Anda di halaman 1dari 23

TEKNIK KOMUNIKASI

SUMARYO GS
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERT / AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNILA
PROSES KOMUNIKASI

Komunikator Komunikan

Metode, Teknik

Materi Komunikan

Media / alat bantu


METODE, TEKNIK, DAN MEDIA
KOMUNIKASI
Metode: cara mempertemukan komunikator dengan
komunikan
jarak sasaran: langsung - tidak langsung
indera penerima: audio – visual – audiovisual
menurut jumlah sasaran: perorangan – kelompok -
massal

Teknik: cara mempertemukan pesan dengan komunikan 


kunjungan rumah, kunjungan kantor, telepon, surat-
menyurat, kontak informal, demonstrasi, diskusi
kelompok informal, kursus, pameran, temukarya,
sarasehan, teknik terintegrasi, dsb.
Hubungan tahap adopsi, metode, dan teknik komunikasi

Pertimbangan utama dalam memilih: efektivitas dan efisiensi


Tahap Metode Teknik komunikasi
adopsi komunikasi
inovasi
Awareness Massal Ceramah umum, poster, leflet, diskusi, media massa
cetak, media massa elektronik, pameran, kampanye
Interest Massal Ceramah umum, diskusi, media massa cetak, media
massa elektronik, pameran, kampanye, widyawisata
Evaluation Kelompok / Ceramah umum, diskusi, media massa cetak, media
Perorangan massa elektronik, pameran, kampanye, widyawisata,
demonstrasi, kursus, lomba, surat
Trial Kelompok / Demonstrasi, latihan/kursus, lomba, kontak informal,
Perorangan anjangsana, anjangkarya, surat pribadi
Adoption Perorangan Demonstrasi, latihan/kursus, lomba, kontak informal,
anjangsana, anjangkarya, surat pribadi, telepon
MEDIA DAN ALAT BANTU KOMUNIKASI
Media: interpersonal, massa (cetak, elektronik)
hidup, mati

Ragam alat bantu komunikasi:


Kurikulum
Lembar persiapan
Papan tulis dan penempel (hitam, putih, whiteboard, magnit, panel
Alat tulis (spidol, kapur tulis, arang, dsb)
Projector (OHP, Slide Projector, dsb)
Perlengkapan ruangan (lampu, sound system, wirless, dsb)

Ragam alat peraga komunikasi:


Benda: sampel (contoh), model (tiruan), specimen, mock-up
Barang cetakan: poster, leaflet, folder, flipchart, booklet, foto, pamflet (selebaran)
Gambar terproyeksi: beningan (transparansi), film slide, vcd, dsb.
Lambang grafik: grafik, diagram, skema, peta, denah
KOMUNIKASI IDE, KOMUNIKASI VISUAL, &
VISUALISASI IDE

 Komunikasi ide: proses komunikasi yang berlangsung


dengan saling tukar ide/gagasan  bagaimana ide dapat
dikomunikasikan.

Ide: keinginan, perasaan, pendapat, maksud, pola tujuan,


mental image/kesan, konsep, kepercayaan, doktrin, dll
(Astrid Susanto, 1976)
Ide dapat dikomunikasikan dengan tanda-tanda informasi:
 verbal, non-verbal, dan paralinguistik
 Komunikasi visual: proses komunikasi yang sudah
melibatkan alat bantu untuk memperjelas dan
memperlancar proses  lambang-lambang visual
 Visualisasi ide: proses pembentukan dan penyampaian
ide-ide kedalam simbol-simbol visual  media

Pengertian media (Briggs, 1977):


Teknologi pembawa pesan (Schramm, 1977)
Sarana komunikasi dalam bentuk cetak atau
pandangdengar, termasuk teknologi perangkat kerasnya
(NEA, 1969)
Sarana fisik untuk menyampaikan pesan, seperti buku, film,
video, slide, komputer, dan sebagainya

Manfaat Media:
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indera

Obyek yang terlalu besar  digantikan dengan


gambar, film, model
Obyek yang kecil  gambar, film, proyektor
Gerakan yang terlalu cepat / lambat  fotografi,
camera
Peristiwa lampau  rekaman suara, film, video
Obyek yang komplek  model, diagram
Konsep yang terlalu luas  digambar, film: ex:
gn berapi
3. Mengatasi sikap pasif sasaran

Menimbulkan gairah belajar


Memungkinkan interaksi langsung dengan objek
Memungkinkan sasaran belajar sendiri sesuai
dengan kemampuan dan minatnya

4. Media mampu:

Memberikan stimulus yang sama


Menyamakan pengalaman
Menimbulkan persepsi yang sama
Taksonomi Media menurut Rudy Bretz (1972)

MEDIA TRANSMISI Suara Gambar Garis Simbol Gerak MEDIA REKAMAN


AUDIO VISUAL GERAK
X X X X X film/suara
Televisi X X X X X pita video film televisi
X X X X X holografi
Gambar / suara X X X X X
AUDIO VISUAL DIAM
Slow-scan tv
Time-shared tv X X X X tv diam
X X X X film rangkai / suara
X X X X film bingkai / suara
X X X X halaman / suara
X X X X buku dengan audio
AUDIO SEMI GERAK
Tulisan jauh X X X Rekaman tulisan jauh
X X X X Audio pointer
VSUAL GERAK
X X X X film bisu
VISUAL DIAM
Facsimile X X X halaman cetak
X X X film rangkai
X X X seri gambar
X X X microform
X X X arsip video
SEMI GERAK
Teleautograph X X X
AUDIO
Telepon Radio X cakram audio
pita audio
CETAK
Teletip X Pita berlubang
Hirarki Media Audiovisual menurut C.J. Duncan

"Personal" Manuskrip, Diktat, Bibliografi, Referensi,


Duplikasi Gambar

Kelompok Pameran dinding (termasuk papan tulis)


Lingkup Penggunaan
sasaran realita Spesimen, model mudah
luas

Reproduksi Epidiaskop, Buku teks, Buku kerja,

(rekaman) Lembaran teks terprogram

Bersifat
umum Reproduksi Pita audio, cakram (priringan) rekaman,
(rekaman) Laboratorium bahasa (audio)
pengadaan
Kelompok Film bingkai, film rangkai, OHP, tutorial mudah
reproduksi audiovisual, Laboratorium bahasa yang
(rekaman) diperkaya, stereogram dan sistem
proyeksi dengan polarisasi

Kelompok Film bisu, film gelang, film dengan suara bersifat


Pengada reproduksi magnetik, dan film dengan suara optik lebih
an sukar (rekaman) (bulit-in) spesifik

Teks terprogram dengan peralatan, radio


Biaya vision, TV siaran terbatas (CCTV), sistem
investasi respon (sasaran), program siaran TVST Biaya
tinggi langsung (live), sistem pembelajaran dgn murah
komputer, siaran radio dan siaran tv.
Taksonomi Briggs (I.J. Briggs, 1970)

Benda Suara Rekama Bahan Pelaj ter Papan Trans- Film Film Film (16
Bila --> nyata Model alami n audio cetak program tulis paransi rangkai bingkai mm) TV Gbr

KARAKTERISTIK Kelompok (>100) TS TS TS TS


SISWA Kelompok (30 - 100) TS TS TS
Kelompok (2 - 30)
Individual TS
Visual TS TS
Pendengaran TS TS TS TS TS TS
Kecepatan belajar TS TS TS TS
Respon TS TS
Mandiri TS TS TS

PERSYARATAN Gerakan TS TS TS TS TS TS TS
Waktu TS TS TS TS TS TS TS TS TS
Urutan tetap
Urutan bebas TS TS SB TS TS TS
Penjelasan untuk
Perulangan TS TS SB
Konteks TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS TS

MATERI Perolehan TS TS
Pengulangan TS TS SB
Waktu perolehan
Biaya (4 copy) TS TS

TRANSMISI Kesederhanaan TS TS TS TS
Ketersediaan TS TS TS TS TS
Kontrol (kendali) TS
Distribusi bebas TS TS TS
Tanpa penggelapan TS TS TS

Keterangan: Tidak sesuai TS


Sesuai sebagian SB
Taksonomi beberapa jenis media menurut fungsi pembelajaran (R.M. Gagne, 1965)

Media
Penyam Mesin
Demonst paian Media Gambar Gambar Film dgn pembela
Fungsi rasi lisan Cetak diam gerak suara jaran

Stimulus ya terbatas terbatas ya ya ya ya

Pengarahan perhatian /
kegiatan tidak ya ya tidak tidak ya ya

Contoh kemampuan
terbatas yg diharapkan terbatas ya ya terbatas terbatas ya ya

Isyarat eksternal terbatas ya ya terbatas terbatas ya ya

Tuntunan cara berfikir tidak ya ya tidak tida ya ya

Alih kemampuan terbatas ya terbatas terbatas terbatas terbatas terbatas

Penilaian hasil tidak ya ya tidak tidak ya ya

Umpan balik terbatas ya ya tidak terbatas ya ya


MEDIA VISUAL DUA DIMENSI
1. GAMBAR
Sifat-sifat gambar:
Mudah didapat
Dapat memberi gambaran konkrit tentang masalah yang dibahas
Memberi informasi lebih banyak
Dapat dibuat dengan berbagai ukuran
Teknik menggunakan gambar secara efektif:
Harus ada tujuan yang jelas, pasti, dan terinci.
Harus disadari bahwa pemahaman setiap orang terhadap gambar berbeda.
Harus ada hubungannya dengan masalah yang dibahas.
Syarat memilih gambar:
1) Gambar harus bagus, jelas, menarik, mudah dimengerti dan cukup besar
ukurannya sehingga dapat memperlihatkan secara detail.
2) Apa yang tergambar harus cocok dengan masalah/topik yang dibahas.
3) Gambar harus benar dan autentik.
4) Gambar harus sederhana dan tidak rumit.
5) Gambar harus disesuaikan dengan tingkat kecerdasan sasaran
6) Warna gambar harus realistis & merangsang minat sasaran
7) Ukuran gambar harus proporsional.
Memperbesar gambar:
Metode grafis / petak
Pantograph

2. FLIP CHART / LEMBARAN BALIK / PETA SINGKAP


Sangat tepat untuk menjelaskan pokok bahasan yang terbagi menjadi
beberapa tahap
Tiap tahap berisi satu gambar.
Ukuran lembaran lebih baik berukuran besar.
Gambar sebaiknya sederhana dan berisi langkah-langkah praktis.

3. GRAFIK, DIAGRAM, BAGAN


Grafik: gambarkan data kuantitatif yang akurat, menarik, dan mudah dimengerti
Jenis grafik: grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran / pie, grafik simbol.

Diagram: susunan garis / peta


Bagan: lebih menekankan pada suatu proses
 organisasi, arus / flow chart, pohon, proses
4. POSTER
Asal kata: to post  menempel
Poster: media untuk menyampaikan pesan tertentu kepada komunikan dengan
digambar / dicetak pada sehelai kertas/kain/papan yang ditempelkan di tempat
umum
Unsur poster: a) slogan / kata-kata, b) gambar / ilustrasi
Fungsi poster: 1) menarik perhatian pada pesan
2) membangkitkan keinginan untuk berbuat sesuai amanat pesan
Pertimbangan-pertimbangan agar poster punya daya tarik:
Sederhana, jelas, menarik, dan hidup
Hanya memuat gambar / ilustrasi yang penting, tapi gambar tersebut mampu
berbicara sendiri
Slogan harus pendek, tapi langsung tepat dan mudah dimengerti
Ada keserasian antara gambar, kata-kata, dan tema pesan
Mudah dipahami oleh komunikan secara sepintas
Jenis-jenis Poster:
1) Indoor poster (poster dalam): dipasang dalam ruangan, memungkinkan
gunakan kata-kata yang lebih panjang & gambar yang detail, sebab waktu
membaca/melihat lebih lama
2) Outdoor poster (poster luar): dipasang di luar ruangan, kata-kata harus
ringkas, padat, penuh arti, & gambar sesederhana mungkin.
Untuk Outdoor poster:
Warna harus mencolok, kontras
Huruf: huruf balok, jangan huruf berhias (decorative)
Ilustrasi: sederhana, mudah dimengerti, dan menarik

Karakteristik poster: kesederhanaan, kesatuan, dan kejutan


Ukuran poster:
Ao = 841 x 1180 mm A5 = 148 x 210 mm
A1 = 594 x 841 mm A6 = 105 x 148 mm
A2 = 420 x 594 mm A7 = 74 x 105 mm
A3 = 197 x 420 mm A8 = 52 x 74 mm
A4 = 210 x 297 mm A9 = 37 x 52 mm
A10 = 26 x 37 mm
5. LEAFLET /LIFLET  SELEBARAN
Isi : pokok persoalan yang segera minta perhatian sasaran
Materi : pengumuman, anjuran, seruan, peringatan, dsb
Penerbitan: dapat rutin/berkala, atau insidental / sewaktu-waktu diperlukan
Unsur-unsur liflet:
 judul, teks/karangan, ilustrasi/gambar (untuk lebih menjelaskan judul & teks)
Langkah-langkah pembuatan liflet:
Menentukan ide lay out (bentuk, susunan ide pesan)
Membuat lay out kasar (susunan dan gambar diberi warna. Dibuat lebih dari satu,
pilih yang terbaik)
Membuat lay out lengkap (design)  gunakan kertas warna  siap cetak

6. FOLDER
Folder:  to fold = melipat
Termasuk media cetak non massa / direct mail, dikirim kepada sasaran tertentu,
seperti kontak tani, penyuluh, tokoh pemuda, dsb.
Isi pesan:
a) Introduksi teknologi baru
b) Petunjuk dan anjuran
c) Membicarakan sifat istimewa
Penyajian pesan: detail dan sistematis
Penulisan kata-kata dan gambar mudah dipahami, ringkas, jelas, dan aktual
Jumlah lipatan: 2, 3, 4, 6, 8, dsb.
Ukuran kertas:
a) untuk 4 hlm: 6 ¾ x 6 1/8 inc dilipat 2
b) untuk 6 hlm: 10 ½ x 6 1/8 inc dilipat 3
Unsur-unsur folder:
a) Judul / head line:
- kalimat pertama di halaman muka
- dibuat menarik dengan huruf yang cocok
- sependek mungkin, mudah dibaca
b) Teks / body copy:
- keterangan tentang pesan
- ditempatkan pada halaman ke-2 dan seterusnya
- panjang pendeknya tergantung keperluan

Langkah-langkah pembuatan folder:


Membuat ide-ide lay out  bentuk/susunan obyek
Membuat lay out kasar  diberi warna, dibuat lebih dari 2 (dua)
Membuat lay ot lengkap  gunakan kertas warna, cantumkan
penerbitnya
ALAT VISUAL TIGA DIMENSI
1. BENDA ASLI
 Benda dalam kondisi sebenarnya dan seutuhnya.
 Paling efektif melibatkan indera dalam belajar  punya ukuran /
besar, struktur, berat, warna, bunyi/gerak yang sama dengan
aslinya.

2. MODEL
Sesuatu yang dibuat dengan ukuran tiga dimensi, sehingga
menyerupai benda aslinya, untuk menjelaskan hal-hal yang tak
mungkin/susah diperoleh dari benda sebenarnya.

Termasuk alat visual yang efektif untuk pembelajaran, sebab:


 Merupakan benda tiga dimensi
 Berupa benda dalam ukuran yang lebih kecil atau sebaliknya sehingga mudah
dipelajari.
 Dapat memperlihatkan bagian dalam dari sebuah benda yang dalam keadaan
sebenarnya selalu tertutup.
 Dalam pembuatannya, bagian-bagian tertentu dapat ditinggalkan,
supaya orang dapat mempelajari bagian-bagian yang penting saja.
 Model yang baik dapat dibongkar dan dipasang kembali.
 Pewarnaan dapat memperjelas bagian-bagian yang penting.

3. SPESIMEN  barang contoh


Sebagian dari sejenis atau bagian dari sekelompok benda yang sama yang
dijadikan contoh  perlu perlakuan / penempatan yang sesuai; misalnya
spesimen yang diawetkan

4. MOCK UP  alat tiruan sederhana


 Tiruan dari benda sebenarnya yang sengaja dipilih bagian-bagian yang penting
dan diperlukan saja serta dibuat sesederhana mungkin supaya mudah dipelajari.
 Bagian-bagian mock-up sebaiknya dapat digerakkan.
 Membantuorang yang belajar mendekati realitas.

5. DIORAMA  suatu skene dalam tiga dimensi untuk


memperagakan suatu keadaan dalam ukuran kecil.
Diorama berupa obyek: benda, orang, pohon, rumah dlm ukuran kecil sehingga
seperti dunia sebenarnya. Contoh:
 Diorama perjuangan Indonesia Merdeka  Monas
 Diorama perjuangan Supersemar  Monumen Yogya Kembali
 Diorama kelahiran Yesus

6. PAMERAN  penyajian visual dengan benda-benda dua


dan tiga dimensi
 untuk mengkomunikasikan ide atau informasi kepada
khalayak
 identik dengan peragaan; dalam pameran benda tiga
dimensi lebih diutamakan

7. MAKET  istilah yang mirip dengan diorama,


obyek tidak mencakup manusia / orang
ex: maket master plan pembangunan gedung
Persyaratan agar alat visual tiga dimensi dapat menjadi
alat peraga yang efektif:

1) Harus dapat dilihat oleh semua yang sedang belajar


secara bersama-sama.
2) Beri kesempatan bagi yang belajar untuk memeriksa
atau mengamati alat-alat peraga tiga dimensi yang
digunakan
3) Gunakan alat peraga tambahan
4) Perlihatkan / tunjukkan alat visual tiga dimensi
tersebut saat diperlukan

Anda mungkin juga menyukai