DASAR PEMIKIRAN

EPISTIMOLOGIS  cara
mendapatkan kebenaran
---------------------------------------------
metapolicyvalue 
discourse public policy
mengapa kebijaksanaan tertentu
dipikirkan dan bagaimana
mengimplementasikan
yang bersifat filosofis dan politis ><
administrative-birokrasi + landasan
empiris
1
 Kebijakan publik  tdk : value
free+ value less  value loaded

KEBIJAKSANAAN =PEMBANGUNAN BUKAN

PERSOALAN IMPROVEMEN BAGAIMANA
PERSOALAN KEBIJAKSANAAN ITU
DIPIKIRKAN, UNTUK KEPENTINGAN SIAPA
DAN MENGAPA?

QUALITY OF LIFE
MENGUAK
DASAR-DASAR PEMIKIRAN KEFILSAFATAN
“Apakah manusia itu dan apakah yang merupakan kebaikan
tertinggi manusia ?”. ( Socrates 399 SM)

“Filsafat memang tidak lain daripada usaha mencari

kejelasan dan kecermatan secara gigih yang dilakukan
secara terus menerus “- (Plato 347 SM)

”Apakah yang dinamakan keadilan itu”- Dari Republik.

(Karya , Plato 347 SM)

“Saya berfikir, karena itu saya ada”-” Deduksi kebenaran”

Descartes Abad Ke 17
 PEMIKIRAN FILSAFAT
EPISTIMOLOGIS-KEBIJAKAN PUBLIK
 APAKAH FILSAFAT ITU? TEORI KEBIJAKAN PUBLIK
 MENCARI JAWABAN TERHADAP PERSOALAN (MENGADAKAN
PENALARAN SECARA TETAP MENURUT PIKIRAN-PIKIRAN
TERTENTU)
 JADI FILSAFAT MEMBAWA KEPADA PEMAHAMAN DAN TINDAKAN

1.MENGUMPULKAN PENGETAHUAN SEBANYAK MUNGKIN.

2. MENGAJUKAN KRITIK DAN MENALAR PENGETAHUAN TERTENTU.
3. MENEMUKAN HAKEKAT.
4. MENYALIN SEMUA DI DALAM BENTUK YANG SISTEMATIS.

FILSAFATPEMAHAMAN TINDAKAN YANG LEBIH LAYAK

:HASIL :PEMIKIRAN TERTENTU  TEORI  ILMU
PENGETAHUAN
*FILSAFAT MERUPAKAN PEMIKIRAN SECARA KETAT
SUATU ANALISA SECARA HATI-HATI TERHADAP:

PEMIKIRAN MENGENAI MASALAH.

MENYUSUN SECARA SENGAJA,
SISTEMATIS.
SUDUT PANDANGAN YANG MENJADI
DASAR SUATU TINDAKAN.

FILSAFAT-----PIKIRAN YANG
SISTEMATIS
 KEGIATAN KEFILSAFATAN=MERENUNG ?
PERENUNGAN KEFILSAFATAN:
PERCOBAAN UNTUK MENYUSUN SUATU SISTEM PENGETAHUAN YANG RASIONAL
YANG MEMADAI UNTUK MEMAHAMI DUNIA TEMPAT KITA HIDUP MAUPUN
UNTUK MEMAHAMI DIRI KITA SENDIRI.

FILSAFAT PENGETAHUAN
PENGETAHUAN PENGALAMAN EMPIRIS.

PENGETAHUAN AKAL RASIONALITAS

KOHERENSI
RASIONAL
KOMPREHENSIF
CATATAN ADA GESERAN : Ilmu Pengetahuan : paradigma positip –
paradigma interpretatif (perilaku manusia)
FILSAFAT MEMBICARAKAN FAKTA-FAKTA

1. FILSAFAT MENGAJUKAN KRITIK ATAS MAKNA

YANG DIKANDUNG FAKTA-FAKTA.
2. FILSAFAT MENARIK KESIMPULAN YANG
BERSIFAT UMUM DARI FAKTA-FAKTA.
 Logika -Induksi -Deduksi
Analogi-komparasi
Logika “menurut akal” suatu metoda /teknik yang diciptakan untuk meneliti
ketepatan penalaran.

Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran sebagai perabot khusus untuk

memberikan bantuan melakukan penyimpulan

LOGIKA = penyimpulan menurut akal :

1. LOGIKA INDUKTIF : PENARIKAN KESIMPULAN DARI HAL – HAL YANG KHUSUS KE
PERNYATAAN YANG UMUM. (KHUSUS KE UMUM)
CONTOH:
2. LOGIKA DEDUKTIF: PENARIKAN KESIMPULAN DARI PERNYATAAN PERNYATAAN
YANG UMUN KE PENYATAAN KHUSUS.(UMUM KE KHUSUS)
CONTOH:
 ANALOGI -KOMPARASI
• SUATU PENALARAN YANG BERUSAHA UNTUK MENCAPAI KESIMPULAN
DENGAN MENGANTIKAN APA YANG KITA COBA UNTUK
MEMBUKTIKANNYA DENGAN SUATU YANG SERUPA DENGAN HAL
TERSEBUT, YANG LEBIH DIKENAL DAN KEMUDIAN MENYIMPULKAN
KEMBALI APA YANG MENGAWALI PENALARAN KITA.
• CONTOH :
 PEMIKIRAN ILMU :
TEORI ORGANISASI-BIROKRASI MODELS STRUCTURAL
MODELS DIMENSI ORGANISASI : GOVERNMENT-GOVERNANCE
TEORI ORGANISASI SENTRALISASI KEBIJAKSANAAN–GOVERNMENT -
• PROPOSISI 1: MAKIN TINGGI SENTRALISASI, MAKIN TINGGI FORMALITAS.
(Weber)
• ,
PROPOSISI 2: MAKIN TINGGI FORMALITAS MAKIN TINGGI SPESIALISASI.
(BIROKRASI-Weber)
• KESIMPULAN : MAKIN TINGGI SENTRALISASI, MAKIN TINGGI SPESIALISASI
(BIROKRASI-Weber)
TEORI ORGANISASI DESENTRALISASIKEBIJAKSANAAN-GOVERNANCE
• PROPOSISI 1: MAKIN TINGGI KOMPLEKSITAS, MAKIN RENDAH SENTRALISASI.
(TEKNOLOGI INFORMASI-Thompson)
• PROPOSISI 2: MAKIN TINGGI SENTRALISASI, MAKIN TINGGI FORMALITAS.
(BIROKRASI-Weber)
• PROPOSISI 3: MAKIN TINGGI FORMALITAS, MAKIN TINGGI SPESIALISASI. (Weber)
• KESIMPULAN BESAR : 1. MAKIN TINGGI KOMPLEKSITAS, MAKIN RENDAH
SPESIALISASI . 2. MAKIN RENDAH FORMALITAS, MAKIN RENDAH SPESIALISASI
SUKANTO )
MANUSIA DI DALAM DUNIANYA
HUBUNGAN TIMBAL BALIK
DENGAN DUNIA - RAGAM KEGIATAN
(ACTION)
1. EXERCISE
2. SPECIFIKASI

ACTION
1. SPECIFIED EXERCISE
2. EXERCISED SPECIFICATION
HASIL TIMBAL BALIK
KEBAIKAN PELAKSANAAN –DIMILIKI
KEBENARAN KEGIATAN– DISADARI +DIGEMARI

(PENGETAHUAN)
 PENGETAHUAN
“THE BEING OF ALL BEINGS”
“KNOWLEDGE OF THE BEING OF ALL BEINGS”

1. BERSATUNYA MANUSIA PENGENAL DENGAN ADANYA ITU

“QUESTIONING ABOUT BEING”

“KNOWING ABOUT BEING “

(INTUISI)

2. TERPISAHNYA MANUSIA PENGENAL DENGAN ADANYA ITU

“QUESTIONING ABOUT BEING”

“IQNORANT ABOUT BEING “

(NON-INTUISI)
MANUSIA-CALON SUBYEK PENGENAL
BEING-CALON OBYEK DIKENAL

PENGETAHUAN
 TO HAVE OR TO BE
OBYEK DAN SUBYEK
MAKSUD DAN TUJUAN

AZAS KETETAPAN
(PRINCCIPLE OF PERMANENCE)
DI DALAM PERUBAHAN

MANUSIA DIHADAPKAN PADA PERUBAHAN YANG

FONDAMENTAL, KARENA MANUSIA TERLIBAT
DALAM PROSES EVOLUSIONER

SIFAT DASAR MANUSIA YANG HAKIKI

 FORUM INI =VIP
YANG DI UNDANG (PARTISIPASI) HANYA PEMIMPIN ROHANI
DAN INTEKTUAL YANG BERKEWAJIBAN UNTUK
MEMPERLUAS HORIZON MANUSIA:
1. MEREKA SADAR AKAN KENYATAAN BERCERAI BERAINYA
MANUSIA ADA KEKUATAN PEMERSATU (SENTRI PETAL)
KARENA KITA SEMUA DIIKAT OLEH KEMANUSIAAN YANG
MENDASAR.
2. MEREKA MENYADARI BAHWA KEKUATAN SENTRIFUGAL
YANG MEMECAH BELAH MANUSIA HARUS DIGANTI OLEH
PROSES DAN STRUKTUR YANG MEMBERIKAN ARTI DAN
TUJUAN KEPADA KEHIDUPAN.
3. MEREKA YANG SADAR BAHWA ILMU, JIKA TIDAK DIHAMBAT
OLEH BATASAN METODOLOGINYA, JIKA DIKENDALIKAN DAN
DIBUAT RENDAH HATI, AKAN MENGANTAR MANUSIA
KEPADA RANGKAIAN KONSEKUENSI YANG TAK TERBATAS
DAN DAPAT RMENGALIR DARIPADANYA.
 SYAIR
UNTUK PERENUNGAN
“SESUNGGUHNYA MALAIKAT JIBRIL TURUN MENEMUI
ADAM, DAN BERKATA KEPADANYA :
SESUNGGUHNYA ALLAH SWT MENYURUHKU
UNTUK MENAWARKAN SUATU PILIHAN DARI TIGA
PILIHAN YANG DITAWARKANNYA, YAITU : AKAL,
AGAMA DAN RASA MALU. ADAM MENJAWAB: AKU
MEMILIH AKAL. MAKA RASA MALU DAN AGAMA
PUN BERKATA : KALAU BEGITU, KAMI BERSAMA
KAMU WAHAI ADAM, SEBAB ALLAH TELAH
MENYURUH KAMI AGAR SELALU BERSAMA AKAL
DIMANAPUN IA BERADA”
 DITEMUKAN
“LECTURES ZEN BUDDHISME” DT. SUZUKI
TENNYSON-BAIKU BASHO-GOETHE

• AKU BERJALAN-JALAN DALAM HUTAN, HANYA

SEORANG DIRI, TIDAK ADA YANG KUCARI ,YANG ADA
DALAM PIKIRANKU.
• KULIHAT DALAM KETEDUHAN, SEKUNTUM BUNGA
TEGAK BERDIRI, BAGAI BINTANG BERSINAR SERI
BAGAI MATA, INDAH NIAN.
• INGIN AKU MEMETIKNYA NAMUN BUNGA BERKATA
SENDU: “HARUSKAH AKU LAYU HARUSKAH AKU
DIPATAHKAN?”.
• AKU MENCABUT BUNGA SAMPAI KE AKARNYA
SEKALIAN KUBAWA KESUATU TAMAN DEKAT RUMAH
NAN INDAH PULA.
• DAN KUTANAM LAGI BUNGA ITU DI TEMPAT NAN
SUNYI, KINI IA SUBUR TUMBUH SEMI DAN MEKAR
SELALU.

TO HAVE TO BE
 HARTA MILIK
• KUTAHU TAK ADA YANG MILIKKU
• NAMUN PIKIRAN YANG LEPAS BEBAS
• DARI JIWAKU AKAN MEMBANJIR
• DAN SETIAP SAAT NAN MENYENANGKAN
• YANG OLEH TAKDIR YANG CINTA KASIH
• DARI KEDALAMAN DIBERIKAN BUAT KENIKMATANKU.
KESIMPULAN:
PERBEDAAN ANTARA MEMILIKI DAN MENJADI ADALAH ANTARA
MASYARAKAT PADA ORANG-ORANG DAN MASYARAKAT YANG
BERPUSAT PADA BENDA-BENDA.
ORENTASI PEMILIKAN ADALAH CIRI KHAS DARI MASYARAKAT, DIMANA
RASA HAUS AKAN UANG, KETENARAN DAN KEKUASAAN TELAH
MENJADI TEMA DOMINAN DARI KEHIDUPAN.

ORENTASI MEMILIKI DAN MENJADI ADALAH CIRI KOMUNITAS

MASYARAKAT MAHASISWA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT MELALUI
PENGORGANISASIAN INFORMASI?
TO HAVE TO BE
 MARGARET SMITH
(ABU HAMID AL-GHAZALI)
• KETIKA AKU MENJADI SEORANG BUDAK: NISTA
ADALAH TUANKU,
• TATKALA NISTA MENJADI HAMBAKU, AKU BEBAS:
KUTINGGALKAN BAYANG-BAYANG MANUSIA UNTUK
MENCARI KEHADIRAN-MU,
KESEPIAN, KUTEMUKA ENGKAU DALAM
KELOMPOKKU.
BUKAN DIDUNIA INI TEMPAT HARTA KARUN BERADA,
BUKAN OLEH ORANG YANG JUMUD( BALIKAN JUHUD)
YANG TIDAK MENGENAL ENGKAU,
YANG MENCELAKU, MENGANGGAP BAHWA
PENCARIANNKU ADALAH BODOH,
TETAPI YAKINKU, ENGKAU AKAN SENANTIASA
BERSAMAKU.
 PELAJARILAH ILMU
IMAN AL-GHOZALI

BARANG SIAPA MEMPELAJARINYA

KARENA ALLAH, ITU TAQWA.
MENUNTUTNYA, ITU IBADAH.
MENGULANG-ULANGNYA, ITU TASBIH.
MEMBAHASNYA, ITU JIHAD.
MENGAJARKANYA ORANG YANG TIDAK
TAHU, ITU SEDEKAH.
MEMBERKANNYA KEPADA AHLINYA, ITU
MENDEKATKAN DIRI
PADA TUHAN.
 QUESTIONING
OBYEK =DATA = INFORMASI ->ORGANISASI
INFORMASI
• 1. YANG –ADA (BEING): SIFAT ADA
• 2. KENYATAAN (REALITY): BENAR-BENAR ADA
• 3. EKSISTENSI (EXISTENCE):RUANG DAN WAKTU
• 4. ESENSI (ESSENSI):HAKEKAT SESUATU
• 5. SUBTANSI (SUBTANCE): WAHANA SIFAT-SIFAT
• 6. MATERI (MATTER): ALAM FISIK :LINGKUNGAN YANG MEMBERI
PENGALAMAN INDRAWI
• 7. BENTUK (FORM): STRUKTUR
• 8. PERUBAHAN (CHANGE): PERUBAHAN SEBAGAI SUATU PROSES
• 9. SEBAB-AKIBAT (CAUSALITY): KEADAAN YANG BERHUBUNGAN
• 10. HUBUNGAN (RELATION): KONEKSI
ORGANISASI INFORMASI TECNOLOGI VS ORGANISASI INFORMASI IDEOLOGY
(THE STATE OF THE ART ILMU TATA INFORMASI ?)

1. REALISME MODERN
2. NEO-NATURALISME
3. NEO-POSITISME, EMPIRISME ILMIAH,
EMPIRISME LOGIS DAN POSITIVISME LOGIS
4. MATERIALISME DIALEKTIS
5. IDEALISME
6. PRAGMATISME
 CORAK SISTEM KEFILSAFATAN
SISTEM KEFILSAFATAN DAPAT DIBEDAKAN
BERDASARKAN JAWABAN YANG DIBERIKANNYA ATAS CORAK PERTANYAAN YANG KHUSUS.

1. BAGAIMANAKAH CARA KITA MEMPEROLEH PENGETAHUAN?

DESCARTES :
“KITA MEMPEROLEH PENGETAHUAN MELALUI AKAL”.
SECARA EPISTIMOLOGI DESCARTES ADALAH PENGIKUT
RASIONALISME.
JOHN LOCKE:
“KITA MEMPEROLEH PENGETAHUAN BERASAL DARI
PENGALAMAN”
SECARA EPISTIMOLOGI LOCKE ADALAH PENGIKUT
EMPIRISME.
2. APAKAH HAKEKAT TERDALAM SEGENAP KENYATAAN?

PENGIKUT MATERIALISME:
”HAKEKAT TERDALAM SEGENAP KENYATAAN BERSIFAT MATERIAL.

PENGIKUT IDEALISME:
”HAKEKAT TERDALAM SEGENAP KENYATAAN BERSIFAT
KEROHANIAN.

* MONOISME
* PLURALISME
 SISTEM KEFILSAFATAN
• 1. REALISME MODERN
(eksistensi obyek tidak tergantung pada diketahuinya obyek tersebut)
partikularia dan universalia Contoh : e=mc2
• 2. NEO-NATURALISME
(hanya alam yang dipercaya; barang sesuatu yang bersifat alami , mempunyai sejumlah
makna; setiap hal merupakan bagian alam dan dapat dipahami dengan mempergunakan
teknik-2 untuk memperoleh pengetahuan yang bersifat umum yang sama. Pengetahuan
melalui metode ilmiah)
• 3. NEO-POSITISME
(cenderung untuk menjumbuhkan pengetahuan dengan bahan ilmu alam, menyerahkan
pertanyaan tentang makna untuk dianalisa oleh filsafat. Fakta fakta termasuk bidang ilmu)
EMPIRISME ILMIAH, EMPIRISME LOGIS DAN POSITIVISME LOGIS
• 4. MATERIALISME DIALEKTIS
(yang nyata ialah yang-material; segala sesuatu yang saling berhubungan dan senantiasa
mengalami perubahan)
5. IDEALISME
(jiwa merupakan sesuatu yang terdalam; jiwa mempunyai kedudukan yang diutamakan di
dalam alam semesta)
6. PRAGMATISME
(berpegang teguh pada praktek;menitik beratkan pada pengalaman)