Prinsip kerja
Expander meningkatkan dan menurunkan volume dalam suatu siklus perubahan yang
berkesinambungan. Pada awal proses peningkatan volume, uap dipindahkan ke sebuah
ruangan, menghasilkan tenaga kemudian dikirim keluar melalui jaringan mesin. Pada
beberapa hal uap dihentikan dan ditinggalkan untuk memperbesar volume uap tersebut
dan tetap menghasilkan tanaga yang dikirim ke output namun dalam jumlah yang
semakin sedikit seiring dengan turunnya tekanan selama perluasan. Pada akhir
perluasan, expander berada dalam perluasan maksimal. Dalam hal ini katup
pengeluaran terbuka lalu uap keluar dari expander. Lalu expander melanjutkan siklus
untuk menurunkan volume uap lalu uap keluar ke pembuangan. Dalam hal ini
pembuangan ditutup dan sisa uap yang terperangkap diperkecil volumenya ke ruangan
yang tak kontaminasi.
Jenis-jenis Expander
Jenis-jenis Expander
• Reciprocating Expander
• Turboexpander
• Turbo Altenator
Reciprocating Expander
Reciprocating expander
Kelebihan:
• Efisiensinya relatif tidak berubah
Kelemahan:
• Perawatan yang cukup mahal
• Adanya masalah pada katup
• Tidak sesuai dengan aliran pengembunan
Kelebihan & Kelemahan
Turbo Expander
Kelebihan:
• Efisiensi yang lebih tinggi
• Konstruksi yang sederhana
• Membutuhkan sedikit tenaga operasional
• Harganya murah
Kelemahan:
• Kotoran atau partikel yang padat dalam aliran gas dapat
menyebabkan erosi dalam expander
Kelebihan & Kelemahan
Turbo Alternator
Kelebihan:
• Mengurangi ukuran dari heat exchanger dengan
merendahkan temperatur dari fluida yang digunakan
dalam pendingin kriogenik
Kelemahan:
• Pada Permanent Magnet Alternator: menyumbat rotor
selama permulaan dan pemindahan magnet rotor selama
beroperasi.l
• Pada Polyphase Induction Generator: mempunyai
pertemuan voltasi dan efisiensi yang buruk.
Aplikasi
Expander-Compressors
• Adalah sebuah mesin berputar yang digunakan
dalam aplikasi kriogenik seperti: proses gas alam,
proses petrokimia, dan pemisahan udara. Tenaga
yang dipindahkan oleh expander dari proses alir
seluruhnya di transfer ke proses alir compresor.
Hasilnya, expander bisa menghasilkan proses
pendinginan yang dibutuhkan dalam proses gas
kriogenik lalu pada saat itu juga mengembalikan
tenaga tersebut untuk digunakan dalam proses
lain.
Expander-Generator
• Digunakan untuk mengubah energi dari expander
ke energi listrik. Mesin-mesin ini terbentuk dari tiga
penyusunan. Yang pertama, pipa dari ekspander
berkecepatan tinggi digabungkan dengan gearbox
pengurang kecepatan yang kemudian
digabungkan dengan generator yang cocok. Yang
kedua, roda dari expander diletakkan di atas roda
bergerigi gearbox sehingga menghilangkan
kopling berkecepatan tinggi dan expander shaft
yang terpisah. Yang ketiga, roda dari expander
langsung diletakkan di atas pipa dari generator
berkecepatan tinggi, menghilangkan gearbox
seluruhnya.
Expander-Brake
• Untuk aplikasi kriogenik dengan tenaga yang
sangat rendah, akan sangat tidak ekonomis
apabila mengembalikan tenaga expander di
dalam compresor ataupun dalam generator.
Dalam kasus ini, tenaga di kurangi dengan ‘brake
wheel’ yang memanaskan aliran minyak atau
aliran udara.
Expander-Powershaft
• Digunakan di beberapa proses dimana tenaga
yang dihasilkan expander tidak cukup untuk
digunakan dalam proses kompresi. Contohnya,
unit EPS bisa dihubungkan secara langsung ke
proses compressor yang kemudian dihubungkan
dengan penggerak utama (motor atau turbin).
Tenaga yang dihasilkan oleh expander kemudian
mengurangi tenaga yang dibutuhkan dalam mesin
penggerak utama. Dengan cara ini, expander bisa
menyediakan baik pendinginan maupun
pengembalian tenaga.