Anda di halaman 1dari 29

Metode dan Sikap Ilmiah

Arief Abdillah Nurusman


Sifat Ilmu Pengetahuan
• Logis atau masuk akal
• Obyektif atau sesuai dengan fakta.
• Sistematis yaitu adanya konsistensi dan keteraturan internal.
• Andal yaitu dapat diuji kembali secara terbuka menurut
persyaratan yang ditentukan dengan hasil yang dapat
diandalkan.
• Dirancang. Ilmu pengetahuan tidak berkembang dengan
sendirinya. Ilmu pengetahuan dikembangkan menurut suatu
rancangan yang menerapkan metode ilmiah.
• Akumulatif
KRITERIA METODE ILMIAH
• Metode yang digunakan dalam penelitian
disebut metode ilmiah, metode tersebut harus
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Berdasarkan fakta.
b. Bebas dari prasangka (bias)
c. Menggunakan prinsip-prinsip analisis.
d. Menggunakan hipotesis.
e. Menggunakah ukuran objektif.
f. Menggunakan teknik kuantifikasi.
a. Berdasarkan Fakta
• Keterangan-keterangan dalam penelitian, baik
yang akan dikumpulkan dan yang dianalisis
berdasarkan fakta-fakta nyata.
• penemuan atau pembuktian tidak didasarkan
pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda
atau kegiatan sejenis.
b. Bebas dari Prasangka
• Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas
prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan
subjektif.
• Menggunakan suatu fakta harus dengan alasan dan
pembuktian yang objektif.
c. Menggunakan Prinsip Analisis
• Dalam memahami serta memberi arti terhadap
fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip
analisis.
• Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta
pemecahannya dengan analisis yang logis
• Fakta yang mendukung harus dicari sebab-akibat
dengan menggunakan analisis yang tajam.
d. Menggunakan Hipotesis
• Hypo = kurang, thesis = kesimpulan pendapat.
• Dugaan jawaban yang dianggap kemungkinan besar
sebagai jawaban yang benar
• Hipotesis untuk memandu jalan pikiran ke arah
tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin
diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat.
• Hipotesis berfungsi menuntun jalan pikiran peneliti.
e. Menggunakan Ukuran Obyektif
• Kerja penelitian dan analisis harus dinyatakan dengan
ukuran yang objektif.
• Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau
menuruti hati nurani.
• Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara
objektif dan dengan menggunakan pikiran yang
waras.
f. Menggunakan Teknik Kuantifikasi
• Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang
lazim harus digunakan, kecuali untuk artibut-artibut
yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran
seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan
sebagainya harus selalu digunakan
• Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata
memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok,
dan sebagainya
• Kuantifikasi yang termudah adalah dengan
menggunakan ukuran nominal, ranking dan rating
DYNAMIC VIEW :
SCIENCE AS WHEEL (SCIENTIFIC METHOD)

THEORIES

INDUCTIF GENERALIZA- HIPOTHESIS


TIONS DEDUCTIF

EMPIRICAL
WORLD
LANGKAH METODE ILMIAH
Penemuan dan Perumusan Masalah/
Menetapkan Masalah

Mengkaji Teori

Menyusun/Perumusan
Hipotesis

Uji Hipotesis/Eksperimen

Menarik Kesimpulan
METODE ILMIAH

Faktual Menetapkan Masalah

Obyektif Mengkaji Teori

Analitik Menyusun Hipotesis

Deduktif-Hipotetik Uji Hipotesis

Induktif- Menarik Kesimpulan


Generalisasi
Sistematika Laporan, Penelitian Ilmiah
BAB I. PENDAHULUAN
(menurut sistematika bagian inti penelitian ilmiah
untuk jenjang pendidikan tertentu) A. Latar Belakang Masalah
B. Identitas dan Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
Struktur Struktur
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Ilmu Metode Ilmiah A. Pengkajian Teori
B. Pembahasan Penelitian yang Relevan
Menetapkan C. Hipotesis
Fenomena
Masalah BAB III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Ruang Lingkup Penelitian
Konsep Mengkaji C. Lokasi Penelitian
Teori D. Variabel Penelitian
E. Jenis dan Sumber Data
F. Instrumen Penelitian
Proposisi Menyusun G. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Hipotesis H. Teknik Pengumpulan Data
I. Teknik Analisis Data
Fakta BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji A. Hasil Penelitian
Hipotesis B. Pembahasan Hasil Penelitian
Teori BAB V. Kesimpulan dan Saran
Menarik A. Kesimpulan
(Ilmu) B. Saran-saran
Kesimpulan
Istilah Terkait
• Postulat: disamakan aksioma, suatu dalil/pernyataan
yang dianggap benar, walaupun kebenarannya tidak
dapat dibuktikan (dengan metode yang ada  dalil
adanya Tuhan
• Asumsi: anggapan dasar yang sudah dianggap benar
dan tidak diragukan lagi khususnya peneliti.
Merupakan titik tolak segala pandangan yang
dihadapi peneliti.
• Teori: Hipotesis yang telah menadi thesis, sudah
terbukti kebenarannya dengan ujian empiris, riset,
dan ekperimen yang bisa jadi tidak tunggal.
Eksperimen di Daerah Industri (Biston betularia)
oleh: H.B.D. Kettlewell (Ilmuwan Inggris)
• Pengumpulan Data Ilmiah
– Prevalensi kupu-kupu gelap pada daerah industri (batang pohon gelap).
– Prevalensi kupu-kupu terang pada daerah non-industri (batang pohon terang).
• Formulasi Hipotesis:
– Predator berperan dalam ketidakseimbangan distribusi, karena Predator hanya
makan sesuatu yang dapat dilihat.
• Observasi dan Eksperimen
– Deduksi: jika burung predator benar bertanggung awab terhadap
ketidakseimbangan distribusi kupu-kupu, maka kita harus melihat burung-
burung lebih suka memakan kupu-kupu terang pada daerah terpolusi dan
memakan kupu-kupu gelap pada daerah tak-terpolusi
– Untuk melihat bahwa deduksi itu benar Kettlewell melepas sejumlah kupu-
kupu dua tipe tersebut dengan jumlah sama pada daerah terpolusi dan tak-
terpolusi.
– Kettlewel melihat burung memangsa lebih banyak kupu-kupu terang pada
daerah terpolusi dan lebih banyak kupu-kupu gelap pada daerah tak terpolusi
• Data Baru/Hasil Eksperimen
– Kettlewel menangkap kembali kupu-kupu yang dilepas, hasilnya:
– Daerah terpolusi
• 27.5% kupu-kupu gelap
• 13.0% kupu-kupu terang
– Daerah tak terpolusi:
• 4.7% kupu-kupu gelap
• 13.7% kupu-kupu terang
• Kesimpulan
– Data/hasil eksperimen mendukung hipotesis bahwa burung predator
bertanggung awab terhadap ketidakseimbangan distribusi kupu-kupu Biston
betularia
• Publikasi temuan
– Perlu dilakukan melalui jurnal-jurnal ilmiah
– Penting untuk peneliti lain mengetahui detil penelitian, karena hasil penelitian
harus dapat diulang dengan prosedur yang sama
Eksperimen di Daerah Industri
Penelitian Eksperimental
• Kebanyakan penelitian eksperimental menggunakan Group
Kontrol sebagai pembanding terhadap Group eksperimental
• Group Kontrol bisa:
– Kontrol Negatif saja atau dengan
– Kontrol Positif
• Komponen dari eksperimen yang diuji  Variable
Ekperimental
• Variabel Ekperimental:
– Variable Independent/bebas dan
– Variable Dependent/terikat
• Hasil/perubahan terjadi pada Variable Dependen
Contoh Penelitian Eksperimental: Pengaruh Pemanis
terhadap Kanker Kandung Kemih

• Percobaan awal dilakukan terhadap 2 group tikus,


– Group I: tanpa pemanis dalam diet
– GroupII: diberi pemanis dalam diet
• Hasilnya:
– Group I: tidak dijumpai tikus terkena kanker
– GroupII: semua tikus terkena kanker
• Dengan hasil tersebut dilanjutkan oleh peneliti
dengan treatment pemanis dibawah 50% yang
DIASUMSIKAN konsentrasi aman dalam makanan
• Penelitian dilakukan dengan membuat 11
group:
– Group 1: 0% pemanis (group kontrol)
– Group 2: 5% pemanis
– Group 3: 10% pemanis
---dst.
– Group 11: 50% pemanis
• Hasil dapat dilihat dalam gambar.
Grafik Hasil Eksperimen Pengaruh Pemanis terhadap
Kanker Bladder
Penelitian Observasional
• Penelitian dapat berupa hasil
pengamatan/Observasi
• Langkah:
– Dilakukan pengamatan
– Formulasi hipothesis
– Dibuat prediksi-prediksi berdasar hipothesis
– Pengambilan data yang akan mendukung atau
menolak hipothesis
Penelitian Observasional pada Burung Onta
• Brian C. R. Bertram melakukan investigasi terhadap prilaku
reproduksi burung Onta Struthio camelus di Afrika Timur
• Ada fenomena beberapa (s.d. 7 burung Onta betina)
meletakkan telur pada sarang yang sama.
– Si Jantan membuat sarang berupa hasil scrape /cekeran di tanah
– Si Jantan ‘resident male’ kawin dengan salah satu betina  ‘major
hen’
– Beberapa hari kemudian ‘major hen’ meletakkan telurnya diikuti
betina yang lain yang tidak dikawin oleh ‘resident male’ ‘minor hen’
– Telur hanya dijaga oleh ‘major hen’ dapat mencapai 40 telur/melebihi
kemampuannya yaitu sekitar 20.
– ‘major hen’ meletakkan sekitar 20 telur di sarang dan lainnya di
dorong keluar???
• Hipothesis: Bahwa jika adanya manfaat/keuntungan
maka ‘major hen’ mau berbagi sarang dengan
beberapa ‘minor hen’ , apa keuntungan yang
diperoleh? Ada 2 dugaan yang diajukan:
– Bahwa adanya telur di lingkar luar dapat mengatasi
kebakaran, telur terluar akan meleleh lebih dahulu
sehingga telur-telur di lingkar dalam aman.
– Telur-telur di lingkar luar membantu kestabilan suhu
sarang.
• Observasi Brian C. R. Bertram:
– melakukan observasi terhadap 3 sarang.
– Dengan bantuan berbagai peralatan telur-telur
diberi nomor, diukur, direkam sehingga dia
mengenali asal-usul telur dan mengetahui
keadaan telur.
• Hasil observasi:
– ‘Major hen’ dapat mengenali telur-telurnya.
– ‘Major hen’ hanya mendorong telur ‘minor hen’ keluar sarang.
– Teramati adanya burung pemangsa dan serigala yang memakan telur
di lingkar luar sarang dalam jumlah terbatas pada setiap serangannya.
• Sehingga kesimpulannya ‘major hen’ melindungi telur
miliknya (untuk mengatasi serangan pemangsa) dengan
mendorong keluar telur-telur ‘minor hen’.
• Namun belum ada hipotesis tentang keberadaan beberapa
telur ‘minor hen’ yang ‘diperkenankan’ ada di dalam sarang
oleh ‘major hen’ untuk bersama-sama ditetaskan!  rasa
terima kasih? Menurut anda….?
Penelitian Observasional pada Burung
Onta
SIKAP-SIKAP ILMIAH
1. Sikap mencintai kebenaran, mendorong manusia untuk
berlaku jujur, objektif, dan adil.
2. Sikap tidak purbasangka.
3. Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia
itu tidak pernah mutlak/tidak absolut.
4. Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang
lain
5. Sikap curious atau ingin tahu.
6. Bersikap tidak putus asa/optimis
7. Sikap teliti dan hati-hati.
8. Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa
bukti-bukti nyata
9. Tidak percaya tahayul, astrologi, atau hal-hal yang
bersifat untung-untungan.
Yang penting bukan berapa lama kita hidup,
tetapi bagaimana kita hidup.

Anda mungkin juga menyukai