A N- NASL
KELOMPOK KE TUJUH
HIFDZUL AN - NASL
UPAYA PENJAGAAN DAN
PERLIN D UNG A N ISLAM
TERHADA P KETRUNAN
HIFDZUL AN - NASL
S E B A G A I U M AT M A N U S I A W A J I B M E N J A G A ,
M E L I N D U N G I K E T U R U N A N ATA U A N A K .
S E B AG A I M A N A D I I N D O N E S I A S U DA H A DA
U N D A N G U N D A N G YA N G M E N G AT U R T E N TA N G
HAK PERLINDUNGAN ANAK.
U N D A N G U N D A N G N O M O R 3 5 TA H U N 2 0 1 4
T E N TA N G P E R L I N D U N G A N A N A K . L A L U
B AG A I M A N A H U K U M A B O R S I B AG I KO R B A N
P E R KO S A A N M E N U R U T U N DA N G U N DA N G
K E S E H ATA N D A N F AT W A M A J E L I S U L A M A
INDONESIA.
Contoh contoh
Tindakan Arbosi
Zina merupakan perbuatan amoral,
mungkar dan berakibat sangat buruk bagi
pelaku dan masyarakatnya. Hal itu
merupakan salah satu perbuatan dosa
LARANGA
besar dalam semua agama. Larangan- N ZINA
larangan terhadap perbuatan tersebut
sudah sangat jelas diterangkan dalam al-
Qur’an Surat al-Isra’:32
“ Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk”
(QS. al-Isra’:32)
DALIL
untuk dasar penetapan hukuman bagi pelaku perzinaan yang
antara lain, dapat dilihat sebagai berikut:
Artinya : Dari Abdillah dia berkata: Aku bertanya kepada
Rasulullah s.a.w. dosa apakah yang paling besar? Jawab beliau:”
Menyekutukan Allah; padahal Allah telah menitahkanmu”.
Kemudian mana lagi? Tanyaku. Jawab beliau:”Engkau membunuh
anakmu karena engkau takut dia makan bersamamu hingga
kuranglah kebutuhanmu”. Kemudian mana lagi? Tanyaku. jawab
beliau: ”Engkau berzina dengan istri tetanggamu”. (H.R. Bukhari)
TINDAKAN ABORSI
DALIL
Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan
kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris
itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat
pertolongan".
ADANYA KEBOLEHAN ABORSI YANG
DICANTUMKAN PADA UNDANGUNDANG NO 36
TAHUN 2009 PASAL 75 AYAT SATU. PADA AYAT
NNN
KEDUA ADANYA SYARAT BAGI ORANG YANG
AKAN MELAKUKAN ABORSI YAITU:
ABORSI ADALAH PENGGUGURAN KANDUNGAN,
TINDAKAN UNTUK MENGAKHIRI KEHAMILAN
DENGAN PENGELUARAN HASIL KONSEPSI
(PEMBUAHAN) PADA USIA KEHAMILAN
SEBELUM JANIN DAPAT HIDUP DILUAR
KANDUNGAN. ABORSI MERUPAKAN SUATU
PROSES PENGAKHIRAN HIDUP DARI JANIN
SEBELUM DIBERI KESEMPATAN UNTUK
BERTUMBUH
Mengenai keselamatan dan kesehatan seorang ibu ada
UndangUndang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pada
pasal 75 ayat 1 bahwa melakukan aborsi hukumnya haram, pada
pasal 75 ayat 2 adanya pengecualian jika adanya kedaruratan
medis dan kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan
trauma psikologis bagi korban perkosaan. Dari isi Undang-
Undang tersebut dapat disimpulkan bahwa aborsi boleh
dilakukan jika mengancam keselamatan seorang ibu. Boleh
mengorbankan janin demi keselamatan ibu, akan tetapi di
Undang-Undang tersebut tidak ada batasan usia janin yang
diperbolehkan untuk diaborsi
1.
INDIKASI KEDARURATAN MEDIS YANG
DIDETEKSI SEJAK USIA DINI KEHAMILAN, BAIK
YANG MENGANCAM NYAWA IBU DAN/ATAU
JANIN, YANG MENDERITA PENYAKIT GENETIC
BERAT DAN/ATAU CACAT BAWAAN, MAUPUN
YANG TIDAK DAPAT DIPERBAIKI SEHINGGA
MENYULITKAN BAYI TERSEBUT HIDUP DILUAR
KANDUNGAN
2.
KEHAMILAN AKIBAT PERKOSAAN YANG
DAPAT MENYEBABKAN TRAUMA
PSIKOLOGIS BAGI KORBAN PERKOSAAN.
Menikah adalah salah satu bentuk
ibadah jika dijalankan dengan sungguh- MENIKAH
sungguh dan keikhlasan
1.
PERINTAH MENJAGA KESUCIAN DIRI
“DAN ORANG-ORANG YANG TIDAK
MAMPU KAWIN HENDAKLAH MENJAGA
KESUCIAN (DIRI) NYA, SEHINGGA ALLAH
MEMAMPUKAN MEREKA DENGAN
KARUNIA-NYA”. (QS. AN NUUR: 33).
2
PERINTAH MENIKAHKAN LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN YANG SENDIRIAN
“DAN NIKAHKANLAH ORANG-ORANG YANG
SENDIRIAN DIANTARA KAMU, DAN ORANG-ORANG
YANG LAYAK (BERKAWIN) DARI HAMBA-HAMBA
SAHAYAMU YANG LELAKI DAN HAMBA-HAMBA
SAHAYAMU YANG PEREMPUAN. JIKA MEREKA
MISKIN ALLAH AKAN MEMAMPUKAN MEREKA
DENGAN KURNIA-NYA. DAN ALLAH MAHA LUAS
(PEMBERIAN-NYA) LAGI MAHA MENGETAHUI” (QS.
AN NUR: 32).
Dalam periode-periode awal, syari’ah merupakan al-nusus al-muqaddasah dari Al
quran dan sunnah yang mutawatir yang sama sekali belum dicampuri oleh
pemikiran manusia. Dalam wujud seperti ini syari’ah disebut al-tariqah al-
mustaqimah. Muatan syari’ah dalam arti ini mencakup aqidah, amaliyyah dan
khuhqiyah. Inilah yang dimaksud oleh firman Allah dalam Q.S. : 18 yang
berbunyi
ثم جعلنا ك علي شريعة من اال مر فا تبعها
“ Kemudian kami jadikan kamu berada di atas suatu syari’ah (peraturan) dari
urusan agama itu, maka ikutilah syari’ah itu “.
KESIMPULAN