Anda di halaman 1dari 9

Terapi Rasional Acne Vulgaris

• Terapi yang diberikan untuk acne vulgaris harus


dapat bekerja pada beberapa mekanisme
patogenesis secara bersamaan.
• Memilih agen multipel yang bekerja pada mekanisme
yang berbeda terbukti memberikan hasil pengobatan
yang lebih baik.
• Acne vulgaris  penyakit kronis  2 fase terapi
– Induction therapy : membersihkan lesi
– Long-term maintenance therapy : perawatan jangka
panjang
Agen Topikal
• Agen topikal : mild acne
• Agen topikal + oral : moderate – severe acne
Benzoyl Peroxide
• Benzoyl peroxide (BPO)  non-antibiotic anti-
bacterial agent
• Lipophilic, potent oxidising agent
• Bersifat keratolitik, anti-comedogenic, dan
bactericidal
• Menghambat pertumbuhan P. acnes tanpa
menimbulkan risiko resistensi, serta meningkatkan
efikasi pemberian antibiotik oral
• ES: iritasi lokal
Retinoids (tretinoin, adapalene, tazarotene)

• Keratolytic, anti-comedogenic, mild anti-


inflammatory
• Mengeluarkan komedon matur dan mengurangi
pembentukan microcomedones
• Topical retinoids : first line terapi mild-moderate
acne, serta untuk terapi perawatan jangka panjang
• KI : ibu hamil
• Dapat menyebabkan iritasi lokas dan fotosensitivitas
Salicylic Acid
• Bersifat keratolytic lemah
• Banyak digunakan untuk kulit sensitif yang
tidak dapat menggunakan retinoids.
Azelaic Acid
• Antimicrobial, keratolytic, anti-inflammatory,
anti-oxidative
• Mengurangi pembentukan comedone
• Dapat juga digunakan untuk terapi post-
inflammatory hiperpigmentation
Antibiotik Topikal (clindamycin, erythromycin)

• Antibiotik topikal bekerja langsung pada kolonisasi


P.acnes
• Bersifat anti-inflamasi lemah
• Diberikan untuk mild-moderate acne bersamaan
dengan BPO atau retinoid topikal.
• Dapat menimbulkan resistensi, tidak dianjurkan
digunakan sebagai pengobatan tunggal
Agen Oral
• Oral Isotretinoin
– Terapi acne yang sangat efektif  bekerja pada
keempat mekanisme patogenesis acne
– Karena efek samping yang dapat muncul, maka hanya
diindikasikan untuk:
• Severe nodulocyctic acne
• Acne resisten terhadap terapi lain
– ES: kulit kering, cheilitis, epistaksis, myalgia,
fotosensitivitas, gangguan fungsi hepar,
hiperlipidemia. Isotretinoin juga bersifat teratogenik
poten.
– Dosis : 0,5 – 2,0 mg/kg/hari, diberikan 4-6 bulan
• Anti-androgen
– Terapi yang bersifat tambahan, diberikan pada
pasien acne wanita
– Kontrasepsi oral, cyproterone acetate,
spironolactone  efektif menurunkan produksi
sebum berlebih

Anda mungkin juga menyukai