Anda di halaman 1dari 20

Kelas X Semester 1

BAHASA INDONESIA

Oleh: Dwi Apriana


TEKS ANEKDOT
KOMPETENSI DASAR & INDIKATOR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR


3.5 Mengevaluasi teks anekdot dari aspek 3.5.1 Mendata pokok-pokok isi anekdot
makna tersirat 3.5.2 Mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot

4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam 4.5.1 Membandingkan anekdot dengan humor.
sebuah teks anekdot baik lisan maupun 4.5.2 Menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot
tuis 4.5.3 Menyimpulkan makna tersurat dalam anekdot

3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan 3.6.1 Mengidentifikasi struktur teks anekdot
teks anekdot
3.6.2 Mengenal berbagai pola penyajian anekdot
3.6.3 Menganalisis kebahasaan teks anekdot
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot 4.6.1 Menceritakan kembali isi teks anekot dengan pola penyajian yang berbeda
dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis. 4.6.2 Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang
banyak atau perilaku seorang tokoh publik
TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa diharapkan mampu:

 Mendata pokok-pokok isi anekdot


 Mengidentifikasi penyebab kelucuan anekdot
 Membandingkan anekdot dengan humor.
 Menganalisis kritik yang disampaikan dalam anekdot
 Menyimpulkan makna tersurat dalam anekdot
 Mengidentifikasi struktur teks anekdot
 Mengenal berbagai pola penyajian anekdot
 Menganalisis kebahasaan teks anekdot
 Menceritakan kembali isi teks anekot dengan pola
penyajian yang berbeda
 Menyusun teks anekdot berdasarkan kejadian yang
menyangkut orang banyak atau perilaku seorang
tokoh publik
Contoh

Obat Sakit Kepala

Di suatu hari pada bulan puasa, ada sesosok kakek yang hidup bersama dengan cucunya yang sedang asyik
menikmati nonton televisi.

Si kakek seperti biasa sedang menonton acara favoritnya yaitu “Si Boy”. Setiap dua puluh menit sekali selalu
muncul iklan, dan salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Di dalam Iklan tersebut disebutkan
bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

Ketika sedang asyik-asyiknya menonton tv, kemudian si kakek mendadak muncul rasa sakit di kepalanya.
Kemudian si kakek memanggil cucunya yang sedang enjoy bermain di kamar dan menyuruhnya supaya
membelikan obat sakit kepala untuknya. Dan setelah cucunya tiba di rumah, maka tidak menunggu lama, si kakek
pun langsung meminum obat tersebut.

Merasa ada yang aneh, si cucu tersebut kemudian bertanya kepada si kakek, “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum
obat Kek?”.

Dengan penuh percaya diri dan sama sekali tidak ragu-ragu, dan seakan tidak merasa berdosa, maka si kakek pun
menjawab, “Itulah hebatnya obat bodr*x ini cu, bisa diminum kapan saja!”.
CIRI-CIRI TEKS ANEKDOT

2 5
4 Memiliki tujuan
1 Bersifat menggelitik, tertentu
bisa membuat
3 Bisa jadi mengenai
pembaca merasa
Bersifat humor atau
terhibur. orang penting.
lucu.
Bersifat menyindir
Jadi, teks anekdot
adalah?
PENGERTIAN

Teks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan
mengesankan yang biasanya digunakan untuk
menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang
kasar dan menyakiti
Isi Anekdot
Sindiran dan kritikan terhadap kejadian
yang menyangkut orang banyak atau
perilaku tokoh publik

Fungsi
Untuk menyampaikan kritik terhadap
kejadian yang menyangkut orang banyak
atau perilaku tokoh publik
POKOK-POKOK TEKS ANEKDOT

Masalah
yang
dibahas

Kritik
Unsur humor yang
disampaikan
STUKTUR TEKS ANEKDOT

ABSTRAKSI
Bagian awal dari teks yang berfungsi
memberikan gambaran umum secara jelas
mengenai isi. Biasanya, bagian ini menunjukkan REAKSI
hal unik yang terdapat di dalam teks.
Tanggapan atau respons atas krisis yang
ORIENTASI dinyatakan sebelumnya. Reaksi yang dimaksud
dapat berupa sikap mencela atau menertawakan
Bagian yang menunjukkan latar belakang
bagaimana peristiwa terjadi atau bagian yang
menunjukkan awal kejadian.
KODA
Penutup atau simpulan sebagai pertanda
KRISIS berakhirnya cerita. Di dalamnya dapat berupa
persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas
maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya
Bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada
bagian krisis terdapat kekonyolan yang
menggelitik dan mengundang tawa.
Contoh

Obat Sakit Kepala

Di suatu hari pada bulan puasa, ada sesosok kakek yang hidup bersama dengan cucunya yang sedang asyik
menikmati nonton televisi.

Si kakek seperti biasa sedang menonton acara favoritnya yaitu “Si Boy”. Setiap dua puluh menit sekali selalu
muncul iklan, dan salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Di dalam Iklan tersebut disebutkan
bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.

Ketika sedang asyik-asyiknya menonton tv, kemudian si kakek mendadak muncul rasa sakit di kepalanya.
Kemudian si kakek memanggil cucunya yang sedang enjoy bermain di kamar dan menyuruhnya supaya
membelikan obat sakit kepala untuknya. Dan setelah cucunya tiba di rumah, maka tidak menunggu lama, si kakek
pun langsung meminum obat tersebut.

Merasa ada yang aneh, si cucu tersebut kemudian bertanya kepada si kakek, “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum
obat Kek?”.

Dengan penuh percaya diri dan sama sekali tidak ragu-ragu, dan seakan tidak merasa berdosa, maka si kakek pun
menjawab, “Itulah hebatnya obat bodr*x ini cu, bisa diminum kapan saja!”.
Contoh

Obat Sakit Kepala


Abstraksi
Di suatu hari pada bulan puasa, ada sesosok kakek yang hidup bersama dengan cucunya yang sedang asyik
menikmati nonton televisi.
Orientasi
Si kakek seperti biasa sedang menonton acara favoritnya yaitu “Si Boy”. Setiap dua puluh menit sekali selalu
muncul iklan, dan salah satu iklan yang muncul adalah iklan obat sakit kepala. Di dalam Iklan tersebut disebutkan
bahwa obat tersebut dapat diminum kapan saja.
Krisis
Ketika sedang asyik-asyiknya menonton tv, kemudian si kakek mendadak muncul rasa sakit di kepalanya.
Kemudian si kakek memanggil cucunya yang sedang enjoy bermain di kamar dan menyuruhnya supaya
membelikan obat sakit kepala untuknya. Dan setelah cucunya tiba di rumah, maka tidak menunggu lama, si kakek
pun langsung meminum obat tersebut.
Reaksi
Merasa ada yang aneh, si cucu tersebut kemudian bertanya kepada si kakek, “Kakek kan lagi puasa, kenapa minum
obat Kek?”.
Koda
Dengan penuh percaya diri dan sama sekali tidak ragu-ragu, dan seakan tidak merasa berdosa, maka si kakek pun
menjawab, “Itulah hebatnya obat bodr*x ini cu, bisa diminum kapan saja!”.
KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

1 Menggunakan kalimat yang menyatakan


peristiwa masa lalu
4 Menggunakan kata kerja aksi

2 Menggunakan kalimat retoris 5 Menggunakan kalimat perintah

Menggunakan konjungsi (kata


3 penghubung) yang menyatakan hubungan
waktu
6 Menggunakan kalimat seru
POLA PENYAJIAN TEKS ANEKDOT

Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi


Narasi Dialog
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa
penuntut umum
menyerang saksi.
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda
menerima lima ribu dolar untuk berkompromi
dalam kasus ini?”
Saksi menatap keluar jendela seolaholah tidak
mendengar pertanyaan.
“Bukankah benar bahwa Anda menerima lima
ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?” ulang
pengacara.
Saksi masih tidak menanggapi.
Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab
pertanyaan Jaksa.”
“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada
hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan
Anda.”
POLA PENYAJIAN TEKS ANEKDOT

Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi


Narasi Dialog
Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa Pada puncak pengadilan korupsi politik,
penuntut umum Jaksa penuntut umum menyerang saksi.
menyerang saksi. Jaksa : “Apakah benar, bahwa anda menerima
“Apakah benar,” teriak Jaksa, “bahwa Anda lima ribu dolar untuk berkompromi
menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?”
dalam kasus ini?” Saksi : (menatap keluar jendela seolah-olah
Saksi menatap keluar jendela seolaholah tidak tidak mendengar pertanyaan)
mendengar pertanyaan. Jaksa : “Apakah benar, bahwa anda menerima
“Bukankah benar bahwa Anda menerima lima lima ribu dolar untuk berkompromi
ribu dolar untuk dalam kasus ini?”
berkompromi dalam kasus ini?” ulang Saksi : (tidak menanggapi)
pengacara. Hakim : “Pak, tolong jawab pertanyaan Jaksa.”
Saksi masih tidak menanggapi. Saksi : (kaget) “Oh, maaf. Saya pikir dia tadi
Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab berbicara dengan Anda.”
pertanyaan Jaksa.”
“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada
hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan
Anda.”
MENYUSUN TEKS ANEKDOT

1
Tema
Teks Anekdot 8 2 Kritik

Pola Penyajian 7 3 Humor

6 4
Tokoh
Alur 5

Struktur
LATIHAN YUK!
 Buat kelompok dengan anggota 6 (enam) orang!
 Masing-masing orang buatlah sebuah teks anekdot !
 Tunjukkan bagian-bagian struktur dari teks anekdot yang telah
kalian buat
 Kemudian, tulis teks anekdot beserta strukturnya tersebut pada
sebuah kertas asturo dan hias semenarik mungkin!

Selamat mengerjakan!
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai