Anda di halaman 1dari 32

BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

RUMAH SEHAT

Dr. Kholis Ernawati, MKes


Fakultas Kedokteran Universitas YARSI

Jakarta, Desember 2017


KISI – KISI MK. RUMAH SEHAT
• Pengertian Rumah, Perumahan Dan Permukiman
• Fungsi Rumah
• Rumah Sehat
• Komponen Yang Harus Dimiliki Rumah Sehat
• Persyaratan Kesehatan Perumahan Dan Lingkungan Pemukiman
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes No.
829/Menkes/SK/VII/1999)
• Keterkaitan Rumah Sehat Dengan
Taraf Kesehatan
• Kaitan Kondisi Rumah Dengan Tuberkulosis Di Gorontalo Berdasar Data
Riskesdas 2010
• Kondisi Rumah Penderita TB dan Perilaku Menjaga Kebersihan Rumah
di Johar Baru, Jakpus Tahun 2017
• Penilaian Kesehatan Rumah Pada Berkas Studi Kasus
Pengertian Rumah, Perumahan dan
Permukiman
• Undang-undang No 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman:
− Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau
hunian dan sarana pembinaan keluarga.
− Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan
tempal tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana
dan sarana lingkungan.
− Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi
sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.
− Satuan lingkungan permukiman adalah kawasan perumahan dalam
berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana
dan sarana lingkungan yang terstruktur.
− Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang
memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
− Rumah sebagai bangunan merupakan bagian dari suatu
Permukiman yang utuh, dan tidak semata-mata merupakan tempat
bernaung untuk melindungi diri dari segala bahaya, gangguan, dan
pengaruh fisik belaka, melainkan juga merupakan tempat tinggal,
tempat beristirahat setelah menjalani perjuangan hidup sehari-
hari. (C. Djemabut Blaang, Perumahan dan Permukiman, 1986: 28),
− Permukiman adalah satuan kawasan perumahan lengkap dengan
prasarana lingkungan, prasarana umum, dan fasilitas sosial yang
mengandung keterpaduan kepentingan dan keselarasan
pemanfaatan sebagai lingkungan kehidupan.
− Perumahan dan pemukiman merupakan kesatuan fungsional,
sebab pembangunan perumahan harus berlandaskan suatu pola
pemukiman yang menyeluruh, yaitu tidak hanya meliputi
pembangunan fisik rumah saja, melainkan juga dilengkapi dengan
prasarana lingkungan, sarana umum dan fasilitas sosial, terutama di
daerah perkotaan yang mempunyai permasalahan majemuk dan
multidimensional.
Rumah
• Definisi:
− Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan
area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan
sarana pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992).
− Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan
jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik untuk
kesehatan kelu arga dan individu (Komisi WHO Mengenai
Kesehatan dan Lingkungan, 2001).
• Fungsi Rumah (Azwar, 1996 ; Mukono, 2000)
− Tempat untuk melepaskan lelah
− Tempat bergaul dan membina rasa kekeluargaan diantara
anggota keluarga,
− Tempat berlindung dan menyimpan barang berhar ga, dan
rumah juga merupakan status lambang social
• Sehat (menurut WHO) : Keadaan sehat jasmani, rohani &
sosial yang baik dan lengkap bukan hanya terhindar dari
penyakit dan kelemahan.
• Rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan
beristirahat serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang
menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan
sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja
secara produktif. Oleh karena itu keberadaan perumahan
yang sehat, aman, serasi, teratur sangat diperlukan agar
fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
• Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan
prasarana dan saran a yang terkait, seperti penyediaan air
bersih, sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan
tersedianya pelayanan sosial (Krieger and Higgins, 2002).
Definisi Rumah Sehat
1. Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah dari
udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang
nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.;
2. Memenuhi kebutuhan kejiwaan;
3. Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular yaitu
memiliki penyediaan air bersih, sarana pembuangan sampah dan
saluran pembuangan air limbah yang saniter dan memenuhi syarat
kesehatan; serta
4. Melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
bahaya kebakaran, seperti fondasi rumah yang kokoh, tangga yang
tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan,
bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas

(Sanropie, 1992; Azwar, 1996).


