Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN

LANSIA DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN


GLAUKOMA
Pengertian
Glaukoma adalah kondisi mata yang biasanya
disebabkan oleh peningkatan abnormal
tekanan intraokular ( sampai >20mmHg).

Glaukoma adalah suatu penyakit yang


ditandai dengan adanya peningkatan TIO,
penggaungan, dan degenerasi saraf optik
serta defek lapang pandang yang khas.
Klasifikasi

2
Glaukoma Primer Glaukoma Sekunder

1 • Glaukoma sudut terbuka


• Glaukoma sudut tertutup
Diakibatkan oleh penyakit
lain/ trauma bola mata

Glaukoma Kongenital Glaukoma Absolut

3 Perkembangan abnormal
terhadap kelainan mata
sistemiik
4 Telah terjadi kebutaan
total akibat tekanan bola
mata
Etiologi
1. Glaukoma primer
a. Akut : dapat disebabkan karena trauma.
b. Kronik : dapat disebabkan karena keturunan dalam
keluarga seperti diabetes mellitus, arterisklerosis,
pemakaian kortikosteroid jangka panjang, myopia
tinggi dan progresif.
2. Glaukoma Sekunder
Disebabkan penyakit mata lain, seperti: katarak,
perubahan lensa kelainan uvea pembedahan.
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Obat Anti Miotik Obat Agrenergic
• Golongan kolinergik • Epineprin
• Golongan anti
kolineoterase ? • Carbonucan timolol

Carbonucan Hidrase Inhibitor


Laser Trabeculoplasty
• Asetalozolamid
Untuk membuka
• Diklorfenamid
jaringan humor aqus
dan iridektomi

Tindakan Bedah Trabeculotomy


ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Pengkajian Hasil
Aktivitas/ Istirahat Perubahan aktivitas karena penurunan penglihatan
Makanan/ Cairan Mual, Muntah (glaukoma akut)
Neurosensori • Gangguan penglihatan (kabur/ berawan/ tidak jelas)
• Perubahan kacamata/ pengobatan tidak memperbaiki
penglihatan
Nyeri/ Kenyamanan Mata berair, Nyeri tiba-tiba yang hebat, Tekanan pada dan
sekitar bola mata, sakit kepala
Penyuluhan/ • Riwaya keluarga (glaukoma, DM, gangguan vaskular)
Pembelajaran • Riwayat stres, alergi, gangguan vasomotr
• Terpajan radiasi, steroid/ toksisitas fenotiazin
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Tajam
Penglihatan • Tonometer (mengukur TIO)
• Gonioskopi (mengukur sudut balik mata)
• Oftaloskopi (pemeriksaan fundus mata)
• Snellen/ Telebinokular
Pemeriksaan
Lapang Pandang • Pemeriksaan lapang pandang
perifer
• Pemeriksaan lapang pandang
sentral.
Pemeriksaan
Lain • Darah lengkap, LED
• EKG, kolesterol serum,
pemeriksaan lipid
• Tes toleransi glukosa
Analisa Data
No Data Fokus Penyebab/ Etiologi Masalah keperawatan
1 Ds : Obtruksi jaringan trabekuler Gangguan rasa nyaman nyeri
Mengatakan mata tegang. Nyeri hebat (PQ ↓ berhubungan dengan meningkatan
RST), lebih sakit untuk melihat. Hambatan pengaliran aqueus humor TIO

Do : TIO meningkat
· Meringis, menangis menahan nyeri. ↓
· Sering memegangi mata. Nyeri

2 Ds: TIO meningkat Penurunan persepsi sensori visual


Menyatakan penglihatan kabur, tidak jelas, ↓ /penglihatan berhubungan dengan
penurunan area penglihatan. Gangguan saraf optik serabut saraf oleh karena
↓ peningkatan TIO
Do: Perubahan penglihatan perifer
• Pemeriksaan lapang pandang menurun. ↓
• Penurunan kemampuan identifikasi Gangguan persepsi sensori penglihatan
lingkungan (benda, orang, tempat)
Analisa Data
No Data Fokus Penyebab/ Etiologi Masalah keperawatan
3 Ds: TIO meningkat Cemas berhubungan dengan
· Mengatakan takut dioperasi ↓
· Sering menanyakan tentang operasi Gangguan saraf optik penurunan penglihatan/ kurang
↓ pengetahuan tentang prosedur
Do: Perubahan penglihatan perifer
pembedahan
· Perubahan tanda vital peningkatan nadi, ↓
tekanan darah, frekuensi pernapasan Cemas
· Tampak gelisah, wajah murung, sering m
elamun
4 Ds: Peningkatan tekanan vitreus Gangguan rasa nyaman (nyeri)
Mengatakan nyeri/tegang. ↓
Pergerakan iris kedepan berhubungan dengan post
Do: Gelisah, kecenderungan memegang ↓ tuberkulectomi iriodektomi.
daerah mata. TIO meningkat

Tindakan operasi

trabekulectomy

Nyeri
Analisa Data
No Data Fokus Penyebab/ Etiologi Masalah keperawatan

5 Ds: TIO meningkat Resiko infeksi berhubungan dengan


· Keinginan untuk memegang mata ↓ luka insisi operasi.
· Menyatakan nyeri sangat Tindakan operasi

Do: trabekulectomy
• Kecenderungan memegang darah ↓
operasi Resiko infeksi
• Perilaku tidak terkontrol
Diagnosa Keperawatan
Pre-Operasi
Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri)
Peningkatan TIO

Penurunan Persepsi Sensori Visual


Peningkatan TIO

Cemas
• Penurunan penglihatan
• Kurang pengetahuan ttg prosedur perasi

Post-Operasi
Gangguan Rasa Nyaman (Nyeri)
Post tuberkulectomi iriodektomi

Resiko Infeksi
Luka insisi
Intervensi
Pre-Operasi Penurunan persepsi sensori visual
Gangguan rasa nyaman (nyeri)
/penglihatan b.d serabut saraf
b.d peningkatan TIO
karena peningkatan TIO
• Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif • Kaji ketajaman penglihatan klien.
R: Karakteristik nyeri dapat R: Mengidentifikasi kemampuan visual
diketahui klien
• Observasi reaksi nonverbal dari • Identifikasi alternatif untuk optimalisasi
tanda ketidaknyamanan sumber rangsangan.
• Ajarkan teknik non farmakologi R: Memberi keakuratan penglihatan
nafas dalam dan perawatannya
R: dapat melakukan teknik relaksasi • Sesuaikan lingkungan untuk
untuk mengurangi nyeri optimalisasi penglihatan
• Edukasi pasien dan keluarga ttg R:Meningkatkan kemampuan persepsi
nyeri sensori
R: Pasien paham karakteristik nyeri • Anjurkan penggunaaan alternatif
• Kolaborasi dengan dokter terkait rangsang lingkungan
pemberian obat analgesik R: Meningkatkan kemampuan respons
terhadap stimulus lingkungan.
Intervensi
Pre-Operasi
Kecemasan berhubungan dengan penurunan penglihatan/ kurang
pengetahuan tentang prosedur pembedahan

• Kaji tingkat kecemasan, penyebab, tingkat pengetahuan, dan ketakutan


klien terhadap penyakitnya.
R: Mengetahui tingkat kecemasan klien
• Terangkan setiap prosedur tindakan yang akan dilakukan.
R: Membantu menurunkan tingkat kecemasan
• Berikan kesempatan klien untuk bertanya mengenai penyakitnya.
R: Meningkatkan pengetahuan klien tentang penyakitnya.
• Bantu klien dalam mengekspresikan kecemasan dan ketakutannya
R: Sebagai salah satu cara untuk membantu klien berkoping adaptif.
Post-Operasi
Intervensi
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Intervensi Rasional
Nyeri akut b.d post 1. Kaji derajat nyeri 1. Mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan klien
tuberkulectomi iridektomi. 2. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi 2. Terapi non farmakologi dalam menurunkan
3. Anjurkan klien untuk tidak melakukan gerakan nyeri
tiba-tiba yang dapat memicu nyeri 3. Meminimalkan rasa nyeri yang dirasakan klien
4. Kolaborasi dalam pemberian obat 4. Terpai farmakologi dalam mengatasi nyeri

Resiko infeksi b.d luka insisi 1. Kaji tanda-tanda infeksi. 1. Mengetahui ada tidaknya tanda-tanda infeksi
operasi. yang dialami pasien
2. Lakukan perawatan luka
2. Menurunkan resiko infeksi
3. Manajemen kebersihan diri dan kebersihan 3. Meningkatkan personal hygiene klien
lingkungan klien
4. Antibiotik adalah salah satu terapi pengobatan
4. Kolaborasi dalam pemberian obat antibiotik untuk menurunkan resiko infeksi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai