Anda di halaman 1dari 5

MRT Jakarta

Proses Gagasan MRT


• Gagasan Pembangunan MRT sebenarnya sudah dirintis sejak tahun 1985 oleh BJ Habibie, namun
belum dinyatakan sebagai proyek nasional. Hingga pada akhirnya diresmikan pada 24 Maret 2019.
• Pembangunan konstruksi fase 1 proyek kereta Mass Rapid Transit(MRT) Jakarta dimulai pada 10
Oktober 2013
• Pada 2005, Presiden Republik Indonesia menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan
proyek nasional dengan konsep pembangunan awal berupa konstruksi jalur bawah tanah yang
disebut subway. Subkomite MRT pun dibentuk untuk mendirikan perusahaan operator MRT. Di
pengujung jabatan Sutiyoso Pada 18 Oktober 2006, dasar persetujuan pinjaman dengan Japan
Bank for International Coorporation (JBIC) pun dibuat. Pada 28 November 2006 penandatanganan
persetujuan pembiayaan proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for
International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf
Anwar. JBIC pun mendesain dan memberikan rekomendasi studi kepada Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta. Telah disetujui pula kesepakatan antara JBIC dan Pemerintah Indonesia untuk menunjuk
satu badan menjadi satu pintu pengorganisasian penyelesaian proyek MRT ini.
Pendanaan Proyek MRT
• Proyek Pembangunan MRT dibiayai oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta serta didukung oleh dana pinjaman Pemerintah Jepang melalui Japan
International Cooperation Agency (JICA)
• Dana pinjaman JICA yang telah diterima Pemerintah Pusat diterushibahkan kepada
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dokumen anggaran (APBN) yang berkaitan pinjaman
berada pada Kementerian Keuangan, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan,
Direktorat Pembiayaan dan Kapasitas Daerah, Sub Direktorat Hibah Daerah, dengan
nama program dan kegiatannya adalah Program Pengelolaan Hibah Negara dengan
Kegiatan Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah LN sebagai hibah kepada Pemerintah
Daerah. Executing agency adalah Direktorat Jenderal Perkeretaapian.
• Dukungan JICA diberikan dalam bentuk pinjaman penyediaan dana pembangunan.
Komitmen yang telah diberikan JICA adalah sebesar ¥125,237,000,000,-, sedangkan loan
agreement yang telah diberikan sebesar ¥50,019,000,000,- terdiri dari Loan Agreement
No. IP-536 sebesar ¥1,869,000,000,- dan Loan Agreement No. IP-554 sebesar
¥48,150,000,000,-, serta Loan Agreement No. IP-571 sebesar ¥75,218,000,000,-.
Pengerjaan Konstruksi
• Konstruksi Layang :
a. CP 101, CP 102 oleh Tokyu – Wijaya Karya Joint Operation (TWJO) untuk area Depot
dan Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, dan Cipete Raya.
b. CP103 oleh Obayashi – Shimizu – Jaya Konstruksi (OSJ) untuk area Haji Nawi, Blok A,
Blok M, dan Sisingamangaraja.
• Konstruksi Bawah Tanah :
a. CP104 – CP105 oleh Shimizu – Obayashi – Wijaya Karya – Jaya Konstruksi Joint Venture
(SOWJ JV) untuk area transisi, Senayan, Istora, Bendungan Hilir, dan Setiabudi.
b. CP106 oleh Sumitomo – Mitsui – Hutama Karya Join Operation (SMCC – HK JO) untuk
area Dukuh Atas dan Bundaran Hotel Indonesia.
• Railway Systems & Trackwork dan Rolling Stock :
CP 107 oleh Metro One Consortium (MOC) yaitu Mitsui & Co. – Tokyo Engineering
Corporation – Kobe Steel, Ltd – Inti Karya Persada Tehnik) dan CP108 untuk rolling stock
oleh Sumitomo Corporation.
Daftar Pustaka
• https://megapolitan.kompas.com/read/2019/03/23/09301421/perjal
anan-panjang-megaproyek-mrt-di-jakarta?page=all
• Jakarta.mrt.co.id

Anda mungkin juga menyukai