Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 2

(Performance Budgeting)
Anggota :

SEPTIANI
M. AMMAR ABDILLAH
SUMARSIH
NURUL ANISA
TIARA DWI ANGGRAINI
PARASTIKA WIDIYANTI
TRIA
PRADITA ASWITAMA
GUSFERDANINGSIH
PUJI HASTUTI
VERA AGUSSELA
RETA ZAKKIYAH
YULI TRI AGENG R
RIA PURNAMA
GRADITA GILY ULLY
RIO ANGGARA
ROSITA DEWI
RISMA SITIQANA
DANIEL
ROKHMAT RIDHO P
RENI PUSPITA SARI
WHIDA WIWANDA
EBDA DESI TRIPIKA
POKOK BAHASAN
Anggaran Berbasis Kinerja (Performance Budgeting)

1.Pengertian
2.Tujuan
3.Langkah/Cara Penerapan
4.Kelebihan
5.Kekurangan
6.Contoh
Pengertian Anggaran Berbasis Kinerja
(Performance Budgeting)

Merupakan sistem penganggaran yang


berorientasi pada output organisasi dan
berkaitan sangat erat dengan visi, misi, dan
rencana strategis organisasi. Anggaran yang
tidak efektif dan tidak berorientasi pada
kinerja akan dapat menggagalkan perencanaan
yang telah disusun. Pengukuran kinerja secara
berkelanjutan akan memberikan umpan balik,
sehingga upaya perbaikan secara terus
menerus akan mencapai keberhasilan di masa
mendatang.
Pengertian Anggaran Berbasis Kinerja
(Performance Budgeting)

pengertian anggaran berbasis


kinerja adalah suatu pendekatan
dalam penyusunan anggaran
yang didasarkan pada kinerja
atau prestasi kerja yang ingin
dicapai.
(UUD No. 17 Tahun 2003)
Tujuan Anggaran Berbasis Kinerja
(Performance Budgeting)

tujuan penerapan diharapkan :


1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi
kinerja yang akan dicapai (directly linkages between
performance and budget);
2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pelaksanaan
(operational efficiency);
3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit dalam
melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more
flexibility and accountability).
Cara Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja
(Performance Budgeting)
Dalam rangka penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja yang lebih
menekankan pada informasi kinerja sebagaimana gambaran di atas
maka, siklus yang harus dijalani dapat digambarkan dalam 8
(delapan) tahapan berikut:
1. Penetapan Sasaran Strategis.
2. Penetapan Outcome, Program, Output, Dan Kegiatan.
3. Penetapan Indikator Kinerja Utama Program dan Indikator
Kinerja Kegiatan.
4. Penetapan Standar Biaya.
5. Penghitungan Kebutuhan Anggaran.
6. Pelaksanaan Kegiatan Dan Pembelanjaan.
7. Pertanggungjawaban.
8. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja.
Kelebihan Anggaran Berbasis Kinerja
(Performance Budgeting)

Adapan Kelebihan Sistem Anggaran Berbasis Kinerja yakni :

1. Penekanan pada dimasukannya deskripsi secara naratif dari setiap aktivitasdi


setiap anggaran yang diajukan .
2. Anggaran disusun berdasarkan aktivitas, dengan permintaan yangdidukung oleh
estimasi biaya dan pencapaian yang diukur secarakuantitatif .
3. Penekanannya pada kebutuhan untuk mengukur output dan input .
4. Anggaran kinerja yang mensyaratkan adanya data-data kinerja memungkinkan
legislatif untuk menambah atau mengurangi dari jumlahyang diminta dalam fungsi
dan aktivitas tertentu. Hal tersebut tidak dapatdilakukan kalau data yang ada
hanyalah data belanja (object of expenditure).
5. Menyediakan kepala eksekutif pengendalian yang lebih terhadapan bawahannya.
6. Anggaran kinerja menekankan aktivitas yang memakai anggaran daripada berapa
jumlah anggaran yang terpakai.
Jenis anggaran ini paling tepat digunakan untuk mengukur kinerja
rumah sakit dengan anggaran yang dapat diukur dari output anggaran
yang disesuaikan dengan visi misi rumah sakit. Bila visi rumah sakit
ikut menyukseskan kesehatan ibu hamil tentunya indikator kinerja
tidak semata mencari keuntungan dengan meningkatkan operasi
persalinan walaupun tidak dengan indikasi medik. Dalam aspek
promosi dan pencegahan akan diukur dari kualitas persalinan yang
diawali dengan kontrol yang adekuat, penyuluhan yang tepat, bayi
yang lahir tidak ada Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR). Akan sulit terjadi
KKN jika semua indikator kinerja yang berdasarkan output dipatuhi.
Setiap tahun indikator ini dikaji dan dikaitkan dengan kinerja yang
pernah dicapai pada tahun sebelumnya. Untuk rencana anggaran
pendapatan yang diperoleh akan berkualitas dari segi ketepatan
penggunaan dan alokasinya yang selalu di kontrol oleh targetnya. Ada
kalanya sulit memperoleh ukuran kuantitatif kinerja rumah sakit
untuk beberapa aspek, akan tetapi prinsip anggaran berbasis kinerja
diterapkan terlebih dahulu sehingga secara
otomatisNakanNketemuNarahNpengukuranNkinerjanya

Anda mungkin juga menyukai