Anda di halaman 1dari 19

Meningitis adalah radang otak yang biasanya terjadi karena otak dan

sumsum tulang belakang tertutup oleh adanya peradangan membran.


Meningitis menyebabkan otak terinfeksi dan biasanya disebabkan oleh
virus dan bakteri. Meningitis akibat virus lebih mudah ditangani dan
disembuhkan daripada meningitis akibat paparan bakteri (Murtie,
2014).
Atau kumpulan gejala demam, sakit kepala dan meningismus akibat
inflamasi pada ruang subarachnoid yang dibuktikan dengan pleositosis
cairan serebrospinalis (CSS).
Penyebab meningitis adalah mikroorganisme yang tidak
spesifik (suatu jenis tertentu seperti typus). Mikroorganisme
yang sering menyebabkan adalah (Riyadi, dkk, 2009).

1. Pneumokokus.
2. Haemofilus Influzae.
3. Stapilokokus.
4. Streptokokus.
5. Escherichia Coli.
6. Meningokokus.
7. Salmonella.
Bakteri tersebut diatas dikenal sangat toksik karena dapat
mengakibatkan jaringan cepat rusak dan menghasilkan pustula
sehingga sering disebut penyakitnya dengan meningitis purulenta
(Riyadi, dkk, 2009).
Biasanya mikroorganisme tersebut diatas sampai menginfeksi otak
setelah didahului infeksi pada penyakit lain seperti bronkitis, tosilitis,
pneumonia. Perpindahan tersebut banyak melalui sistem hematogen
(Riyadi, dkk, 2009).
• Meningitis dapat terjadi akut, sub akut atau kronis tergantung etiologi
dan pengobatan awal yang tepat.
Meningitis akut terjadi dalam waktu
beberapa jam sampai beberapa hari, yang
disebabkan oleh bakteri, virus, non infeksi.
• Meningitis bakterial merupakan infeksi sistem saraf pusat (SSP) yang
paling berat dan sering serta masih menjadi masalah kesehatan di
dunia. Angka kematian mencapai 25% di negara maju dan lebih tinggi
lagi di negara berkembang walaupun telah ada terapi antimikroba dan
perawatan intensif yang canggih.
• Meningitis aseptik adalah suatu bentuk kelainan peradangan yang
dapat sembuh sendiri ( self limited ) yang melibatkan leptomening,
tanpa adanya kuman atau jamur. Gejala meningitis ini dapat
menyerupai meningitis virus.
Penyebab paling umum, penyakit meningitis
adalah virus.

a. Meningitis Bakteri
Bakteri haemofilus influenza, nesseria, diplokokus pneumonia,
streptokokus grup A, stapilokokus aurens, eschericia colli, klebsiela dan
pseudomonas adalah bakteri yang paling sering menyebabkan
meningitis. Tubuh berespon terhadap bakteri sebagai tanda benda
asing terjadinya peradangan dengan adanya neutrophil, monosit, dan
limfosit.
b. Meningitis Virus
Meningitis virus atu aseptic meningitis desebabkan oleh virus
gondok, herpes simplek, dan herpes zoster. Pada meningitis virus tidak
ditemukan adanya eksudat seperti yang terjadi pada meningitis bakteri
dan juga tidak ditemukan organisme pada kultur cairan otak.
• Meningitis yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat
menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti terjadinya
kerusakan pada otak, gangguan pada memori, gangguan pada
pendengaran, hingga dapat berujung kematian.
Patofisiologi

• Infeksi mikroorganisme terutama bakteri dari golongan kokus seperti


streprokokus, stapilokokus, meningokokus, pnemokokus, dan dari
golongan lain seperti tersebut diatas menginfeksi tonsil, bronkus,
saluran cerna. Mikroorganisme tersebut mencapai otak mengikuti
aliran darah (Riyadi, dkk, 2009).
Pathway
Tanda dan gejala
1. Gejala terinfeksi bateri meningitis pada anak antara lain :
2. Anak measa gelisah, suka marah, dan terlihat kurang nyaman dengan tubuhnya.
3. Demam pada bayi dan anak.
4. Kurang nafsu makan dan cenderung rewel.
5. Anak menjadi diam dan tidak merespons saat diajak berbicara.
6. Pada bayi bisa saja terjadi gerakan berputar dan perut seakan melambung karena sakit.
7. Bayi menjadi pendiam, sulit mengeluarkan suara tangisan, dan pada anak-anak yang biasanya
ceria menjadi pendiam.
8. Perasaan mual dan muntah semua yang dimakannya.
9. Kulit anak tampak pucat dan timbul benjolan semacam jerawat.
10. Anak menjadi malas, mudah mengantuk, dan sulit dibangunkan dari tidur.
11. Terdapat benjolan kecil di kepala.
Manifestasi klinis
• Keluhan utama yang terjadi pada meningitis biasanya adalah nyeri
kepala. Nyeri pada bagian kepala dapat menjalar ke tengkuk dan
punggung. Tengkuk menjadi kaku dan pegal. Kaku ini disebabkan oleh
mengajngnya otot-otot ekstensor pada tengkuk. Bila kaku yang hebat,
dapat terjadi opistotonus. Opistotonus adalah tengkuk kaku dengan
kepala tertengadah dan punggung dalam sikap hiperekstensi. Pada
meningitis biasanya terjadi penurunan kesadaran tanda Kenig’s dan
Brudinsky positif
Klasifikasi Meningitis
Meningitis Kriptikokus
Meningitis kriptikokus adalah meningitis yang disebabkan oleh jamur
kriptokokus. Jamur kriptokokus ini bisa masuk ke tubuh manusia saat
menghirup debu atau tahi burung yang kering. Kriptokokus ini dapat
menginfeksi kulit, paru, dan bagian tubuh lain. Gejala pada meningitis
ini muncul secara perlahan. Gejala pertama yang muncul termasuk
demam, kelelahan, pegal-pegal pada leher, sakit kepala, kebingungan,
penglihatan mulai kabur, mual dan muntah. Sakit kepala yang
ditimbulkan sangat sulit ditoleransi, bahkan tidak mampu diredakan
oleh paracetamol
Viral Meningitis

• Viral meningitis termasuk penyakit ringan. Penyebab meningitis viral


di dunia termasuk enterovirus, virus capak, VZV, dan HIV. Meningitis
ini memiliki gejala yang hampir mirip dengan sakit flu biasa, dan
gejala pertama yang muncul hampir sama dengan gejala meningitis
kriptokokus. Biasanya demam yang terjadi sering pada 38-40ᵒ dan
diikuti kejang.
Bacterial Meningitis

• Bacterial meningitis merupakan penyakit yang serius. Salah satu


bakteri yang menyebabkan bacterial menigitis adalah meningococcal
bacteria. Gejala yang ditimbulkan seperti bercak kemerahan atau
kecoklatan pada kulit. Bercak kemerahan yang ditimbulkan
berkembang menjadi memar yang dapat mengurangi suplai darah ke
organ-organ lain dalam tubuh sehingga berakibat fatal dan
menyebabkan kematian.
Meningitis Tuberculosis Generalisata

• Meningitis ini disebabkan oleh kuman mikobakterium tuberkulosa


varian homonis. Gejala pertama yang ditimbulkan meliputi demam,
obstipasi, mual dan muntah, kelelahan dan ditemukan tanda-tanda
perangsangan meningen seperti kaku kuduk, abdomen tampak
cekung, gangguan saraf otak dan suhu badan yang tidak stabil. Untuk
menentukan diagnosa harus dilakukan pemeriksaan cairan seperti
otak, darah, radiologi, dan tes tuberculin.

Meningitis Purulenta

• Penyebab meningitis purulenta diantaranya Diplococcus pneumonia


(pneumokok), neisseria meningitides (meningokok), Stretococcus
haemolyticus, Staphylococcus aureus, Haemophilus influenzae,
Escherichia coli, Klebsiela pneumoniae, Pneudomonas aeruginosa.
Gejala yang dapat timbul pada meningitis purulenta yaitu demam
tinggi, menggigil, kaku kuduk, tingkat kesadaran menurun, nyeri
kepala, mual dan muntah serta nyeri pada punggung dan sendi.

Anda mungkin juga menyukai