Anda di halaman 1dari 6

MANHAJ TASAWUF IMAM AL- GHAZALI

Pemikiran tasawuf imam al-ghazali

ihya’ulumuddin
PEMIKIRAN TASAWUF IMAM AL-GHAZALI

Al-ghazali,setelah melalui pengembaraannya mencari kebenaran akhirnya


memiliki islam tasawuf.menurutnya para sufilah pencari kebenaran yang
paling hakiki,lebih jauh lagi menurutnya jalan para sufi adalah paduan ilmu
dengan amal,sementara sebagai buahnya adalah moralitas.juga tampak
olehnya bahwa mempelajari ilmu para sufi lewat karya-karya mereka yang
lebih mudah daripada mengamalkannya. Bahkan ternyata pula bahwa
keistimewaan khusus milik para sufi tidak mungkin tecapai hanya dengan
belajar,tapi harus dengan ketersingkapan batin,keadaan rohaniah, serta
pergantian tabiat-tabiat. Dengan demikian, menurutnya,tasawuf aadalah
semacam pengalaman maupun penderitaan yang rill ( al-
taftazani,2003,hal,165).
thariq

Menurut al-ghazali ada beberapa jenjang yang harus dilalui oleh seseorang
calon sufi pertama, tobat. Hal ini mencangkup tiga hal : ilmu,sikap dan
tindakan. Ilmu adalah pengetahuan tentang seseorang tentang bahaya yang
diakibatkan dosa besar, pengetahuan itu melahirkan sikap sedih dan
menyesal yang mengakibatkan tindakan untuk tobat. Kedua, sabar. Al-ghazali
menyebutkan ada tiga daya dalam jiwa manusia,yaitu daya nalar,daya yang
melahirkan dorongan untuk berbuat baik dan yang melahirkan dorongan
berbuat jahat,jika daya jiwa yang melahirkan dengan dorongan berbuat baik
dapat mempengaruhi daya yang melahirkan perbuatan jahat,maka seseorang
sudah dapat dikategorikan sabar.ketiga,kefakiran yaitu berusaha untuk
menghindarikan diri dari hal-hal yang diperlukan keempat, zuhud. dalam
keadaan ini seorang calon sufi harus meninggalakan kesenangan duniawi dan
hanya mengharapkan kesenangan ukhrawi.kelima, tawakal. Menurut al -
ghazali sikap tawakal lahir dari keyakinan yang teguh akan kekuasaan allah.
ma’rifah

Ma’rifah secara etimologis adalah esensi taqarrub (pendekatan pada tahun). Ma’rifah
merupakan hasil penyerapan jiwa yang mempengaruhi kondisi jiwa seorang hamba
yang ada akhirnya akan mempengaruhi seluruh aktivitas ragawi, ilm diibaratkan seperti
melihat api sementara ma;rifat ibarat cahaya yang memancar dari nyala api.
Ma’rifat secara etimologis, adalah pengetahuan tanpa ada keraguan sedikit pun.
Dalam terminology kaum sufi ma’rifat disebut pengetahuan yang tidak ada keraguan
lagi didalamnya ketika pengetahuan itu terkait dengan persoalan zat allah swt. Dan
sifat-sifatnya, jika ditanya “ apa yang dimaksud dengan ma’rifaat zat dan apapula yang
dimaksud dengan ma’rifat sifat.? “ maka jawabannya “ ma’rifat zat mengetahui
sesungguhnya keagungan yang bersemayan dalam dirinya dan tidak ada satupun yang
menyerupainya, adapun ma’rifat adalah mengetahui bahwa sesungguhnya allah swt
maha hidup,maha mengetahui,maha berkuasa,maha mendengar,maha melihat dan
dengan segala sifat kemahasempurnaan lainnya
Ihya’ulumuddin

Ihya’ulum ad-din yang berarti menghidupkan ilmu-ilmu


agama. Ini adalah karya al-ghazali yang terpenting. Mengenai
kitab ini, imam an-nawawi pernah berkata “ hampir saja kitab
ihya’ itu menjadi al-qur’an” al-ghazali menulis kitab ihya;ulum
ad-din ini pada permulaan masa ‘uzlah yang dijalaninya. Hal
ini dapa diperkuat dengan memperhatikan riwayat al-hafizh
abu bakar ibn al-arabi al-ma’afiri dalam kitabnya,al awashim
min al-qawashim

Anda mungkin juga menyukai