TitrasiAsam-Basa
prinsip titrasi asam-basa adalah reaksi netralisasi antara asam dan basa menggunakan indicator penetralan
yang tepat sehingga perubahan warna indicator pada TAT jelas.
Perbedaan antara asidimetri dan alkalimetri :
1. Asidimetri : titrasi terhadap larutan basa dengan menggunakan larutan standar asam yg telah
diketahui konsentrasinya.
2. Alkalimetri : titrasi terhadap larutan basa dengan menggunakan larutan standar asam yang telah
diketahui konsentrasinya.
Jenis Titrasi Asam-Basa
Terdapat 3 jenis titrasi asam-basa,yaitu titrasi asam kuat-basa kuat, titrasi basa lemah-
asam kuat, dan titrasi asam lemah-basa kuat.
1. Titrasi Asam Kuat-Basa Kuat
Contoh titrasi asam kuat-basa kuat adalah HCL 0,1 M yang dititrasi dengan larutan
standar NaOH 0,1 M. larutan yang dihasilkan bersifat netral dan titik ekuivalen
pada Ph 7.
2. Titrasi Basa Lemah-Asam Kuat
Contoh titrasi basa lemah-asam kuat adalah sample larutan ammonia 0,1 M yang
dititrasi dengan larutan standar HCL 0,1 M.
3. Titrasi Asam Lemah-Basa Kuat
Contoh titrasi asam lemah-basa kuat adalah sample CH₃COOH 0,1 M yang dititrasi
dengan larutan standar NaOH 0,1 M.
INDIKATOR
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Metil jingga (mj) 2,9 – 4,0 Merah - kuning
Metil merah (mm) 4,2 – 6,3 Merah - kuning
Biru bromtimol (bbt) 6,0 – 7,6 Kuning - biru
Fenolfetalein (ff) 8,3 – 10,0 Tidak bewarna - merah
beberapa larutan indicator yang digunakan dalam titrasi asam-basa beserta cara pembuatannya dijelaskan
sebagai berikut.
1. Metil jingga
2. Metil merah
3. Biru brotimol
4. Fenolftalein
PEMBAKUAN
Proses ketika larutan baku sekunder dibakukan oleh larutan baku primer disebut pembakuan
(standarisasi) .
Asidimetri
Asidimetri
Dalam asidimetri, digunakan larutan asam sebagai larutan standar
(baku).
Alkalimetri
Dalam alkalimetri,digunakan larutan basa sebagai larutan standar
(baku).
Cara Menghitung Berat Sampel Asam-Basa
Titrasi Bebas Air (TBA)