Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 4

ANGGOTA:
ARYA ANDIKA
NABILAH KHAIRANI
RAISA ZALSA QUAMILA
SELA NURHALIZA
Metode Titrimetri / Volumetri
 Titrimetri, adalah metode analisis kimia kuantitatif yang
umum digunakan untuk menentukan konsentrasi dari
suatu analit yang telah diketahui. Oleh karena pengukuran
volume memainkan peran kunci dalam titrasi, metode ini
dikenal juga dengan analisis volumetri
 Larutan titran : larutan yang digunakan untuk
mentitrasi, biasanya digunakan suatu larutan
standar
 Larutan standar: larutan yang telah diketahui
konsentrasinya
 Titrasi dilakukan dengan menambahkan sedikit
demi sedikit titran ke dalam analit
Level volume titran

Klem

buret Titik ekuivalen


Suatu titik ketika asam dan
basa dalam jumlah yang
Stopcock sama telah habis bereaksi.

erlenmeyer Titik akhir titrasi


Larutan
Sementara itu, titik akhir
analit Pengaduk
titrasi mengacu kepada titik
magnet ketika indikatornya
mengubah warna larutan
pada saat titrasi.
Penentuan titik akhir titrasi

Perhatikan
perubahan
warna
Syarat analisa titrimetri:

Reaksi harus stoikiometri (tidak ada reaksi samping)

 Pada saat mendekati TE reaksi harus sempurna (K >>)

Ada cara untuk menentukan bahwa TE /TA sudah tercapai.

 Reaksi berlangsung cepat , sempurna dalam beberapa


menit.
Reaksi – Reaksi Yang
Terjadi Pada Titrimetri
 A. Reaksi metatetik, yaitu suatu reaksi berdasarkan pertukaran
ion tanpa adanya perubahan bilangan oksidasi
 1) Titrasi asam-basa
 2) Titrasi pengendapan (presipitimetri)
 3) Titrasi kompleksometri
 B. Reaksi redoks, dalam reaksi ini terjadi perpindahan elektron
atau perubahan bilangan oksidasi
 1) Titrasi Permanganatometri
 2) Titrasi Iodo/Iodimetri
 3) Titrasi Serimetri
 4) Titrasi Dikromatometri
Larutan Baku Primer
 Larutan baku primer yaitu larutan dimana dapat diketahui
kadarnya dan stabil pada proses penimangan, pelarutan, dan
penyimpanan.

Adapun syarat – syarat larutan baku primer :


- Mempunyai kemurnian yang tinggi
- Rumus molekulnya pasti
- Tidak mengalami perubahan selama penimbangan
- Berat ekivalen yang tinggi
- Larutan stabil didalam penyimpanan
Larutan baku sekunder
 Larutan baku sekunder yaitu larutan dimana konsentrasinya
ditentukan dengan jalan pembekuan dengan larutan atau secara
langsung tidak dapat diketahu kadarnya dan kestabilannya
didalam proses penimbangan, pelarutan dan penyimpanan.

Adapun syarat – syarat larutan baku sekunder :


- Derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer
- Berat ekivalennya tinggi
- Larutan relatif stabil didalam penyimpanan
Konsentrasi
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif
antara zat terlarut dan pelarut

Molaritas adalah sistem konsentrasi yang menyatakan


banyaknya mol zat yang terkandung
dalam satu liter larutan.

Normalitas adalah banyaknya eqivalen zat terlarut yang


terkandung dalam setiap liter larutan.
N = M x valensi
Molalitas adalah perbandingan antara jumlah zat terlarut dalam
setiap kilogram pelarutnya.
Persen adalah hubungan yang menyatakan banyaknya bagian
zat terlarut dalam setiap seratus bagian larutan.

Fraksi mol merupakan perbandingan mol zat terlarut


terhadap jumlah mol larutan.

Part per million (ppm) merupakan satuan konsentrasi yang


sangat encer atau disebut juga bagian persejuta.
1. Hitunglah konsentrasi dari larutan CH3COOH dengan cara dititrasi dengan larutan NaOH 0.1 M !
Jawab
Dik : V1 NaOH : 14 mL
V2 NaOH : 14.2 mL
V3 NaOH : 14.6 mL
V CH3COOH yang digunakan adalah 10 mL

Dit : M CH3COOH ?

Penyelesaian : V CH3COOH . M CH3COOH = V NaOH . M NaOH

10 mL . M CH3COOH = 14,2666 mL . 0,1 M

M CH3COOH = 14,2666 mL . 0,1 M

10 mL

M CH3COOH = 0,1426 M

Jadi, konsentrasi dari larutan CH3COOH adalah 0.1426 M

Anda mungkin juga menyukai