Anda di halaman 1dari 25

KESEHATAN DAN

KESELAMATAN
KERJA NELAYAN

PKM BUNGKU
TAHUN 2019
LATAR BELAKANG
Populasi Nelayan dan Penyelam Tradisional
 Kelompok masyarakat yang rawan(pekerjaan
tergantung musim)
 Mempunyai penghasilan tetapi tidak menentu
 Masyarakat tradisional (mata pencaharian) 
populasi yang berisiko tinggi
 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap
920.129 (BPS, 2011)
 Jumlah Nelayan 2,7 Juta (Statistik Kementerian
KP, 2011)
 Ekonomi keluarga sangat tergantung kepada kepala
keluarga - Bila sakit menyebabkan tidak
mempunyai penghasilan - meningkatkan
kemiskinan- menimbulkan berbagai masalah
PENGERTIAN
Nelayan adalah orang yang mata
pencariannya melakukan penangkapan ikan
(UU No. 31 tahun 2004 tentang perikanan)
RESIKO FISIK YANG TERJADI
PADA NELAYAN
 Terpapar Sinar Matahari
 Dehidrasi
 Terpapar suhu ekstrim (panas dan dingin)
Sengatan ubur-ubur
Karakteristik :
Biasanya nyeri, ruam merah terbatas pada daerah kontak
langsung. Lesi bisa bertahan hari/ minggu. Sengatan parah dapat
menyebabkan kelemahan, sakit kepala, muntah, demam,
menggigil, kejang otot, kesulitan bernapas, dapat mengalami
shock.
• Sengatan ikan pari
Kejadian singkat, sakit luar biasa, perdarahan,
daerah yang terluka dapat berubah merah atau
biru, mual, muntah, demam, menggigil, kejang
otot, kelumpuhan, pingsan.
• Hipotermia (akibat tenggelam, suhu < 34°C)
Menggigil, mati rasa, apatis, kelemahan,
kehilangan kesadaran
• Hipertermia (suhu tubuh tinggi)
Panas kelelahan: kram, kulit lembab, sakit
kepala, mual, kelemahan, berkeringat berat
• Heat Stroke
1.merah panas, kulit kering, muntah, kehilangan
kesadaran
• Sunburn/ terbakar sinar matahari
Merah, kulit kering, Gejala parah dapat timbul
lecet pada kulit
• Tenggelam/ hampir tenggelam
Batuk, tersedak, muntah, sesak napas/
terengah-engah, biru bibir/lidah, gigi
terkatup, dahak berbusa, nadi lemah, dapat
terjadi kelambatan napas, dan koma
GANGUAN ERGONOMI
Aspek-aspek yang mempengaruhi ergonomi
:
Antropometri (antropometri dinamis,
antropometri statis)
Lingkungan kerja (kondisi kerja, waktu
kerja, lingkungan sosial)
Sikap kerja
Interaksi manusia dengan peralatan kerja
(mesin)
Dampak risiko ergonomi di
tempat kerja
 Kejadian kecelakaan kerja cedera (akut)
KEMATIAN
 Penyakit Akibat Kerja kronis GOTRAK

