PREFEKTIF TRANSKULTURAL
DAN DIFERSITY DALAM
MASYARAKAT
Nama Kelompok
Globalisasi juga merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang
kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga
sulit untuk disaring atau dikontrol.
Perspektif transkultural
Keperawatan transkultural merupakan campuran dari antropologi dan keperawatan dalam teori
dan praktik. Antropologi mengacu pada manusia, termasuk asal, perilaku, status sosial, fisik,
mental, dan perkembangan zaman.
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa indonesia artinya tingkah
laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
PROSES GLOBALISASI
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi
informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup
Terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja atau berwisata kenegara lain
Peningkatan permintaan untuk komunitas dan latar belakang budaya dalam konteks
lingkungan
Keperawatan transkultural adalah teori dasar sebagai panduan
perawat sebagai ketentuan dalam kompetensi keperawatan.
Bp. A sebagai keluarga klien mengatakan bahwa sebelum klien di bawa ke rumah
sakit harapan kita, satu anaknya yang jatuh An, A langsung dibawa ke dukun, lalu An.
A dipijit mengguankan batang sereh yang di bakar dengan bacaan doa-doa, Bp. A
mengatakan An, A dilarang mengkonsumsi makanan seperti ikan, daging, dan telur.
Alasan keluarga klien memilih pengobatan alternative karena Bp. A sebagai ayah
klien mempercayai bahwa anaknya yaitu An. A terjatuh karena di dorong oleh
penunggu pohon keramat
Hasil pemeriksaan rongten, pada hasil rongten terlihat bahwa adanya retak pada
tulang kering An. A
klien dan keluarga mempunyai pandagan bahwa sakit yang diderita An. A akibat gangguan dari
mahluk gaib, klien dan keluarga biasanya dating kedukun dan meminta doa-doa penyakitnya
berkurang
An. A dipijit menggunakan batang sereh yang dibakar dengan bacaan doa-doa
An. A tidak mengonsumsi makanan seperti ikan, daging, dan telur karena dukun setempat
melarangnya untuk memakan jenis makanan tersebut
Factor hukum dan kebijakan berlaku
Jam berkunjung klien pukul 09.00 sampai 17.00 jumlah anggota keluarga
yang boleh menunggu hanya kedua orangtua dan kerabat, cara pembayaran biaya
rumah sakit diperolah dari penghasilan kedua orang tua klien.
Faktor ekonomi
Bp. A seorang yang berprofesi sebagai karyawan. Biaya rumah sakit ditanggung
oleh keluarga klien. Keluarga klien juga menggunakan asuransi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO DATA ANALISA DATA DIAGNOSA
1. Ds: An.A mengatakan P: Gangguan nyaman berupa Gangguan rasa nyaman
yeri pada tulang nyeri berhubungan dengan berhubungan dengan pergeseran
keringnya pergeseran fragma tulang fragma tulang
Do: An.A tampak E: klien mengatakan merasakan
lemas dan kesakitan nyeri dengan skala 2 – 3
S: An.A tampak lesu lemas dan
merasa kesakitan
2. Ds: Bp.A mengatakan P: resiko terjadinya infeksi Resiko terjadinya infeksi pada
Desa melarang An.A berhubungan dengan kurangnya struktur tulang dan jaringan lunak
mengkonsumsi ikan pemenuhan nutrisi skitarnya berhubungan dengan
daging dan telur. E: Setelah An.A dibawa kedukun kurangnya pemenuhan nutrisi
Do: An. A masi Bp.A mengatakan dukun desa pada An.A
tampak lemas dan melarang An.A mengkonsumsi
lesu ikan, daging dan telur
S: An. A masi tampak lemas dan
lesu
NO DATA ANALISA DATA DIAGNOSA
No Diagnose Evaluasi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri S: klien tidak merasakan nyeri lagi pada tulang
berhubungan dengan pergeseran kering
fragma tulang O: klien tampak tenang
A: tujuan tercapai
P: hentikan intervrensi
1. Resiko terjadinya infeksi pada S: klien mengatakan napsu makan bertambah
struktur tulang dan jaringan lunak O:klien tidak tampak lemah dan lesu
skitarnya berhubungan dengan A: tujuan tercapai
kurangnya pemenuhan nutrisi pada P:hentikan intervrensi
An.A
1. Resiko tinggi cedar berhubungan S: klien mengatakan sudah tidak merasa sakit
dengan diskontinuitas tulang O: klien sudah tidak tamapak lemah
A: tujuan tercapai
P: hentikan intervrensi
TERIMAKASIH, THANKYOU,