Anda di halaman 1dari 11

AL-Ghazali : Corak Pemikiran dan

Pengaruhnya Ke Dunia Islam


BIOGRAFI
Nama lengkap Al-Ghazali adalah Abu Hamid
Disamping ia dikenal sebagai tokoh dalam
Muhammad ibn Muhammad ibn Ahmad al-
bidang filsafat, al-Ghazali juga dikenal sebagai
Ghazali al-Tusi. Penulisan nama al-Ghazali
teolog dan sufi. Bermula dari keraguannya
atau al-Ghazzali sebagai namanya menjadi
terhadap kebenaran yang ia peroleh, ia
kontroversi, tetapi kelahirannya dipastikan
melakukan pengkajian yang lebih serius dalam
pada 450 H/1058 M di Ghazaleh, suatu desa
rangka pencarian kebenaran hakiki, kebenaran
dekat Thus, di daerah Khurasan, Persia.
yang tidak mengandung keraguan sama sekali

Corak Pemikiran Imam Al-Ghazali


Sebagai seorang tokoh dan ulama’ besar Imam Al-Ghazali memiliki corak pemikiran yang unik
sebagai mana terlihat dalam perkembangan pemikirannya. Corak pemikiran Imam Al-Ghazali dapat
diklarifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu: epistemologi, metafisika, filsafat, moral, pendidikan,
politik, dan filsafat sejarah.
2
Pemikiran Filsafat Imam Al-Ghazali

Metafisika
Untuk pertama kalinya Al-Ghazali mempelajari karangan-karangan ahli filsafat terutama karangan
Ibnu Sina. Setelah mempelajari filsafat dengan seksama, ia mengambil kesimpulan bahwa
mempergunakan akal semata-mata dalam soal ketuhanan adalah seperti mempergunakan alat yang
tidak mencukupi kebutuhan.

Iradat Tuhan
Mengenai kejadian alam dan dunia, Al-Ghazali berpendapat bahwa dunia itu berasal dari iradat
(kehendak) Tuhan semat-mata, tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Iradat tuhan itulah yang
diartikan penciptaan. Iradat itu menghasilkan ciptaan yang berganda, di satu pihak merupakan
undang-undang, dan di lain pihak merupakan zarah-zarah (atom-atom) yang masih abstrak.
Pengikut Aristoteles, menamakan suatu peristiwa sebagai hukum pasti sebab dan akibat (hukum
kausalitas), sedangkan Al-Ghazali seperti juga Al-Asy’ari berpendapat bahwa suatu peristiwa itu
adalah iradat Tuhan, dan Tuhan tetap bekuasa mutlak untuk menyimpangkan dari kebiasaan-
kebiasaan sebab dan akibat tersebut

3
▪ Etika
▪ Sesuai dengan prinsip Islam, Al-Ghazali menganggap Tuhan sebagai pencipta yang
aktif berkuasa, yang sangat memelihara dan menyebarkan rahmat (kebaikan) bagi
sekalian alam. Berbeda dengan prinsip filsafat klasik Yunani yang menganggap bahwa
Tuhan sebagai kebaikan yang tertinggi, tetapi pasif menanti, hanya menunggu
pendekatan diri dari manusia, dan menganggap materi sebagai pangkal keburukan
sama sekali. Al-Ghazali sesuai dengan prinsip Islam, mengakui bahwa kebaikan
tersebar di mana-mana, juga dalam materi

4
Pemikiran Pendidikan Imam Al-Ghazali
Terkait konsep pendidikan, Ahmad Fuad al-Ah wani menyatakan bahwa al-
Ghazali banyak menaruh perhatian terhadap pendidikan, karena pendidikanlah
yang menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya.

Tujuan Pendidikan. Menurutnya tujuan pendidikan adalah untuk mendekatkan


diri kepada Allah SWT, bukan untuk mencari kedudukan, dan kemegahan

5
Pemikiran Tashawwuf Imam Al-Ghazali

Sebagai tokoh sufi, Imam Al-Ghazali dikenal sebagai seorang ulama usul fiqh dengan
karyanya al-mustashfa, Ia menganggap ajaran pemikiran filsafat para filosof telah
melewati batas, sehingga menimbulkan kehawatiran mendalam dalam dirinya akan
rusaknya akidah kaum filsafat, karena itu beliau berinisiatif untuk meluruskan
pemikiran filsafat dengan menggagas kaedah-kaedah tasawuf sebagai jembatan guna
mendamaikan syari’at dengan tasawuf yang sempat mengalami clash pada zaman itu,
yang berhasil terkumpul dalam karya terbesarnya yang terkenal,”Ihya’ U’lum al-Din.  

6
Imam Al-Ghazali di kenal sebagai orang yang haus ilmu pengetahuan, ia berusaha
keras agar dapat mencapai suatu keyakinan dan mengetahui hakikat segala
sesuatu, selalu bersikap kritis dan kadang tidak percaya terhadap adanya kebenaran
semua macam pengetahuan, kecuali yang bersifat inderawi dan pengetahuan hakikat

Corak tasawuf Imam Al-Ghazali  lebih ditekankan pada adab dan tata krama, beliau
berkata: Adab adalah pendidikan dhohir dan bathin, oleh karenanya apabila seorang
hamba telah berbuat baik secara dhohir dan bathin maka ia telah menjadi sufi yang
beradab

7
▪ Satu hal mencolok yang dilakukan ▪ Imam Al-Ghazali berupaya
Imam Al-Ghazali pada tasawuf membersihkan tasawuf dari ajaran-
adalah upayanya dalam ajaran asing yang merasukinya, agar
mengalihkan tema-tema Dzauq tasawuf berjalan di atas koridor Al-
(rasa), Tahliq (terbang), Syathahat, Qur’an dan As-Sunnah
dan Tahwil menjadi nilai-nilai yang
praktis

8
Penutup

▪ Pemikiran-pemikiran filsafat Imam ▪ Iradat tuhan yang berarti mengenai


Al-Ghazali diantaranya yaitu: kejadian alam dan dunia, Al-Ghazali
berpendapat bahwa dunia itu berasal dari
▪ Metafisika yang berarti iradat (kehendak) tuhan semat-mata,
mempergunakan akal semata-mata tidak bisa terjadi dengan sendirinya.
dalam soal ketuhanan adalah seperti Etika yang berarti Mengenai filsafat
mempergunakan alat yang tidak etika Al-Ghazali secara sekaligus dapat
mencukupi kebutuhan. kita lihat pada teori tasawufnya

9
IN TWO OR THREE COLUMNS

Yellow Blue Red


Is the color of gold, butter Is the colour of the clear Is the color of blood, and
and ripe lemons. In the sky and the deep sea. It is because of this it has
spectrum of visible light, located between violet historically been
yellow is found between and green on the optical associated with sacrifice,
green and orange. spectrum. danger and courage.

10
Want big impact?
USE BIG IMAGE

TERIMA KASIH

11

Anda mungkin juga menyukai