Larutan
Larutan
cair/ ½ padat
Sediaan Cair
Sediaan cair berdasarkan pemakaiannya
• Scr oral : solutio/larutan, sirup, eliksir,
potio, mixtura
• Mulut & kerongkongan : obat kumur
(gargarisma) & pencuci mulut
• Aliran darah : injeksi, infus
• Dimasukan dlm rongga tubuh: obat tetes
(guttae) telinga, hidung
• Pd permukaan tubuh : lotio, linimen
LARUTAN / SOLUTIO
• Zat cair /cairan ditimbang dlm botol yg digunakan sbg wadah, terlebih
dulu timbangan ditara, dapat juga ditimbang dalam cawan penguap utk
zat yg tidak menguap
• Jika menimbang campuran cairan caranya dgn menimbang cairan
berurutan didalam botol dimulai dari cairan yang tidak mudah
menguap, & yg jumlahnya sedikit.
• Cairan yg mudah menguap ditimbang terakhir utk menghindari
penguapan
• Contoh zat cair yg mudah menguap : eter, etil asetat, chloroform,
S.A.S.A, valerianae tinctura
Prosedur pembuatan sediaan larutan secara umum
adalah sebagai berikut:
Definisi Eliksir :
• sediaan brp larutan yg memp rasa & bau yg
sedap, mgd bhn obat dg bhn tambahan spt
pemanis, zat warna, pewangi & pengawet,
digunakan sbg obat dlm.
• Sbg pelarut utama : etanol, & dpt di+kan
gliserol, propilenglikol, sorbitol
Lanjutan……
• Eliksir merupakan sediaan larutan sejati
yang mengandung alkohol dengan maksud
untuk meningkatkan kelarutan bahan
berkhasiat yang dengan dosis yang
digunakan memiliki kelarutan yang rendah
dalam air. Bisa juga ditambahkan
gliserol,propilenglikol, atau sorbitol untuk
meningkatkan kelarutan zat berkhasiat.
Lanjutan…….
• Golongan elektrolit lemah dan molekul non
polar sering menunjukkan kelarutan yang
tidak begitu baik dalam air. Oleh karena itu,
diperlukan upaya-upaya yang dapat
meningkatkan
kelarutan zat berkhasiat
• yang bisa dilakukan antara lain :
1. dengan penggunaan pelarut campur
(kosolven),
2. pengontrolan pH,
3. solubilisasi miselar,
4. dan kompleksasi
• Sediaan farmasi yang menggunakan pelarut
campur inilah yang disebut dengan
eliksir.
• Upaya peningkatan kelarutan dengan cara
ini lebih banyak digunakan dibandingkan
dengan cara yang lainnya. Prinsip dasar
penambahan pelarut campur sebagai bahan
peningkat kelarutan suatu zat adalah sifat
polaritas dari bahan yang akan dilarutkan
maupun bahan pelarutnya.
Lanjutan…..
• Dalam farmasi, parameter yang
menunjukkan polaritas suatu zat adalah
harga konstanta dielektrik (ª), parameter
kelarutan (æ), dan tegangan permukaan (_).
• Harga ª, æ, _, diukur berdasarkan sifat
makroskopis bahan padat atau pelarut.
• Parameter kelarutan dapat diperoleh
dengan melakukan percobaan kelarutan suatu
zat dalam kombinasi dari beberapa pelarut.
Polaritas suatu zat dapat diukur berdasarkan
harga koefisien partisi zat tersebut.
• Pemilihan pelarut non air yang dapat
bercampur dengan air terbatas, karena sifat
pelarut tersebut tidak inert dan dapat terjadi
iritasi. Untuk memperkirakan kelarutan
suatu zat dalam pelarut campur perlu dilihat
harga konstanta dielektriknya.
• Suatu pelarut campur yang ideal
mempunyai harga konstanta dielektrik
diantara 25 hingga 80.
Kombinasi pelarut campur yang banyak
digunakan dalam sediaan farmasi adalah
campuran antara alkohol-air atau pelarut
lain yang sesuai, antara lain sorbitol,
gliserin, propilenglikol, dan polietilenglikol.
• Prosedur pembuatan sediaan eliksir secara
umum sama dengan pembuatan sediaan
larutan sejati. Yang berbeda adalah cara
melarutkan bahan berkhasiatnya.
• Ada dua cara melarutkan bahan berkhasiat
ke dalam pelarut campur:
• Bahan berkhasiat dilarutkan dalam salah satu
pelarut dengan kelarutan bahan berkhasiat yang
paling besar, kemudian tambahkan pelarut lain
sekaligus.
• · Apabila kelarutan bahan berkhasiat di dalam
masing-masing pelarut yang akan dikombinasikan
tidak tinggi, maka zat aktif dilarutkan sedikit demi
sedikit ke dalam pelarut campur tersebut.
• Evaluasi sediaan larutan sejati dan eliksir meliputi:
• · Penentuan berat jenis larutan dengan piknometer
• · Penentuan viskositas larutan
• · Penentuan pH larutan
• · Penentuan organoleptis sediaan : warna, rasa, bau.
• · Penentuan stabilitas sediaan
• · Penentuan volume terpindahkan (FI IV)
• Ciri khas eliksir
– Mgd alkohol/etanol 3-44 %, biasanya 5-
10%
– Rasanya manis tapi tdk semanis sirup
– Pemanis yg digunakan: gula/sirup gula,
sorbitol, gliserin, saccharin
– Warna & aroma menarik
– Krn b’sifat hidroalkohol, dpt menjaga
stabilitas obat
Pembuatan eliksir
• Larutan sederhana dg pengadukan /
pencampuran dua atau lebih bhn cair
– Komponen yg larut air dilarutkan dlm air,
komponen larut alkohol dilarutkan dlm
alkohol
– Campurkan lar air kedlm lar alkohol,
cukupkan sampai volume yg ditentukan
– Contoh : phenobarbital eliksir
NETRALISASI & SATURASI
• Netralisasi
– Obat minum yg dibuat dg mencampurkan
suatu asam dg basa (carbonat atau
bicarbonat), dimana gas CO2 yg t’btk
dihilangkan
• Saturasi
– Obat minum yg dibuat dg mereaksikan
suatu asam dg basa (carbonat atau
bicarbonat), dimana hrs dijaga spy cairan
• Potio effervescent
– Obat yg mgd gas CO2 yg sgt/lewat jenuh
dibandingkan saturasi
• Daftar /tabel penjenuhan : tabel IX di NP V
• Contoh saturasi : potio riveri (NP V)
R/ Na bicarbonas 6
acid citricum 5
sir simplex 25
spiritus citri 5
Aqua 160
Pembuatan saturasi mengikuti aturan
pembuatan Potio Riveri
1. Zat- zat netral dilarutkan dalam larutan asam
2. Zat-zat yang mudah menguap, tincture, ekstrak dalam jumlah sedikit
dilarutkan dalam bagian yang asam yaitu asam citrat.
3. Senyawa yang bereaksi alkalis seperti Natrii Benzoas, natrii salicylas,
dilarutkan dalam bagian basa yaitu larutan Natrii Bicarbonas.
4. Zat – zat seperti Phenobarbital Natrium dan Aminophilin meskipun dapat larut
dalam bagian basa tetapi pada penambahan bagiam asam akan menyebabkan
terjadinya endapan maka zat – zat tersebut tidak boleh dicampur dalam potio
riveri tetapi dipisah dibuat serbuk
5. Pada pembuatan larutan secara netralisasi dapat dipanaskan dan dikocook,
sedangkan pada pembuatan secara saturasi harus dibuat dalam keadaan dingin
dan tidak boleh dikocok.
Cara pembuatan potio riveri (NP
V)
• As sitrat dilarutkan dlm 50 ml air ( lar asam)
• Na bic dilarutkan dlm 110 ml air (lar basa) masukan kedlm
botol
• Larutkan sir simplex +spir citri kedlm lar asam
• Bagi lar asam : 1/3 bag & 2/3 bag
• Masukan 2/3 bag lar asam kedlm botol melalui dinding
botol, goyang pelan2
• Terakhir masukan sisa 1/3 bag asam kedlm botol tadi &
langsung ditutup dg tutup gabus
Perhatian pd Pembuatan
• Suatu asam/basa hrs dicampur dlm keadaan
terlarut
• 30 % air dipakai utk melarutkan asam & 70 % air
utk melarutkan basa
• Selalu bag. asam di+kan ke bag basa
• Zat yg besar bobotnya di+kan dibag asam utk
m’perbesar BJ, shg jika dituang ke bag basa dpt
langsung kebawah
• Pada saturasi tdk boleh ada endapan
Perhatian pd Pembuatan
• Zat yg mdh menguap dicampurkan terakhir, tdk
boleh dibolak balik
• Garam netral dlm jumlah besar : 30 % pd bag
asam & 70% pd bag basa
• Zat yg di+kan ke bag basa :
– Garam dari asam yg sukar larut (benzoat,
salisilat)
– Garam NH4 & K , jika ada asam tartrat
– Garam Ca , jika ada citrat
Perhatian pd Pembuatan
• Zat yg di+kan ke bag asam :
– Sirup2
– Garam alkaloid, antipyrin, codein
– Ekstrak & tinktur
– Zat yg mgd lendir
– Spiritus citri
• Tdk boleh me+kan gom
Perhatian pd pembuatan
• Dibuat pd suhu serendah mungkin
• Sebelum dicampur bag asam & basa dpt disaring,
tapi setelah dicampur tdk boleh disaring lagi
• Tdk boleh dikocok /sering dibuka
• Isi botol hanya 4/5 bag
• 1/3 bag asam di+kan terakhir, dilaku kan sekaligus
kmd botol cepat2 ditutup dg simpul champanye
Pembuatan netralisasi
1. Asam dinetralkan dengan ammonia liquid
a. Asam yg sukar larut dalam air : asam salisilat, asam benzoate
• Dihaluskan dulu dgn sedikit air (shg terbentuk suspensi) kmd
ditambahkan ammonia liquid setetes setetes. Periksa dg Lakmus
b. Asam yg mudah larut dalam air : asam asetat, asam sitrat
• Asam dilarutkan dalam air kmd tambahkan ammonia liq
2. Asam dinetralkan dengan karbonat
- Asam yang sukar larut dihaluskan dulu dengan air panas kemudian
tambahkan karbonat dan dikocok sampai CO2 lenyap
Contoh resep & perhitungan
dosis
• Kerjakan resep-resep obat cair dibawah ini !
• R/ Ephedrine HCl 0,3
Ammonii chloride 4
Sir. Simplex 20
Aqua ad 180
S.t.d.d.C
– Contoh perhitungan dosis maksimum untuk obat minum
R/Paracetamol 0,125 g/dosis
Coffein 0,2
m.f elixir 60
S.3.d.d CthI
Pro : Anto (10 thn)
R/ Phenobarbital 4
Propilenglikol100 ml
Etanol 200 ml
Sorbitol 600 ml
Ol.citri gtt III
Aqua ad 1 lt
S.3.d.d C1
R/ Acetaminophen elixir 100
m.f. da cum formula
S.3 d.d CthII
R/ Acid citrat 2
Natrii Bicarbonat qs
Opii tintura 2
Aq. Ad 100
m.f.pot. 100