BAGAIMANA KAITAN
DIKSI DENGAN
PRAKTEK
BERBAHASA?
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa berkaitan
dengan persoalan kesanggupan sebuah kata atau
kelompok kata untuk menimbulkan gagasan secara tepat
pada pikiran pembaca/pendengar.
Selain nilai hormat dan tidak hormat, ada nilai tinggi-rendah, baik-buruk, sopan-
tidak sopan, lucu, biasa, kotor, porno, sakral, dsb. Nilai suatu kata ditentukan
oleh masyarakat pemakai bahasa yang bersangkutan (Akhadiah dkk., 1992: 86).
2. Membedakan secara cermat kata yang bersinonim dan berhomonim.
Kata serapan adalah unsur dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan
bentuk atau struktur bahasa Indonesia. Contoh kata serapan: manajemen,
bisnis, akuntansi, akuntabel, ekonomis, kaidah, pikir, metode, teknik, urgensi.
1) Pencanangan Hari Bebas Rokok itu dihadiri pula oleh puteri sulung
Gubernur DIY.
2) Pencanangan Hari Bebas Rokok itu dihadiri pula oleh anak sulung
Gubernur DIY.
3) Salah seorang guru besar UGM meninggal karena sakit jantung.
4) Salah seorang guru besar UGM mati karena sakit jantung.
2. Membedakan secara cermat penggunaan kata baku dan tak baku.
Kata baku digunakan dalam ragam baku/resmi atau dalam suasana resmi,
sedang kata tak baku digunakan dalam suasana tidak resmi. Bahasa Indonesia
yang digunakan dalam karya ilmiah/akademik termasuk ragam baku. Karena
itu, tulisan ilmiah harus menghindari penggunaan kata-kata yang tidak baku.
Perhatikan pasangan kata berikut ini!