OM SWASTYASTU
E T N O FA R M A S I
• Usada Upas
• Usada Buduh
NAMA KELOMPOK 1
Masyarakat Indonesia secara umum semakin banyak menuju paradigma “Back to Nature” dengan memilih menggunakan bahan alami untuk
mengatasi masalah kesehatan. WHO (World Health Organization) juga merekomendasikan penggunaan obat tradisional atau obat herbal dalam
memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pencegahan dan pengobatan penyakit terutama penyakit metabolik degeneratif dan kanker (Katno, 2008).
Beberapa data penelitian menunjukkan bahwa di Bali masih banyak masyarakat yang menggunakan bahan obat tradisional sebagai upaya menjaga
kesehatan . Masyarakat Bali memiliki tradisi usada sebagai tradisi pengobatan. Praktik pengobatan ini berlanjut hingga kini. Sejak dahulu usada sangat
terkenal dan populer di dalam kehidupan masyarakat Bali. Hal itu dibuktikan oleh banyaknya manuskrip yang ditulis di atas lontar dalam bahasa dan
aksara Bali yang disebut dengan lontar usada (Mu’jizah, 2016).
Diperkirakan terdapat kurang lebih 50.000 lontar usada yang tersebar di seluruh desa di pulau Bali. Beberapa macam naskah usada tersebut
diantaranya Usada Buduh, Usada Dalem, Pengraksa Jiwa, Usada Edan, Usada Mala, Usada Rare, Usada Sasah Bebai, Usada Tiwang, Usada Tiwas
Panggung, Usada Tetengger Beling, Usada Tenung Tanyalara, Usada Tumbal, Usada Upas, Usada Taru Premana dan Usada Rukmini Tatwa (Nala,
1996).
Pada makalah ini akan dikaji salah satu naskah lontar yang cukup penting bagi kita, yaitu lontar Usada Dalem (Obat tentang penyakit dalam) ,
Usada Pengraksa Jiwa (ilmu pengobatan untuk melindungi dan menyelamatkan jiwa atau nyawa), Usada Upas (menguraikan tentang penyakit upas.
Upas yang dimaksud dapat disebabkan oleh upas yang ada didalam badan dan dapat pula oleh upas yang ada di luar badan) dan Usada Buduh
(pengobatan penderita penyakit jiwa)
PENGERTIAN USADA
Usada adalah ilmu pengobatan tradisional Bali yang sumber ajarannya berasal dari lontar- lontar.
Lontar-lontar yang menyangkut sistem pengobatan di Bali dapat menjadi dua, yaitu lontar tutur atau
tattwa yang berisi tentang ajaran gaib atau wijaksara dan lontar usada yang berisi tentang ajaran
pengobatan, jenis penyakit dan tumbuhan yang digunakan. Di dalam lontar usada terdapat naskah
yang memuat bahan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan yaitu Lontar Usada Taru Pramana. Taru
Pramana memiliki arti: pramana yang berarti tumbuhan, dan taru yang berarti khasiat, dengan kata
lain taru pramana memiliki arti tumbuhan yang berkhasiat
PENGERTIAN USADA UPAS
Secara umum kata Upas diketahui memiliki arti kulit ataupun racun. Namun menurut Usada
Upas, penyakit Upas dapat disebabkan oleh upas yang berada di dalam tubuh disebabkan
oleh gangguan pada getah bening dengan gejala umum nyeri perut, dan penyakit Upas yang
berasal dari luar tubuh manusia (seperti racun dari serangga atau bisa ular) (Pulasari, 2009).
FILOSOFI USADA UPAS
Semua jenis upas diadakan oleh Sang Hyang Maruta Geni, dewa angin dan api, baik yang ada didalam tubuh
manusia maupun yang berasal dari luar tubuh manusia. Upas yang ditimbulkannya akan berwarna merah, putih,
kuning, hitam, dan hijau. Pada umumnya upas yang ditimbulkannya akan tampak gejalanya pada kulit, ulu hati,
badan terasa lemah seperti kehilangan tenaga atau bayu. Semua upas yang ditimbulkan oleh Sang Hyang
Maruta Geni ini dapat dikalahkan oleh kekuatan dari Sang Hyang Acintya Manik. Para balian yang ingin
belajar mengobati penyakit yang disebabkan oleh karena pengaruh upas ini, harus mengerti dan meresapkan
ajaran Sang Hyang Acintya Manik, tahu akan kegunaan dari Gandarwa Sanga yang bersemayam di dalam
badan. Kesaktian dari aji raya yang akan memusnahkan keampuhan dari setiap upas. Setiap akan mengobati
penyakit yang disebabkan oleh upas, bayangkan terlebih dahulu Dewa Rudra sebagai murid dari Sang Hyang
Acintya Manik, yang didalam badan berdiam pada usus halus. Ujung lidah diletakkan pada langit-langit atas,
lidah ditekan dan pikiran ditenangkan.
CARA PENGGUNAAN OBAT DALAM USADA UPAS
• Parem dapat disamakan dengan boreh, berbentuk serbuk halus, dalam
Diparemkan penggunaannya dicampur dengan cairan (air, cuka, arak atau alkohol /
ditentukan).
Dioles
• Bentuk dan cara pengolahannya sama dengan boreh, namun pemakaiannya
dilakukan dengan dioles menggunakan alat berupa lidi atau bulu ayam
Upas
Upas Upas
Amanca Upas Ireng
Penangkang Kebodadaka
warna
Upas Upas
Upas Angina Upas Kuning
Paritulus Kasmaran
Upas Upas
Upas Layon Upas Putih
Reratusan Belabor
MIMBA ( Azadirachta indica A.Juss)
Nama Daerah
• Madura : mimba, membha, mempheuh
• Sunda : Nimba
• Bali : Intaran, mimba (Sukrasno,2003)
• Jawa : Imba, mimba
• Inggris : margosier, Margosa, Neem, Nim
(Gruenwald et al ., 1998).
MIMBA ( Azadirachta indica A.Juss)
Cara pembuatan akar duku yang lepas, daun intaran dan air asahan tembaga. Cara penggunaan dengan cara diparemkan
pada bagian mata
• Kegunaan secara Empiris dalam Usada Upas
Untuk mengobati mata kusta
• Efek Farmakologis
Menurut usada upas, daun mimba memiliki manfaat dalam pengobatan mata kusta. Penyakit kusta merupakan penyakit
menular kronis bersifat progressif yang disebabkan oleh infeksi kuman bakteri (Mcobacterium leprae) yang menyerang
syaraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya seperti mukosa mulut, saluran nafas bagian atas, sistem retikuloendotelial,
mata, otot, tulang, dan testis, kecuali susunan saraf pusat. Dan juga sebagai antibakteri dimana daya hambat dari ekstrak
kulit batang dan daun mimba terhadap Staphylococcus, Enterococcus, Pseudomonas, Escherichia, Klebsiella, dan
Salmonella bakteri mencapai 50% (MIC50%) dan 90% (MIC90%) dengan konsentrasi ekstrak yang dibuat berkisar 0,13-
8 mg/ml dan dari 0,5-8 mg/ml
LENGKUAS (Languas galanga (L.) Stuntz. )
Lempuyang, lengkuas, jahe, kencur, jebug harum, musi, air limau, diminum, ampasnya dipakai parem
• Kegunaan secara Empiris dalam Usada Upas
Segala sakit perut, seperti: begah, busung, walikatan, buyan sangar ngjarem , dan ayan
• Efek Farmakologis
Sakit perut yang disebabkan oleh walikatan (peptic ulcer) dengan uji praklinis dapat diobati dengan Alpinia galanga.
Efek ekstrak Alpinia galanga telah diteliti pada ulkus gaster eksperimental yang diinduksi pada tikus. Ekstrak etanol
dari A. galanga dengan dosis 500 mg/kg, secara signifikan mengurangi intensitas kerusakan mukosa lambung yang
disebabkan oleh ligasi pilorus dan tekanan hipotermia pada tikus. Ini menghasilkan penurunan yang signifikan dalam
sekresi lambung pada tikus yang terinfeksi pilorus dan efek sitoprotektif Menurut Sunyoto dan Agustina (2009),
rimpang lengkuas merah (Alpinia galanga, Linn) mengandung flavonoid yang dapat digunakan sebagai anti kembung.
JAHE ( Zingiber officinale Rosc.)
Nama daerah :
Candana, candani, candhana, chandana
lakek. (Jawa); Tindana, sindana.
(Kalimantan); Candana, ainitu, dana, kaju
ala, sundana. (Nusatenggara); Ayu luhi,
domedolu, candana.(Sulawesi), dan Cenana
(Bali)
CENDANA ( Santalum album L.)
• Efek Farmakologis
Pada percobaan menggunakan Wistar albino yang telah terinduksi myocardial infraction, ekstrak sandalwood juga
menunjukkan efek protektif terhadap ISO (isoproterenol) dalam terapi myocardial infraction serta kandungan α-santalol
menginduksi terjadinya apoptosis pada sel-sel darah. Hal tersebut sangat menguntungkan bagi tubuh, bila sel kehilangan
kemampuan melakukan apoptosis .
KUNYIT ( Curcuma domestica Val. )
Nama Daerah
• Koneng ( Sunda ), Kunir ( Jawa ), huni (
Bima ) dan kunyit (Bali)
KUNYIT ( Curcuma domestica Val. )
• Efek Farmakologis
Kunyit merupakan rimpang tumbuhan yang memiliki banyak aktivitas farmakologis dan sudah dibuktikan sejak zaman dahulu. Aktivitas farmakologis
yang dimiliki oleh kunyit yakni, aktivitas anti-inflamasi,antioksidan, antiprotozoal,nematosida, antibakteri, antivenom, karminativum anti-HIV,
antitumor, dan penyakit yang berhubungan dengan hati ,lambung ,dan empedu . Menurut beberapa jurnal, tidak ada yang spesifik membahas kunyit
sebagai obat sakit perut dengan gejala tertusuk-tusuk. Namun dapat diduga, bahwa sakit perut tertusuk-tusuk diakibatkan adanya infeksi pada saluran
pencernaan terutama bagian usus. Minyak curcuma dari kunyit juga telah diuji terhadap kultur Staphylococcus albus, S.aureus dan Bacillus typhosus,
dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. albus dan S. aureus pada konsentrasi IC50 di atas 1 μg dalam 5000 ml. Senyawa kurkumin dalam
kunyit efektif pada model peradangan akut dan kronis, yang menandakan kurkumin adalah antiperadangan yang paling potensial pada model
peradangan kronis
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pustaka yang telah didapat dalam penanganan penyakit dalam Usada Upas, maka
dapat disimpulkan bahwa : Beberapa jenis tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan dalam
Usada Upas baik itu upas dari dalam (akibat ketidakseimbangan tubuh) maupun dari luar yakni daun
mimba, kunyit, jahe, lengkuas, dan cendana. Usada Upas menelaah hanya dengan melihat gejala
tanpa memastikan penyebab penyakitnya. Setelah dilakukan penelitian ilmiah dari beberapa letiratur,
dapat digali kembali bahwa setiap tanaman memiliki aktivitas tersendiri yang dapat dihubungkan
dengan efektifitasnya dalam pengobatan yang tertulis dalam Usada Upas.
USADA BUDUH
Kelompok 1
28 PENDAHULUAN Beberapa macam naskah usada tersebut
diantaranya Usada Buduh, Usada
Dalem, Pengraksa Jiwa, Usada Edan,
Masyarakat Indonesia secara umum Usada Mala, Usada Rare, Usada Sasah
semakin banyak menuju paradigma Bebai, Usada Tiwang, Usada Tiwas
“Back to Nature” dengan memilih Panggung, Usada Tetengger Beling,
menggunakan bahan alami untuk Usada Tenung Tanyalara, Usada
mengatasi masalah kesehatan. Tumbal, Usada Upas, Usada Taru
Premana dan Usada Rukmini Tatwa
Pada makalah ini akan dikaji salah satu naskah lontar yang
cukup penting bagi kita, yaitu lontar Usada Dalem (Obat
tentang penyakit dalam) , Usada Pengraksa Jiwa (ilmu
pengobatan untuk melindungi dan menyelamatkan jiwa atau
nyawa), Usada Upas (menguraikan tentang penyakit upas.
Upas yang dimaksud dapat disebabkan oleh upas yang ada
didalam badan dan dapat pula oleh upas yang ada di luar
badan) dan Usada Buduh (pengobatan penderita penyakit
jiwa)
30 USADA BUDUH
Orang gila dengan ciri menangis siang malam sambil menyebut-nyebut nama seseorang
Sarannya :
Putik kelapa nyuh mulung dan akarnya yang masih muda, pantat bawang 2 biji, adas (Foeniculum
Vulgare MILL) dua biji, dan ketan hitam, ramuan itu diminum.
Obat sakit gila dengan ciri suka tidur dan tidak enak makan serta minum
Sarananya : 7 helai daun sirih yang urat daun kiri dan kanan bertemu ditengah- tengah, dirajah
selurunya, 7 butir merica, garam diminumkannya. Ampasnya dipakai untuk menyemburi seluruh
tubuhnya.
Sakit gila dengan ciri suka meratap menangis tidak karuan siang dan malam
Sarannya :
Kelapa mulung, kemiri jetung (biji buahnya satu), kemiri biasa, sama- sama satu biji, bawang, mungsi
ketumbar, teteskan di hidung, mata dan telinga. Ampasnya dipakai membedakki seluruh badannya.
32 USADA BUDUH Penyakit gila dan pengobatannya
Obat sakit gila dengan ciri suka meratap menangis tidak karuan siang dan malam
Sarananya : kelapa mulung, kemiri jetung (biji buahnya satu), kemiri biasa, sama- sama satu biji, bawang, mungsi
ketumbar, teteskan di hidung, mata dan telinga. Ampasnya dipakai membedaki seluruh badannya.
Orang gila dengan ciri perutnya bengkak
Sarannya :
Liligundi, kantawali (tumbuhan menjalar dengan rasa yang sangat pahit), mungsi, pala, air cuka didadah
(digoreng dengan air), diminum.
Orang sakit gila dengan ciri ia sering menari
Sarannya :
Dause keeling (tanaman pagar berbatang keras, buahnya kemerah- merahan) bersama akarnya, gula enau,
teteskan dan diminum.
Obat segala sakit gila (1)
Sarannya :
Air perasan lempuyang, kotoran kerbau hitam, memakai alas, tempat itu dirajah berupa gambar kerbau
33 USADA BUDUH Penyakit gila dan pengobatannya
35
Kurkumin dapat secara signifikan mengurangi
gejala depresi. Selain mengurangi gejala
depresi, kurkumin juga menunjukkan
peningkatan efek anti-kecemasan, penurunan
kadar sitokin inflamasi, memperbaiki
neurodegenerasi, meningkatkan neurogenesis
dan plastisitas neuron biasanya meningkatkan
kadar BDNF, meningkatkan aktivitas enzim
Kunir (Curcuma domestica Val).
antioksidan, menurunkan kadar oksida nitrat,
Dalam Bahasa Indonesia Kunyit mengatur gangguan mitokondria, dan gangguan
Dalam Usada Kunir hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA)
Tanaman Obat Usada Buduh Kandungan
Kandungan Kimia
Kimia
Mengandung justicin, alkaloid yang agak beracun,
36
flavonoid-3- glikosida, flavon, luteolin, iso orientin
(luteolin -6-C- glikosida), kumarin, iridoid, triterpene
atau sterol, minyak atsiri, tannin, kalsium oksalat dan
garam-garam kalsium.
Penggunaan
Penggunaan Dalam
Dalam Usada
Usada
- Obat orang sakit gila dengan ciri ia sering menari
Cara
Cara Penggunaan
Penggunaan
Dausa keeling / gandarusa (Justica Gendarussa Burm, F.) Dausa keling bersama akarnya dan gula enau, dibuat ramuan
Dalam Bahasa Indonesia Gandarusa kemudian teteskan pada telinga dan diminum. Sebelumnya
Dalam Usada Dausa Keeling dibacakan mantra ong paraatma atma pariatma, sarwa graha
wina sidhem swaha, waras, 3 kali.
Tanaman Obat Usada Buduh Efek Farmakologis
37
Adanya kandungan senyawa fitokimia dalam
tanaman ini seperti saponin, flavonoid, alkaloid
dan steroid memiliki peran sebagai anti anxiety
dengan cara berikatan dengan kompleks
GABAA-BZD. Dimana ditemukan bahwa
senyawa flabon mengikat dengan BZD dengan
afinitas tinggi dari reseptor GABAA15 yang
berperan dalam aktivitas anti anxiety
Penggunaan
Penggunaan Dalam
Dalam Usada
Usada
Obat orang sakit gila dengan ciri galak terhadap semua orang
Cara
Cara Penggunaan
Penggunaan
Penggunaan
Penggunaan Dalam
Dalam Usada
Usada
Cara
Cara Penggunaan
Penggunaan
Lengkuas (Alpinia galangal L.)
Dalam Bahasa Indonesia Lengkuas
Dalam Usada Lengkuas Teteskan pada hidung dan telinga, ampasnya dipakai
membedaki seluruh badannya
Tanaman Obat
Tanaman Usada
Obat Usada Buduh Buduh Efek Farmakologis
Afriani, S. R. A., Riyanto, R., & Kodri, K. M. (2016). Pengaruh Ekstrak Daun Sirih (Piper bettle Linn.) Terhadap Efek Sedasi Mencit (Mus
musculus L.) Dan Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi SMA. Jurnal Pembelajaran Biologi FKIP Unsri, 3(1), 27-34.
Mahendra, P., & Bisht, S. (2011). Anti-anxiety activity of Coriandrum sativum assessed using different experimental anxiety models. Indian
journal of pharmacology, 43(5), 574.
Salehi, A., Rabiei, Z., & Setorki, M. (2020). Antidepressant effects of hydroalcoholic extract of Alpinia officinarum rhizome on chronic
unpredictable stress induced depression in BALB/c mice. Journal of Medicinal Plants, 1(73), 170-179.
Subramanian, N., Jothimanivannan, C., Kumar, R. S., & Kameshwaran, S. (2013). Evaluation of anti-anxiety activity of Justicia gendarussa
Burm. Pharmacologia, 4(5), 404-407.
Zhang, Y., Li, L., & Zhang, J. (2020). Curcumin in antidepressant treatments: An overview of potential mechanisms, pre ‐clinical/clinical trials
and ongoing challenges. Basic & Clinical Pharmacology & Toxicology, 127(4), 243-253.
THANK YOU!
• Do You Have Any Questions?
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL