MR: 799091 MRS IGD: 7 Desember 2019 pk 23.00 MRS bangsal: 8 Desember 2019 pk 14.00 Pasien datang ke IGD dan diterima ke p2 PDL pada pukul 23.00
Keluhan utama: nyeri ulu hati
Keluhan tambahan: lebam kulit 3 hari SMRS pasien mengeluh nyeri perut yang terasa di ulu hati yang hilang timbul, nyeri dirasakan juga di daerah pinggang kanan. Nyeri bersifat menetap, nyeri tidak dipengaruhi makan atau minum, rasa seperti ditusuk-tusuk, melilit (-), mual (+), muntah (+) isi apa yang dimakan, frekuensi 2-3 kali sehari, volume sekitar 2-3 sendok makan. Pasien juga mengeluh timbul lebam-lebam kebiruan di kedua tangan dan kaki, tidak gatal, tidak ada riwayat terbentur Demam ada. Tidak begitu tinggi. Meriang (-), keringat dingin setelah demam (-) Lemas (+), pandangan berkunang (-), sempoyongan (-), telinga berdenging (-). Nyeri sendi (+), dirasakan pada sendi siku dan lutut, bengkak (-) kaku pagi hari (-), rambut rontok lebih banyak dari biasanya (-), wajah merah kena matahari (-). BAK seperti biasa; BAB warna hitam encer 1x, tidak berbau busuk, volume sekitar ½ gelas air mineral .Pasien minum obat maag yang dibeli di apotik (sanmaag), keluhan sedikit berkurang R/ darah tinggi, kencing manis, penyakit autoimmune, BAB dan muntah hitam disangkal. R/ makan OAT karena TB kelenjar 2 tahun lalu, dinyatakan sembuh R/ operasi SC 1 tahun lalu O: sens CM, TD 150/90 nadi 97, rr22, t 37.5 NRS 4 Kepala: konjungtiva pucat (+), sklera ikterik (-), atropi papil lidah (-), cheilitis angularis (-). Leher: JVP 5-2 cm H2O. pembesaran KGB (-) Cor: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo: vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-) Abd: datar, BU normal, tympani, lemas, hepar/lien tidak teraba, Nyeri tekan epigastrium (+), Nyeri ketok CVA kanan. Extremitas: hematom multipel dengan berbagai ukuran di regio manus bilateral, pedis bilateral, cruris bilateral A: Susp HSP, anemia penyakit kronis, dyspepsia syndrome, hipertensi stage 1 P: cek darah, ECG, diet BB. IVFD NS gtt 20/menit Inj ranitidine 2x1 amp iv Asam folat 3x1 Pronalges supp KP nyeri
Lapor dan visite pasien dengan dokter onsite:
menunggu hasil lab untuk diagnosis HASIL LAB Lab: • Ureum 30 • Hb: 9.6 • Kreatinin 0.94 • Ht:28% • Kalsium 7.6 • RBC: 3.37 jy • Kalium 4.3 • WBC 4.010 • Natrium 136 • Trombosit 188.000 • GDS 105 • Hitung jenis 0/0/77/18/5 • MCV/MCH = 83.7 fl/29 pg 8/12/2019 05.00 Lapor ulang dokter onsite untuk hasil lab pasien
Dokter onsite melakukan USG abdomen dan
echocardiography: dalam batas normal
Saran dokter onsite:
- diagnosis: dyspepsia, vasculitis - terapi onsite: paracetamol 3 x 500 mg KP, pronalges supp KP, ij ranitidine 2x1 amp, lapor divisi alergi immunologi untuk tatalaksana selanjutnya 8/12/2019 05.30 Operan dengan tim jaga Minggu pagi Keadaan pasien: S: Pasien mengaku nyeri perut sudah berkurang, muntah (-) O: sens CM, TD 140/90 nadi 92 rr 22 t 36.9 A: Susp Henoch Scholein Purpura P: Lapor divisi alergi immunologi (belum ada jawaban) 8/12/2019 07.30
Balasan dari DPJP:
Cek ANA dan fungsi koagulasi, observasi Buat diagnosis vasculitis karena purpura juga ada di tangan
Balasan DPJP diteruskan ke tim jaga minggu pagi untuk
ditindaklanjuti. Kronologis Residen jaga terima kabar pasien pindah ruangan pada hari minggu, 8 Desember 2019, pukul 14.00 WIB, pasien dikabarkan pindah ke ruangan rawas 1.1 Setelah di cek di rawas 1.1, pasien tidak ada di ruangan rawas 1.1, setelah dikonfirmasi ke residen tahap 1 jaga bangsal, pasien berada di ruang rawas 2.2 pada pukul 17,00 Pada hari minggu, 8 Des 19 pukul 17.10 pasien diperiksa S : pasien mengeluh nyeri perut ulu hati masih dirasakan, tetapi sdh berkurang dengan obat antinyeri dari IGD, pasien jg mengeluh lemas, pusing, sesak nafas tidak ada O : sens compos mentis TD : 110/70 mmHg N : 90 kali/menit, reguler, isi dan tegangan cukup RR : 18 kali/menit Temp : 36,5 NRS : 3 Pemeriksaan fisik di bangsal Rawas Kepala : Konjungtiva anemis tidak ada, sklera ikterik tidak ada Leher : pembesaran KGB tidak ada, JVP (5-2) cmH2O Thorax : Vesikuler normal, ronkhi (-), Wheezing (-) Abdomen : Datar, lemas, hepar & lien tidak teraba, bising usus normal, nyeri tekan epigastrik ada Ekstremitas : akral hangat (+), edema pretibial (-) A : Dispepsia like ulcer, susp Henoch Scholein Purpura P : - IVFD NaCl 0,9% gtt 20x/mnt - asam folat 1 tab per 8 jam po - neurodex 1 tab per 24 jam po - Inj ranitidin 1 amp per 12 jam iv - Pronalges 1 tube k/p KONSUL BEDAH DIGESTIF Suspek perforasi organ dalam berongga saran: operasi laparotomi cito BNO 3 posisi Hasil BNO 3 posisi
Kesan: Normal BNO 2 posisi
Pasien mengalami penurunan kesadaran di bangsal rawas 2.2 pada pukul 05.30 O: sens koma, TD 40/20 nadi filiformis, rr gasping, t 39,0 Kepala: konjungtiva pucat (+), sklera ikterik (-), atropi papil lidah (-), cheilitis angularis (-). Leher: JVP 5-2 cm H2O. pembesaran KGB (-) Cor: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo: vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-) Abd: datar, BU menurun, tympani, teraba keras, hepar/lien sulit dinilai Extremitas: hematom multipel dengan berbagai ukuran di regio manus bilateral, pedis bilateral, cruris bilateral A: Syok Sepsis dd/ syok neurogenik, Susp HSP, anemia penyakit kronis, dyspepsia syndrome, hipertensi stage 1 P: Cek Faal hemostasis, Laktat, AGD Drip Dobutamine 1 amp dalam NaCL 0,9% gtt X titrasi Drip Dopamine 1 amp dalam NaCL 0,9% gtt X titrasi Pasien apneu di bangsal rawas 2.2 pada pukul 05.40 O: sens koma, TD tidak terukur nadi tidak teraba, rr apneu, t 39,0 Kepala: konjungtiva pucat (+), sklera ikterik (-), atropi papil lidah (-), cheilitis angularis (-). Leher: JVP 5-2 cm H2O. pembesaran KGB (-) Cor: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-) Pulmo: vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-) Abd: datar, BU menurun, tympani, teraba keras, hepar/lien sulit dinilai Extremitas: hematom multipel dengan berbagai ukuran di regio manus bilateral, pedis bilateral, cruris bilateral A: Syok Sepsis dd/ syok neurogenik, Susp HSP, anemia penyakit kronis, dyspepsia syndrome, hipertensi stage 1 P: RJP 5 siklus Injeksi Epinefrin 1 amp Evaluasi TTV nadi tidak terukur EKG Asystole Pasein dinyatakan meninggal pukul 06.00 WIB