UNIVERSITAS BALI
INTERNASIONAL
Nama Kelompok 3
Putu Agus Dipa Setiawan
(201023011)
Syahra Agustina Maulida
(201023012)
Dewa Nyoman Agus
Parasetya (201023013)
Ni Luh Putu Cindy Larasati
(201023014)
PENDAHULUAN
Masyarakat Indonesia yang terkenal dengan keberagaman dan
kesatuan budayanya memiliki kearifan lokal. Kearifan ini menjadi alat
pengendalian diri dalam pengelolaan diri sendiri. Manusia harus
pandai menjaga emosi dan kesehatan fisik untuk menjalani kehidupan
dengan seht dan bahagia. Dalam hal menjaga kesehatan fisik dan
emosi ini setiap suku memiliki pengetahuan, diantaranya obat-obatan.
Genre obat-obatan dalam naskah nusantara sangat penting untuk
menjaga kesehatan tubuh, baik fisik maupun psikis. Jenis naskah ini
dimiliki oleh banyak suku di Indonesia, seperti Jawa, Sunda, Sasak,
Melayu, Bugis, Makasar, Batak dan Bali. Beberapa suku tersebut masih
merawat kekayaan pengetahuan pengobatanya dan tradisi masih
hidup hingga saat ini. Pada beberapa suku tradisi pengobatannya ini
sudah hampir punah dan tergerus oleh ilmu farmasi dan kedokteran
modern. Diantara berbagai suku tersebut, tradisi pengobatan yang
masih hidup dan tetap aktif dalam sistem pengobatan tradisional saat
ini adalah masyarakat Bali yang disebut usada.
PENDAHULUAN
Kandungan Kimia
Mengkudu mengandung alkaloid, flavonoid, antrakuinon,
terpenoid, asam askorbat, scolopetin, serotonin,
damnacanthal, resin, glikosida, eugenol dan proxeronin.
Manfaat Tanaman Mengkudu
Mengkudu digunakan untuk obat batuk, radang amandel,
sariawan, tekanan darah tinggi, beri-beri, melancarkan
kencing,sembelit, sakit pinggang, sakit perut, masuk angin.
Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra
Pada penyakit mata biasa, daun mengkudu, bawang putih, dringo dan cuka diolah menjadi bentuk obat parem
kemudian dilumurkan pada kelopak mata dan jangan sampai mengenai mata. Untuk sakit dimana badan selalu
merasa kedinginan, parem daun mengkudu, dringo dan cuka digunakan bersamaan dengan obat tempel lengkuas
dan kapur bubuk; obat urap buah jebug, kunir dan tahi cacing tanah; serta obat sembur akar serabut dedap dan
bawang putih. Obat-obatan tersebut digunakan secara bersamaan.
Pada penelitian Puspitasari tahun 2010, menyatakan kandungan senyawa fenol pada buah mengkudu merupakan
antibakteri tertinggi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penghambatan ekstrak
uji pada penelitian dapat dipengaruhi oleh senyawa-senyawa yang terkandung yaitu proxeronin, xeronin,
flavonoid, dan fenol. Selain itu, buah mengkudu mengandung scopoletin sebagai analgesic, glikosida sebagai
imunostimulan dan proxeronin, xeronin, flavonoid sebagai antibakteri, tetapi fenol sebagai antibakteri tertinggi
yang terdapat pada ekstrak mengkudu.
USADA NETRA
Bawang Putih
(Allium sativum L.)
Kandungan Kimia
• Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada bawang putih yaitu
allixin, adenosin, ajoene, flavonoid, saponin, tuberholosida, scordinin.
Manfaat Tanaman Bawang Putih
• Umbi bawang putih berkhasiat menyembuhkan penyakit tekanan darah
tinggi (hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes), penyakit infeksi
saluran pernafasan, penyakit cacingan, penyakit infeksi pada usus,
penyakit infeksi pada kulit, luka gigitan binatang berbisa, penyakit batuk,
gatal-gata
Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra
• Daun ketepeng, bawang putih dan dringo, diolah menjadi bentuk obat
minum.
Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Netra
• Berdasarkan usada netra tanaman bawang putih digunakan untuk
mengobati sakit perut pejen (disentri).
Hasil Penelitian Ilmiah
• Mata merupakan organ perifer sistem penglihatan, sehingga mata memiliki peran yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Mata dapat terinfeksi dari sumber eksternal atau melalui
invasi mikroorganisme intraokular yang dibawa oleh aliran darah. Infeksi pada mata dapat
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit patogen dan jamur.
Infeksi mata yang disebabkan bakteri dapat saja akibat infeksi Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumonia, Hemophilus influenza, Escherichia coli, Pseudomonas dan
Enterobacteriacea.
• Pada penelitian Sri, 2015, Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk bawang putih
memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat masing-masing bakteri 13,78 mm
terhadap S. aureus, 9 mm terhadap E. coli, 7,25 terhadap S. typhimurium dan 9,1 mm
terhadap P. aeruginosa. Serbuk bawang putih juga efektif menghambat bakteri Gram positif
S. aureus, maupun bakteri Gram negatif E. coli, S. typhimurium dan P. aeruginosa. Jadi
bawang putih dapat digunakan sebagai dekontaminan terhadap empat jenis bakteri tersebut,
terutama S. taphylococcus aureus karena zona hambat yang dibentuk paling besar.
USADA NETRA
Adas (Foenicullum vulgare Mill.)
• Kandungan Kimia
Tanaman adas mengandung minyak atsiri, flavonoid, fenolik, alkaloid dan steroid.
• Manfaat Tanaman Adas
Tanaman menunjukkan efek antibakteri terhadap Escherichia coli dan Bacillus
megaterium; S. aureus; Listeria monocytogenes dan Salmonella typhimurium.
Minyak atsiri dari buah adas juga telah terbukti memiliki aktivitas antibakteri
terhadap bakteri patogen manusia.
• Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra
Tiga buah adas ditambah tiga lembar daun kayu apit, kemudian diolah menjadi
obat dalam bentuk urap. Ramuan ini diurapkan pada kulit luar atau kelopak mata
• Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Netra
Dalam usada netra, tanaman adas digunakan dalam mengobati penyakit mata
biasa
Hasil Penelitian Ilmiah
Kandungan Kimia
Selain mengandung β-karoten, protein, vitamin C, kalsium dan potassium,
daun kelor mengandung tannin, flavonoid, saponin, antarquinon, alkalaoid dan
kuersetin.
• Mata merupakan organ perifer sistem penglihatan, sehingga mata memiliki peran yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Mata dapat terinfeksi dari sumber eksternal atau melalui
invasi mikroorganisme intraokular yang dibawa oleh aliran darah. Infeksi pada mata dapat
disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit patogen dan jamur.
Infeksi mata yang disebabkan bakteri dapat saja akibat infeksi Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumonia, Hemophilus influenza, Escherichia coli, Pseudomonas dan
Enterobacteriacea.
• Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L.) dengan pelarut etanol berperan sangat nyata
terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Menurut Fardiaz dan Puspita
(2008), banyaknya kandungan senyawa aktif antimikroba yang terkandung dalam ekstrak
berpengaruh terhadap daya hambat yang dihasilkan. Ekstrak daun Kelor dengan
menggunakan pelarut etanol menurut dapat menarik sebagian besar senyawa aktif yang
terdapat pada daun kelor, dan dari hasil penelitian tersebut telah dilakukan cara yang sama
maka tidak ada perbedaan sehingga menunjukan hasil yang sesuai bahwa daun kelor
mempunyai senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
USADA NETRA Daun Sirih (Piper betle L.)
Kandungan Kimia
Kandungan kimia tanaman sirih adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak astari.
Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Senyawa ini akan merusak membran
sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa flavonoid diduga memiliki mekanisme kerja
mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi.
Daun sirih mempunyai aroma yang khas karena mengandung minyak astari 1-4,2%, air,
protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, B, C, yodium, gula dan pati Fenol
alam yang terkandung dalam minyak astari memiliki daya antiseptik 5 kali lebih kuat
dibandingkan fenol biasa (Bakterisid dan Fungisid) tetapi tidak sporasid. Mekanisme fenol
sebagai agen antibakteri berperan sebagai toksin dalam protoplasma, merusak dan
menembus dinding serta mengendapkan protein sel bakteri.
Manfaat Tanaman Daun Sirih
Daun sirih (Piper betle) banyak digunakan sebagai bahan obat alternatif untuk
mengobati berbagai jenis penyakit seperti obat pembersih mata, menghilangkan bau badan,
mimisan, sariawan, pendarahan gusi, batuk, bronchitis, keputihan dan obat kulit sebagai
perawatan untuk kecantikan atau kehalusan kulit. Rebusan daun sirih berkhasiat dapat
menghilangkan bau mulut dengan cara dikumur-kumur karena mengandung antiseptik
(antibakteri).
Pengelolaan dan Penggunaan dalam Usada Netra
• Pengobatan untuk penderita yang merasakan kepala sakit seperti terbelah: bahan-bahan yang
digunakan: lempuyang, temutis, tunas umbi batang lengkuas, buah sirih, minyak kelapa
tanusan, dan air jeruk nipis yang diolah menjadi bentuk obat tetes. Diteteskan pada hidung
penderita.
• Pengobatan untuk sakit yang bergejala gelisah resa (badan terasa seperti panas, kenyataannya
tidak panas): Daun sirih tua yang gugur belum mengenai (bersentuhan) tanah, bawang merah,
bawang putih dan dringo, diolah menjadi bentuk obat minum (loloh).
• Pengobatan sakit embokan (bengkak) yang terus membesar dan tanpa diketahui penyebabnya:
Daun sirih tua, ketumbar, lengkuas dan asam diolah menjadi bentuk obat parem. Dihangatkan
dahulu sebelum digunakan.
• Pengobatan sakit embokan (bengkak) yang sudah memecah menjadi luka infeksi: Daun pisang
ketip yang telah kering (tua) di pohonnya, daun lengkuas, daun sirih tua dandaun asam diolah
menjadi bentuk obat kompres.
Tujuan Efek Empiris Berdasarkan Usada Netra
Pada Usada Netra, daun sirih digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kepala, penyakit
yang bergejala panas dan atau dingin, serta berbagai jenis penyakit embokan(bengkak), luka-luka,
koreng dan gatal-gatal.
Hasil Penelitian Ilmiah
Tidak ditemukan efek farmakologi berdasarkan hasl penelitian ilmiah yang sesuai
dengan penggunaan usada tiwas punggung karena tidak ditemukan penggunaan jeruk nipis
untuk perut terasa kaku merentang, masuk gas, bengkak, tak dapat kentut terasa kaku,
hingga kesisikan, yang dinamakan penyakit banta pemali kelingsih, sakit nyeri ngilu dan
bengkak memerah. Berdasarkan kajian literature, penggunaan jeruk nipis berdasarkan
usada digunakan untuk mengobati sariawan usus yang dikaitkan pada pendekatan ilmiah
sebagai antibakteri. Efek farmakologinya telah sesuai namun penggunaan berdasarkan
usada tidak sesuai.
Efek farmakologi berdasarkan hasil penelitian ilmiah “perasan jeruk nipis sebagai agen
dekontaminan dalam menurunkan jumlah baketri salmonella dan E. Coli pada kasus dada
karkas ayam broiler” menunjukan bahwa perasan jeruk nipis sebagai agen dekontaminan
efektif menurunkan jumlah bakteri salmonella sampai 96,43% dan bakteri E.coli sebanyak
57,38% secara menyeluruh pada dada karkas ayam broiler. Metode yang digunakan untuk
mengetahui komponen asam organik serta konsentrasinya dilakukan pengujian dengan
metode HPLC berdasarkan pengujian efektivitas perasan jeruk nipis dapat digunakan
sebagai bahan dekontaminan pada konsentrasi 5% dengan cara perendaman selama 5 menit
aktivitas antibakteri dari buah jeruk nipis karena mengandung asam organik yaitu asam
sitrat asam malat asam laktat dan asam tartarat.
USADA TIWAS PUNGGUNG
Ketumbar (Coriandrum sativum L.)
Aktivitas ketumbar menurut usada adalah dapat digunakan untuk obat langu (puyeng dan letih
lesu). Langu biasanya merupakan suatu gejala dari penyakit tertentu. Namun secara umum salah
satu penyebab puyeng dan letih lesu adalah karena rasa nyeri yang timbul pada bagian kepala yang
menyebabkan kepala menjadi pusing sehingga menyebabkan lemah dan lesu. Oleh sebab itu salah
satu pengobatan yang dapat diberikan untuk penderita puyeng dan letih lesu adalah menghilangkan
rasa nyeri atau dengan pemberian analgetik.hal ini dikaitkan dengan aktivitas analgetik dan
antiinflamasi yang telah terbukti secara ilmiah pada biji ketumbar.
Efek famakologis sebagai analgetik dan antiinflamasi dibuktikan dalam sebuah penelitian
dengan melakukan pengujian aktivitas ekstrak etanol dari biji ketumbar pada uji hewan tikus,
menunjukan hasil yang signifikan dalam uji hot plate Eddy. Temuan ini dikuatkan dengan penelitian
lain dimana aktivitas analgesic ekstrak air dicoba menggunakan model nyeri termal. Reseptor opiat
terlibat dalam mekanisme analgesia dari biji ketumbar sebagai reseptor antagonis opioid, nalokson,
efek antinosiseptif dan sebagian disebabkan oleh linalool. Oleh karena itu konstituen tertentu
ekstrak biji ketumbar seperti linalool dapat menunjukan efek seperti opioid. Karagenan diinduksi
kedalam kaki edema sebanyak 18-20 biphasic. Ekstrak etanol menunjukan aktivitas antiinflamasi
yang lebih baik dibandingkan dengan sampel lainnya. Selain itu dosis tinggi dari ekstrak etanol
bertindak dalam fase awal inflamasi dengan menghambat pelepasan histamine, serotonin dan kinin
serta memiliki tindakan hambat pada rilis prostaglandin
USADA TIWAS PUNGGUNG
Bayam (Amaranthus tricolor)
1. Usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali memiliki banyak ajaran dan ajaran itu
berkaitan dengan berbagai cara pengobatan dan berbagai upacara dalam penyucian diri.
Lontar sebagai sebuah alas tulis dengan aksara Bali sebagai alat tulisnya juga dianggap
suci.
2. Pada Usada Netra terdapat 55 tanaman yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit mata maupun jenis penyakit lainnya, Pada 6 jenis tanaman pada Usada Netra
yang memiliki efek farmakologis yang sesuai dengan penelitian ilmiah antara lain
tanaman mengkudu, bawang putih, adas, kelor, bawang merah dan daun sirih.
3. Usada Tiwas Punggung adalah kesusastraan Bali yang menguraikan Dasa Aksara atau
sepuluh huruf yang terdiri atas Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang,
Yang
4. Tanaman yang dapat digunakan untuk usada tiwas punggung yaitu Jeruk nipis (Citrus
aurantifolia), ketumbar (Coriandrum sativum L.), bayam (amaranthus tricolor),dan
jambu biji (Psidium guajava)