Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL APPRAISAL PADA PENELITIAN:

UJI DIAGNOSTIC & SCREENING


OLEH:
DEWI SETYA PARAMITHA

Mata Kuliah Evidence-Based Nursing Practice


Prodi S1 Keperawatan FKIK, Semester III
Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
■ Tujuan studi diagnostic adalah untuk menemukan
seberapa baik tes baru mengidentifikasi orang-orang
dengan atau tanpa kondisi klinis tertentu.
■ Subjek penelitian harus di tes dengan 2 tes atau
penilaian secara terpisah, yaitu:
– Tes yang diuji (uji indeks)
– Tes atau pemeriksaan lain yang menunjukan suatu
kondisi (standar baku)
■ Metode yang digunakan bisa dengan case controlled
Critical Appraisal untuk Uji Diagnostic &
Screening
Pertanyaan 1: Bagaimana PICO penelitian?
Pertanyaan 2: Bagaimana penelitian dilakukan?
 Rekrutmen
 Alokasi
 Maintenance (tindak lanjut)
 Pengukuran
Pertanyaan 3: Apakah makna hasil penelitian?
CONTOH JURNAL
■ The Journal of the American Medical Association yang
menyatakan bahwa WHISPERED VOICE TEST merupakan tes
terbaik untuk skrining gangguan pendengaran.

■ Eakhof JA, de Bock GH, de Laat JAPM, Dap R, Schaapveld K,


Spinger MP (1996). The whispered voice: the best test for
screening hearing for impaired in general practice? British
Journal of General Practice. 46:473-474.

■ Anda ingin membaca lebih lanjut bagaimana tes tersebut


dilakukan.
Bagaimana PICO penelitian?
■ P = pasien yang datang dengan gejala gangguan
pendengaran
■ I = whispered voice test
■ C = tes Madsen Pat 225
tes Audioscope-3
tes audiometer Micromate-304
■ O = untuk mendiagnosis kehilangan pendengaran (sesuai
hasil audiogram)
Bagaimana penelitian dilakukan?
Rekrutmen
■ Semua pasien yang datang di bagian rawat jalan THT.
■ Menggunakan semua pasien = 62 pasien  124
telinga (kanan-kiri).
■ Usia pasien lebih dari 55 tahun.
Bagaimana penelitian dilakukan?
Alokasi
■ Whispered voice test dan tes lain dilakukan kepada setiap subjek.
■ Dibagi menjadi beberapa grup sampel:
■ Whispered voice test  as performed by a standard method (slightly modified).4 Inability to repeat two or
more combinations correctly was regarded as a hearing loss of more than 30 dB. The test was performed for a second
time by six other examiners

■ Madsen Pat 225  involves pushing a button to produce a mixed noise (from approximately 500 to 4000 Hz) of
30 dB, and its has to be held 25 cm from the test ear. The test was positive when the noise was heard.

■ Audioscope-3  is an auroscope with a built-in audiometric screening device.5 Patients who did not hear all four
tones were considered to have a hearing loss of more than 40 dB

■ tes audiometer Micromate-304  was limited to use at 2000 and 4000 Hz at 40 dB, which can be
performed within 3 min. Patients passed if they could hear both tones
Bagaimana penelitian dilakukan?
Maintenance (tindak lanjut)
■ Tidak ada pernyataan mengenai apakah beberapa
pasien luput (dropout) dari tes atau audiogram
Bagaimana penelitian dilakukan?
Pengukuran
■ Outcome diukur dengan audiogram secara independen
(satu persatu)
■ Tidak disebutkan siapa yang melakukan audiogram dan
apakah mereka mengetahui hasil whispered voice test
sehingga kita tidak bisa mengasumsikan penyamaran.
Apakah makna hasil penelitian?
Tes Pendengaran Kehilangan Sensitivitas (Sn) Spesifisitas (Sp)
pendengaran
Whispered voice test 76 telinga >30 dB 90% 80%

Madsen Pat 225 88 telinga >30 dB 88% 53%

Audioscope-3 89 telinga >40 dB 100% 42%

Audiometer Micromate-304 92 telinga >40 dB 100% 39%

■ Whispered voice test dibandingkan dengan tes lain lebih baik karena
memiliki spesifisitas paling tinggi 90%, akan tetapi kurang sensitive
dibandingkan Audioscope-3 dan Audiometer Micromate-304.
Kesimpulan
■ Whispered voice test memiliki spesifitas tinggi untuk
mengukur orang-orang yang tidak memiliki
gangguan pendengaran tetapi kurang sensitive
dibandingkan dengan Audioscope-3 dan Audiometer
Micromate-304.
TERIMA KASIH
Rekrutmen
■ Apa yang terbaik? ■ Dimana saya menemukan
Ideal jika uji diagnostic informasi tersebut?
diaplikasikan terhadap Bagian metode biasanya
spectrum keseluruhan pasien memberikan informasi
dengan gangguan ringan, bagaimana pasien diambil dan
parah, kasus baru dan lama. apakah diseleksi secara acak
Sangat bagus jika pasien atau tidak.
diseleksi secara acak atau
berurutan dari sejak awal
masuk rumah sakit.
Alokasi
■ Apa yang terbaik? ■ Dimana saya menemukan
Untuk penelitian akurasi informasi tersebut?
diagnostic yang terbaik Bagian metode biasanya
adalah tidak ada alokasi atau memberikan informasi apakah
pembagian menjadi pasien menjalani semua tes
kelompok-kelompok. atau tidak.
Semua subjek harus
menjalasi semua tes (baik tes
yang diuji ataupun tes
lainnya). Karena untuk
mengatahui keakuratan tes
mana yang lebih baik.
Maintenance (tindak lanjut)
■ Apa yang terbaik? ■ Dimana saya menemukan
Harus diukur untuk semua informasi tersebut?
subjek. Bagian metode seharusnya
Lamanya tindak lanjut tergantung menjelaskan apakah tes akhir
pada penyakit yang diteliti untuk terdapat standar baku
melihat apakah subjek benar- dikenakan untuk semua subjek.
benar tidak mengalami penyakit,
maka tindak lanjut ini harus
cukup lama untuk memastikan
hasilnya.
Pengukuran
■ Apa yang terbaik? ■ Dimana saya menemukan
informasi tersebut?
Pelaksanaan standar baku
Dibagian metode seharusnya
atau tes harus dikerjakan juga dideskripsikan
pada setiap pasien secara bagaimana pelaksanaan tes
independen/satu-persatu. dilakukan. Apakah tes
dilakukan secara independen
atau tidak. Bagian metode
harusnya mendeskripsikan
cara pengujian dengan rinci.
Apakah hasil uji diagnostic valid?
Di bagian HASIL pada penelitian uji diagnostik biasanya
terdapat nilai-nilai yang menunjukan bahwa alat uji tersebut
akurat.
Nilai-nilai berikut dapat meliputi:
■ Sensitivitas (Sn)  Proporsi orang2 yang memiliki penyakit dgn hasil tes
positif. Seberapa baik tes mengidentifikasi orang-orang yg bermasalah. Tes
dengan sensitivitas tinggi tidak akan luput mendeteksi penyakit.
■ Spesifisitas (Sp)  Proporsi orang2 yang tidak memiliki penyakit dgn hasil
tes negatif. Mengidentifikasi orang2 yg tidak bermasalah. Tes dgn
spesifisitas tinggi tidak akan banyak kesalahan mengidentifikasi orang2
yang memiliki penyakit.
■ Nilai duga positif (PPV), Nilai duga negatif (NPV)
■ P-value, Confidence interval (CI)

Anda mungkin juga menyukai