konsumen yang
meyakini bahwa.,merek itu cukup baik pada dimensi itu.
 Titik perbedaan harus mendemonstrasikan keunggulan
yang jelas.
 Keanggotan kategori bisa menjadi masalah untuk produk
teknologi tinggi.
 Ada juga situasi di mana konsumen mengetahui
keanggotaan kategori merek.
 Merek kadang kadang diklasifikasikan dengan
dikategorikan dimana meraka itu tidak menjadi
anggotanya.
 Postioning tumpang tindih sering kali menarik sebagai
sarana menyatukan tujuan konsumen yang berpotensi
konflik dan menciptakan solusi terbaik untuk kedua pihak.
 Memiliki masalah ekstra, jika titik paritas dan titik
perbedaan pada kedua kategori itu tidak kredibel, merek
itu mungkin tidak dipandang sebagai pemain resmi dalam
kedua kategori tersebut dan akhirnya, tidak medapat
tempat di manapun.
 Menggumumkan manfaat kategori untuk meyakinkan konsumen
kembali bahwa merek akan menghantarkan alas an dasar bagi
pengguna kategori.
 Membandingkan dengan contoh merek terkenal dan penting dalam
sebuah kategori juga dapat membantu merek menspesifikasikan
kenggotaan kategorinya.
 Bergantung pada penggambaran produk penggambaran produk
yang mengikutin nama merek sering kali menjadi kali menjadi
sarana singkat untuk mengekspresikan asal-usul kategori.
 Pemasaran harus memutuskan pada tingkat apa pemasar akan menetaptakan titik
perbedaan merek. Pada tingkat terendah ada atribut merek pada tingakt
berikutnya manfaat merek dan pada tingkat atas ada nilai merek.
 kesulitan dalam menciptakan positioning merek yang kuat dan kompetitif adalah
bahwa banyak atribut atau manfaat yang membentuk titik paritasndan titik
perbedaan berkorelasi negative.
 Dengan mengatakan bahwa sebuah produk mempunyai siklus hidup, kita berarti
mengatakan tentang 4 hal berikut:
 Produk mempunyai usia yang terbatas.
 Penjualan produk melalui tahap-tahap berbeda, setiap tahap mempunyai tantangan yang
berbeda, peluang dan maslahnya berbeda.
 Laba naik turun pada berbagai tahap siklus hidup produk.
 Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian, dan sumber
daya manusia yang berbeda dalam setiap tahap siklus produk.
Ada 4 point dalam siklus hidup produk:

• Pengenalan
• Pertembuhan
• Kedewasaan
• Penurunan

• Ada 3 pola umum lain diperlihatkan dalam peraga:


Yang sering manjadi karakteristik dari peralatan dapur
kecil seperti pengaduk yang dipegang tangan dan
pembuat roti.
Sering menggambarkan penjual obat baru.
di sini penjualan melalui sederetan siklus hidup
berdasarkan penemuan karakteristik, penggunaan, atau
pengguna produk baru.
 Pelopor :
 Penemu : pihak pertama yang mengembangkan hak paten
 Pelopor produk : pihak pertama yang mengembangkan model yang berhasil
 Pelopor pasar : pihak pertama yang menjual kategori produk baru
 Keunggulan pelopor :
 Diingat namanya
 Menetapkan atribut kelas produk
 Menangkap lebih banyak pengguna
 Keunggulan produsen
 Kelemahan pelopor yang gagal :
 Produk yang kasar
 Diposisikan salah
 Muncul sebelum ada permintaan kuat
 Kehabisan sumber daya inovator
 Kurang daya saing melawan pesaing besar
 Ketidakkompetenan manajerial
 Ditandai dengan : peningkatan pesat dalam penjualan

 Beberapa strategi yang diterapkan oleh perusahaan agar pertumbuhan


yang pesat dapat dipertahankan :
 Memperbaiki kualitas atau menambah fitur dan memperbaiki gaya
 Menambah model baru dan produk petarung
 Memasuki segmen pasar yang baru
 Meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki distribusi yang baru
 Beralih ke iklan preferensi produk
 Menurunkan harga agar menarik konsumen selanjutnya yang sensitif
terhadap harga.
 Pada titik tertentu, tingkat pertumbuhan penjualan akan melambat, dan produk
akan memasuki tahap kedewasaan.
 Tahap ini terbagi menjadi tiga fase :
1. Pertumbuhan : Tingkat pertumbuhan penjualan mulai menurun
2. Kestabilan : penjualan per kapita mendatar karena kejenuhan pasar
3. Kedewasaan terkikis : tingkat penjualan absolut menurun
 Pada akhirnya, industri akan terdiri dari pesaing yang mapan yang digerakkan
oleh usaha untuk mendapatkan atau mempertahankan pangsa pasar.
 Tiga cara bermanfaat yang berpotensi mengubah arah jalannya merek :
1. Modifikasi pasar : usaha memperluas pasar
2. Modifikasi produk :
1. Perbaikan kualitas: yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja fungsional produk
2. Perbaikan fitur : yang bertujuan untuk menambahkan fitur-fitur baru seperti ukuran,
bahan, dan aksesori yang dapat merperluas kinerja produk
3. Perbaikan gaya : yang bertujuan untuk meningkatkan daya tarik estetik produk.
3. Modifikasi program pemasaran :
1. Harga
2. Distribusi
3. Iklan
4. Promosi penjualan
5. Penjualan pribadi
6. Layanan
 Penyebab penjualan menurun :
 Kemajuan teknologi
 Perubahan selera konsumen
 Peningkatan persaingan domestik dan luar negeri
 Akibat penjualan menurun :
 Kelebihan kapasitas
 Peningkatan pemotongan harga
 Pengikisan laba
 Positioning produk juga berubah sesuai evolusi pasar
 Pasar berevolusi melalui 4 tahap :
1. Kemunculan
2. Pertumbuhan
3. Kedewasaan
4. Penurunan
 Sebelum pasar terwujud, pasar ada sebagai pasar laten

 Contoh : misalnya, selama berabad-abad orang menginginkan alat


penghitung cepat, sehingga ada seseorang yang menyadari
kebutuhan ini dan mencari solusi teknologi dengan memunculkan
kalkulator
 Ditandai masuknya perusahaan baru :

 Jika perusahaannya kecil, perusahan itu akan menghindari


persaingan langsung dengan pelopor dan meluncurkan merek
produknya sendiri disalah satu sudut pasar

 Dan jika perusahaannya besar, perusahaan itu akan meluncurkan


produk di pusat dan menantang pelopor.
 Terjadi 2 tahapan :
 Tahap Fragmentasi pasar : terjadi ketika pasar melambat, dan
pasar terbagi menjadi segmen yang lebih rapuh.

 Tahap Konsolidasi pasar : tahap ini mengikuti tahap fragmentasi


pasar yang disebabkan oleh kemunculan atribut baru yang
mempunyai daya tarik pasar
 Tahap ini disebabkan oleh :
 Total tingkat kebutuhan masyarakat menurun

 Atau teknologi baru yang menggantikan teknologi lama

Anda mungkin juga menyukai