Anda di halaman 1dari 42

Kuliah

UJI TEMPEL KULIT


(SKIN PATCH TEST)

ASRAWATI SOFYAN

Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin


DEFINISI

• Uji kulit yg bertujuan untuk memproduksi


reaksi eksematosa dlm bentuk miniatur,
dengan cara mengaplikasikan alergen secara
oklusif pada kulit yang intak
INDIKASI
• Pasien dengan suspek Dermatitis Kontak
• Erupsi obat
• Dermattitis atipikal dalam jangka waktu
lama
PRASYARAT
1. Penderita tdk dlm terapi steroid setara prednison
15-20 mg/hr selama 2 minggu
2. Lokasi uji tempel bebas dari kortikosteroid
topikal selama 3 hari
3. Tidak dijumpai lesi dermatitis yang aktif (25%
luas permukaan tubuh) pada penderita
4. Tdk dijumpai keadaan tanning akibat iradiasi
sinar UV
5. Penggunaan obat-obata imunosupressan
6. Antihistamion tidak mempengaruhi hasil
7. Lokasi uji tempel dilakukan pada kulit
punggung bagian atas atau bagian luar
lengan atas
8. Jarak chamber 15-20 mm
9. Untuk erupsi obat waktu pelaksanaan 6
mgg-6 bln sejak penderita sembuh
10.Untuk wantita hamil, menyusui dan anak-
anak penatalaksanaan uji tempel perlu
dipertimbangkan
EFEK SAMPING UJI TEMPEL LCD 6

1. Sensitisasi
2. Reaksi iritan
3. Kambuhnya dermatitis yang di derita sebelumya
4. Kobner phenomenon

5. Reaksi positif yang resisten


6. Reaksi anafilaksis
7. Lesi hiperpigmentasi atau hipopegmentasi pada lokasi
dengan reaksi positif
8. Reaksi pustular

9. Efek karena tekanan


10. Infeksi bakteri dan virus
11. Nekrosis, terbentunkya skar dan kelois
CARA PELAKSANAAN
• Unit uji tempel terdiri dari chamber, plester dan
alergen. Yang perlu diperhatikan :
1. Chamber hrs sdh terstandarisasi (Finn chamber,
gamma chamber)
2. Plester perekat hrs bersifat non alergenik dan dpt
merekatkan kuat chamber ke kulit
3. Alergen yg digunakan sdh terstandarisasi
(TRUE, TROLAB)
4. Alergen non standar dpt dipersiapkan beberapa
jam seblm pelaksanaan dlm btk vaselin album
dan beberapa menit dlm btk cairan
• Yang perlu diperhatikan dlm pengisian dan
penempelan chamber :
1. Chamber hrs terisi penuh sesuai kapasitasnya
2. Perekat chamber dpt mengalami penurunan daya
rekat  antisipasi fiksasi chamber
3. Pencukuran rambut pd lokasi uji tempel jika
diperlukan
4. Pengusapan alkohol satu arah (desinfeksi dan pd
kulit yg terlalu berminyak) sebelum penempelan
5. Setelah semua chamber tertempel perlu
dilakukan mapping posisi agar tdk terjadi
kesalahan lokasi chamber saat pembacaan hasil
LCD 7
ALAT DAN BAHAN UJI TEMPEL

TROLAB, TRUE test

Chamber
(Finn chamber,
gamma
chamber)
EKSTRAK ALERGEN LCD 3

Nickel Neomycin sulfate


Wool alcohols General Consideration
Potassium dichromate
Cain mix Fragnance mix
Colophony Epovy resin
Quinoline mix Balsam of Peru
Ethylenediamine dihydrochloride Cobalt chloride
p-tert-Butylphenolformaldehyde Paraben mix
Carba mix Black rubber mix
Kathon CG Quaternium
Mercaptobenzothiazole p-Phenylenediamine
Formaldehyde Mercapto mix
Thiomersal Thiuram mix
PEMBACAAN HASIL
• Oklusi dibuka setelah 48 jam. Pembacaan
dilakukan 30 menit setelah pelepasan
perekat dari kulit.
• Pada keadaan tertentu (sangat gatal, nyeri)
oklusi dpt dibuka
• Pembacaan dilakukan pada jam 48, 72, 96
(sampai hari ke-5)
• Sebaiknya menggunakan kaca pembesar yg
memiliki lampu LED yg cukup terang
• Menggunakan alat bantu mapping
• Interpretasi hasil :
 (-) : negatif
 (?+) : reaksi meragukan
 (+) : positif lemah, erite palpabel, reaksi
edematosa ringan, pembentukan papul non
vesikuler
 (++) : positif kuat, reaksi edematosa dgn
pembentukan vesikel
 (+++): positif sangat kuat (ekstrim), terbentuk bula
 NT : tidak diteskan
 IR : reaksi iritasi
• Reaksi alergi  skor meningkat (cresendo)
sejalam waktu. Reaksi iritasi  hasil menurun
(decresendo)
• Hasil negatif palsu dpt disebabkan :
 Penetrasi alergen tdk kuat (konsentrasi terlalu rendah,
alergen tdk terikat di kertas saring, alergen terlalu
sedikit, oklusi tdk sempurna, chamber berubah posisi
atau alergen tumpah keluar chamber, lokasi
penempelan tdk sesuai)
 Waktu pembacaan terlalu awal
 Lokasi uji tempel terpapar sinar UV
 Pengguanaan KS sistemik atau imunosupresan lain
 Alergen tdk dlm bentuk aktif
• Hasil positif palsu dpt disebabkan :
 Komsentrasi alergen terlalu tinggi
 Bahan alergen tdk murni / terkontaminasi
 Terlalu banyak alergen yg dimasukkan dalam
chamber
 Alergen yg berbahan kristal tdk terdispersi
secara merata pada vehikel
 Adanya dermatitis pd lokasi uji
 Efek tekan dan reaksi plester
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LCD 11
HASIL UJI TEMPEL

1. lokasi punggung lebih reaaktif dibandingkan dgn


lengan

2. obat-obatanbbrp obat akan menurunkan rx uji tempel,


antihistamin, kortikosteroid, antidepresan trisiklik, dopamin,
clonidin

3. usia Reaktivitas menurun saat bayi tapi kemidian


meningkat pd usia anak2 dan semakin meningkat pd usia
lebih tua
4. Ritme harian dan variasi musim pa orang yg sensitif
thdp serbuk sari bunga, reaktifitas meningkat pd musim
bunga dan setelahnya tetapi reaktifitas menurun diluar
musim bunga

5. Kondisi patologi kulit kel kulit seperti eksim dapat


merubah Rx uji tempel sehingga dibutuhkan
menginterpretasikan hasil dgn seksama

6. Imunoterapi  menghambat reaksi kulit terhadap


alergen yang spesifik
Drug Patch Test
• Dilakukan 6 mgg – 6 bln setelah penderita sembuh
• Obat muri  diformulasikan dlm vaselin album
atau air dgn konsentrasi 1-20%
• Obat komersial  diformulasikan dlm vaselin
album atau air dgn konsentrasi 1-30%
• FDE  open patch test  alergen berkadar 10%
dlm vaselin album atau ethanol 70% pada bekas
lesi  eritem yg jelas bertahan sampai 6 jam 
reaksi positif
TERIMA
KASIH
Ilustrasi Kasus
• Seorang wanita 25 tahun menderita eksema di ketiak
dan dada sejak 2 tahun yang lalu. Pasien memiliki
riwayat dermatitis atopik sampai usia remaja. Bekerja
di pabrik keju dengan menggunakan sarung tangan
karet. Dua tahun yang lalu pernah dilakukan uji
tempel memakai bahan standar dengan hasil negatif
(tidak reaktif). Pasien mengalami gatal-gatal dan
eksema bila menyemprotkan parfum langsung
mengenai kulit. Pasien dikonsulkan oleh dokter yang
menanganinya untuk mengetahui apakah dia
menderita alergi terhadap kosmetik atau parfum.
Pemeriksaan klinis: Status generalis tidak
didapatkan kelainan fisik, tanda-tanda vital
dalam batas normal.

Status dermatologikus didapatkan di kedua


ketiak dan di dada bagian atas terdapat plak
hiperpigmentasi dan skuama ringan, berbatas
tidak tegas. Di beberapa tempat tampak tanda
bekas garukan disertai erosi linear.
Diagnosis kerja

Dermatitis kontak kemungkinan akibat bahan


kosmetik, parfum atau bahan yang digunakan
sehari-hari.
Terapi
• Nonmedikamentosa: Semua produk kosmetik,
parfum yang digunakan pasien dihentikan
pemakaiannya.
• Medikamentoosa: Topikal krim mometason
furoat dioleskan 2 x sehari. Terapi sistemik :
loratadin 1x 10 mg/hari, untuk 1 minggu
• Follow-up 1 minggu. Bila sudah sembuh, pasien
diberi penjelasan tentang perlunya uji tempel,
bila setuju dipersiapkan untuk uji tempel, 2
minggu setelah bebas obat.
Rencana dan pelaksanaan
• Dilakukan uji tempel standar, uji tempel dengan
menggunakan produk kosmetik milik pasien dan
uji tempel pelengkap.
• Pasien dipersiapkan dan memenuhi syarat uji
kulit, antara lain bebas antihistamin dan
kortikosteroid sekurang-kurangnya 1 minggu
sebelum uji tempel. Uji tempel dilakukan
dengan menggunakan bahan/ alergen yang
diduga dan bahan uji tempel pelengkap lainnya.
Hasil
• Pada kasus ini pembacaan uji tempel
dilakukan pada hari ke-2 (48 jam), hari ke-3
(72 jam) dan hari ke-4 (96 jam).

• Pada uji tempel standar didapatkan hasil:


Fragance mix positif (+3) pada kedua
pembacaan. Farnesol positif pada hari ke 2
dan menjadi negatif pada hari ke 4.
• Pada uji tempel dengan menggunakan
produk kosmetik milik pasien: 6 dari 8
produk kosmetik milik pasien yang diujikan
menunjukkan hasil positif (+3) pada hari ke
4 (2 deodoran, 3 parfum dan 1 pembersih).
• Pada uji tempel tambahan
• 3 dari 11 ingridient deodorant yang menjadi
dugaan timbulnya dermatitis menunjukkan
hasil positif pada hari ke 2 (12
hydroxystearic acid, fragrance Montana,
fragrance confidence plus) tetapi hanya 2
yang tetap menunjukkan hasil positif (+2)
pada hari ke 4 (yaitu fragrance Montana,
fragrance confidence plus)
TES TEMPEL

www.nosneezes.com www.nzms.co.nz
DIAGNOSIS
• Dermatitis kontak alergika terhadap bahan
fragrance Montana, fragrance confidence
plus yang ada pada deodoran penderita
TINDAKAN

• Memberikan surat jawaban konsultasi


tentang hasil uji tempel, interpretasi hasil,
dan rekomendasi guna menghindari bahan-
bahan alergen yang terdapat pada
kandungan kosmetik.
• Memberikan informasi dan edukasi pada
pasien sesuai hasil uji kulit.

Anda mungkin juga menyukai