Peluncuran kapal adalah menurunkan kapal dari landasan
peluncur ke air yang disebabkan oleh gaya berat kapal pada bidang miring. Untuk meluncurkan kapal, maka kapal harus dilengkapi dengan alat peluncur yaitu jalan peluncur (launching ways) dan sepatu peluncur (sliding ways). Metode Peluncuran Kapal
Jenis-jenis peluncuran dengan menggunakan landasan bidang
miring ada dua, yaitu : a. Secara melintang ( Side launching ) b. Secara memanjang ( End launching ) Metode Peluncuran Kapal A. Peluncuran secara melintang. Proses peluncuran dengan sistem ini, menunjukkan bahwa bagian sisi kapal yang pertama kali menyentuh permukaan air, mengenai sisi bagian mana yang terlebih dahulu tidak terlalu masalah . Sistem peluncuran ini agak jarang dipakai dalam proses peluncuran kapal dibanding sistem memanjang, kecuali dalam kondisi yang memaksa, misalkan permukaan air didepan landasan cukup sempit seperti pada daerah sungai, terusan dan sebagainya. Metode Peluncuran Kapal B. Peluncuran secara memanjang. Berbeda dengan sistem secara melintang, pada peluncuran secara memanjang, bagian buritan diarahkan ke air terlebih dahulu dengan maksud : - Linggi belakang tidak terbentur pada landasan. - Mempercepat daya apung kapal. - Mengurangi kecepatan laju pada saat meluncur sehingga bisa mengontrol gerakan kapal selama meluncur. Parameter-parameter peluncuran kapal 1. Perhitungan berat dan titik berat kapal yang akan diluncurkan. 2. Kemiringan dan panjang dari landasan peluncuran. 3. Penentuan jumlah dan posisi launching ways. Pertimbangannya ditentukan oleh berat kapal, kekuatan kayu serta daya dukung dari tanah. Sedangkan peletakannya diusahakan pada : - Bulkhead memanjang atau pada posisi girder (penumpu). - Konstruksi yang dianggap cukup kuat untuk menyanggah beban dari kapal. 4. Koefisien gesekan. Secara umum tahanan gesek diharapkan sekecil mungkin agar kapal mampu bergerak dengan sendirinya. Besarnya tahan gesek ini terutama dipengaruhi oleh jenis/type pelumas, suhu dan tekanan rata-rata pada landasan peluncuran