Semua gangguan kesehatan dan cedera yang mengenai


system gerak tubuh (otot, tendon, selaput tendon, ligament,
tulang rangka, sendi, tulang rawan, Spinal Discs, pembuluh
darah dan syaraf) dapat disebabkan atau di perberat/
diperparah oleh berbagai factor risiko pekerjaan dan/ atau
lingkungan kerja.
Jenis risiko ergonomi di tempat
kerja
1. Postur tubuh yang janggal (Awkward) Posisi kerja
tidak alamiah
2. Gerakan yang Repetitif Pengulangan gerakan yang
sama dalam waktu lama
3. Kekuatan Otot (force) berat yang berlebihan
4. Posisi kerja yang statis atau beban kerja yang
berkepanjangan
5. Aktifitas kerja di tempat / dengan suhu ekstrim
6. Stress Psiko social
7. Getaran
“ SEMUA TERGANTUNG DARI INTENSITAS,
FREKWENSI DAN DURASI “
Gejala yang timbul akibat
permasalahan ergonomi
 Sakit pada pergelangan tangan, lengan bawah, siku, leher atau
punggung yang di ikuti ketidak nyamanan
 Sakit atau perasaan geli
 Mata kering, gatal atau sakit
 Hilangnya warna atau daerah-daerah/ bagian bagian yang
dipengaruhi
 Pandangan kabur dan membayang
 Kejang otot
 Rasa kebas atau sensasi terbakar pada tangan
 Kekuatan genggaman tangan berkurang
 Bengkak atau kekakuan pada jaringan pergelangan tangan
 Cakupan isyarat gerak pada bahu, leher atau punggung berkurang
 Badan lemah dan lelah
 Rasa tekanan pada kepala dan berkaitan untuk timbulnya sakit
Penerapan ergonomi sehari -
hari
PERBIASAAN DIRI
Sikap tubuh anatomis
Rapih dan teliti dalam bekerja
HINDARI :
Hindari membungkuk
Hindari perputaran tulang belakang
Gerakan seluruh tubuh (movement)
Hindari membungkuk dengan cepat dan
perputaran tulang belakang
Manual Handling
Definisi manual Handling/ penanganan
beban secara manual (PBM)
Segala kegiatan mengangkut, mengangkat,
meletakkan, mendorong, menarik, membawa
atau memindahkan beban dengan tangan
atau menggunakan tubuh manusia/ pekerja
Risiko bahaya manual handling dapat
meningkat, bila :
 Beban yang diangkat berat dan besar
 Beban yang diangkat dari lantai lebih rendah/ tinggi
 Beban sering diangkat
 Beban yang tidak mempunyai pegangan yang jelas/ bentuk beban tidak
beraturan
TIPs manual handling yang baik
 Pastikan mampu mengangkat (jangan coba-coba!)
 Hindari mengangkat dengan posisi tubuh yang tidak siap dan
dengan sentakan
 Posisi tubuh tegak, tepat dan sesuai dan pastikan ada ruang untuk
bergerak
 Posisikan beban sedekat mungkin dengan tubuh
 Hindari mengangkat beban dibawah lutut atau diatas bahu
 Pegang beban dengan kedua tangan supaya seimbang
 Beban dapat terbagi rata bila di angkat berdua atau lebih
 Imbangkan beban dengan tubuh anda/ lengan anda dan angkat/
bergerak dengan menggunakan otot kaki
 Minimalkan gerakan baik membungkuk, kesamping dan berputar
Beban terbagi rata • Beban supaya
seimbang
Manual handling yang baik
Upaya Kesehatan Kerja Nelayan
• Surveillans kesehatan nelayan
• Pengobatan penderita dengan
penanganan tepat sasaran
• Pertolongan pertama (first aids),
• Pencegahan penyakit melalui gaya hidup
sehat
• Promosi kesehatan pada nelayan
Tips Keselamatan Kerja
Nelayan Tradisional
1. Jangan pernah memakai cincin atau jam tangan di dek.
2. Jangan lilitkan tali di sekitar anggota tubuh/ tangan
Anda.
3. Gunakan pakaian lengan panjang yang warnanya tidak
menyerap sinar matahari (terang).
4. Pelatihan awak kapal baru secara rutin.
5. Ikuti pelatihan keselamatan melaut.
6. Pakailah Pakaian Pelindung Yang Aman.
7. Pastikan peralatan dirapihkan setelah digunakan
Upaya Keselamatan Kerja
Nelayan
• Kepala tegak saat mengangkat beban.
• Jangan berdiri di bawah beban atau di daerah di mana
peralatan atas terdapat ayunan dan menyebabkan cedera
serius.
• Jangan menekuk punggung atas beban ketika mengangkat
beban berat.
• Berdiri dengan kaki Anda sedikit terpisah, angkat dengan kaki
Anda dan menjaga punggung lurus saat mengangkat.
• Memakai peralatan keselamatan yang tepat dan pakaian yang
cocok untuk pekerjaan seperti pelindung telinga, topi keras,
kacamata, sepatu keselamatan, perangkat pelampung
perorangan, dan sarung tangan tebal jika diperlukan  apa
yang paling dapat diimplementasikan?
NEXT....
• Kenakan sarung tangan tebal saat menangani
tali kawat dengan memperhatikan tangan atau
kaki pada posisi tidak menjerat kaki dan
tangan.
• Tali, jaring, pancing, tidak boleh dilemparkan ke
samping karena bisa salah sasaran ke tubuh
kita atau orang sekitar juga resiko dislokasi
otot/keseleo/tergelincir
(Sumber : Modul K3 Kementrian Kesehatan Tahun 2016)
Terimakasih semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai