Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI KOGNITIF

DISUSUN OLEH :

Nafessa S.Psi,M.Psi
BAB. 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ditinjau dari asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa,
dan Ligos yang berarti ilmu. Jadi secara istilah, psikologi berarti ilmu jiwa atau
ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala kejiwaan. Tetapi dalam sejarah
perkembangannya, kemudian arti psikologi menjadi ilmu yang mempelajari
tingkah laku manusia. Ini di sebabkan karena jiwa yang mengandung arti yang
abstrak itu sukar untuk di pelajari secara objektif. Kecuali itu, keadaan jiwa
seseorang melatarbelakangi timbulnya hampir setiap tingkah laku
Beragamnya pendapat para ahli psikologi tentang pengertian dari psikologi,
sehingga bisa di simpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku dan perbuatan individu dimana individu tersebut
tidak dapat di lepaskan dari lingkungannya.

Pada zaman sebelum masehi, psikologi sudah dipelajari orang dan banyak di
hubungkan dengan filsafat. Para ahli filsafat pada waktu itu sudah
membicarakan tentang aspek-aspek kejiwaan manusia.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,


dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimana Pengertian Penalaran (Reasoning) ?


2. Bagaimana Pengertian Penalaran Deduktif itu ?
3. Bagaimana Pengertian Penalaran Induktif itu ?
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar kita dapat
menjelaskan/mendeskripsikan mengenai Psikologi Kognitif yang
membahas tentang Penalaran (Reasoning) baik Penalaran Deduktif
maupun Induktif.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penalaran (Reasoning)

Penalaran (reasoning) berkaitan erat dengan bagaimana manusia mencapai kesimpulan-


kesimpulan tertentu baik dari premis langsung maupun tidak langsung.
Titik berat penalaran adalah bagaimana seorang menarik kesimpulan dan mengevaluasi
apakah kesimpulan yang dihasilkan itu valid/tidak valid (Ellis & Hunt, 1993).Penalaran
terlibat di dalam proses pemecahan masalah, karena memang beberapa bentuk penalaran
biasanya merupakan bagian dari pemecahan masalah itu sendiri (Solso, 1988).Hampir
semua orang sependapat bahwa penalaran dan pemecahan masalah merupakan
komponen penting dari intelegensi.
Penalaran yang lain adalah ;
1.) Penalaran Statistika dan Penalaran Ekonomi (Nisbett, Krantz, Jepson, dan Konda.1983)
2.) Penalaran Informal (Perkins.1985)
3.) Penalaran Ilmiah (Bubules, Linn.1988)

Jenis Keterampilan Penalaran


Menurut Sternberg (1989, 1990) membagi keterampilan penalaran (keterampilan intelektual
didasarkan pada teori subkomponen dan tinjauan pemprosesan informasi kognitif.
Secara umum penalaran dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu :
1.) Penalaran Deduktif
2.) Penalaran Induktif
B. Pengertian Penalaran Deduktif

Penalaran Deduktif adalah suatu proses berpikir yang menghasilkan informasi baru berdasarkan
informasi lama (yang tersimpan di dalam ingatan).Bertujuan untuk menghasilkan kesimpulan-
kesimpulan yang shahih, atau konklusi-konklusi yang benar berdasarkan premis atau pengamatan
yang mendahuluinya (Johnson-Laird,Byrne dan Tabossi, 1988).
Ada Empat Teori Penalaran

1. Teori Penarikan Kesimpulan


2. Teori Aturan Formal
3. Teori Aturan Khusus Isi
4. Teori Model Mental

Penalaran deduktif terbagi menjadi 3 jenis,


1. silogisme kategorik
2. silogisme linear, dan
3. penalaran proporsional.

Setiap penalaran memiliki aturan-aturan penyimpulantersendiri yang berbeda satu dengan yang
lainnya
C. Pengertian Penalaran Induktif

Nisbett, Krantz,Jepson, dan Kunda (1983) beragumentasi bahwa penalaran


induktif merupakan aktivitas manusia dalam pemecahan masalah yang memiliki
arti sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan berada dimana-mana.
Pembentukan konsep, genaralisasi contoh-contoh, dan tindakan membuat
prediksi, semuanya merupakan contoh-contoh penalaran induktif. Penalaran ini
dilakukan melalui proposisi-proposisi khusus untuk menghasilkan proposisi
yang lebih umum.
Penalaran induktif dibagi menjadi dua, yaitu :
1.)Penalaran Klasifikasi
Penalaran klasifikasi merupakan suatu proses penarikan kesimpulan umum
yang diturunkan dari beberapa contoh objek atau peristiwa khusus yang
serupa. Penalaran ini sering disebut generalisasi induktif.

2.)Penalaran Analogi
Penalaran Analogi induktif adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari
dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain kemudian menyimpulkan
bahwa yang berlaku bagi peristiwa yang satu akan berlaku juga bagi yang lain.
Analogi deklaratif adalah suatu metode untuk memnjelaskan sesuatu hal yan
tidak dikenal dengan membandingkan pada sesuatu yang sudah dikenal.
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah, penalaran merupakan salah satu keterampilan intelektual penting
dan biasanya menjadi bagian dari sistem logika. Sementara itu, logika merupakan bagian penting dari
proses berpikir dan pemecahan masalah, yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Secara garis besar
penalaran dibagi menjadi dua, yakni penalaran deduktif dan penalaran induktif. Penalaran deduktif
meliputi silogisme kategorik, silogisme linier, dan penalaran proposional. Penalaran induktif bermula dari
hal-hal yang umum atau sejajar dan meliputi penalaran analogi hubungan sebab-akibat, analogi hubungan
bagian total dan asosiasi, dan dan penalaran klasifikasi.
Suatu program pendidikan yang di tempuh seseorang dapat mempengaruhi kemampuan atau
keterampilan penalaran tertentu. Keterampilan penalaran merupakn bagian penting dari kemampuan
berfikir atau intlektual dapat ditingkatkan melalui serangkaian pelatihan yang secara sengaja dirancang
untuk itu. Secara umum tidak ada alasan yang cukup kuat bagi seseorang untuk mengatakan bahwa
ketrampilan intelektual manusia tidak dapat ditingkatkan.
B. Saran

Demikianlah makalah yang sederhana yang masih banyak kekurangan di sana


sini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai