Anda di halaman 1dari 11

ANGGOTA KELOMPOK 5 :

NINDIA TRYSIA ROZA (18031028)


NOVIA PUTRI (18031031)
FADLI ANGGARA (18031034)
DEWI NAPISA (18031037)
PUTRI (18031040)
DEWI SANTRI (18031043)
NOPITA PERTIWI PUTRI (18031047)
 Usada adalah ilmu pengobatan tradisional bali
sumber ajarannya berasal dari lontar-lontar. Lontar-
lontarnya yang menyangkut sistem pengobatan di
bali dapat dibagi menjadi dua, yaitu lontar tutur atau
tattwa yang berisi tentang ajaran gaib atau wijaksara
dan lontar usada yang berisi tentang ajaran
pengobatan, jenis penyakit dan tumbuhan yang
digunakan . didalam lontar usada terdapat naskah
yang memuat bahan obat-obatan yang berasal dari
tumbuhan yaitu lontar usada taru pramana. Taru
pramana memiliki arti pramana yang memiliki arti
tumbuhan, dan taru yang berarti khasiat, dengan kata
lain taru pramana memiliki arti tumbuhan yang
berkhasiat
 Secara etimulogi usada berasal dari kata
ausadhi yang berarti tumbuh-tumbuhan
yang berkhasiat obat, atau di buat dari
tumbuh-tumbuhan. Usada adalah semua
tata cara untuk menyembuhkan penyakit,
cara pengobatan atau kuratif, pencegahan
atau preventif, memprakirakan jenis
penyakit atau diagnosis, perjalanan
penyakit atau prognosis, maupun
pemulihannya, termasuk pula pengobat
atau balian, dan tata cara untuk membuat
penyakit, menyebab orang lain sakit.
 Pengobatan dalam Usaha Bali Pengobatan yang
dilakukan oleh Balian di Bali dikenal dengan istilah
Tatambaan, dimana Tamba berarti obat (ubad).
Dalam prosesi pembuatan obat oleh balian ada
dua hal yang perlu mendapat perhatian yakni
serana dan tamba. Tamba adalah segala sesuatu
yang dapat dipergunakan untuk menyembuhkan
orang sakit, pada umumnya terdiri dari ramuan
tumbuh-tumbuhan. Sedangkan serana adalah
merupakan alat penghubung antara kekuatan
Balian dengan penyebab penyakit yang ada pada
pasien. Obat yang diberikan oleh orang biasa tanpa
disertai dengan kekuatan gaib, maka dikatakan
bahwa obat itu tanpa serana.
 Tamba dan serana merupakan satu
kesatuan sebagai suatu alat untuk
menyembuhkan orang yang sakit. Keduanya
saling menunjang agar dapat berfungsi
maksimal.
Bahan obat :
 Taru (tanaman)
 Sato atau Buron (binatang)
 Yeh atau Toya (air)
 Sarana pertiwi (garam, mineral)
 Madu, susu, arak, tuak, dan brem

Bentuk obat :
 Padet (padat)
 Enceh (cair)
 Belek (setengah padat-cair)
 Ulig (digerus)
 Pakpak (dikunyah)
 Lablab (direbus)
 Goreng (digoreng)
 Nyahnyah (dioseng)
 Tambus (dimasukkan diabu panas)
 Tunu (dipanggang)
Obat dalam :
 Tetes (diteteskan)
 Tutuh (dimasukkan melalui hidung)
 Loloh (diminum)

Obat luar :
 Oles (dioleskan)
 Boreh (dilulur)
 Simbuh (disembur)
 Uap (diurapkan)
 Usug (dikompres)
 Ses (pembersihan luka)
 Limpun (diurut)
 Kacekel (dipijat)
 Tampel (ditempel).
 Anget (panas)
 Tis (dingin)
 Dumalada (sedang).
Dengan mempergunakan prana (energi) melalui :
 Meditasi
 Menghidupkan chakra.
 Menghidupkan aksara dalam diri
 Dengan dasa bayu
 Dengan kanda pat.
 Dan Lain Sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai