Corrosion Engineer:
– Perlu memahami berbagai hal tentang sifat-sifat
kimia, fisika, metalurgi dan mekanika bahan
– Corrosion Testing, Fabrikasi bahan
– Engineer: Relasi, integritas, Mampu menganalisa,
Mengutamakan Keselamatan, Ekonomis
Dr.Ir. Asep Handaya Saputra, MEng.
Lectuer Notes: Corrosion Engineering
Demand Corrosion
Engineer
Kompleksitas dalam penanganan
korosi
Kerugian yang diakibatkan oleh korosi
Kurangnya pemahaman terhadap
korosi kurang peka terhadap korosi
Definisi klasik:
Korosi (karat) adalah proses
elektrokimia
Contoh:
Aluminium tahan terhadap karat atmosfir,
tetapi tidak tahan terhadap Mercury
Logam Mulia (emas & platina) sangat kebal
dengan sebagian besar karat, tetapi akan
kalah dengan bromine basah atau karbon
tetraklorida konsentrasi diatas 60%
Dr.Ir. Asep Handaya Saputra, MEng.
Lectuer Notes: Corrosion Engineering
Kerugian Akibat Korosi
Fatigue cracking
pada lap joint
Dr.Ir. Asep Handaya Saputra, MEng.
Lectuer Notes: Corrosion Engineering
Daur Logam
Lembaran
Steel mill
Tambang Reduksi
Refining Rust (hidrated
(Biji Besi/ iron oxide)
Besi Oksida) Casting
Rolling
Shaping Pipa
Kekuatan
Ketahanan Korosi
Kemampuan Fabrikasi
Ketersediaan
Appearance (tampilan)
Biaya
Elektrokimia
Metalurgi
Fisika
kimia
Thermodinamika
MAKROSKOPIK MIKROSKOPIK
•Korosi Galvanik •Korosi Intergranular
•Korosi Celah (Crevice) •Stress Corrosion Cracking
•Korosi Sumuran (Pitting) •Hydrogen Induced Cracking
•Korosi Selektif •Sulfide Stress Cracking
•Korosi Erosi •Fatigue Corrosion
Korosi Basah:
Korosi basah terjadi ketika ada cairan di
sekitarnya; biasanya mencakup larutan
elektrolit.
Korosi Kering:
Korosi kering terjadi dimana tidak adanya
fase cair atau diatas titik embunnya. Bahan
yang membuat korosi biasanya uap atau gas.
Biasa terjadi pada suhu tinggi. Contoh:
hantaman gas pembakar pada baja
Dr.Ir. Asep Handaya Saputra, MEng.
Lectuer Notes: Corrosion Engineering
Korosi Melalui Proses
Elektrokimia
Korosi Atmosfer
Korosi Galvanis
Korosi Air Laut
Korosi Tanah (Soil Corrosion)
Oxygen Concentration Cell
Oksidasi
Liquid Metal Corrosion
Menunjukkan Penetrasi
Basic Concept of
Cathodic protection
10
8 Kurva A : 0 – 2 : Cu dalam H2O + O2
6 A 2 – 4 : Ti dalam HCl + Cu +2
4 B
kurva B : Fe dalam HCl
2 C
Kurva C : Pb dalam H2SO4
0
Velocity ->
Contoh:
A
B
Kurva A : Ni dalam HCl
Kurva B :18Cr-8Ni dalam HNO3
Terjadi kondisi pasif pada
Tem peratur -> temperatur rendah atau medium
Kelembaban
Curah hujan
KOMPOSISI LARUTAN
Kebanyakan korosi pitting diakibatkan oleh
adanya unsure halida, misalnya Cl, Br dan
Hypoclorida dalam larutan.
Hastell or Chlorimet 3
Titanium
Dr.Ir. Asep Handaya Saputra, MEng.
Lectuer Notes: Corrosion Engineering
CONTOH KOROSI
SUMURAN
Pipa (tube) penukar
panas pada reboiler
yang digunakan
untuk air dengan
suhu 246oC yang
mempunyai
kandungan Cl-, F-
dan H2S
Wear-oxidation theory
Mekanisme ini berdasarkan konsep bahwa terjadi rekatan pada dua ujung
yang berhadap-hadapan dari masing-masing permukaan logam dan akibat
gerakan/vibrasi, terbentuk pecahan logam. Pecahan yang ukurannya sangat
kecil dan mengalami pemanasan akibat gesekan, dengan kondisi itu pecahan
mudah teroksidasi. Pecahan yang sudah teroksidasi akan terakumulasi dan
menyebabkan fretting.
Air
Number of Cycles
Dr.Ir. Asep Handaya Saputra, MEng.
Lectuer Notes: Corrosion Engineering
Prevention of Fatigue
Corrosion