Anda di halaman 1dari 10

BISNIS DI BIDANG

PERHOTELAN
HOTEL
PENGERTIAN BISNIS
PERHOTELAN

SEJARAH PERHOTELAN

KARAKTERISTIK BISNIS
PERHOTELAN

TIPE-TIPE HOTEL

STATUS HOTEL BERDASARKAN


KEPEMILIKAN

STRUKTUR KESAN TAMU TERHADAP


ORGANISASI HOTEL
PENGERTIAN BISNIS PERHOTELAN
Berikut ini dikutif beberapa pengertian hotel :
•Menurut kamus Oxford, The advance learner’s Dictionary adalah: “Building where
meals and rooms are provided for travelers.” Yang dapat diartikan sebagai bangunan
(fisik) yang menyediakan layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu.
•Menurut the American Hotel and Motel Association (AHMA) sebagaimana dikutif oleh
Steadmon dan Kasvana: A hotel may be defined as an establishment whose primary
business is providing lodging facilities for the general public and which furnishes one or
more of the following services: food and beverage service, room attendant service,
uniformed service, Laundering of linens and use of furniture and fixtures.
Yang dapat diartikan sebagai berikut:
Hotel dapat didefinisikan sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial
dengan memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai
berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanaan barang bawaan,
pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas/perabotan dan menikmati hiasan-
hiasan yang ada didalamnya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hotel adalah:
1. Menggunakan bangunan fisik
2. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya
3. Diperuntukkan bagi umum
4. Dikelola secara komersial
SEJARAH PERHOTELAN
Hotel mulai dikenal sejak permulaan abad masehi, dengan adanya usaha penyewaan
kamar untuk orang yang melakukan perjalanan. Hotel sebagaimana jenis akomodasi
lain berasal dari kata “Inn” yang dapat diartikan sebagai usaha menyewakan sebagian
dari rumahnya kepada orang lain yang memerlukan kamar untuk menginap. Pada
umumnya kamar yang disewakan dihuni oleh beberapa orang secara bersama-sama.
Pada mulanya inn, sering juga disebut dengan lodge yang hanya menyediakan tempat
beristirahat bagi yang melakukan perjalanan, karena sudah larut malam terpaksa tidak
dapat melanjutkan perjalanannya. Kemudian peradaban semakin maju maka terdapat
berbagai peningkatan dengan menambahkan fasilitas penyediaan bak air untuk mandi
yang kemudian disusul dengan penyediaan makanan dan minuman walaupun masih
dalam tahap yang sangat sederhana. Pada abad ke enam masehi, mulai diperkenalkan
uang sebagai alat penukar yang sah, maka jenis usaha penginapan ini semakin
berkembang dan mencapai puncaknya pada masa Revolusi Industri di Inggris pada
tahun 1750 hingga tahun 1790.
Di Indonesia sendiri di zaman penjajahan Belanda dan pada masa sebelum
kemerdekaan di tahun 1945 telah banyak didirikan hotel besar berskala internasional,
terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Medan,
Semarang, Yogyakarta, dan lain-lainnya. Tercatat Hotel Des Indes di Jakarta dan
Hotel Savoy Homann di Bandung, Hotel Bali Beach di Bali sering digunakan untuk
menerima tamu-tamu negara.
KARAKTERISTIK BISNIS PERHOTELAN
Produk bisnis perhotelan mempunyai empat karakteristik khusus, yaitu:
produk nyata(tangible), tidak nyata (intangible), bersifat “perishable” dan
“non perishable”.
1. Produk yang bersifat nyata antara lain kamar, makanan, minuman, kolam renang dan
sebagainya.
2. Produk yang bersifat tidak nyata, antara lain” keramah tamahan, kenyamanan,
keindahan, keamanan dan sebagainya.
3. Produk bersifat perishable artinya bahwa produk tersebut hanya bisa dijual saat ini
adalah produk tidak tahan lama yang dapat disimpan di gudang. Contohnya kamar
hotel, bahan makanan segar yang tidak dapat disimpan seperti sayur-mayur.
4. Produk yang bersifat non perishable misalnya minuman keras, soft drink, perlengkapan
tamu (guest supply and amenities).
Bisnis hotel mempunyai tujuan yaitu mendapatkan pendapatan seoptimal mungkin melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan tamu (guest need & wants). Kepuasan tamu menjadi
sasaran pelayanan untuk membentuk citra hotel yang baik dan sekaligus menjamin
keberadaan hotel dalam jangka panjang.
Hotel Hotel
Hotel B.2 B.3 Hotel
B.1 B.4

Berdasarkan
Kelas
•FULL
Small AMERICAN
Hotel PLAN
Tipe •MODIFIED
AMERICAN
Med
Hotel
Berdasarkan
Ukuran Tipe Berdasarkan
Plan PLAN
•CONTONENT

Hotel AL PLAN
•EUROPEAN
Large PLAN
Hotel Berdasarkan
Lokasi

City Resort
Hotel Hotel
STATUS HOTEL BERDASARKAN
KEPEMILIKAN
Independent Hotels / Hotel yang Berdiri Sendiri
Hotel jenis ini pada umumnya tidak mempunyai hubungan kepemilikan atau pada
pengelolaannya tidak berinduk pada perusahaan lain, yang biasanya hotel-hotel kecil milik
keluarga dan dikelola tanpa mengikuti prosedur maupun pengoperasian tertentu dari orang
lain.
Walaupun kebanyakannya hotel jenis ini adalah hotel-hotel kecil tetapi tidak menutup
kemungkinan terdapat Hotel Besar dan sangat terkenal dengan berbagai predikat yang
disandangnya baik secara nasional dan Internasional dan Hotel jenis ini biasanya merupakan
salah satu bidang usaha lain yang sedang dikembangkan dalam perusahaan yang besar dengan
Core Bisnis yang berbeda biasanya dikelola secara profesional.
Contohnya Hotel-hotel non Bintang dan lainnya Hotel Cipayung, Hotel Purnama Wisma Abdi,
Berlokasi dikawasan Puncak Kab. Bogor dan masih banyak hotel jenis ini tersebar diseluruh
Indonesia. Sedangankan jenis Hotel Independent yang Besar seperti Hotel Mulia Senayan
jakarta yang memiliki kamar lebih dari 1000 kamar berbintang lima Diamond, Hotel Red top
memiliki lebih dari 300 kamar dan berbintang empat. Dan masih banyak hotel sejenis ini di
Indonesia.
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah gambaran tentang jenjang dan alur kepemimpinan serta
menunjukkan hubungan wewenang dan tanggungjawab dari setiap unit kerja dalam suatu
organisasi.

Gambar, Contoh Struktur Organisasi Hotel :


KESAN TAMU TERHADAP HOTEL
Hotel sebagai industri jasa pelayanan sangat mengharapkan tamu-tamunya akan kembali
lagi setelah menginap. Untuk itu hotel harus dapat memberikan kesan yang baik bagi
tamu. Kesan (impression) yang diciptakan oleh para karyawan hotel pada dasarnya dapat
memberikan kepuasan kepada tamu tersebut. Tidak saja para karyawan yang langsung
berhubungan dengan tamu yang harus memberikan pelayanan yang terbaik melainkan
juga karyawan yang secara tidak langsung berhubungan dengan tamu juga harus
memberikan pelayanan yang sama.Apabila anda mendatangi suatu tempat maka anda
akan mempunyai kesan terhadap tempat yang anda datangi. Demikian pula apabila anda
memasuki sebuah hotel anda pasti akan memiliki kesan-kesan tersebut. Siklus Kesan Tamu
Hotel (Guest Cycle) dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar Siklus Kesan Tamu

Anda mungkin juga menyukai