Anda di halaman 1dari 32

ETNOFARMASI

USADA NETRA DAN


USADA TIWAS
PUNGGUNG

UNIVERSITAS BALI
INTERNASIONAL
Nama Kelompok 3
 Putu Agus Dipa Setiawan
(201023011)
 Syahra Agustina Maulida
(201023012)
 Dewa Nyoman Agus
Parasetya (201023013)
 Ni Luh Putu Cindy Larasati
(201023014)
PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia yang terkenal dengan keberagaman dan
kesatuan budayanya memiliki kearifan lokal. Kearifan ini menjadi alat
pengendalian diri dalam pengelolaan diri sendiri. Manusia harus
pandai menjaga emosi dan kesehatan fisik untuk menjalani kehidupan
dengan seht dan bahagia. Dalam hal menjaga kesehatan fisik dan
emosi ini setiap suku memiliki pengetahuan, diantaranya obat-obatan.
Genre obat-obatan dalam naskah nusantara sangat penting untuk
menjaga kesehatan tubuh, baik fisik maupun psikis. Jenis naskah ini
dimiliki oleh banyak suku di Indonesia, seperti Jawa, Sunda, Sasak,
Melayu, Bugis, Makasar, Batak dan Bali. Beberapa suku tersebut masih
merawat kekayaan pengetahuan pengobatanya dan tradisi masih
hidup hingga saat ini. Pada beberapa suku tradisi pengobatannya ini
sudah hampir punah dan tergerus oleh ilmu farmasi dan kedokteran
modern. Diantara berbagai suku tersebut, tradisi pengobatan yang
masih hidup dan tetap aktif dalam sistem pengobatan tradisional saat
ini adalah masyarakat Bali yang disebut usada.
PENDAHULUAN

Usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali memiliki


banyak ajaran dan ajaran itu berikatan dengan berbagai cara
pengobatan dan berbagai upacara dalam penyucian diri. Lontar
sebagai sebuah alat tulis dengan aksara Bali sebagai alat
tulisnya juga dianggap suci. Usada dibagi menjadi beberapa
jenis yang pengobatannya tergantung pada jenis penyakitnya.
Keberadaan usada sebagai naskah obat-obatan yang menjadi
kekayaan tradisi tulis Nusantara ini telah menarik perhatian
para peneliti. Bukan hanya usada yang menjadi kekayaan
masyarakat Bali yang menarik perhatian, melainkan juga
berbagai jenis obat-obatan tradisional dari daerah lainnya,
seperti Jawa, Sunda dan Melayu.
FILOSOFI USADA
Dalam konteks sistem medis suku Bali atau usada dan konsepsi balian tentang sehat sakit,
bahwa orang bisa disebut sebagai manusia sehat apabila semua system dan unsur pembentuk
tubuh atau panca maha bhuta yang terdiri dari pertiwi atau tanah yang artinya segala sesuatu
yang bisa disentuh, dirasakan, dikokoh dan nata, apah atau air yang artinya kebalikan dari
pertiwi yakni segala sesuatu yang lentur, mengalir, fleksibel, luwes, mendinginkan dan tidak
memiliki bentuk yang kokoh, teja atau api yang membawa dua hal yaitu panas dan cahaya, bayu
atau angin yang berarti segala sesuatu yang melindungi atau melingkupi, dan akasa yang
diartikan sebagai eter, dan unsur dalam tubuh yang dikenal dengan istilah tri dosha, yaitu udara
atau vana, api atau pitta dan air atau kapha, berada dalam keadaan seimbang dan berfungsi
dengan baik.
Sebaliknya manusia akan sakit apabila unsur-unsur panca brahma sebagai kekuatan panas,
dan unsur-unsur panca tirta sebagai kekuatan dingin saat bereaksi dengan udara, ada dalam
kedaan tidak seimbang. Jika terjadi ketidakseimbangan pada unsur-unsur tersebut maka akan
menimbulkan penyakit tertentu. Hal inilah yang mempengaruhi masyarakat Bali pergi kebalian
untuk berobat dan didasari dengan kepercayaan terhadap ketidakseimbangan unsur-unsur
tersebut. Teknik dan cara pengobatan yang dilakukan oleh balian adalah dengan menggunakan
pengobatan non-medis yakni melalui beberapa upacara adar, Balian memberikan tirta dan juga
mantra pasien dan kemudian dilanjutkan dengan memberikan obat-obatan herbal.
USADA NETRA

Usada netra membahas berbagai penyakit yang dapat terjadi


pada manusia dan pengobatnya. Pengobatan Usada Netra
didasarkan atas pengalaman, sabda atau wahyu dengan
memanfaatkan tanaman-tanaman, mantra serta rajahan atau lukisan
untuk mengobati berbagai penyakit. Ditinjau dari namanya, Usada
netra merupakan ilmu pengobatan untuk penyakit mata. Namun,
pada kenyataannya dalan Usada Netra tidak hanya penyakit mata
yang dicantumkan, melainkan terdapat pengobatan pada penyakit
perut, penyakit kepala, penyakit dengan gejala panas/dingin,
penyakit menggigil. Penyakit dalam dengan gejala letih, penyakit
luka, gatal-gatal dan koreng, penyakit pada bayi, bahkan untuk
pengobatan untuk gigitan binatang berbisa.
USADA TIWAS PUNGGUNG

  Om awignam astu nama sidyam (Ya Tuhan semoga hamba Mu


Tabel Penjelasan Kesepuluh Rumusan Huruf
tidak mendapat bencana dan semoga diberikan keselamatan
serta keberhasilan). Beginilah ilmu/ ajaran Sang Hyang Punggung
Tiwas yang terdiri dari Sepuluh Rumusan Huruf dimana kesepuluh
huruf tersebut adalah “Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang,
Sing, Wang, Yang”

Selanjutnya masing-masing huruf itu dapat


dijelaskan/diuraikan atas letaknya dalam mikrokosmos (badan
wadag manusia + buana alit), sewanya berserta warna dan
tempat penjurunya (mata angin) seperti yang dijelaskan pada
table. Inti hakekat ilmu pengobatan Sang Hyang Punggung Tiwas,
yang menjadi andalan para dukun yang sakit dan mujarab,
sehingga obat-obatan atau bahan-bahan obat tidak mutlak
diperlukan untuk merawat atau menolong seorang penderita
sakit, karena sudah cukup hanya dengan kekuatan cipta
TANAMAN OBAT PADA USADA NETRA TANAMAN OBAT PADA USADA TIWAS PUNGGUNG

Usada tiwas punggung dengan berbagai macam


Beberapa tanaman obat yang dapat penyakit dengan berbagai cara pengobatan yaitu
diidentifikasi dari usada netra kurang sakit kepala, panas atau demam, nyeri hulu hati,
lebih 55 jenis tanaman obat. dan bengkak dengan disertai pengucapan
Contoh tanaman obat pada usada netra: mantra.
Adas, bangle, bawang merah,, bawang Contoh tanaman obat pada usada tiwas
putih bangle, cekuh, kelor, kemiri, punggung:
ketumbar dan masih banyak tanaman Adas, bangle, dedap, jeruk nipis, lempuyang,
lainya. majagaru, salam, pule dan masih banyak
tanaman lainya.
BEBERAPA CONTOH PENGOBATAN PADA USADA NETRA
BEBERAPA CONTOH PENGOBATAN PADA USADA TIWAS PUNGGUNG
USADA NETRA

Mengkudu (Morinda citrifolia L.)

Kandungan Kimia
Mengkudu mengandung alkaloid, flavonoid, antrakuinon,
terpenoid, asam askorbat, scolopetin, serotonin,
damnacanthal, resin, glikosida, eugenol dan proxeronin.
Manfaat Tanaman Mengkudu
Mengkudu digunakan untuk obat batuk, radang amandel,
sariawan, tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan
kencing,sembelit, sakit pinggang, sakit perut, masuk angin.
Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra

Pada penyakit mata biasa, daun mengkudu, bawang putih, dringo dan cuka diolah menjadi bentuk obat parem
kemudian dilumurkan pada kelopak mata dan jangan sampai mengenai mata. Untuk sakit dimana badan selalu
merasa kedinginan, parem daun mengkudu, dringo dan cuka digunakan bersamaan dengan obat tempel lengkuas
dan kapur bubuk; obat urap buah jebug, kunir dan tahi cacing tanah; serta obat sembur akar serabut dedap dan
bawang putih. Obat-obatan tersebut digunakan secara bersamaan.

Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Netra


Berdasarkan usada netra tanaman mengkudu digunakan untuk mengobati penyakit mata biasa dan badan terasa
kedinginan (menggigil).
Hasil Penelitian Ilmiah

Pada penelitian Puspitasari tahun 2010, menyatakan kandungan senyawa fenol pada buah mengkudu merupakan
antibakteri tertinggi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penghambatan ekstrak
uji pada penelitian dapat dipengaruhi oleh senyawa-senyawa yang terkandung yaitu proxeronin, xeronin,
flavonoid, dan fenol. Selain itu, buah mengkudu mengandung scopoletin sebagai analgesic, glikosida sebagai
imunostimulan dan proxeronin, xeronin, flavonoid sebagai antibakteri, tetapi fenol sebagai antibakteri tertinggi
yang terdapat pada ekstrak mengkudu.
USADA NETRA
Bawang Putih
(Allium sativum L.)
Kandungan Kimia
• Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada bawang putih yaitu
allixin, adenosin, ajoene, flavonoid, saponin, tuberholosida, scordinin.
Manfaat Tanaman Bawang Putih
• Umbi bawang putih berkhasiat menyembuhkan penyakit tekanan darah
tinggi (hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes), penyakit infeksi
saluran pernafasan, penyakit cacingan, penyakit infeksi pada usus,
penyakit infeksi pada kulit, luka gigitan binatang berbisa, penyakit batuk,
gatal-gata
Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra
• Daun ketepeng, bawang putih dan dringo, diolah menjadi bentuk obat
minum.
Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Netra
• Berdasarkan usada netra tanaman bawang putih digunakan untuk
mengobati sakit perut pejen (disentri).
Hasil Penelitian Ilmiah

• Mata merupakan organ perifer sistem penglihatan, sehingga mata memiliki peran yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Mata dapat terinfeksi dari sumber eksternal atau melalui
invasi mikroorganisme intraokular yang dibawa oleh aliran darah. Infeksi pada mata dapat
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit patogen dan jamur.
Infeksi mata yang disebabkan bakteri dapat saja akibat infeksi Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumonia, Hemophilus influenza, Escherichia coli, Pseudomonas dan
Enterobacteriacea.
• Pada penelitian Sri, 2015, Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk bawang putih
memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat masing-masing bakteri 13,78 mm
terhadap S. aureus, 9 mm terhadap E. coli, 7,25 terhadap S. typhimurium dan 9,1 mm
terhadap P. aeruginosa. Serbuk bawang putih juga efektif menghambat bakteri Gram positif
S. aureus, maupun bakteri Gram negatif E. coli, S. typhimurium dan P. aeruginosa. Jadi
bawang putih dapat digunakan sebagai dekontaminan terhadap empat jenis bakteri tersebut,
terutama S. taphylococcus aureus karena zona hambat yang dibentuk paling besar.
USADA NETRA
Adas (Foenicullum vulgare Mill.)

• Kandungan Kimia
Tanaman adas mengandung minyak atsiri, flavonoid, fenolik, alkaloid dan steroid.
• Manfaat Tanaman Adas
Tanaman menunjukkan efek antibakteri terhadap Escherichia coli dan Bacillus
megaterium; S. aureus; Listeria monocytogenes dan Salmonella typhimurium.
Minyak atsiri dari buah adas juga telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri patogen manusia.
• Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra
Tiga buah adas ditambah tiga lembar daun kayu apit, kemudian diolah menjadi
obat dalam bentuk urap. Ramuan ini diurapkan pada kulit luar atau kelopak mata
• Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Netra
Dalam usada netra, tanaman adas digunakan dalam mengobati penyakit mata
biasa
Hasil Penelitian Ilmiah

Pada penelitian Ayu, 2020, Aktivitas antibakteri terdapat perbedaan pada


setiap formulanya yang dipengaruhi oleh penambahan ekstrak daun adas
(Foeniculum vulgare Mill.) untuk setiap formula berbeda, penambahan ekstrak
daun adas (Foeniculum vulgare Mill.) pada sabun mandi cair untuk formula 1,
2 dan 3 secara berturut-turut 0,3gram, 0,5gram dan 0,7gram. Semakin banyak
ekstrak yang diberikan pada setiap formula maka semakin besar pula diameter
zona hambat yang dihasilkan dari formula. Hal ini menunjukkan bahwa ekstrak
daun adas (Foeniculum vulgare Mill.) dapat memberikan hambatan bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 25923 dalam sediaan sabun mandi cair. Hambatan
disebabkan karena adanya suatu kandungan metabolit sekunder dalam daun
adas (Foeniculum vulgare Mill.) yang berfungsi sebagai antibakteri alami
seperti flavonoid, saponin, terpenoid dan tannin.
USADA NETRA
Kelor (Moringa oleifera Lamk.)

Kandungan Kimia
Selain mengandung β-karoten, protein, vitamin C, kalsium dan potassium,
daun kelor mengandung tannin, flavonoid, saponin, antarquinon, alkalaoid dan
kuersetin.

Manfaat Tanaman Kelor


Tanaman kelor yang berkhasiat sebagai anti kanker, anti bakteri, hipotensif,
penghambat aktivitas bakteri dan jamur.

Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra


Kulit kayu kelor, bengle diolah menjadi bentuk obat urap. Sebelum
digunakandihangatkan terlebih dahulu dengan cara merebus dalam tempat
tempurung kelapayang masih berbulu sabut.

Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Netra


Kulit kayu kelor digunakan sebagai obat sakit perut pejen.
Hasil Penelitian Ilmiah

• Mata merupakan organ perifer sistem penglihatan, sehingga mata memiliki peran yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Mata dapat terinfeksi dari sumber eksternal atau melalui
invasi mikroorganisme intraokular yang dibawa oleh aliran darah. Infeksi pada mata dapat
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit patogen dan jamur.
Infeksi mata yang disebabkan bakteri dapat saja akibat infeksi Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumonia, Hemophilus influenza, Escherichia coli, Pseudomonas dan
Enterobacteriacea.
• Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dengan pelarut etanol berperan sangat nyata
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Menurut Fardiaz dan Puspita
(2008), banyaknya kandungan senyawa aktif antimikroba yang terkandung dalam ekstrak
berpengaruh terhadap daya hambat yang dihasilkan. Ekstrak daun Kelor dengan
menggunakan pelarut etanol menurut dapat menarik sebagian besar senyawa aktif yang
terdapat pada daun kelor, dan dari hasil penelitian tersebut telah dilakukan cara yang sama
maka tidak ada perbedaan sehingga menunjukan hasil yang sesuai bahwa daun kelor
mempunyai senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
USADA NETRA Daun Sirih (Piper betle L.)

Kandungan Kimia
Kandungan kimia tanaman sirih adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak astari.
Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Senyawa ini akan merusak membran
sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa flavonoid diduga memiliki mekanisme kerja
mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi.
Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak astari 1-4,2%, air,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C, yodium, gula dan pati Fenol
alam yang terkandung dalam minyak astari memiliki daya antiseptik 5 kali lebih kuat
dibandingkan fenol biasa (Bakterisid dan Fungisid) tetapi tidak sporasid. Mekanisme fenol
sebagai agen antibakteri berperan sebagai toksin dalam protoplasma, merusak dan
menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri.
Manfaat Tanaman Daun Sirih
Daun sirih (Piper betle) banyak digunakan sebagai bahan obat alternatif untuk
mengobati berbagai jenis penyakit seperti obat pembersih mata, menghilangkan bau badan,
mimisan, sariawan, pendarahan gusi, batuk, bronchitis, keputihan dan obat kulit sebagai
perawatan untuk kecantikan atau kehalusan kulit. Rebusan daun sirih berkhasiat dapat
menghilangkan bau mulut dengan cara dikumur-kumur karena mengandung antiseptik
(antibakteri).
Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra
• Pengobatan untuk penderita yang merasakan kepala sakit seperti terbelah: bahan-bahan yang
digunakan: lempuyang, temutis, tunas umbi batang lengkuas, buah sirih, minyak kelapa
tanusan, dan air jeruk nipis yang diolah menjadi bentuk obat tetes. Diteteskan pada hidung
penderita.
• Pengobatan untuk sakit yang bergejala gelisah resa (badan terasa seperti panas, kenyataannya
tidak panas): Daun sirih tua yang gugur belum mengenai (bersentuhan) tanah, bawang merah,
bawang putih dan dringo, diolah menjadi bentuk obat minum (loloh).
• Pengobatan sakit embokan (bengkak) yang terus membesar dan tanpa diketahui penyebabnya:
Daun sirih tua, ketumbar, lengkuas dan asam diolah menjadi bentuk obat parem. Dihangatkan
dahulu sebelum digunakan.
• Pengobatan sakit embokan (bengkak) yang sudah memecah menjadi luka infeksi: Daun pisang
ketip yang telah kering (tua) di pohonnya, daun lengkuas, daun sirih tua dandaun asam diolah
menjadi bentuk obat kompres.
Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Netra
Pada Usada Netra, daun sirih digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kepala, penyakit
yang bergejala panas dan atau dingin, serta berbagai jenis penyakit embokan(bengkak), luka-luka,
koreng dan gatal-gatal.
Hasil Penelitian Ilmiah

Pada penelitian Bustanussalam, 2015, Hasil penelitian


menunjukkan bahwa pada ekstrak daun sirih terdapat senyawa
antibakteri yang efektif dalam menghambat bakteri
Staphylococcus aureus. Zona hambat mulai terlihat pada
konsentrasi 5%. Perlakuan dengan cara maserasi, pada
konsentrasi 10% dan 20% zona hambat tidak berbeda nyata,
sedangkan pada konsentrasi 15% dan konsentrasi 25% zona
hambat yang dihasilkan berbeda nyata dengan semua konsentrasi
yang digunakan. Perlakuan dengan cara refluks, pada konsentrasi
10% dan 25% zona hambat tidak berbeda nyata, sedangkan pada
konsentrasi 15% dan konsentrasi 20% zona hambat yang
dihasilkan berbeda nyata dengan semua konsentrasi yang
digunakan. Dengan demikian, diperoleh konsentrasi ekstrak daun
sirih yang memiliki efek antibakteri yang paling efektif yaitu pada
konsentrasi 25% dengan cara maserasi, sedangkan cara refluks
yaitu pada konsentrasi 20%.
USADA TIWAS PUNGGUNG

Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia)

• Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Tiwas Punggung


Jeruk linglang (nipis), ketumbar dan kunir. Dipakai obat penyembur ulu hati.
• Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Tiwas Punggung
Digunakan untuk perut teras kaku merentang, masuk angin/gas (bengka) tak
dapat ketut terasa kaku hingga ke sisik, yang dinamakan penyakit “banta pemali
kelingsih’, panas jampi (sariawan usus), sakit ulu hati, sakit nyeri ngilu dan
bengkak kemerahan.
• Kandungan
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis diantaranya adalah
asam sitrat sebanyak 7-7,6%, dasar lemak, mineral, vitamin B1, sitral limonene,
fellandren lemon kamfer, geranil asetat, cadinen, linalin asetat. Selain itu jeruk
nipis juga mengandung vitamin C sebanyak 72 mg/100g jeruk, Ca sebanyak 40
mg/100mg jeruk, dan P sebanyak 2 mg.
Efek Farmakologi

Tidak ditemukan efek farmakologi berdasarkan hasl penelitian ilmiah yang sesuai
dengan penggunaan usada tiwas punggung karena tidak ditemukan penggunaan jeruk nipis
untuk perut terasa kaku merentang, masuk gas, bengkak, tak dapat kentut terasa kaku,
hingga kesisikan, yang dinamakan penyakit banta pemali kelingsih, sakit nyeri ngilu dan
bengkak memerah. Berdasarkan kajian literature, penggunaan jeruk nipis berdasarkan
usada digunakan untuk mengobati sariawan usus yang dikaitkan pada pendekatan ilmiah
sebagai antibakteri. Efek farmakologinya telah sesuai namun penggunaan berdasarkan
usada tidak sesuai.
Efek farmakologi berdasarkan hasil penelitian ilmiah “perasan jeruk nipis sebagai agen
dekontaminan dalam menurunkan jumlah baketri salmonella dan E. Coli pada kasus dada
karkas ayam broiler” menunjukan bahwa perasan jeruk nipis sebagai agen dekontaminan
efektif menurunkan jumlah bakteri salmonella sampai 96,43% dan bakteri E.coli sebanyak
57,38% secara menyeluruh pada dada karkas ayam broiler. Metode yang digunakan untuk
mengetahui komponen asam organik serta konsentrasinya dilakukan pengujian dengan
metode HPLC berdasarkan pengujian efektivitas perasan jeruk nipis dapat digunakan
sebagai bahan dekontaminan pada konsentrasi 5% dengan cara perendaman selama 5 menit
aktivitas antibakteri dari buah jeruk nipis karena mengandung asam organik yaitu asam
sitrat asam malat asam laktat dan asam tartarat.
USADA TIWAS PUNGGUNG
Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Tiwas Punggung


Obat langu (puyeng dan letih lesu). Bahan obatnya adalah daun miana cemeng,
ketumbar, merica dara (daha). Kemudian ucapkan mantranya yang berbunyi “pramam”.
Lalu semburkan pada bagian yang terasa sakit.
Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Tiwas Punggung
Ketumbar digunakan untuk obat lengu (puyeng dan letih)
Kandungan
Ketumbar mengandung komponen aktif yaitu vitamin, rasa, peptida, mineral, asam
lemak, polyunsaturated fatty acids, antioksidan, enzim dan sel hidup. Kandungan kimia
terbesar dari Ketumbar yaitu 1,8% minyak atsiri. Penyulingan minyak mengandung 65-
70% dari linalool (coriandrol), yang tergantung pada sumbernya. Kandungan lainnya
yaitu Monoterpene hidrokarbon α-pinene, β-pinene, limonene, γ-terpinene, ρ-lymene,
borneol, citron wllol, Xmphoe, Geraniol dan Geranylacetate; Hetero-cyclic compounds-
pyrazine, pyridine, thiazole, furan, tetrahydrofuran derivatives; Isocoumacin
(coriandrin), dihyrocoriandrin, coriandrones A-E, glazonoids; Phthalides-neochidilide,
Z-digustilide; Phenolic acids, sterols, dan flavonoid.
Efek Farmakologi

Aktivitas ketumbar menurut usada adalah dapat digunakan untuk obat langu (puyeng dan letih
lesu). Langu biasanya merupakan suatu gejala dari penyakit tertentu. Namun secara umum salah
satu penyebab puyeng dan letih lesu adalah karena rasa nyeri yang timbul pada bagian kepala yang
menyebabkan kepala menjadi pusing sehingga menyebabkan lemah dan lesu. Oleh sebab itu salah
satu pengobatan yang dapat diberikan untuk penderita puyeng dan letih lesu adalah menghilangkan
rasa nyeri atau dengan pemberian analgetik.hal ini dikaitkan dengan aktivitas analgetik dan
antiinflamasi yang telah terbukti secara ilmiah pada biji ketumbar.
Efek famakologis sebagai analgetik dan antiinflamasi dibuktikan dalam sebuah penelitian
dengan melakukan pengujian aktivitas ekstrak etanol dari biji ketumbar pada uji hewan tikus,
menunjukan hasil yang signifikan dalam uji hot plate Eddy. Temuan ini dikuatkan dengan penelitian
lain dimana aktivitas analgesic ekstrak air dicoba menggunakan model nyeri termal. Reseptor opiat
terlibat dalam mekanisme analgesia dari biji ketumbar sebagai reseptor antagonis opioid, nalokson,
efek antinosiseptif dan sebagian disebabkan oleh linalool. Oleh karena itu konstituen tertentu
ekstrak biji ketumbar seperti linalool dapat menunjukan efek seperti opioid. Karagenan diinduksi
kedalam kaki edema sebanyak 18-20 biphasic. Ekstrak etanol menunjukan aktivitas antiinflamasi
yang lebih baik dibandingkan dengan sampel lainnya. Selain itu dosis tinggi dari ekstrak etanol
bertindak dalam fase awal inflamasi dengan menghambat pelepasan histamine, serotonin dan kinin
serta memiliki tindakan hambat pada rilis prostaglandin
USADA TIWAS PUNGGUNG
Bayam (Amaranthus tricolor)

Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Tiwas Punggung


Digunakan akar bayam luhur (bayam warna daunya agak merah),
akar pepe, akar jarak (keliki) merah, akar bayung-bayung yang putih,
bawang dan adas sambal mengucapkan mantra yang berbunyi “aum”
sebanyak 8 x.
Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Tiwas Punggung
Akar bayam luhur (bayem bang) digunakan untuk pengobatan pada
orang yang menderita penyakit embokan (luka bengkak).
Kandungan
Bayam merupakan sayuran yang padat gizi dan sangat diperlukan
untuk tubuh. Dalam 100gram bayam merah, terdapat kalori, karbohidrat,
protein, lemak, vitamin (A, B1, E, C, dan folat), dan mineral (kalsium,
fosfor, dan zat besi). Kandungan besi dalam tanaman bayam relatif tinggi
dibandingkan sayuran lain, yang sangat berguna bagi penderita anemia.
Bayam merah mengandung pigmen antosianin dengan total padatan
terlarut 5,8 °Brix kadar antosianin 18,94 mg/ml
Efek Farmakologi

Akar bayam (Amarantus tricolor L) menunjukan adanya


aktivitas antiinflamasi untuk emngobati luka bengkak pada tubuh.
Aktivitas farmakologi ini terjadi karena adanya seperti glikosida,
alkaloid, saponin, flavonoid, dan senyawa fenol steroid hadir dalam
ekstrak. Proses inflamasi disebabkan oleh pelepasan mediator dari
jaringan atau migrasi sel, dan paling kuat terlibat adalah
prostaglandin (PG), leukotrin (LTS), histamine, bradikinin,
mengaktifkan platelet factor (PAF) dan interleukin 1. Adanya
senyawa kimia pada akar bayam memberikan efek antiperadangan
dengan megganggu jalur inflamasi secara umum atau khusus
dengan cara tertentu seperti pelepasan mediator properadangan,
migrasi leukosit dibawah stimulus peradangan dengan rilis
berikutnya dari isi sitoplasma di lokasi peradangan
USADA TIWAS PUNGGUNG

Jambu Biji (Psidium guajava)

Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Tiwas Punggung


Bahan obatnya adalah daun jambu biji (sotong) dam asam diremas-
remas kemudian disaring, lalu diminum.
Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Tiwas Punggung
Dalam usada Tiwas Punggung jambu biji digunakan untuk
mengobati sakit perut dan mencret.
Kandungan
Daun jambu biji memiliki kandungan flavonoid yang sangat tinggi,
terutama quercetin. Senyawa tersebut bermanfaat sebagai antibakteri,
kandungan pada daun Jambu biji lainnya seperti saponin, minyak atsiri,
tanin, anti mutagenic, flavonoid, dan alkaloid (Anonim, 2013).
Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15 atom karbon yang
umumnya tersebar di dunia
Efek Farmakologi

Hasil analisis ekstrak daun jambu biji mengandung fitokimia yang


diketahui memiliki aktivitas farmakologis menunjukkan tingkat tanin dan
flavonoid yang tinggi dan dapat bertanggung jawab atas aktivitas anti
diare. Flavonoid adalah senyawa polifenol terhidroksilasi yang memiliki
respons terhadap infeksi mikroba. Flavonoid memiliki peranan paling
efektif sebagai anti diare pada daun jambu biji.6 Senyawa turunan
flavonoid yang terkandungdalam daun Psidium guajava L. adalah
quercetin. Senyawa quercetin memiliki potensi sebagai agen antidiare
dengan menghambat pelepasan asetilkolin yang dapat meningkatkan
kontraksi usus akibat adanya iritasi oleh bakteri penyebab diare seperti
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Salmonella enteritidis, Bacillus
cereus, dan Vibrio cholera
KESIMPULAN

1. Usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali memiliki banyak ajaran dan ajaran itu
berkaitan dengan berbagai cara pengobatan dan berbagai upacara dalam penyucian diri.
Lontar sebagai sebuah alas tulis dengan aksara Bali sebagai alat tulisnya juga dianggap
suci.
2. Pada Usada Netra terdapat 55 tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit mata maupun jenis penyakit lainnya, Pada 6 jenis tanaman pada Usada Netra
yang memiliki efek farmakologis yang sesuai dengan penelitian ilmiah antara lain
tanaman mengkudu, bawang putih, adas, kelor, bawang merah dan daun sirih.
3. Usada Tiwas Punggung adalah kesusastraan Bali yang menguraikan Dasa Aksara atau
sepuluh huruf yang terdiri atas Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang,
Yang
4. Tanaman yang dapat digunakan untuk usada tiwas punggung yaitu Jeruk nipis (Citrus
aurantifolia), ketumbar (Coriandrum sativum L.), bayam (amaranthus tricolor),dan
jambu biji (Psidium guajava)

Anda mungkin juga menyukai