Anda di halaman 1dari 11

Teologi Al Ghozali

Kelompok 1
‫مرحبا‬
‫مرحبا‬
Astnaul Fuad
Dhandy Rahman D
Rizky Setiawan
Muhamad Ikmal Fasya
Hal yang di bahas

01. 03.
Teologi Teologi Al Ghozali
Apa Itu Teologi & Pemikiran Tentang Ilmu
Contohnya Kalam

02. 04.
Biografi Teologi Al Ghozali
Biografi Singkat Imam Al Pemikiran Tentang Ilmu
Ghozali Tasawuf
Apa Itu Teologi & Contohnya?
Teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan
beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.

Teologi dalam bahasa Yunani adalah "theologia" yang berarti suatu catatan tentang para dewa
atau Allah. Teologi dalam Islam berarti Tauhid yang berarti Esa. Teologi dalam Islam juga disebut
Kalam yang berarti kata-kata. Oleh sebab itu berbicara tentang Teologi berarti kita juga
berbicara tentang Tuhan.
Biografi Imam Al Ghozali

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al


Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (lahir di Thus; 
1058 / 450 H – meninggal di Thus; 1111 /
14 Jumadil Akhir 505 H; umur 52–53
tahun) beliau adalah seorang filsuf dan
teolog muslim Persia, yang dikenal
sebagai Algazel di dunia Barat abad
Pertengahan.
Ilmu Kalam

Secara harfiah, istilah “kalam” ini artinya ‘perkataan’ atau ‘percakapan’.


Sementara secara terminologi, ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan
mengenai wujud Allah SWT, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat
yang tidak ada pada-Nya, sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, hingga
Rasul Allah untuk menetapkan kebenaran akan kerasulannya.
Pengetahuan awal dari al-Ghazali berasal dari gurunya yang bernama al-Juwaini. Karena
pengajaran dari gurunya, ia menjadi ragu-ragu dengan ilmu kalam. Pada masa hidupnya,
terdapat banyak aliran pemikiran mengenai ilmu kalam.

Masing-masing aliran ini memiliki pemikiran yang bertentangan. Hal inilah yang membuat
al-Ghazali ragu mengenai kebenaran ilmu kalam dari masing-masing aliran pemikiran
tersebut. Keraguan dan pencarian kebenaran ini dikemukakannya dalam kitabnya yang
berjudul al-Munqiz min al-Dalal.

Ia menyebutkan di dalam kitabnya ini bahwa kebenaran yang dicarinya adalah kebenaran
mutlak. Kebenaran ini diumpamakannya seperti hasil mutlak dari angka yang sudah pasti
memiliki kedudukan yang lebih tinggi dengan angka lain yang nilainya lebih kecil.
Ilmu Tasawuf
Tasawuf atau Sufisme adalah gerakan Islam yang mengajarkan ilmu cara menyucikan jiwa,
menjernihan akhlak, membangun lahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian yang abadi.
Tasawuf pada awalnya merupakan gerakan zuhud dalam Islam, dan dalam perkembangannya
melahirkan tradisi mistisme Islam.

Al-Ghazali merupakan salah satu penganut sufisme pada abad ke-5 Hijriah. Kecenderungannya
kepada sufisme didasari oleh kehidupannya yang terbagi menjadi dua gaya hidup. Pada masa
mudanya, al-Ghazali menekuni ilmu dengan semangat yang tinggi hingga akhirnya menjadi pengajar
di Perguruan Nizamiyah. Kehidupannya saat itu diliputi dengan kekayaan. Setelah ia memperoleh
kekayaan dan jabatan, ia mulai meragukan keadaannya tersebut. Al-Ghazali mengalami perubahan
kehidupan setelah ia mengalami pengalaman tasawuf. Gaya hidup keduanya diliputi oleh ketenangan
dan ketenteraman dengan menjadi penulis. Pada gaya hidup keduanya ini, ia banyak menulis tentang
tasawuf.
Al-Ghazali membagi perjalanan untuk menjadi sufi menjadi 6 tahap.

Pertobatan Kesabaran Kefakiran


Persyaratan yang perlu dipenuhi untuk Al-Ghazali membagi jiwa  Ia mengartikannya sebagai usaha
pertobatan adalah adanya ilmu, sikap, manusia menjadi tiga daya, untuk menghindarkan diri dari
dan tindakan. Ilmu berupa pengetahuan yaitu daya nalar, daya hal-hal yang diperlukan. Setiap
tentang bahaya yang diakibatkan oleh berbuat baik, dan daya keperluan yang merupakan
dosa besar. berbuat jahat. kebutuhan harus diteliti dengan
Ilmu ini kemudian mengakibatkan sikap Kesabaran dicapai oleh seksama mengenai kehalalan,
penyesalan dan kesedihan yang seseorang jika daya berbuat keharaman dan kemubahannya.
kemudian berubah menjadi tindakan baik dapat mempengaruhi Kebutuhan yang haram atau
untuk bertobat. Pertobatan ini dilakukan daya berbuat jahat. meragukan harus ditinggalkan
dengan kesadaran yang disertai tekad meskipun diperlukan.
untuk tidak mengulangi perbuatan dosa.
Al-Ghazali membagi perjalanan untuk menjadi sufi menjadi 6 tahap.

Zuhud Tawakal Makrifat


Zuhud diartikan sebagai Tahapan ini dapat dicapai dengan Pada tahapan ini, manusia diyakini
upayameninggalkan meyakini secara teguh bahwa telah mengetahui rahasia Allah
kesenangan duniawi Allah adalah Yang Maha Kuasa, dan mengetahui peraturan-
dan hanya Maha Pengasih dan Maha peraturan-Nya tentang segala
mengharapkan Pemurah serta Maha Adil. yang ada. Tingkat pengetahuan
kesenangan ukhrawi. Pencapaian tahapan ini dilakukan makrifat lebih tinggi dibandingkan
dengan berserah diri sepenuhnya pengetahuan yang diperoleh oleh
kepada keputusan Allah terhadap akal. Puncak dari makrifat adalah
manusia. timbulnya perasaan mencintai
Tuhan
 Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut
ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan kerana jika
tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya
kesesatan.
—Imam Al-Ghozali
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai