Kadar Senyawa
Obat Metode
Konvensional
Oleh :
Anne Yuliantini,
M.Si
PENDAHULUAN
Analisis Kuantitatif bertujuan untuk menentukan kadar
zat.
Tahap Analisis Kuantitatif :
Asidimetri
Tidak Langsung
Asam--Basa Kompleks
Alkalimetri
Kembali
Serimetri Substitusi
Permanganometri
JENIS TITRASI BERDASARKAN
REAKSI
Iodimetri
Iodometri
Bikromatometri Merkurimetri
Redoks Pengendapan
Nitrimetri Argentometri
iodatometri
bromometri
Pembakuan Peniter
Mengapa perlu dibakukan?
Anne Yuliantini. M.
Si
Media
titrasi
Titrasi dapat dilakukan dalam lingkungan AIR dan
BUKAN AIR
Alasan peggunaan media bukan air :
a. Analit sukar larut dalam air
b. Endapan larut dalam air
c. Analit berupa asam atau basa yang sangat
lemah
d. Analit bereaksi dengan air
Contoh pelarut dalam titrasi : air, metanol, etanol,
asam asetat glasial, etilendiamin, dl
Asam-Basa
Logam
4 Golongan
Indikator
Redoks
Adsorpsi
* Titik akhir titrasi juga dapat ditentukan oleh adanya pembentukan endapan atau peruaban warna larutan
1 Titrasi Langsung
mol ek a = mol ek p
2 Titrasi Langsung
dengan Blanko
mol ek a = p – b = (Vp-Vb). Np
3 Titrasi Kembali
mol ek a = 1 – 2 = V1.N1- 3 4
V2.N2
4 Titrasi Kembali
dengan
Blanko mol ek a
=4–2
=V4.N4 – V2.N2
Keunggulan METODE ABSOLUT
metode
titrimetri MUDA H DA N CEPAT
CERM AT DA N TEPAT
ULANG
DAPAT
DIAUTOMATISASI
Konsentras
i
Konsentrasi adalah ukuran banyaknya zat dalam suatu campuran.
Konsentrasi dapat dinyatakan dalam
1. Molaritas (M) : mol zat dalam 1 L larutan
2. Normalitas (N) : mol ekivalen zat dalam 1 L larutan
3. Ppm atau bpj : bagian per juta (µg/g) dalam campuran
4. Molalitas (m) : mol zat dalam 1 kg pelarut
5. % b/b : gram zat dalam 100 g campuran
6. % b/v : gram zat dalam 100 mL campuran
dll
𝑡𝑚
𝑎𝑠𝑙𝑝𝑖𝑒𝑚𝑙𝑎𝑠𝑎𝑛𝑎
=𝑟%
𝑎𝑑𝑎𝑘 𝑥100%
𝑚𝑎𝑠𝑚
𝑦𝑔𝑛𝑎𝑖𝑏𝑔𝑡𝑖𝑑
Anne Yuliantini, M.Si
Sesungguhnya bersama
kesulitan pasti ada
kemudahan
Q.S. Al- Insyirah : 6
Contoh
perhitungan
Sebanyak 400 mg sampel asam salisilat dilarutkan dalam
etanol. Kemudian ditambahkan indiator PP dan dititrasi dengan
NaOH secara duplo memerlukan 30,1 mL dan 30,3 mL NaOH.
(berat ekivalen asam salisilat = 138,1). Syarat persen kadar
asam salisilat dalam sampel adalah 98 – 110 %.
a. Pembakuan NaOH menggunakan asam oksalat yaitu dengan
melarutkan 0,45 g asam oksalat dalam 100 mL air (BE asam
oksalat = 45), tentukan normalitas asam oksalat!
b. Pembakuan NaOH : Sebanyak 10 mL asam oksalat opsi a
dititrasi secara duplo dengan NaOH sebanyak 9,9 mL dan
10,1 mL. Tentukan normalitas NaOH!
c. Tentukan massa asam salisilat dalam sampel dengan
NaOH
yang telah dibakukan pada opsi b!
d. Tentukan persen kadarnya!
e. Apakah sampel memenuhi syarat?
mol NaOH = VNaOH x MNaOH = VNaOH x NNaOH x ekivalen NaOH = 30,2 x 0,1 x 1 = 3,02 mmol
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑎𝑠
𝑎𝑡𝑎𝑙𝑚𝑠𝑖𝑖 𝑠𝑎𝑙 1
mol asam salisilat = 𝑥𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 𝑥3,02 = 3,02 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑁𝑎𝑂𝐻 1
Massa asam salisilat sampel = mol asam salisilat x BM asam salisilat
= 3,02 x 138,1 = 417 ,062 mg
•=
Ns = 0,1 N
•b. Cara Langsung :Massa asam salisilat = 𝑁.𝑠 𝑉.𝑠 BE = 0,1 .
30,2.138,1=417,062 mg
mol NaOH = VNaOH x MNaOH = VNaOH x NNaOH x ekivalen NaOH = 30,2 x 0,1 x 1 = 3,02 mmol
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑎𝑠
𝑎𝑡𝑎𝑙𝑚𝑠𝑖𝑖 𝑠𝑎𝑙 1
mol asam salisilat = 𝑥𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 𝑥3,02 = 3,02 𝑚𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑒𝑓 𝑁𝑎𝑂𝐻 1
Massa asam salisilat sampel = mol asam salisilat x BM asam salisilat
= 3,02 x 138,1 = 417 ,062 mg