Komponen yang harus dimiliki rumah sehat
(Ditjen Cipta Karya, 1997)

1. Fondasi yang kuat untuk mene ruskan beban bangunan ke tanah dasar,
memberi kestabilan bangunan , dan merupakan konstruksi penghubung
antara bagunan dengan tanah;
2. Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari
pekarangan dan 25 cm dari badan jalan, bahan kedap air, unt uk rumah
panggung dapat terbuat dari papan atau anyaman bambu;
3. Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya
sinar matahari dengan luas minimum 10% luas lantai;
4. Dinding rumah kedap air yang berfungsi untuk mendukung atau
menyangga atap, menahan angin dan air hujan, melindungi dari panas
dan debu dari luar, serta menjaga kerahasiaan ( privacy) penghuninya;
5. Langit -langit untuk menahan dan menyerap panas terik matahari,
minimum 2,4 m dari lantai, bisa dari bahan papan, anyaman bambu,
tripleks atau gipsum; serta
6. Atap rumah yang berfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta
melindungi masuknya debu, angin dan air hujan.
Persyaratan Kesehatan Perumahan Dan Lingkungan
Pemukiman Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
(Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999)

Persyaratan Rumah Sehat dibagi menjadi 3 kelompok


aspek:
1) Aspek komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding,
lantai, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan
pencahayaan.
2) Aspek sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih,
pembuangan kotoran, pembuangan air limbah, sarana
tempat pembuangan sampah.
3) Aspek perilaku penghuni, meliputi membuka jendela
ruangan dirumah, membersihkan rumah dan halaman,
membuang tinja ke jamban, membuang sampah pada
tempat sampah.
1. Aspek komponen rumah yang memenuhi syarat rumah sehat
adalah:
a. Langit-langit
Dapat menahan debu dan kotoran lain yang jatuh dari atap, harus
menutup rata kerangka atap serta mudah dibersihkan.
b. Dinding
Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding
sendiri, beban tekanan angin dan bila sebagai dinding pemikul
harus dapat memikul beban diatasnya, dinding harus terpisah dari
pondasi oleh lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik
sehingga dinding terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih
tidak berlumut.
c. Lantai
Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, tidak licin,
stabil waktu dipijak, permukaan lantai mudah dibersihkan. Lantai
bukan dari tanah tp dari bahan yang kedap air sehingga tidak
lembab.
d. Pembagian ruangan/ tata ruang
− Ruang untuk istirahat/tidur. Adanya pemisah yang baik antara ruangan
kamar tidur orang tua dengan kamar tidur anak, terutama anak usia
dewasa. Luas kamar sekurangnya 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk
lebih dari 2 orang
− Ruang dapur. Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena asap
dari hasil pembakaran dapat membawa dampak negatif terhadap
kesehatan. Ruang dapur harus memiliki ventilasi yang baik agar
udara/asap dari dapur dapat teralirkan keluar.
e. Kamar mandi dan jamban keluarga. Setiap kamar mandi dan jamban
paling sedikit memiliki satu lubang ventilasi untuk berhubungan dengan
udara luar
f. Ventilasi. Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu
ruangan dan pengeluaran udara kotor suatu ruangan baik alamiah maupun
secara buatan. Ventilasi harus lancar diperlukan untuk menghindari
pengaruh buruk yang dapat merugikan kesehatan. Ventilasi yang baik
dalam ruangan harus mempunyai syarat-syarat, diantaranya:
− Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan.
Sedangkan luas lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup)
minimum 5%. Jumlah keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.
− Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap
kendaraan, dari pabrik, sampah, debu dan lainnya.
− Aliran udara diusahakan Cross Ventilation dengan menempatkan dua
lubang jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga
proses aliran udara lebih lancar.
g. Pencahayaan
− Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam rumah
merupakan kebutuhan manusia. Penerangan ini dapat diperoleh
dengan pengaturan cahaya alami dan cahaya buatan.Yang perlu
diperhatikan, pencahayaan jangan sampai menimbulkan kesilauan.
− Pencahayaan Alamiah. Penerangan alami diperoleh dengan
masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui jendela, celah
maupun bagian lain dari rumah yang terbuka, selain untuk
penerangan, sinar ini juga mengurangi kelembaban ruangan,
mengusir nyamuk atau serangga lainnya dan membunuh kuman
penyebab penyakit tertentu
− Pencahayaan Buatan. Penerangan dengan menggunakan sumber
cahaya buatan, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya.
h. Luas Bangunan Rumah
Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luas bangunan harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.
Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninyaakan
menyebabkan kepadatan penghuni (overcrowded). Hal ini tidak sehat,
disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen, bila salah satu
anggota keluarga terkena penyakit infeksi akan mudah menular kepada
anggota keluarga yang lain. Sesuai kriteria Permenkes tentang rumah
sehat, dikatakan memenuhi syarat jika ≥ 8 m2/ orang.
2. Aspek sarana sanitasi
a. Sarana Air Bersih
− Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak
(Chandra, 2009).
− Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan
kapasitas minimal 60 liter/ orang/hari
− Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air
bersih dan/atau air minum menurut Permenkes 416
tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.
b. Jamban (sarana pembuangan kotoran)
− Pembuangan kotoran yaitu suatu pembuangan yang
digunakan oleh keluarga atau sejumlah keluarga untuk
buang air besar. Cara pembuangan tinja, prinsipnya yaitu:
1) Kotoran manusia tidak mencemari permukaan tanah.
2) Kotoran manusia tidak mencemari air permukaan/ air
tanah.
3) Kotoran manusia tidak dijamah lalat.
− Jamban tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
− Konstruksi jamban tidak menimbulkan kecelakaan.
c. Pembuangan Air Limbah (SPAL)
− Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah
tangga, industri, dan tempat umum lainnya dan biasanya
mengandung bahan atau zat yang membahayakan
kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian
lingkungan (Chandra, 2007).
d. Sampah
− Sampah adalah semua produk sisa dalam bentuk
padat, sebagai akibat aktifitas manusia, yang dianggap
sudah tidak bermanfaat lagi.
− Syarat tempat sampah:
1) Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan
2) Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik
seranga atau binatang lainnya.
STANDARD RUMAH SEHAT

NO PARAMETER STANDARD
1 Air bersih 30-60;60-120;135 lt/or/hr
2 Pembuangan feces 235 gr,25 lt, 15 or, 1.125 m3
3 Pembuangan sampah 350 gr – 1000gr, 4 or, 4 kg
4 Pembuangan air kotor Saluran & sumur peresapan
5 Vektor penyakit, lalat Ada, minimal
6 Nyamuk Ada, minim, jentik (<5cont/100
rmh)
7 Kecoa Telur, ada, minimal
8 Tikus Feces, kencing, ada, minimal
9 Ventilasi 5%, 10%, 20% L.lantai
10 Penerangan 100, 200 lux, 5-20% L.lantai
11 Suhu udara ruangan, luar 18-200 c, 20-250C
12 Luas kamar tidur/orang 4,5 m2
13 Luas rumah/orang 10 m2
14 Kelembaban 40-50%
15 Konstruksi Kuat dan tidak bocor
LUAS RUMAH MINIMAL YANG SEHAT UNT 4 ORG

NO BAGIAN RUMAH LUAS MINIMAL (M2)


1 Km. Keluarga 9
2 Km. Tamu 9
3 Km. Tidur orang tua 9,3
4 Km. tidur tamu 9,3
5 Km. Tidur anak 6
6 Km. Tidur anak 6
7 Km. Makan 4,55
8 R. Cuci 3
9 R. Seterika 3
10 R. Gudang 1,3
11 R. Dapur 4
12 Kamar Mandi - WC 2,52
69,97 = 70
KETERKAITAN RUMAH SEHAT DENGAN
TARAF KESEHATAN
− Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia disamping san
dang dan papan, sehingga rumah harus sehat agar penghuninya dapat
bekerja secara produktif. Konstruksi rumah dan lingkungannya yang
tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor risiko sebagai
sumber penularan berbagai penyakit, khususnya penyakit yang
berbasis lingkungan.
− Berdasar Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang dilaksanakan
tahun 1995 (Ditjen PPM dan PL, 2002) penyakit Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) yang merupakan penyebab kematian
terbanyak kedua dan tuberkulosis yang merupakan peny ebab
kematian terbanyak ketiga erat kaitannya dengan kondisi sanitasi
perumahan yang tidak sehat.
− Penyediaan air bersih dan dan sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi
syarat menjadi faktor risiko terhadap penyakit diare (penyebab
kematian urutan nomo r empat) disamping penyakit kecacingan yang
menyebabkan produktivitas kerja menurun.
RUMAH SEHAT DAN DAMPAKNYA

NO PARAMETER DAMPAK
1 Air bersih Water born disease, kanker , kulit, ginjal
2 Pembuangan feces Typus, kolera, disentri, cacing
3 Pembuangan sampah Sarang nyamuk, lalat, tikus
4 Pembuangan air kotor Sarang nyamuk, sumur gali cemar
5 Lalat Typus, kolera, disentri
6 Nyamuk DB, malaria, filiriasis, dll
7 Kecoa
8 Tikus Pes
9 Ventilasi Bronchitis, asma, headstrees
10 Penerangan, suhu Lelah mata, kecelakaan kerja, mudah
lelah
11 Suhu udara ruangan, luar Penyakit pernafasan : TB, ISPA
12 Luas kamar tidur/orang Gangguan psikologis
13 Luas rumah/orang Kurangi privacy
14 Konstruksi Bahaya kecelakaan
STANDARD RUMAH SEHAT DAN PENCEGAHAN
DAMPAKNYA
NO PARAMETER STANDARD DAMPAK PENCEGAHAN

1 Air bersih 30-60;60-120;135 lt/or/hr - Angka kesakitan - Sesuaikan


- Angha kematian standar
2 Pembuangan feces 235 gr,25 lt, 15 or, 1.125 m3
- Epidemi penyakit - Kerja bakti
3 Pembuangan sampah 350 gr – 1000gr, 4 or, 4 kg
menular
4 Pembuangan air kotor Saluran & peresapan - 3M, mengubur,
menguras,
5 Vektor penyakit
menyikat
6 Lalat Terbang
7 Nyamuk Terbang, jentik (<5cont/100 PSN
rmh) Pemberantasan
8 Kecoa Telur, ada TINGGI Sarang Nyamuk
9 Tikus Feces, kencing, ada
10 n Ventilasi 5%, 10%, 20% L.lantai PENGHIJAUAN
11 Peneranga 100, 200 lux, 5-20% L.lantai
12 Suhu udara ruangan 18-200 c, 20-250C
13 Luas kamar 4,5 m2 BAHAN
tidur/orang BANGUNAN
YANG KUAT DAN
14 Luas rumah/orang 10 m2
BAIK
15 Konstruksi Kuat & tidak bocor
Kaitan Kondisi Rumah Dengan Tuberkulosis di
Gorontalo Berdasar Riskesdas 2010

Sumber: Hasil (Riset UPT Univ. YARSI Tahun 2014)

Variabel TB Paru diambil dari pertanyaan kuesioner yaitu responden yang


pernah didiagnosis menderita TB Paru dalam 12 bulan terakhir melalui
pemeriksaan dahak dan/atau foto paru, oleh tenaga kesehatan
(dokter/perawat/bidan).

Variabel yang diambil dari kuesioner rumah tangga adalah variabel yang
terkait dengan kondisi rumah yaitu Kebersihan Ruang Keluarga (bersih,
tidak bersih), Ketersediaan Jendela Ruang Keluarga (ada, dibuka tiap
hari; ada, jarang dibuka; tidak ada), pencahayaan alami ruang keluarga
(cukup, tidak cukup), kebersihan kamar tidur (bersih, tidak bersih),
Ventilasi kamar tidur (ada, luasnya>=10% luas lantai; ada, luasnya <10%
luas lantai; tidak ada), dan Pencahayaan Alami Ruang Keluarga (cukup,
tidak cukup). Kategori variabel kondisi rumah dibagi menjadi sehat (> 5)
dan tidak sehat (≤ 5).
Tabel 1. Prevalensi TB di Provinsi Gorontalo
Prevalensi TB Total
Ya Tidak
36 1409 1445
2,49% 97,5% 100,0%
Sumber: Hasil Analisis Data 2014

Tabel 3. Hasil analisis Bivariat antara variabel independen dan risiko terjadinya
infeksi TB berdasarkan hasil Riskesdas 2010

Kondisi rumah Sehat 418 13 (3,1%) 0,336


Kebersihan ruang Tidak sehat 1027 23 (2,2%)
keluarga,
Ketersediaan jendela
ruang keluarga,
Pencahayaan alami
ruang keluarga
Kebersihan kamar
tidur, Ventilasi kamar
tidur, dan
Pencahayaan alami
kamar tidur

Sumber: Hasil Analisis Data 2014


Kondisi Rumah Penderita Tuberkulosis
Di Johar Baru, Jakarta Pusat 2017

Sumber: Skripsi Syafhira Ayu Tahun 2017

Tabel. Karakteristik Kondisi Rumah Responden


Variabel Kategori Frekuensi Presentase
Ventilasi ≥ 10% luas lantai 1 3,3
< 10% luas lantai 29 96,7 Variabel Kategori Frekuensi Presentase
Total 30 100
Kepadatan >10m²/orang 0 0 Kondisi Rumah Memenuhi Syarat 3 10
Hunian <10m²/orang 30 100
Total 30 100 Tidak Memenuhi 27 90
Lantai Keramik, plesteran, 28 93,3
kayu/papan Syarat
Tanah 2 6,7
Total 30 3 Total 30 100
Dinding Kedap air 17 56,7
(terbuat dari pasangan
batako/bata dengan
plesteran)
Tidak kedap air 13 43,3
(terbuat dari bilik
bambu dan papan kayu
Total 30 100
Pencahayaan Sinar matahari dapat 8 26,7
Alami masuk dan menyinari
ruang keluarga
Sinar matahari tidak 22 73,3
dapat masuk dan
menyinari ruang
keluarga
Total 30 100
Perilaku Menjaga Kebersihan Rumah
(Studi Pada Keluarga Penderita TB Paru Di Johar Baru, Jakarta Pusat 2017)

Sumber: Skripsi Lydia Annisa Putri Ayu Tahun 2017

Perilaku menjaga kebersihan rumah


Karateri Kategor Frek Prese Karakteristik responden Total % Nilai
stik i uensi ntase p

Kurang % Baik %
Perilaku Kurang 1 3.3 Pengetahuan Kurang 1 3.3% 15 50% 16 53.3% 0.359

Baik 29 96.7 Baik 0 0% 14 46.7% 14 46.7%


Total 1 3.3% 29 96.7% 30 100%
Sikap Kurang 0 0% 4 13.3% 4 13.3% 0.702
Total 30 100

Baik 1 3.3% 25 83.3% 26 86.7%


Total 1 3.3% 29 96.7% 30 100%
Lingkungan Kurang 0 0% 25 83.3% 25 83.3% 0.023

Baik 1 3.3% 4 13.3% 5 16.7%


Total 1 3.3% 29 96.7% 30 100%
Sarana Kurang 0 0% 13 43.3% 13 43.3% 0.391

Baik 1 3.3% 16 53.3% 17 56.7%


Total 1 3.3% 29 96.7% 30 100%
Petugas Tidak 1 3.3% 19 63.3% 20 66.7% 0.489
Kesehatan Memengaruhi

Memengaruhi 0 0% 10 33.3% 10 33.3%


Total 1 3.3% 29 96.7% 30 100%
PENILAIAN KESEHATAN RUMAH PADA BERKAS
STUDI KASUS

Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal

1. Status kepemilikan rumah : menumpang/kontrak/hibah/milik sendiri

2. Daerah perumahan : kumuh/padat bersih/berjauhan/mewah

3. Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan

? Luas rumah : ……..x……….m2


? Jumlah penghuni dalam satu rumah : ……...orang
? Luas halaman rumah : ……m2
? Bertingkat/tidak bertingkat
? Lantai umah dari : tanah/semen/keramik/dll
? Dinding rumah dari : papan/tembok/kombinasi
? Jambankeluarga: ada/tidak ada
? Tempat bermain: ada/tidak
? Penerangan listrik :………watt
? Ketersediaan air bersih ada/tidak
? Tempat pembuangan sampah ada/tidak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai