MEMAHAMI HUKUM ISLAM TENTANG HUKUM

KELUARGA /INDAHNYA MEMBANGUN MAHLIGAI RUMAH

TANGGA
NIKAH/ MUNAKAHAT/
PERNIKAHAN

PERNIKAHAN DALAM ISLAM ADALAH IBADAH

OLEH KARENA ITU NIKAH HARUS MENCARI RIDLO
ALLAH SWT . Menikah melaksanakan separuh
ajaran agama Islam, Lelaki yang dengan sengaja
tdk mau menikah kelak diahirat bukan termasuk
umatku ( Al Hadist)

DASAR PERINTAHNYA QS. AR RUM, 21

QS. ANNISA’,3
QS. AN NAHL, 72
DAN SUNAH RASULULLAH SAW.
 PENJELASAN
NIKAH = menurut bhs= gabung-hubung-tali kekuata
NIKAH ( SYAREAT ): AQOT/sumpah YANG DILAKSANAKAN
DENGAN IJAB QOBUL ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN YANG
BUKAN MUHRIMNYA DENGAN TUJUAN MEMBENTUK KELUARGA
YANG SAKINAH MAWADAH WAROHMAH DARI ALLAH SWT.

NIKAH (UU.NO.1/1974) : PERJANJIAN /IKATAN LAHIR

BATIN ANTARA SEORANG PRIA DAN WANITA YANG BUKAN
MUHRIMNYA UNTUK MEMBENTUK RUMAH TANGGA YANG
BAHAGIA DAN SENTAUSA BERDASARKAN KETUHANAN YANG
MAHA ESA
 DASAR HUKUM NIKAH DALAM ISLAM

QS. AR RUM 21, QS. AN NISA’,3, AN NAHL 72

 HADITS RASULULLAH SAW, YG ARTINYA. WAHAI PEMUDA,

JIKA DIANTARA KAMU SDH MEMILKI KEMAMPUAN UNTUK
MENIKAH, HENDAKLAH IA MENIKAH, KARENA
PERNIKAHAN ITU DAPAT MENJAGA PANDANGAN MATA
DAN LEBIH MEMELIHARA KELAMIN (KEHORMATAN ) DAN
BARANG SIAPA TIDAK MAMPU MENIKAH, HENDAKLAH IA
BERPUASA, SEBAB PUASA ITU JADI PENJAGA BAGINYA. (HR.
BUKHARI DAN MUSLIM)
QS. AR RUM, 21
AN NISA, 3
AN NAHL , 72
FAKTOR-FAKTOR PENTING MEMILIH PASANGAN

1. AGAMA: (lihat QS al Baqoroh, 221)

Dan perhatikan Sabda Rasulullah saw: yang artinya :
Nikahilah seorang wanita karena 4 hal, yaitu: Hartanya,
Kecantikannya, keturunannnya, agamanya, dan sebaik-baik
pilihan adalah karena agamanya.

2. HINDARI PASANGAN YANG BURUK KEPRIBADIANNYA

( lihat Qs An Nisa’ 2, 3 )

3. MEMELIHARA KESUCIAN DIRI DALAM PERGAULAN

4. MOHON PERTIMBANGAN KEPADA ALLAH SWT (ISTIHARAH)

 MACAM MACAM HUKUM NIKAH
 DIHUKUMI WAJIB :
BAGI ORANG YANG INGIN MENIKAH DAN MAMPU LAHIR DAN BATIN DAN
DIA KHAWATIR TERJERUMUS PADA PERZINAAN, MAKA HUKUMNYA
WAJIB SEGERA MENIKAH
 DIHUKUMI SUNNAH:
BAGI ORANG YANG MENKAH, MAMPU SECARA LAHIR DAN BATIN
MENGENDALIKAN HAWA NAFSU DARI ZINA, MAKA SUNNAH MENIKAH
 DI HUKUMI MAKRUH:
BAGI MEREKA YANG MENIKAH TETAPI BELUM MAMPU MEMBERI
NAFKAH TERHADAP ISTRI DAN ANAKNYA, MAKA HUKUMNYA MAKRUH
 HARAM :
BAGI ORANG YANG MENIKAH UNTUK MEMPERMAINKAN DAN MENYAKITI
WANITA YANG DINIKAHI, MAKA HUKUMNYA HARAM
 TUJUAN NIKAH

Memperoleh /Mencari Ridlo Allah SWT

MEMPEROLEH KETURUNAN YANG SYAH
MEMENUHI KEBUTUHAN BIOLOGIS SCR HALAL
UNTUK MENENANGKAN HATI
UNTUK MENCIPTAKAN KELUARGA YANG DAMAI
DAN BAHAGIA
UNTUK KEMASLAHATAN DIRI SENDIRI,
KELUARGA DAN UMAT
 SYARAT-SYARAT CALON MANTEN

1. ISLAM
2. DEWASA
3.SEHAT AKAL
4.BUKAN MUHRIM DAN ATAU tdk sepersusuan
5. TIDAK DALAM melaksanakan HAJI/UMRAH
 RUKUN NIKAH

1. ADA CALON KEMANTEN LAKI-LAKI

2.ADA CALON KEMANTEN PEREMPUAN
3. ADA WALI DARI MANTEN PEREMPUAN
4. ADA DUA ORANG SAKSI YANG MEMENUHI
SYARAT SYARATNYA
5. MELAKUKAN IJAB QOBUL jelas dan saat itu juga
6. ADA MAHAR / MAS KAWIN
CATATAN:
 MAHAR/MAS KAWIN adalah Sst pemberian dari manten pria kepada
manten wanita secara syareat pada waktu ijab Kabul
 SYARAT-SYARAT WALI DAN SAKSI

1. ISLAM
2.LAKI - LAKI
3. BALIGH
4.BERAKAL SEHAT
5.ADIL
6. TIDAK SEDANG melaksanakan HAJI/UMRAH
7. BISA BICARA DAN MENDENGAR,MELIHAT
IJAB :UCAPAN SERAH DARI WALI CALON MEMPELAI WAINTA KPD MPELAI PRIA
QOBUL:UCAPAN TERIMA MPELAI PRIA DARI WALI CALON MPELAI WANITA
CONTOH UCAPAN IJAB. Jika WALINYA WAKIL
Bismillaahir rohmaanir rohim Sdr.ZAENURI BIN
ZAINI engkau SAYA NIKAHKAN DENGAN SITI
MARIYAH BINTI NGASERI DENGAN MASKAWIN
BERUPA CINCIN EMAS 24 KARAT SEBERAT 19
GRAM DAN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT
DIBAYAR TUNAI
CONTOH UCAPAN QOBULNYA:
SAYA TERIMA NIKAHNYA SITI MARIYAH BINTI
NGASERI DENGAN MASKAWIN TERSEBUT
DIBAYAR TUNAI
CONTOH KATA KATA IJAB QOBUL OLEH BAPAKNYA
SENDIRI
CONTOH UCAPAN IJAB. WALINYA TDK WAKIL
Bismillaahir rohmaanirrohiim, Sdr.ZAENURI BIN
ZAINI engkau SAYA NIKAHKAN DENGAN ANAK
SAYA YANG BERNAMA SITI MARIYAH DENGAN
MASKAWIN BERUPA CINCIN EMAS 24 KARAT
SEBERAT 19 GRAM DAN SEPERANGKAT ALAT
SHOLAT DIBAYAR TUNAI
CONTOH UCAPAN QOBUL:
SAYA TERIMA NIKAHNYA SITI MARIYAH BINTI
NGASERI DENGAN MASKAWIN TERSEBUT
DIBAYAR TUNAI
 TALAK , IDDAH DAN RUJU’

TALAK:yaitu UCAPAN SUAMI MELEPAS IKATAN

PERNIKAHANNYA ( Talak syirih maupun Talak
Kinayah)

‘IDDAH: MASA TUNGGU BG WANITA YANG

DTALAK SUAMI

RUJUK: KEMBALINYA IKATAN SUAMI KEPADA

ISTRI YANG DITALAKNYA
 MACAM-MACAM TALAK

MENURUT LAFALNYA ADA 2 MACAM

A. TALAK SHARIH=Talak yg diucapkan dg kata-
kata yg jelas dan diniati ( kamu aku talak/cerai)
B. TALAK KINAYAH= Talak yg diucapkan dg kata
sindiran dan diniati ( Pulang sana kerumah orang
tuamu)
SYARAT SYARAT TALAK:
1.DINIATI MENTALAK
2. ISTRINYA SEDANG SUCI
 LANJUTAN

TALAK MENURUT WAKTU ADA 2 MACAM

A. TALK SUNNI= Talak yang dijatuhkan suami saat
istri sdang suci dan belum pernah digauli suaminya,
DAN TIDAK ADA MASA IDDAH.(BOLEH
LANGSUNG MENIKAH LAGI DENGAN PRIA
LAIN).
B. TALAK BID’I= Talak yang dijatuhkan suami saat
istri sdang suci / akan tetapi sudah digauli
suaminya, ADA WAKTU IDDAH.
TALAK MENURUT JENISNYA ADA 2 MACAM

A. TALAK ROJ’I= Talak pertama yang dijatuhkan suami

terhadap istri. Tetapi suami masih boleh ruju’ kembali
ketika masih dalam Iddahnya
B.TALAK BA’IN= Talak yang dijatuhkan suami terhadap
istri. Tetapi tidak boleh rujuk kembali kcl harus dengan
nikah lagi
TALAK BA’IN ADA 2 MACAM YAITU;
1. Talak Bain sughro(khulu’/talak tebus)=talak atas
kehendak istri atas persetujuan bersama dan istri
sanggup memberi tebusan
2. Talak Bain qubro= Talak yg dijatuhkan ke tiga kali
dalam wkt yang beda dan suami tidak boleh rujuk
kembali. Kcl si wanita tsb sudah menikah dg pria lain
dan menjanda.
 IDDAH
IDDAH = Masa tunggu bagi wanita yang
ditalak/ditinggal mati suami
Macam macam iddah:
1. iddah suami karena meninggal ( 3 x suci)
tetapi bagi istri yang dalam keadaan hamil maka
iddahnya sampai dengan melahirkan
2.iddah karena cerai:
- istri yg belum dkumpuli
- istri yg blm pernah haid iddahnya 3 bulan
- istri yg haid, iddahnya 3 x suci
- istri yg tidak haid lagi iddahnya 3 bulan
 FUNGSI/HIKMAH PERNIKAHAN

TERCIPTANYA HUB. YG SUCI, HALAL DAN DI

RIDLOI ALLAH SWT
MENDAPAT KTURUNAN YANG SYAH
TERPELIHARANYA KEHORMATAN SUAMI DAN
ISTRI DARI PERBUATAN ZINA
TERJALINNYA SUAMI ISTRI DALAM MENDIDIK
ANAK DAN MENJAGA KEHIDUPANNYA
TERJALINNYA SILATURAHIM ANTARA
KELUARGA BESAR PIHAK SUAMI DAN ISTRI
DLL CARILAH SENDIRI KMD PRESESNTASIKAN
 PERILAKU YANG MENCERMINKAN FAHAM
ILMU PERNIKAHAN
1. MELAKSANAKAN PERINTAH ALLAH SWT ( QS. An Nur, 24 dan 32 ).
2. MELAKSANAKAN SUNNAH RASULULLAH SAW ( Barang siapa yang
mampu menikah tetapi tdk menikah, maka dia bukanlah termasuk
golongan ku, HR, Tabrani dan Al Baihaqi)

3.MEMELIHARA KETURUNAN DAN MEMPERBANYAK UMAT

( Nikahilah wanita yang subur dan sayang anak. Sesungguhnya aku
berbangga dengan banyaknya ummatku di hari kiamat ( HR. Abu Daud).

4. MENCEGAH MASYARAKAT DARI DEKADENSI MORAL ( Wahai para

Pemuda, barang siap yang sudah mampu menikah, maka nikahlah,
karena sesungguhnya nikah itu dapat memelihara pandangan dan
menjaga kemaluan. Barang siapa belum mampu menikah, hendaklah ia
berpuasa, karena sesungguhnya berpuasa itu dapat menjadi tameng
untuk mengalahkan hawa nafsu. ( HR. Bukhari dan Muslim ).
 lanjutan
5. MENCEGAH MASYARAKAT DARI PENYAKIT-PENYAKIT SEKSUAL
( tdk berzina )

6. MELAJIRKAN KETENANGAN JIWA ( QS. Ar Rum, 21 )

7. MENITI JALAN BERTAKWA ( Barang siapa yang Allah anugerahkan

kepadanya seorang wanita yg sholihah, berarti Allah telah menolongnya
menjalani separuh agamanya. Hendaknya ia bertakwa kepada Allah
untuk memelihara separuh yang lain, HR. Tabrani).

8. MEMPERKOKOH DAN MEMPERLUAS PERSAUDARAAN ( Melalui

pernikahan berarti menyatukan dua keluarga untuk memperkokoh tali
persaudaraan ).
KEWAJIBAN SUAMI TERHADAP RUMAH TANGGANYA
1. Menjadi Pemimpin, memelihara,dan membimbing keluarga Lahir dan Batin serta
menjaga dan bertanggung jawab atas kesejahteraan ke;uarganya. ( QS. At Tahrim, 6 )

2. Memberi Nafkah, pakaian dan tempat tinggal kepada Istri dan anak anaknya sesuai
dengan kemampuan yang diusahakan secara maksimal ( QS Al Baqoroh, 168 dan 172 )

3. Bergaul dengan Istri secara ma’ruf(baik) sebagaimana Sabda Nabi Muhammad saw :
bahwa yang paling baik diantara suami(kamu) adalah yang paling baik dan paling lembut
terhadap keluarganya ( HR. Imam Bukhori).

4. Suami dan Istri bertanggung jawab sesuai dengan fungsi dan peranannya, sebagai mana
Sabda Nabi Muhammad saw, bahwa: Laki-laki ( Suami) adalah pemimpin ditengah
keluarganya dan ia harus mempertanggung jawabkan kepemimpinannya. Wanita ( Istri )
adalahp pemimpin dirumah suaminya dan ia harus bertanggung jawab atas
kepemimpinannya ( Hr,. Imam Bukhori dan Muslim ).

5. Memberi kebebasan berpikir dan bertindak kepada Istri sepanjang sesuai dengan Norma
Islam membantu tugas-tugas istri serta tidak mempersulit kegiatan istri.
 KEWAJIBAN ISTRI

Taat dan Patuh pada perintah suami sesuai dengan

ajaran Islam
Selalu menjaga kehormatan diri dan rumah
tangganya
Bersyukur atas nafkah yang diterima dan
menggunakan sebaik baiknya
Membantu suami dan mengatur rumah tangga
sebaik mungkin sesuai kemampuannya.
 KEWAJIBAN SUAMI DAN ISTRI

Memelihara dan mendidik anak dg sebaik-baiknya

sesuai ajaran Islam,jika menyimpang maka tidak
perlu taat, tetapi cukup menghormati.
Berbuat baik terhadap mertua, Ipar dan kerabat
lainnya baik dari Suami atau Istri
Setia dalam hubungan rumah tanga dan memelihara
keutuhannya
Saling membantu antara keduannya sesua dengan
kemampuan.
 SELESAI

TERIMA KASIIIH….
 KOPETENSI DASAR

KETENTUAN HUKUM PERNIKAHAN DALAM

ISLAM
HIKMAH PERNIKAHAN
KETENTUAN PERNIKAHAN MENURUT
PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
 HUKUM PERNIKAHAN DALAM ISLAM

KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN

 MENJELASKAN  SISWA MAMPU

KETENTUAN HUKUM MENJELASKAN
PERNIKAHAN DALAM KETENTUAN HUKUM
ISLAM PERNIKAHAN DALAM
ISLAM
 MENJELASKAN HIKMAH
 SISWA MAM[U
PERNIKAHAN MENJELASKAN HIKMAH
 MENJELASKAN PERNIKAHAN
KETENTUAN  SISWA MAMPU
PERNKAHAN MENURUT MENJELASKAN
PERUNDANG- KETENTUAN PERNKAHAN
UNDANGAN DI MENURUT PERUNDANG-
INDONESIA UNDANGAN DI INDONESIA
BEBERAPA ISTILAH DALAM PERNIKAHAN
NIKAH:menurut bhs.= gabung-hubung
SYARAT NIKAH:
RUKUN NIKAH:
HUKUM NIKAH:
IJAB :
QOBUL:
TALAK:
‘IDDAH:
RUJUK: