Anda di halaman 1dari 13

DERMATITIS

NUMULARIS
DEFINISI

Dermatitis Numularis adalah peradangan kulit


yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi
berbentuk mata uang (koin) atau agak lonjong,
berbatas tegas, dengan efloresensi berupa
papulovesikel yang biasanya mudah pecah
sehingga membasah
EPIDEMIOLOGI

 Lebih banyak pada orang dewasa


 Laki-laki>Perempuan
 Awitan 50-65 tahun (laki-laki)
 Awitan 15-25 dan 50-65 tahun (perempuan)
Etiologi
Etiologi pasti masih belum bisa dipastikan namun berikut yang diduga
berperan:
 Usia lanjut
 Kelembaban kulit menurun
 Fokus internal : infeksi gigi, saluran napas atas, dan saluran napas
bawah
 Peranan allergen lingkungan
 Tambalan gigi dari merkusi
 Defisiensi nutrisi
 Dermatitis kontak alergi dan iritan
 Konflik emosional
MANIFESTASI KLINIS

 Gatal dari ringan sampai berat


 Lesi akut berupa plak eritomatosa (1-3 cm) berbentuk koin batas
tegas terbentuk dari papul dan papulovesikel yang berkonfluens.
 Bila vesikel pecah → eksudasi berbentuk pinpoint
 Eksudat mongering → krusta kekuningan
 Penyembuhan dari tengah sehingga menyerupai dermatomikosis
 1-2 minggu (fase kronik) → plak dengan skuama dan likenifikasi
 Fenomena Kobner (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

HISTOPATOLOGI
 Berganatung pada fase lesi
 Lesi akut : spongiosis, vesikel intraepidermal, sebukal sel radang
limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah
 Lesi subakut : parakeratosis, scale-crust, hyperplasia epidermal,
spongiosis epidermis, infiltrate campuran di dermis
 Lesi kronis : hyperkeratosis dan akantosis
Pemeriksaan Lab
 Tes Tempel → untuk menyingkiran diagnosis dermatitis kontak
 Kultur jamur dan biopsy → hanya untuk menyingkirkan dd
DIAGNOSIS

Diagnosis Dermatitis Numularis ditegakkan


berdasarkan gambaran klinis
DIAGNOSIS BANDING

 Dermatitis Kontak Alergik


 Dermatitis Atopik
 Neurodermatitis Sirkumskripta
 Dermatitis Statis
 Psoriasis
 Impetigo
 Dermatomikosis
KOMPLIKASI

Infeksi Sekunder Bakteri


Tatalaksana
 Menghindari suhu ekstrim, penggunaan sabun berlebihan, dan
penggunaan bahan wol atau bahan lain yang dapat menebabkan iritasi
 Pelembab
 Kortikosteroid topical potensi menengah hingga kuat dengan vehikulum
krim atau salap
 Ter atau calvineurin inhibitor (tacrolimus atau pimekrolimus)
 Lesi eksudatif : Kompres dulu
 Ada infeksi bakteri : antibiotic
 Kortikosteroid sistemik : hanya pada kasus berat
 Antihistamin oral
 Penyinaran broad atau narrow band ultraviolet B
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai