Anda di halaman 1dari 16

BAB II

Analisis Volumetri Berdasarkan


Reaksi Netralisasi
AnalisVolumetriBerdasarkanReaksiNetralisas
i

TitrasiAsam-Basa

Pendahuluan Indikator Pembakuan PenetapanKadar

PrinsipTitrasiAsa JenisIndikator Aisidimetri Alkalimetri


m-Basa JenisTitrasiAsa r1.Metiljingga Menetapkank
m-Basa: Menetaokankadarlarut
2.Metilmerah adarlarutanba anasammenggunakanl
1.Titrasiasamku samenggunak
at-basakuat 3.Birubromtimol arutanstandarbasa
anlarutannsta
2.Titrasibasale 4.Fenolftalein ndarasam
mah-asamkuat :
3.Titrasiasamle
mah-basakuat
• Pendahuluan

Metode analisis volumetri (titrimetri) masih digunakan secara luas


karena merupakan metode yang tidak memerlukan biaya besar dan
mampu memberikan ketepatan (presisi) yang cukup tinggi. Proses
penambahan larutan baku hingga reaksi tepat lengkap disebut titrasi.
Akhir titrasi harus dapat diamati dengan suatu perubahan yang
dapat dilihat jelas oleh mata, dapat berupa perubahan warna atau
terbentuknya endapan (kekeruhan) yang dihasilkan oleh larutan
bakunya sendiri atau penambahan suatu reagen pembantu yang
dikenal sebagai indikator. Titik ketika terjadi perubahan ini disebut titik
akhir titrasi (TAT).
Jenis Titrasi Asam-Basa
Terdapat tiga metode dalam titrasi, yaitu titrasi langsung, titrasi tidak
langsung, dan titrasi blanko. Berdasarkan jenis reaksi kimia yang terjadi
selama titrasi, analisis volumetri dapat digunakan menjadi empat, yaitu
:
1. Reaksi asam-basa (asidi-alkalimetri = netralisasi)
2. Reaksi reduksi-oksidasi (redoks)
3. Reaksi pengendapan (presipitasi)
4. Reaksi pembentukan senyawa kompleks (kompleksmetri)
Prinsip Titrasi Asam-Basa

prinsip titrasi asam-basa adalah reaksi netralisasi antara asam dan basa menggunakan indicator penetralan
yang tepat sehingga perubahan warna indicator pada TAT jelas.
Perbedaan antara asidimetri dan alkalimetri :
1. Asidimetri : titrasi terhadap larutan basa dengan menggunakan larutan standar asam yg telah
diketahui konsentrasinya.
2. Alkalimetri : titrasi terhadap larutan basa dengan menggunakan larutan standar asam yang telah
diketahui konsentrasinya.
Jenis Titrasi Asam-Basa
Terdapat 3 jenis titrasi asam-basa,yaitu titrasi asam kuat-basa kuat, titrasi basa lemah-
asam kuat, dan titrasi asam lemah-basa kuat.
1. Titrasi Asam Kuat-Basa Kuat
Contoh titrasi asam kuat-basa kuat adalah HCL 0,1 M yang dititrasi dengan larutan
standar NaOH 0,1 M. larutan yang dihasilkan bersifat netral dan titik ekuivalen
pada Ph 7.
2. Titrasi Basa Lemah-Asam Kuat
Contoh titrasi basa lemah-asam kuat adalah sample larutan ammonia 0,1 M yang
dititrasi dengan larutan standar HCL 0,1 M.
3. Titrasi Asam Lemah-Basa Kuat
Contoh titrasi asam lemah-basa kuat adalah sample CH₃COOH 0,1 M yang dititrasi
dengan larutan standar NaOH 0,1 M.
INDIKATOR
Indikator Trayek pH Perubahan warna
Metil jingga (mj) 2,9 – 4,0 Merah - kuning
Metil merah (mm) 4,2 – 6,3 Merah - kuning
Biru bromtimol (bbt) 6,0 – 7,6 Kuning - biru
Fenolfetalein (ff) 8,3 – 10,0 Tidak bewarna - merah
beberapa larutan indicator yang digunakan dalam titrasi asam-basa beserta cara pembuatannya dijelaskan
sebagai berikut.
1. Metil jingga
2. Metil merah
3. Biru brotimol
4. Fenolftalein
PEMBAKUAN
Proses ketika larutan baku sekunder dibakukan oleh larutan baku primer disebut pembakuan
(standarisasi) .
Asidimetri

larutan baku sekunder yang digunakan dalam titrasi asidimetri adalah


larutan asam. Faktor-factor yang harus diperhatikan dalam memilih suatu asam
untuk digunakan sebagai larutan baku antara lain :
1. Harus asam kuat
2. Tidak mudah menguap
3. Harus stabil
4. Garam dari asam tersebut harus mudah larut
5. Asam tersebut bukan oksidator kuat yang dpat senyawa senyawa organic
yang digunakan sebgai indicator.
Alkalimetri

Larutan baku sekunder yang digunakan alkalimetri adalah larutan basa.


Konsentrasi larutan baku sekunder dapat dinyatakan dengan molaritas (M),
normaltas (N), atau bobot per volume.
Perhitungan dapat dilakukan dengan rumus berikut :
V₁ x K₁ = V₂ x K₂
Keterangan :
V₁ = Volume baku primer
K₁ = Konsentrasi baku primer
V₂ = Volume baku sekunder
K₂ = Konsentrasi baku sekunder
• PENETAPAN KADAR

Asidimetri
Dalam asidimetri, digunakan larutan asam sebagai larutan standar
(baku).
Alkalimetri
Dalam alkalimetri,digunakan larutan basa sebagai larutan standar
(baku).
Cara Menghitung Berat Sampel Asam-Basa
Titrasi Bebas Air (TBA)

Titrasi bebas air (TBA) merupakan prosedur titrasi yang digunakan


untuk menetapkan kadar asam/basa yang sangat lemah atau alkaloida
karna sukar larut dalam air.

Anda mungkin juga menyukai