Anda di halaman 1dari 22

Karakteristik Pasien dengan Infeksi Acinetobacter

baumannii di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo


dan RS Universitas Hasanuddin Periode Juli
2019-Juni 2020

Nur Fachraeni Husain


C011 17 1064

Pembimbing :
dr. Rizalinda Sjahril, M.Sc., Ph.D
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Infeksi terbanyak yang ditemukan Di Indonesia, kasus


di rumah sakit yaitu di ICU infeksi Acinetobacter
disebabkan kontaminasi dengan sebesar 25,8%.
sumber bakteri patogen yang
dapat menimbulkan infeksi
nosokomial.

1 2 3 4 5
Di seluruh dunia, 10%
pasien rawat inap di Acinetobacter merupakan Di antara spesies
rumah sakit mengalami salah satu bakteri Acinetobacter,
infeksi baru selama patogen utama yang Acinetobacter baumannii
dirawat, sebanyak 1,4 banyak ditemukan di yang paling penting
juta terinfeksi setiap seluruh dunia. dalam infeksi nosokomial
tahun. di dunia.

Dharmawan, A. & Layanto, N., 2018. Mekanisme Resistensi Acinetobacter baumannii terhadap Antibiotik Golongan Karbapenem. J. Kedokt Meditek, 24(68), p.68.
Emilzon, T. & Tinni, M.T., 2016. Pola Kuman Terbanyak Sebagai Agen Penyebab Infeksi di Intensive Care Unit pada Beberapa Rumah Sakit di Indonesia. Anesthesia & Critical Care, 34(1), pp.57-58
Rumusan Masalah
Bagaimana karakteristik pasien dengan infeksi
Acinetobacter baumannii di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin
periode Juli 2019-Juni 2020?

04
Tujuan Penelitian
Tujuan
Umum
Mengetahui karakteristik pasien dengan infeksi
Acinetobacter baumannii di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin
periode Juli 2019-Juni 2020.

04
Tujuan Khusus
Mengetahui distribusi infeksi Acinetobacter Mengetahui distribusi infeksi Acinetobacter
baumannii berdasarkan jenis kelamin di baumannii berdasarkan alat invasif pada
01 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS 04 pasien di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
dan RS Universitas Hasanuddin periode Juli
Universitas Hasanuddin periode Juli
2019-Juni 2020. 2019-Juni 2020.
Mengetahui distribusi terapi antibiotik yang
Mengetahui distribusi infeksi Acinetobacter
diberikan pada pasien dengan infeksi
baumannii berdasarkan umur pasien di
02 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS 05 Acinetobacter baumannii di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas
Universitas Hasanuddin periode Juli
Hasanuddin periode Juli 2019-Juni 2020.
2019-Juni 2020.
Mengetahui distribusi infeksi Acinetobacter Mengetahui distribusi infeksi Acinetobacter
baumannii berdasarkan manifestasi klinis baumannii berdasarkan ruang perawatan
03 pasien di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo 06 pada pasien di RSUP Dr. Wahidin
dan RS Universitas Hasanuddin periode Juli Sudirohusodo dan RS Universitas
2019-Juni 2020. Hasanuddin periode Juli 2019-Juni 2020.
Tujuan Khusus
Mengetahui distribusi infeksi Acinetobacter Membandingkan insiden infeksi
baumannii berdasarkan lama perawatan Acinetobacter baumannii di RSUP Dr.
07 pada pasien di RSUP Dr. Wahidin 09 Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas
Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin periode Juli 2019-Juni 2020.
Hasanuddin periode Juli 2019-Juni 2020.
Mengetahui distribusi infeksi Acinetobacter
baumannii berdasarkan outcome pasien di
08 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS
Universitas Hasanuddin periode Juli
2019-Juni 2020.
Manfaat Penelitian
01 Bagi peneliti sendiri, sebagai bahan masukan dan
pembelajaran yang bermanfaat untuk perkembangan
keilmuan peneliti dan tambahan pengalaman bagi peneliti
dalam melakukan penelitian kesehatan.

02 Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan pertimbangan lebih


lanjut dan menjadi sumber bacaan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Acinetobacter baumannii
Acinetobacter baumannii adalah bakteri
penyebab infeksi yang umumnya didapat
di rumah sakit (hospital-acquired
infection). Infeksi yang paling umum
Acinetobacter spp. bersifat non-motil,
terjadi berkaitan dengan Acinetobacter
non-fastidious, katalase positif, oksidase negatif,
baumannii antara lain infeksi saluran
dan tidak memfermentasi glukosa. Di antara
nafas (berkaitan dengan pemasangan
spesies Acinetobacter, A. baumanii yang paling
ETT atau trakeostomi), infeksi saluran
penting dalam infeksi nosokomial di dunia.
kemih, dan infeksi luka, yang semuanya
A B dapat bersifat progresif dan berujung pada
septikemia

Beberapa faktor virulensi yang sudah


C D WHO menyatakan A. baumanii merupakan salah
diketahui melalui analisis fenotipik dan
genomik, meliputi outer membrane porin, satu organisme ESKAPE (Enterococcus
fosfolipase, protease, lipopolisakarida (LPS), faecium, Staphylococcus aureus, Klebsiella
kapsul polisakarida, dan iron-chelating pneumoniae, Acinetobacter baumanii,
system. Pseudomonas aeruginosa, dan Enterobacter
spp.) yang dapat menghindar dari efek obat
antimikroba.
Alsan, M. & Klompas, M., 2010. Acinetobacter baumannii: An Emerging and Important Pathogen. J Clin Outcomes Manag., pp.363-69.
Dijkshoorn, L. et al., 2011. Manual of Clinical Microbiology. 10th ed. Washington DC, United States: American Society for Microbiology.
Bae, I.K. et al., 2017. Biology of Acinetobacter baumannii: Pathogenesis, Antibiotic Resistance Mechanisms, and Prospective Treatment Options. Front Cell Infect Microbiol.
Manifestasi Klinis
Infeksi Acinetobacter baumannii

Hospital Acquired
Infeksi saluran kemih
Pneumonia (HAP)

Community-Acquired
Pneumonia (CAP) Meningitis

Infeksi aliran darah Infeksi kulit / jaringan lunak

Paterson, D.L., Peleg, A.Y. & Seifert, H., 2008. Acinetobacter baumannii: Emergence of a Successful Pathogen. Clinical Microbiology Reviews, 21(3), pp.552-53.
Terapi Antibiotik
Infeksi Acinetobacter baumannii

01 02 03 04 05

Polimiksin
Karbapenem

Tigecycline

Aminoglikosida
²-Laktamase inhibitor

ANTIBIOTIK

Eliopoulos, G.M., Maragakis, L.L. & Perl, T.M., 2008. Oxford Academic:Clinical Infectious Disease. [Online] Available at: https://academic.oup.com/cid/article/46/8/1254/362279
Kerangka Teori

Manifestasi Klinis :
Acinetobacter baumannii Infeksi Saluran Kemih, Infeksi Luka
Bakar, Infeksi Pembuluh Darah,
Pneumonia, Infeksi Akibat Alat Invasif

04
Kerangka Konsep

04
BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Jenis
Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan
desain penelitian deskriptif

Lokasi
Penelitian RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas
Hasanuddin.

Waktu
Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2019
hingga Juni 2020.
Metode Penelitian
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pasien dengan infeksi
Penelitian saluran kemih, infeksi luka bakar, infeksi pembuluh darah,
pneumonia, dan infeksi akibat alat invasif di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin
periode Juli 2019-Juni 2020.

Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh


Penelitian pasien dengan infeksi saluran kemih, infeksi luka bakar, infeksi
pembuluh darah, pneumonia, dan infeksi akibat alat
invasif yang terinfeksi Acinetobacter baumannii di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo dan RS Universitas Hasanuddin periode
Juli 2019-Juni 2020.

Cara
Pengambilan
Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode total
sampling yaitu mengambil seluruh sampel yang sesuai dengan
kriteria atau persyaratan sampel.
Kriteria Sampel

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi

Memiliki rekam medik dan


telah didiagnosis oleh Pasien yang rekam
dokter sebagai penderita mediknya tidak ditemukan.
dengan infeksi .
Acinetobacter baumannii.
Metode Penelitian
Jenis Data
Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yang diperoleh dari data rekam medik subjek penelitian

Instrumen
Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
catatan rekam medik pasien dengan infeksi Acinetobacter
baumannii dan tabel tertentu yang digunakan untuk mencatat
informasi dari rekam medik tersebut.
Alur Penelitian
01 Pembuatan Proposal Penelitian

02 Tahap Perizinan

03 Persiapan Penelitian

04 Pengumpulan Data dari Rekam Medis

05 Pemilihan Data yang Memenuhi Kriteria

06 Pengolahan Data

07 Publikasi Hasil
Jadwal Penelitian

04
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai