Bengkulu
NAMA PENULIS :
Daftar Isi·····································································
BAB I Pendahuluan·························································
A. Latar Belakang······················································
B. Rumusan Masalah··················································
C. Tujuan Penulisan····················································
D. Manfaat Penulisan··················································
E. Ruang Lingkup Penelitian·········································
BAB II Tinjauan Pustaka··················································
A. Definisi Obligasi daerah···········································
B. Karakteristik Obligasi Daerah····································
C. Jenis Obligasi Daerah··············································
BAB III Metode Penulisan················································
A. Jenis Penulisan·····················································
B. Populasi Dan Sampel··············································
C. Metode Penelitian···················································
D. Teknik Analisis·····················································
E. Prosedur Pengumpulan Data······································
F. Analisis Data·························································
BAB IV Pembahasan·······················································
BAB V Kesimpulan························································
DAFTAR PUSTAKA······················································
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja prospek penerbitan obligasi pemerintah daerah oleh Pemerintah Daerah
Kota Bengkulu?
2. Apa saja faktor keuangan yang perlu diperhatikan dalam penerbitan obligasi
pemerintah daerah di Kota Bengkulu?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulis
Memberikan pengetahuan lebih kepada penulis terkait prospek penerbiatan obligasi
Memberikan pengetahuan lebih kepada penulis terkait peningkatan dana
pembangunan di Kota Bengkulu’
Dalam konteks keuangan daerah, efektivitas obligasi daerah dapat diartikan sebagai
upaya pemda untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan infrastruktur di daerah
tersebut melalui pembiayaan utang, dengan pemda sebagai debitur dan masyarakat
setempat sebagai kreditur. Meskipun pemda berutang, utang tersebut tidak sama dengan
utang rumah tangga masyarakat, karena utang tersebut merupakan utang produktif yang
bonafide dan memiliki potensi penerimaan bagi daerah. Oleh karena itu, pemda perlu
mengidentifikasi proyek dan merencanakannya dalam jangka menengah hingga jangka
panjang, serta melakukan tindakan konkret dalam pembangunan dan evaluasi terhadap
upaya tersebut. Perencanaan tersebut dapat diwujudkan melalui penyusunan APBD yang
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan pemerataan
ekonomi. Namun, terdapat banyak pertimbangan dan perbedaan kepentingan yang
menghambat pelaksanaan penerbitan obligasi daerah, yang akan dibahas lebih lanjut
pada bagian berikutnya.
B. Karakteristik Obligasi Daerah
1. merupakan pinjaman jangka panjang yang berasal dari masyarakat (lebih dari
satu tahunsesuai dengan syarat perjanjian pinjaman yang bersangkutan). Obligasi
di Indonesiaumumnya mempunyai jangka waktu sekitar 5 tahun atau lebih;
2. diterbitkan melalui penawaran umum kepada masyarakat di pasar modal dalam
negeri;
3. dikeluarkan dalam mata uang rupiah;
4. hasil penjualan digunakan untuk membiayai investasi sektor publik yang
menghasilkanpenerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat; dan
5. nilai obligasi daerah pada saat jatuh tempo sama dengan nilai nominal obligasi
daerah padasaat diterbitkan.
C. Jenis Obligasi Daerah
A. JENIS PENULISAN
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif,Menurut Narbuko
(2015, hlm. 44), “penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk
mengucapkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data dengan
menyajikan, menganalisis serta menginterpretasikannya”
C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode kualitatif.
Menurut Sugiyono (2019:18), mengemukakan bahwa: “Metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme digunakan
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrumen kunci” Moleong (2014: 4) mendefinisikan bahwa: “Metodologi kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.
D. TEKNIK ANALISIS
Menurut (Sugiyono, 2014), Analisis data adalah serangkaian proses pencarian
dan penyusunan data secara sistematis untuk memperoleh kesimpulan yang mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
Data yang dianalisis biasanya didapatkan dari hasil dokumentasi, wawancara,
observasi, diskusi ilmiah, maupun teknik pengumpulan data lainnya. Dalam ilmu
statistika dijelaskan bahwa teknik analisis data adalah serangkaian proses
pengumpulan, pemodelan, dan penyusunan data secara sistematis untuk
mendukung penarikan kesimpulan yang mudah dipahami.
Studi Dokumentasi
Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau dapat
dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan dimasa kecil, di sekolah, di
tempat kerja, di masyarakat atau autobiografi.
Hail penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto
atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Dalam penelitian in studi dokumen
akan mendukung hasil dari wawancara dan observasi. Oleh karena itu peneliti
memakai teknik studi dokumen dalam pengumpulan data.
F. ANALISIS DATA
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun dalam
penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan
bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam kenyataannya analisis data kualitatif
berlangsung selama proses pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan
data.
Analisis data dalam penelitian merupakan salah satu langkah yang penting dan
sangat menentukan. Analisis data adalah rangkaian kegiatan untuk mengatur,
mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode atau tanda, dan
mengkatagorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau
masalah yang ingin dijawab.
Adapun tahapan analisis data selama proses dilangan bersamaan
dengan pengumpulan data adalah sebagai berikut:
Dalam mengkaji obligasi daerah, paradigma yang digunakan hampir sama dengan
obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat atau perusahaan. Perbedaannya terletak
pada penerbitnya, di mana obligasi daerah diterbitkan oleh pemerintah daerah (pemda).
Obligasi daerah merupakan pinjaman jangka menengah hingga jangka panjang, di mana
masyarakat daerah menjadi kreditur dan pemda menjadi debitur. Pemda memiliki
kewajiban untuk membayarkan pinjaman beserta imbal hasil kepada masyarakat. Penting
untuk ditekankan bahwa obligasi daerah digunakan hanya untuk membiayai investasi di
sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan manfaat bagi masyarakat setempat.
Dasar hukum yang relevan dalam obligasi daerah antara lain Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Selain itu, terdapat
peraturan turunan lainnya seperti Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI
147/PMK.07/2006 tentang Tata Cara Penerbitan, Pertanggungjawaban, dan Publikasi
Informasi Obligasi Daerah, serta peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lainnya.
BAB V
KESIMPULAN
Transparansi keuangan pemda dan sosialisasi kepada masyarakat juga merupakan hal
yang sangat penting. Hal ini bertujuan agar investor benar-benar mengetahui sejauh
mana kemampuan pemda dalam memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok
obligasi daerah yang diterbitkan. Dengan adanya transparansi dan sosialisasi yang
baik, investor dapat membuat keputusan yang lebih informan tentang investasi dalam
obligasi pemda..
Daftar Pustaka