Anda di halaman 1dari 12

IMPLIKASI ETIKA HUKUM DALAM

GENETIKA / REKAYASA GENETIKA


ETHICS, LEGAL, AND SOCIAL ISSUES (ELSI):

• Perkembangan di dalam biologi molekuler


juga tidak terlepas dari ethic, legal, dan social
implikasion (ELSI) sbgai fundamental &
relevansi dari isu2 sosial.
• HGP (human Genom Project )  mempunyai
target langsung kepada materi genetik
manusia.
• Human Genome Project (HGP),
 projek prestisius di bidang bioteknologi, yang didirikan dan
diprakarsai oleh dua lembaga AS, ialah Departemen Energi AS
(DOE) dan Institut Kesehatan Nasional AS (NIH). Proyek ini
dibangun bertujuan meneliti struktur DNA manusia dan
beberapa jenis hewan. Projek yang dimulai pada penghujung
abad 20 dan diakhiri menjelang awal abad 21 ini, telah
menandai lahirnya abad 21 sebagai abad biologi. Sebenarnya
telah disadari sepenuhnya oleh pemrakarsa Projek Genom
Manusia atau Human Genome Project (HGP), bahwa
penelitian tentang bioteknologi yang mempunyai target
langsung kepada materi genetik manusia ini, akan mengudang
reaksi dan respon masyarakat. Oleh karenanya HGP
mencanangkan salah satu tujuan utama proyeknya, ialah
Identifikasi dan Pembahasan isu-isu yang berkaitan dengan
masalah etis, legal, dan sosial atau Ethical, Legal, and Social
Issues (ELSI)
HGP  target langsung kpada manusia 
timbul atau mengundang respon masyarakat 
HGP membuat proyek identifikasi dan
pembebasan isu2 yg berkaitan dng ELSI 
dipandang sbg program bioetik terbesar 
adanya projek ini peneliti lebih bisa memahami
dampak sosial  sebelumnya para ilmuwan
kurang mempunyai kepedulian terhadap
dampak sosial hasil penelitiannya, kurang
peduli terhadap kekhawatiran masyarakat, dan
terlalu sibuk dengan kegiatan ilmiahnya
Tinjauan Umum Rekayasa Genetika
dan Aspek Hukum yang Mengaturnya
• Genetika adalah ilmu yang mempelajari seluk-beluk alih informasi
hayati dari generasi ke generasi.Di era teknologi rekayasa genetika,
telah ditemukan sebuah invensi tentang mahluk hidup yang
rumusan DNAnya sudah diganti atau ditambah.Mahluk seperti ini
disebut “Mahluk Transgenik”.Pada bulan Juli tahun 2000,
konsorsium The Human Genome Project Group dan The Celera
Company menerbitkan buku tentang rumusan hidup DNA manusia.
Setiap manusia memiliki unsur-unsur penting dalam tubuhnya,
yaitu :
• Sel;
• Dalam setiap sel terdapat 23 pasang Kromosom;
• Setiap Kromosom berupa kumpulan padat DNA manusia;
• Sepotong DNA terdiri dari 1000-500.000 pasang Nukleus;
• Setiap gen menentukan ciri-ciri, sifat, dan bentuk manusia;
• Setiap gen menginstruksikan pembuatan protein.
ASPEK HUKUM Rekayasa Genetika
• Di negara-negara berkembang, kebijakan untuk
memberikan perlindungan terhadap invensi di bidang
rekayasa genetika belum banyak diatur oleh
paten.Terdapat beberapa faktor yang menjadi sebab
tidak diaturnya rekayasa genetika dalam suatu
peraturan perundang-undangan secara khusus.
• Faktor pertama : belum banyaknya invensi di bidang
rekayasa genetika.
• Faktor kedua :banyaknya anggapan bahwa invensi di
bidang rekayasa genetika tersebut bertentangan
dengan nilai-nilai moral yang hidup dalam masyarakat.
• Di Indonesia, rekayasa genetika tidak diatur
dalam undang-undang secara khusus. Namun
apabila kita lihat dalam Undang-Undang
No.14 Tahun 2001 tentang Paten, terdapat
batasan mengenai aspek hukum dalam
rekayasa genetika.Paten adalah hak eksklusif
yang diberikan oleh Negara kepada Inventor
atas hasil Invensinya dibidang teknologi
Paten tidak diberikan untuk Invensi tentang:
a. proses atau produk yang pengumuman dan
penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan
denganperaturan perundang-undangan yang berlaku,
moralitas agama, ketertiban umum, atau kesusilaan;
b. metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan
dan/atau pembedahan yang diterapkan
terhadapmanusia dan/atau hewan;
c. teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan
matematika; atau
d. i. semua makhluk hidup, kecuali jasad renik;
ii. proses biologis yang esensial untuk
memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses non-
biologisatau proses mikrobiologis.
Intinya Tidak untuk manusia hanya jasad renik saja.
ASPEK ETIKA
• Masalah etis akan segera timbul apabila
bioteknologi medis ini diterapkan kepada
manusia.
Ex:
Proses pembuahan di tabung petri, biasanya
banyakembrio dihasilkan, tetapi tidak semua dapat
dipakai untuk ditanam dalam rahim, maka oleh
sebab itu sebagian lagi akan dimusnahkan atau
dibuang. Padahal secara etis embrio adalah
mahkluk hidup.
• Dalam hukum kesehatan, pengembangan
iptek sebagai hasil budaya manusia Indonesia
didasarkan pada moral ketuhanan dan
kemanusiaan yang adil dan beradab.
• Atas dasar landasan filosifis tersebut maka
penelitian dan penerapan bioteknologi
rekayasa genetika untuk tujuan pengobatan
medis (cloning terapeutic) dibuka ruang untuk
itu,
• karena mempunyai nilai manfaat bagi umat
manusia.
• sepanjang tentunya dilakukan sesuai dengan
informed consent maupun reserved informed
consent sebagai rambu-rambu yang harus
ditaati oleh setiap peneliti.
untuk mencegah penyalahgunaan kode
genetika dan informasi genetika.
untuk mengantisipasi potensi terjadinya
pelanggaran hak dalam hubungan kontraktual.

Anda mungkin juga menyukai