Anda di halaman 1dari 50

ilustrasi

kemana ya
arahnya ?
kanan atau ke
arah kiri
………….
Pengambilan
Keputusan
Yang
mana
ya….
Secara umum pengambilan
Pengertian keputusan adalah upaya
untuk menyelesaikan
PK : masalah dengan memilih
alternatif solusi yang ada
Ilustr
asi
Sebenarnya
saya tahu……
Apa yang harus kita lakukan
…….?
Apa yg
harus
saya
lakuka
n ….
Pokok bahasan

1. Pengertian PK
2. Teori dalam pengambilan
Keputusan
3. Hubungan pemecahan masalah
dengan PK
4. Metode PK
5. Langkah-langkah dalam PK
MENGAPA MENGAMBIL
KEPUTUSAN

Adanya Masalah :
kondisi yang menyimpang
atau tidak sesuai dengan yang
diinginkan.

Perbaikan/Penge
mbangan: upaya
meningkatkan hasil melebihi
daripada yang direncanakan
TIPE KEPUTUSAN

1. Programmed Decision
Prosedur khusus yang
dikembangkan menangani untuk
masalah yang rutin dan berulang-
ulang.
2. Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan
tdk terstruktur, diperlukan pada
situasi permasalahan yang unik dan
komplek.
Jenis Keputusan

 Keputusan terprogram
(terstruktur)/standing decisions
 Dibuat menurut kebiasaan, aturan, prosedur;
tertulis maupun tidak
 Bersifat rutin, berulang-ulang

 Keputusan tak terprogram (tidak


terstruktur)
 Mengenai masalah khusus, khas, tidak biasa
 Kebijakan yang ada belum menjawab
 Mis. Pengalokasian sumber daya
JENIS KEPUTUSAN/PK
1. Pengambilan keputusan stratejik
ketidakpastiannya besar
berorientasi masa yang akan datang/rencana
jangka panjang
2. Pengambilan keputusan taktik
rencana jangka pendek dan alokasi sumber-
sumber daya guna mencapai sasaran-sasaran
stratejik
Contoh: penyusunan anggaran belanja, problem-
problem personalia, riset dan pengembangan, dan
sebagainya.
3. Pengambilan keputusan operasional
penetapan standar-standar yang bersifat
deterministik
mengusahakan agar tugas-tugas spesifik
diimplementasikan dengan cara yang efektif dan
efisien
memerlukan perintah-perintah spesifik untuk
mengawasi pekerjaan-pekerjaan spesifik
Jenis Keputusan
 Optimasi
Pengambilan keputusan yang
memperhitungkan semua faktor yang
terkait dengan keputusan yang akan
diambil.
 Satisficing = rasio terbatas
Keputusan yang didasarkan pada
informasi dan data yang terbatas
sehingga rasionalitas keputusan
menjadi terbatas
Tingkat-tingkat Keputusan

Keputusan otomatis
Keputusan berdasarkan informasi
yang diharapkan
Keputusan berdasarkan berbagai
pertimbangan
Keputusan berdasar ketidakpastian
ganda
Perbandingan Tipe
keputusan
Programmed Decision Nonprogrammed
Decision
Masala Banyak, berulang, Baru, tak terstruktur.
h rutin. Kepastian Ketidakpastian adanya
adanya hubungan hubungan sebab -
Prosedu sebab – akibat
Tergantung pada akibat
Butuh kreativitas,
r kebijakan, aturan dan intuisi, toleransi,
prosedur yang jelas. pemecahan masalah
Contoh secara kreatif

Perusah Pemesanan Diversifikasi produk &


aan persediaan periodik pasar baru
Universi Kenaikan angka Pembangunan fasilitas
tas kredit jabatan kelas baru
Pemerin Prosedur pendaftaran Pembelian alat
tah pasien. Sistem gaji laboartorium.
Rumah untuk promosi Reorganisasi pada
Sakit karyawan pemerintahan daerah.
Perbedaan lainnya

TERSTRUKTUR : TIDAK TERSTRUKTUR:


 Karakteristik rutinitas,
berulang  Baru, tidak berulang,
 ulang
 Korelasi antar variabel terlihat jarang terjadi
jelas
 Sulit dicari hubungannya
 Teknik pengambilan keputusan
 berdasarkan kebiasaan ,  Kreativitas, inovasi, intuisi
tradisi, rutinitas
 Tingkat resiko rendah
 Resiko tinggi,besar
 Sifat peristiwa mudah  Sulit diramalkan
diramalkan
 Nilai keputusan mendekati
 Sulit dinilai dengan pasti
akurat
 Cenderung bounded
 Pandangan yang dianut rationality
rational
 Ada SOP  Tidak ada SOP
Tipe keputusan lain

ADA DUA TIPE :

1. Atas dorongan pencapaian


tujuan
2. Atas tarikan dari tuntutan
lingkungan
MODEL:
DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN

PENETAPAN TUJUAN MASALAH PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Yang timbul
oleh
MODEL:
TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN

MASALAH PENETAPAN TUJUAN


PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Untuk
menyelesaika
n
Keputusan yang berkualitas

 Kontribusi terhadap peningkatan nilai


organisasi dan individual-
KONSEKUENSI
 Akurasi antara prediksi dan realisasi -
GAP
Proses Pengambilan
keputusan Penetapan Goal khusus dan
Objective dan Pengukuran Hasil

Revise

Pengidentifikasian Masalah

Revise

Pengembangan Alternatif

Revise

Pengevaluasian Alternatif

Revise

Pemilihan Alternatif

Revise

Penerapan keputusan

Revise

Pengendalian dan Pengevaluasian


Penetapan Goal khusus
dan Objective serta
Pengukuran Hasil
• Penetapan goal dan objective
akan mengarahkan pada hasil
mana yang sudah dicapai dan
pengukuran mana yang
menunjukkan hasil yang sesuai
dengan yang diinginkan.

• Penetapan goal dan objective


membutuhkan komunikasi antara
manajer dengan bawahan.
Pengidentifikasian
Masalah
Adanya masalah menunjukkan
adanya gap antara goal dan
objective organisasi dengan
kinerja aktual.

Faktor yang menggangu


identifikasi masalah:
• Persepsi terhadap masalah
• Penetapan masalah dalam
lingkup solusi
• Identifikasi gejala sebagai
masalah
Pengembangan
Alternatif
 Alternatif (Potensi Solusi) harus
dikembangkan (lingkungan internal &
eksternal) dan konsekuensi/akibat yang
mungkin timbul dari setiap alternatif.
 Perlu mempertimbangkan kendala waktu
& biaya; banyaknya alternatif dengan
kecepatan keputusan yang diambil.
 Cara untuk kembangkan alternatif adalah
dengan analisis skenario.
Pengevaluasian Alternatif
 Alternatif yang sudah dipilih
dievaluasi dan dibandingkan
dengan objective.
 Objective dari pengambilan
keputusan setiap alternatif harus
berupa hasil/keluaran positif paling
banyak dan akibat buruk paling
kecil.
 Hubungan Alternatif – Hasil:
 Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg
probabilitas output
 Ketidakpastian : Tidak punya
pengetahuan ttg probabilitas output
 Resiko : Punya beberapa probabilitas
output
Pemilihan Alternatif
 Pemilihan alternatif yang dipilih
berdasarkan hasil/keluaran yang
sesuai objective.
 Perlu mempertimbangkan
dampak alternatif + dan -
terhadap objective yang lain
(tujuan yang satu optimal
sedangkan tujuan yang lain
tidak optimal).
 Tidak mungkin solusi keputusan
akan memuaskan semuanya,
tetapi yang optimal adalah
yang sesuai standar.
Penerapan Keputusan
 Keputusan yang baik adalah
yang efektif untuk implementasi
 Perlu pengujian terhadap
perilaku orang terhadap
keputusan tersebut.
Pengendalian dan
Pengevaluasian
Efektivitas manajemen terkait
dengan pengukuran hasil
periodik
Perlu pengendalian dan evaluasi
keputusan terhadap objective
Pengaruh Perilaku Terhadap
Pengambilan Keputusan
Individu
Perilaku yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah:
 Ethics
 Values
 Personality
 Propensity for Risk
 Potensial for Dissonance
 Escalation of Comitment.
ETIKA

Etika adalah sistem atau kode


yang memberikan arahan
pekerjaan bagi individu.
Faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan etis:
gender, filosofi, edukasi,
pengalaman, umur, kesadaran,
kultur organisasi, kode etik, reward
dan sanksi.
Values
 Value adalah arahan/tuntunan
dan keyakinan bahwa pembuat
keputusan menggunakannya
ketika pada kondisi
ttt.(kondisional) karena tempat
dan waktu
 Value digunakan pada:
 Penetapan objective
 Pengembangan objective
 Pemilihan alternatif
 Penerapan keputusan
 Pengendalian dan Pengevaluasian
Personality
 Salah satu faktor yang paling
mempengaruhi Pembuat keputusan.
 Studi personality pada proses
pengambilan keputusan: personality
variables, situational variables,
interactional variables.
 Kesimpulan:
 Semua orang tidak pandai dalam semua
hal
 Karakteristik tertentu terkait dengan
perbedaan proses pengambilan keputusan
 Hubungan personality terhadap keputusan
bervariasi
 Individu yang menghadapi keputusan
penting dan ambigu dipengaruhi opini
rekan
Propensity for Risk
 Kecenderungan terhadap resiko
yang diambil akan
mempengaruhi proses
pengambilan keputusan.
 Person yang high aversion to risk
(menghindari resiko) akan
memilih keputusan yang tingkat
kepastiannya tinggi .
( High Aversion to risk  High
Certainity)
 Besarnya resiko yang diambil
tergantung:
 Kejelasan Goal yang ditetapkan
 Informasi alternatif nya diketahui
 Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi
Potential for Dissonance
1
 Terkait dengan sebelum
keputusan dibuat dan akibatnya
setelah keputusan tersebut
ditetapkan.
 Post decision anxiety, terkait
dengan kekhawatiran akibat
dari keputusannya.
 Cognitive Dissonance (Leon
Feon festinger, Teori penyesalan)
adalah Kekhawatiran yang
terjadi ketika ada konflik antara
keyakinan dan realita individu.
 Lack konsistensi/harmonisasi
Potential for Dissonance
2
CIRI KEPUTUSANNYA :
 Keputusan bersifat psikologis dan atau
pentingnya keuangan.
 Ada sekian banyak alternatif yang tidak
dihilangkan
 Alternatif yang tidak dipakai tersebut
memiliki banyak kelebihan
SOLUSINYA :
 Mencari informasi yang mendukung
kebijakan pengambilan keputusan
 Selektif atas informasi yang mendukung
keputusannya
 Meminimkan aspek negatif dari keputusan
dan perbesar aspek positifnya
Escalation of Commitment

 Pembuat keputusan tetap mempertahakan


keputusannya walaupun terdapat informasi
yang negatif, sering dilakukan dengan
menambah sumberdaya untuk antisipasi
kerugian.
 Selt Justification Theory : Pembuat keputusan
akan meningkatkan komitmennya untuk
menjalankan tindakannya karena tidak ingin
mereka/orang lain pada sumberdaya
sebelumnya tidak dialokasikan dengan tepat
Techniques for Stimulating
Creativity in Group decision
making
 Brainstorming: adalah teknik
yang memacu kreativitas
dengan memunculkan ide
melalui diskusi nonkritikal.
 Delphi Process: Teknik yang
memacu kreatifitas dengan
menggunakan berbagai
pertimbangan ide untuk
mencapai konsensus keputusan.
 Nominal Grup Technique: Teknik
yang memacu kreativitas
dengan mengarahkan orang
pada pertemuan terstruktur
melalui sedikit komunikasi verbal.
Gaya pemikiran dan
persepsi
 Merupakan jantung dari proses
pengambilan keputusan
 Gaya pemikiran merupakan cara
manusia untuk memperoleh
pengetahuan
 Bagaimana kita dapat mengetahui
sesuatu
 Bagaimana kita daat memperoleh
informasi menjadi data, dan
 Data menjadi pengetahuan
Proses
Pengambilan
Keputusan

•Merumuskan
Tahap 2 •Menetapkan
Tahap 4 •Memilih
problem sejumlah alternatif
•Menganalisa •Mengevaluasi
yang problem alternatif alternatif keputusan
dihadapi

Tahap 3 Tahap 5

Tahap 1
Aspek Internal & eksternal yang
mempengaruhi
Proses Pengambilan Keputusan

Aspek
Aspek Internal
Eksternal

Pengetahuan Kultur

Kepribadian Orang Lain


PEDOMAN UMUM CARA PENGAMBILAN
KEPUTUSAN YANG EFEKTIF
 Mengetahui penyebab masalah
sesungguhnya
 Mengetahui akibat kalau masalah
dibiarkan berlarut-larut
 Merumuskan masalah dengan jelas
 Tujuan keputusan tidak bertentangan
dengan tujuan organisasi secara
keseluruhan
 Melibatkan bawahan dalam proses
pengambilan keputusan
 Memiliki keyakinan terhadap keputusan
yang diambil
 Menilai hasil pelaksanaan keputusan
 Pendekatan keputusan yang fleksibel
CARA PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Berdasarkan intuisi, pengambilan
keputusan bawah sadar
berdasarkan pengalaman dan
pertimbangan yang sudah
terkumpul. Lima aspek intuisi:
pengalaman, nilai atau etika,
mental bawah sadar, perasaan,
kognisi.

Eskalasi Komitmen, peningkatan


komitmen terhadap keputusan
sebelumnya walaupun ada bukti
bahwa keputusan itu mungkin
keliru.
Keputusan
berdasar
pengalaman

Keputusan Keputusan
berdasar berdasar
nilai/budaya perasaan/em
osi

INTUISI

Keputusan
Keputusan berdasar
berdasar kognitif:
alam bawah pengetahuan,
sadar keahlian,
pelatihan
Teknik Pengambilan
Keputusan
Kualitatif
 Curah Gagasan
(Brainstorming/Brainwri
ting)
 Teknik Kelompok
Nominal
 Teknik Delphi
 Teknik Fish Bowling
 Heuristik
 Kelompok Mutu
(Quality Circles)
Kuantitatif
Research Operation
PENYEBAB KEPUTUSAN BURUK

 Perhatian pada masalah yang salah


 Tidak memberi kesempatan peran serta
 Desakan dari pilihan-pilihan yang
terpaksa (vested interest)
 Memaksakan diri karena desakan waktu
dan stress.
 Terlalu banyak menggunakan intuisi dan
penghakiman
PENYEBAB KEPUTUSAN BURUK

 Mempraktekkan pengambilan keputusan


dogmatis
 Gagal memberi perhatian pada nilai-
nilai/keyakinan
 Masalah dalam membuat estimasi
subyektif
 Gagal menggunakan analisis
 Masalah dalam mengkomunikasikan
hasil-hasil analitis
 Melalaikan etika
Pembuatan keputusan secara
kelompok : Keunggulan

 Adanya pengetahuan yang lebih luas


 Pencarian alternatif keputusan lebih luas
 Adanya kerangka pandangan yang lebar
 Resiko keputusan ditanggung kelompok
 Karena keputusan kelompok, setiap individu
termotivasi untuk melaksanakan
 Dapat terwujudnya kreativitas yang lebih luas,
karena adanya berbagai pandangan
Pembuatan keputusan secara
kelompok : kelemahan

 Lempar tanggung jawab mudah terjadi


 Memakan waktu dan biaya lebih
 Efisiensi pengambilan keputusan menurun
 Keputusan kelompok dapat merupakan kompromi
atau bukan sepenuhnya keputusan kelompok
 Bila ada anggota yang dominan, keputusan bukan
mencerminkan keinginan kelompok
TERIMA KASIH, ANY
QUESTION???

OKE………..

Anda mungkin juga menyukai