Anda di halaman 1dari 25

Oleh

H. Saifullah
 Dalam praktek operasi tunggal (sendirian) generator
jarang dilakukan.
 Terbatas untuk kebutuhan daya kecil (untuk cadangan /
darurat).
 Operasi paralel dua atau lebih generator sering
dilakukan.
Dalam suatu pembangkit listrik, biasanya memiliki
beberapa generator yg dihubungkan paralel u/ bersama-
sama memikul beban sistem. Berikut diagram skematik
tiga generator bekerja paralel.

G1 Load

G2

Gn
 Karena, dengan operasi paralel:
1. operasi sistem lebih efisien (ekonomis)
2. dapat meningkatkan keandalan atau
kelangsungan suplai daya ke konsumen lebih
terjamin.
 Agar efisien tinggi, gen harus bekerja hampir di beban penuhnya.
 Beban berfluktuasi:
- saat beban ringan, lepas sebagian mesin, shg op mesin maks.
- saat beban naik, sinkronisasikan mesin lain, shg pemadaman tdk
terjadi.
 Shg operasi mesin ekonomis (mendekati beban penuh)
 Hal tsb di atas, tidak mungkin dg mengoperasikan mesin tunggal pd
efisiensi maks sepanjang waktu.


 Kelangsungan suplai daya ke konsumen harus terjamin,
tdk boleh padam. Msl karena: gangguan, pemeliharaan,
dsb.
 Dgn kerja paralel, bila ada mesin harus ‘off’, maka mesin
lain bisa menggantikan. Shg suplai daya tetap aman.
 Pengoperasian generator tunggal tentu tidak bisa
menjamin hal tsb di atas. Sebab kemungkinan terjadi
kegagalan / kerusakan (msl u/ perawatan, gangguan)
sangat besar. Bisa mati total.

- Gangguan
- Perawatan
 Oleh karena itu, u/ menjamin operasi sistem
lebih efisien, keandalan dan kelangsungan
suplai daya ke konsumen, maka perlu
menghubungkan paralel bbp alternator u/
memenuhi permintaan daya listrik
 Proses menghubungkan sebuah generator
sinkron paralel dengan generator lain dalam
sistem daya, atau dengan bus-bar disebut
sinkronisasi.

Beban Beban
(bertambah) (bertambah)
G G1 G PLN
 Tegangan terminal dari incoming generator harus
sama dengan tegangan bus-bar.
 Frekuensi dari incoming generator harus sama dengan
frekuensi bus-bar.
 Tegangan incoming generator harus sefase dg
tegangan bus-bar.
 Urutan fasa Incoming generator harus idetik
sebagaimana urutan fasa bus-bar.

Beban
(bertambah)
G G1
 Misal alternator G akan diparalel dengan jala-jala.
1. Mula-mula generator diputar
oleh PM mendekati kecepatan
sinkronnya sampai frekuensi G
sama dengan frekuensi jala-
jala.
2. Arus medan If diatur sampai
tegangan terminal G sama
dengan tegangan jala-jala,
diamati lewat voltmeter V.
3. Untuk mengetahui frekuensi
dan urutan fasa kedua
tegangan (G dan jala-jala)
melalui alat pendeteksi lampu
sinkronoskop.
4. Jika semua syarat terpenuhi,
saklar ditutup. Kini G2 // G1.
 Synchroscope (sinkroskop) adalah instrumen u/
menunjukkan perbedaan fase dan frekuensi antara dua
tegangan.
 Sinkroskop dapat juga digunakan pd penyinkronan
generator, terutama u/ mengetahui besar frekuensi dan
fase tegangan incoming generator (sebagai ganti sistem
lampu).
 Berikut contoh foto sinkroskop.
 Contoh pengawatan sinkroskop.
 Pointer bergerak cw atau ccw bergantung apakah
frekuensi incoming generator lebih tinggi atau lebih
rendah dibanding frekuensi bus-bar.
 Jika pointer berhenti pd posisi vertikal (spt pkl 12),
sinkroskop menunjukkan bahwa frekuensinya sama dan
tegangannya sefase.
 Infinite bus adalah suatu sistem daya yang besar dimana
tegangan dan frekuensinya tidak berubah terlepas dari
seberapa besar daya nyata dan daya reaktif yang ditarik
darinya.
 Setelah mesin sudah terhubung paralel, ia menjadi
bagian dari sistem. Ia dapat mengirim daya aktif dan
reaktif ke sistem.
 Daya aktif (kW) dan daya reaktif (kVAR) yang dikirim ke
bus-bar oleh generator yang bekerja paralel tergantung
atas:
- daya penggerak mula,
- pengaturan arus medan, If. P,Q T T

Q1 Q
P1 P Beban
daya
(bertambah)
PM G1 G

If control
1.Jika daya PM G1 dinaikkan, G1 akan menambah daya
aktif (P1) yang dikirim ke beban, dan daya aktif yang
dikirim G turun.
2.Pengurangan arus penguatan oleh suatu generator
berakibat penurunan daya reaktif yang diberikan ke
beban. Dan generator lain harus menambah pengiriman
daya reaktifnya ke beban.
PT, QT

Q1 Q
P1 P Beban
daya
(bertambah)
PM G1 G

If control
Misal, generator G1 ingin dilepaskan (keluar) dari
operasi paralel dengan G.

Beban
(bertambah)
P in
G G1 Prime Mover
P in
If control

Tindakan apa saja yg harus dilakukan?


 Dua buah alternator 3-fasa, 6,6 kV, hub Y, bekerja paralel
memberi daya ke beban 3000 kW pd pf 0,8 lagging.
Impedansi sinkron mesin A 0,5 + 10 Ω/fasa, dan mesin B
0,4 + j12 Ω/fasa. Penguatan mesin A diatur shg mengirim
arus 150 A pd pf lagging, dan pengendali penggerak
mula diatur sedemikian shg beban dibagi sama oleh
kedua mesin. Tentukan arus jangkar, pf, teg yg
dibangkitkan masing-masing mesin.
 Rangkaian ekivalen per fasa
1. Apa itu sinkronisasi?
2. Mengapa alternator harus dihubungkan paralel?
3. Sebutkan kondisi yg harus dipenuhi sebelum sebuah
alternator dihubungkan paralel dg yg lain?
4. Apa itu sinkroskop? Apa fungsinya?
5. Dua hal apakah yg ditunjukkan oleh sinkroskop?
6. Bagaimanakah daya aktif (kW) dibagi sesuai proporsi
yg diinginkan antara dua alternator yg bekerja paralel?

Anda mungkin juga menyukai