Anda di halaman 1dari 29

SIKLUS DAYA UAP

Matakuliah : Termodinamika II
Kode / SKS : TKM 240412 / 3 SKS
Semester/ TA : Genap / 2014 /2015
Program Studi : Teknik Mesin FT UNSRI
Dosen Pengampu : Ir. H.M.Zahri Kadir, M.T.

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II
Tujuan
 Menganalisa siklus daya uap dimana fluida kerja
diuapkan dan dikondensasikan.
 Menganalisa sistem kogenerasi (Gabungan sistem
pembangkit daya dan proses pemanasan)
 Mempelajari cara memodifikasi siklus daya uap
Rankine dasar untuk meningkatkan effisiensi termal
siklus.
 Menganalisis siklus daya uap reheat dan regeneratif
 Menganalisis siklus daya yang terdiri dari dua siklus
terpisah : siklus gabungan dan siklus biner

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II KULIAH 1 22/11/2019 2
Pokok Bahasan
1. Siklus Uap Carnot
2. Siklus Rankine : siklus daya uap ideal
3. Siklus daya uap aktual
4. Bagaimana meningkatkan effisiensi siklus Rankine
5. Siklus Rankine Reheat Ideal
6. Siklus Rankine Regeneratif ideal: OFWH, CFWH
7. Analisis hukum kedua Siklus Daya Uap
8. Kogenerasi
9. Siklus Gabungan Daya Uap-Gas
10.Siklus Uap Bineri
Sumber bacaan
 Yunus A. Cengel, Michael A. Boles , Thermodynamics: An Engineering Approach,
6th Edition McGraw-Hill, 2008
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II KULIAH 1 22/11/2019 3
1. SIKLUS UAP CARNOT
2

4
Diagram T-s Siklus Carnot

Proses Siklus Carnot


1-2 Pemasukan kalor isotermal reversibel di boiler
2-3 Ekspansi isentropik di turbin
3-4 Pembuangan kalor Isotermal reversibel di kondenser
4-1 Kompressi isentropik di pompa/ kompressor
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 4
IMPRAKTIKAL SIKLUS CARNOT sebagai Model Siklus Daya
 Siklus Carnot merupakan siklus paling effisien yang beroperasi antara dua
temperatur tertentu, tetapi tidak praktikal sebagai model siklus daya , karena:
Process 1-2 Proses perpindahan kalor dua fase
dimana suhu maksimumnya terbatas
(yaitu suhu kritikal fluida , utk air 374°C )
Process 2-3 Turbin tidak dapat menangani uap
dengan kandungan moisture tinggi
karena hantaman tetesan liquid pada
sudu turbin menyebabkan erosi dan aus.
(a)
Process 4-1 tidak praktikal untuk merancang
kompressor/ pompa yang dapat
menangani fluida dua fase.
Siklus (b) tidak dapat diterapkan karena ia
membutuhkan kompressi isentropik tekanan ekstrim
tinggi dan perpindahan kalor isotermal pada
tekanan yang variabel.
(b)
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II KULIAH 1 22/11/2019 5
2. SIKLUS RANKINE: Siklus Daya Uap Ideal
Beberapa hal impraktikal siklus Carnot dapat dielimenasi dengan mengsuperheat uap dalam
boiler dan mengkondensasikannya secara komplit dalam condenser. Inilah yang dihasilkan
oleh siklus Rankine , yang menjadi siklus ideal pembangkit daya uap. Siklus Rankine ideal
tidak melibatkan sesuatu irreversibilitas internal.
Proses Siklus Rankine Ideal:
1-2: Kompressi isentropik dalam pompa
2-3: Pemasukan kalor isobarik dalam boiler
3-4: Ekspansi isentropik dalam turbin
4-1: Pembuangan kalor isobarik dalam condenser

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 6
Analisis Energi Siklus Rankine Ideal
Pers energi aliran stedi:
(qin  qout )  (win  wout )  he  hi (kJ / kg)
Untuk:
Pompa (q = 0) : w p ,in  h2  h1  v( P2  P1 )

Boiler (w = 0): qin  h3  h2

Turbin (q = 0): wt ,out  h3  h4

Condenser (w = 0): qout  h4  h1

Kerja netto siklus: wnet  qin  qout  wt ,out  w p.in

wnet q
Effisiensi siklus:
th   1  out
qin qin

Pada diagram T-s, effisiensi termal merupakan ratio area tertutup siklus terhadap area
dibawah proses pertambahan kalor.
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 7
3. SIKLUS DAYA UAP AKTUAL
Siklus daya uap aktual berbeda/ menyimpang dari siklus Rankine ideal disebabkan
adanya irreversibilitas dalam berbagai komponen. Gesekan fluida dan kerugian
kalor ke sekeliling adalah dua sumber umum irreversibilitas.
Efisiensi Isentropik:

ws h2 s  h1
P  
wa h2 a  h1

wa h3  h4 a
T  
ws h3  h4 s

Siklus daya uap aktual vs Efek irreversibilitas pompa


siklus Rankine ideal dan turbin pada siklus
Rankine ideal

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 8
4. Bagaimana Meningkatkan EFFISIENSI siklus RANKINE ?
Semua idea dasar modifikasi meningkatkan effisiensi termal siklus daya adalah sama:
 Meningkatkan suhu rata-rata pemasukan kalor ke fluida kerja di boiler, atau
 Menurunkan suhu rata-rata pembuangan kalor dari fluida kerja di condenser.

Menurunkan Tekanan Condenser (menurunkan Tlow,avg)


 Mengambil keuntungan meningkatnya
effisiensi pada tekanan rendah , biasanya
condenser beroperasi dibawah tekanan
atmosfer. Tetapi batas terendah tekanan
ini tergantung pada suhu media
pendingin.
Efek samping:
Penurunan tekanan condenser
meningkatkan kandungan moisture uap
pada tingkat akhir turbin.
Efek menurunkan tekanan condenser
siklus Rankine ideal
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 9
Mengsuperheat Uap ke Suhu Tinggi (menaikkan Thigh,avg)

 Kerja netto dan input kalor


meningkat sebagai hasil meng-
superheating uap ke suhu lebih
tinggi. Efek overallnya ,
meningkatkan effisiensi termal ,
karena suhu rata-rata pada
pemasukan kalor meningkat .
 Superheating ke suhu lebih tinggi
mengurangi kandungan moisture
uap pada exit turbin, dimana hal ini
diinginkan.
 Suhu tinggi dibatasi oleh
pertimbangan metalurgikal . Saat ini
suhu uap tertinggi pada inlet turbin
Efek superheating uap ke suhu lebih sekitar 620°C.
tinggi pada siklus Rankine ideal

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 10
Meningkatkan tekanan Boiler (menaikkan Thigh,avg)
Untuk suhu inlet turbin tetap, siklus Saat ini banyak pembangkit daya uap modern
bergeser ke kiri dan moisture content uap beroperasi pada tekanan superkritikal (P > 22.06
pada exit turbin meningkat. Efek samping MPa) dan mempunyai effisiensi termal sekitar
ini dapat dikoreksi dengan reheating uap. 40% untuk bahan bakar fossil dan 34% untuk
pembangkit daya nuklir.

Efek peningkatan tekanan boiler pada


siklus Rankne ideal Siklus Rankine superkritikal
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 11
5. SIKLUS RANKINE REHEAT IDEAL
Bagaimana kita dapat mengambil keuntungan meningkatnya effisiensi pada tekanan boiler
yang lebih tinggi tanpa permasalahan ekses moisture pada tingkat akhir turbin?
1. Meng-superheat uap ke suhu sangat tinggi. Terbatas metallurgikal
2. Mengekspansi uap dalam turbin dalam dua tingkat , dan meng-reheat nya antara tingkat.
qin  q primer  qreheat  (h3  h2 )  (h5  h4 )
wt ,out  wt , I  wt , II  (h3  h4 )  (h5  h6 )

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 12
Berapa Banyak Jumlah Tingkat Reheat ?

 Pembangkit daya modern single reheat


dapat meningkatkan effisiensi siklus 4 - 5%
dengan meningkatkan suhu rata-rata
pemasukan kalor.
 Suhu rata-rata selama proses reheat dapat
ditingkatkan dengan menambah jumlah
tingkat ekspansi dan reheat, sehingga proses
ekspansi dan reheat dapat mendekati proses
isotermal pada suhu maksimum.
Penggunaan lebih dari dua tingkat reheat
tidak praktikal. Secara teoritikal perbaikan
dalam effisiensi dari reheat kedua sekitar
separuh dari hasil single reheat.
 Suhu reheat sangat mendekati atau sama
Suhu rata-rata dimana kalor dipindahkan dengan suhu inlet turbin.
selama reheating meningkat dengan  Tekanan reheat optimum sekitar ¼ tekanan
meningkatnya jumlah tingkat reheat. siklus maksimum.

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 13
6. SIKLUS RANKINE REGENERATIF IDEAL
 Pemasukan kalor selama proses 2-2’
berlangsung pada suhu relatif rendah.
Suhu pemasukan kalor rata-rata rendah ini
menyebabkan effisiensi siklus rendah.
 Pada pembangkit daya uap, uap di-
extraksi dari turbin pada berbagai titik.
Uap ini digunakan untu memanaskan
feedwater. Alat dimana feedwater
dipanaskan melalui regenerasi dinamakan
regenerator, atau feedwater heater
(FWH).
 Feedwater heater adalah alat penukar
kalor dimana kalor di-transfer dari uap ke
Pada bagian awal proses pemasukan feedwater melalui pencampuran (open
kalor di boiler berlangsung pada feedwater heater) atau tanpa
suhu relatif rendah pencampuran (closed feedwater heater).

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 14
Open Feedwater Heater
Siklus Rankine regeneratif ideal dengan open feedwater heater.
Open (atau direct-contact) feedwater heater adalah
sebuah mixing chamber (ruang pencampur), dimana
uap yang diextraksi dari turbin bercampur dengan
feedwater dari pompa. Idealnya, campuran keluar
heater sebagai liquid jenuh pada tekanan heater.

Fraksi uap extraksi:

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 15
Closed Feedwater Heater
Tipe lainnya feedwater heater yang sering digunakan dalam pembangkit daya uap adalah
closed feedwater heater, dimana kalor ditransfer dari uap ekstraksi ke feedwater tanpa
pencampuran. Sekarang dua arus dapat berbeda tekanan, karena dua fluida ini tidak
bercampur.

Siklus Rankine regeneratif ideal dengan sebuah closed feedwater heater.


M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 16
Sistem Gabungan Open dan Closed Feedwater Heater
 Closed feedwater heater lebih kompleks karena ada jaringan pipa internal, dan maka lebih
mahal. Perpindahan kalor dalam closed feedwater heater kurang efektif karena dua arus tidak
kontak langsung, namun demikian tidak memerlukan pompa tersendiri untuk tiap heater
karena uap ekstraksi dan feedwater dapat pada tekanan berbeda.

Pembangkit daya uap dengan satu  Open feedwater heater


open dan tiga closed feedwater heater konstruksinya sederhana
dan tidak mahal, dan
mempunyai karakteristik
perpindahan kalor yang
baik; tetapi tiap heater
membutuhkan sebuah
pompa untuk feedwatter.

 Sistem gabungan open


dan closed feedwater
adalah yang kebanyakan
digunakan oleh
pembangkit daya uap.

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 17
7. ANALISIS HUKUM KEDUA SIKLUS DAYA UAP
Analisis hukum kedua siklus daya uap untuk mengetahui dimana irreversibilitas
terbesar terjadi dan dimana untuk memulai perbaiki/ peningkatan.
Pemusnahan exergi (Exergy destruction) untuk sistem aliran stedi:

 Untuk aliran stedi satu


-inlet, satu-exit :

 Untuk sikkus :

 Untuk siklus dengan perpindahan kalor hanya dengan sebuah source dan sebuah sink :

Exergi aliran massa :

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 18
8. KOGENERASI
Kogenerasi: memproduksi lebih dari satu bentuk energi berguna (misal: kalor proses
dan daya listrik) dari sumber energi yang sama
 Banyak industri membutuhkan input
energi dalam bentuk kalor yang
dinamakan kalor proses (process
heat). Kalor proses pada industri ini
biasanya disuplai dengan steam pada
5 - 7 atm dan 150 - 200°C. Energi
biasanya ditransfer ke steam melalui
pembakaran coal, oil, natural gas, atau
bahan bakar lainnya didalam sebuah
furnace.
 Industri yang menggunakan jumlah
besar kalor proses juga
Sistem proses-pemanasan sederhana mengkonsumsi jumlah besar daya
listrik.

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 19
Utilization factor
Kerja netto output  Kalor proses diberikan W net  Q p
u  
Kalor tota l input Qin

Q out
u  1
Qin

• Utilization factor untuk sistem


kogenrasi turbin uap ideal
adalah 100%.
• Sistem kogenerasi aktual
mempunyai utilization factor
sebesar 80%.

Sistem kogenerasi ideal


M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 20
Sistem Kogenerasi dengan beban dapat diatur
 Pada saat permintaan tinggi untuk kalor proses,
semua steam dialihkan ke unit proses-pemanasan dan
tidak ada ke condenser (m7= 0). Kalor terbuang
(waste heat) nol untuk mode ini
 Jika tidak mencukupi, sejumlah steam keluar boiler
di-throtel dengan sebuah expansion valve ke
tekanan ekstraksi P6 dan disalurkan ke unit proses
panas.
 Proses panas maksimum terealisasi jika seluruh uap
keluar turbin lewat melalui PRV (m5= m4). Tidak ada
daya yang diproduksi pada mode ini.
 Bila tidak ada permintaan kalor proses, seluruh uap
lewat melalui turbin dan condenser (m5=m6=0), dan
sistem kogenerasi beroperasi sebagai sistem daya
uap biasa.

A cogeneration plant with


adjustable loads.

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 21
9. SIKLUS GABUNGAN DAYA GAS-UAP
• Siklus Gabungan yang terkenal adalah “Gas-
turbine (Brayton) cycle topping a steam-turbine
(Rankine) cycle”, (siklus daya gas berada diatas
siklus daya uap ) yang mempunyai effisiensi
termal lebih tinggi dari pada siklus individual

• Siklus gabungan gas-uap, menggunakan gas buang turbin gas yang bersuhu
tinggi sebagai sumber energi untuk siklus bawah (bottoming cycle) yaitu siklus
daya uap..
• Perkembangan teknologi turbin gas saat ini telah membuat siklus gabungan gas-
uap sangat menarik secara ekonomikal .
• Siklus Gabungan meningkatkan effisiensi tanpa peningkatan biaya awal yang
besar. Karena itu, sejumlah pembangkit daya yang baru beroperasi pada siklus
gabungan, dan semakin banyak sistem turbin uap atau gas dikonversikan ke
pembangkit daya siklus gabungan.
• Effisiensi termal tercatat lebih 50%
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 22
Siklus Gabungan Daya uap-gas
Sistem Gabungan daya uap-gas merupakan siklus gabungan Rankine dan Brayton.

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 23
10. SIKLUS UAP BINERI
Karakteristik fluida kerja untuk siklus daya uap
1. Suhu kritikal tinggi dan tekanan maksimum yang aman. Suhu kritikal diatas suhu
maksimum yang dizinkan secara metallurgikal ( sekitar 620°C) memungkinkan
perpindahan kalor isotermal pada suhu maksimum ketika fluida berubah fase, ini
membuat siklus mendekati siklus Carnot. Tekanan sangat tinggi pada suhu maksimum
tidak dikehendaki karena menimbulkan masalah kekuatan material.
2. Suhu triple-point rendah. Suhu triple-point dibawah suhu media pendingin mencegah
masalah solidifikasi.
3. Tekanan condenser yang tidak terlalu rendah. Condensers biasanya beroperasi dibawah
tekanan atmosfer. Tekanan terlampau dibawah tekanan atmosfer menciptakan masalah
kebocoran udara. Maka, zat yang mempunyai tekanan saturasi pada suhu ambien
terlampau rendah tidak cocok,
4. Entalpi penguapan tinggi (hfg) sehingga perpindahan kalor ke fluida kerja mendekati
isothermal dan laju aliran massa yang besar tidak diperlukan.
5. Kubah saturasi yang berbentuk U. Ini mengeliminasi formasi kelebihan moisture pada
turbin dan kebutuhan reheating.
6. Karakteristik perpindahan kalor baik (konduktiitas termal tinggi).
7. Sifat-sifat lain seperti: inert, murah , mudah didapat/tersedia dan tak-beracun
(nontoxic).
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II KULIAH 1 22/11/2019 24
Air sebagai Fluida Kerja Siklus Daya Uap
 Tidaklah heran, tidak ada fluida memenuhi semua karakteristik ini. Air yang
paling mendekati, walaupun tidak begitu memenuhi terhadap karateristik 1,
3, dan 5. Kita dapat membuat tekanan condenser pada sub-atmosfer dengan
sealing yang baik, dan dengan mengatasi kubah satuarasi berbentuk V melalui
reheating, tetapi tidak banyak yang dapat dilakukan untuk item 1, dimana air
mempunyai suhu kritikal rendah (374°C, cukup rendah dari batasan
metallurgikal ) dan tekanan saturasi yang sangat tinggi (16.5 MPa pada 350°C).

 Kita dapat menggantikan air selama bagian suhu tinggi siklus, dengan fluida
yang lebih cocok; yaitu mengunakan sistem gabungan dua siklus, satu siklus
dalam daerah suhu tinggi dan satu lagi pada daerah suhu rendah yang disebut
siklus uap bineri (binary vapor cycle). Pada siklus uap biner, condenser pada
siklus suhu tinggi ( juga disebut topping cycle) berfungsi sebagai boiler siklus
suhu rendah ( juga disebut bottoming cycle). Jadi, kalor output siklus suhu
tinggi digunakan sebagai kalor input siklus suhu rendah.

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II KULIAH 1 22/11/2019 25
Siklus Uap Bineri
Siklus bineri adalah sistem gabungan dua siklus dengan fluida kerja berbeda. Siklus pada
daerah suhu tinggi dinamakan Topping Cycle dan siklus pada daerah suhu rendah dinamakan
Bottoming Cycle.

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II KULIAH 1 22/11/2019 26
Summary
• Siklus Uap Carnot
• Siklus Rankine: Siklus ideal untuk siklus daya uap
– Analisis energi siklus Rankine ideal
• Penyimpangan siklus daya uap aktual dari siklus diidealisasi
• Bagaimana meningkatkan effisiensi siklus Rankine ?
– Menurunkan tekanan condenser (menurunkan Tlow,avg)
– Mengsuperheat uap ke suhu tinggi (menaikkan Thigh,avg)
– Meningkatkan tekana boiler (menaikkan Thigh,avg)
• Siklus Rankine reheat ideal
• Siklus Rankine regeneratif ideal
– Open feedwater heater
– Closed feedwater heater
• Analisis hukum kedua siklus daya uap
• Kogenerasi
• Siklus daya gabungan gas-uap
• Siklus Uap Biner

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II 27
SOAL
Perhatikan siklus Rankine ideal sederhana
dengan kondisi inlet turbin tetap, bagaimana
efek terhadap:
1. Penurunan tekanan condenser ?
2. Kenaikan tekanan boiler ?
3. Mengsuperheat uap ke suhu lebih tinggi ?
v naik turun tetap
Kerja Pompa
Kerja Turbin
Kalor input
Kalor terbuang
Effisiensi siklus
Kualitas uap
keluar turbin

M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II KULIAH 1 22/11/2019 28
CONTOH
Sebuah pembangkit daya uap beroperasi berdasarkan siklus Rankine ideal sederhana . Uap masuk turbin
3 Mpa & 300 oC dan tekanan condenser 50 kPa. Tentukan effisiensi termal siklus dan Daya netto output
Asumsi: 1 .kondisi operasi stedi. 2 perubahan energi kinetik dan potensial diabaikan.

 W pompa : Wp = h2 - h1
= v1 (P2 – P1)
3 MPa  Q boiler : QB = h2 – h2
 Q condenser: QC = h4 – h1
50 kPa
 W turbin : WT = h3 – h4
C
 W netto siklus : Wnet = QB – QC
= WT – WP
 Effisiensi termal siklus : Ƞth = Wnet/QB
= 1 – (QC/QB)
Titik P (kPa) T (oC) X v (m3/kg) h (kJ/kg) s (kJ/kg.K) Phase
1 50 0,001030 340,54 Sat.liq
2 3000 h 1 + wp s2=s1 Comp.liq
3 3000 300 0,8382 2994,3 5,5412 Sup.vap
4 50 2272,3 s4=s3 Sat.mix
M. ZAHRI KADIR
Teknik Mesin FT Unsri TERMODINAMIKA II KULIAH 1 22/11/2019 29

Anda mungkin juga menyukai