0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan6 halaman
Sarekat Islam didirikan pada 1911 di Solo sebagai organisasi perdagangan untuk melawan monopoli pedagang Cina. Pada 1912, organisasi ini diubah menjadi Sarekat Islam yang tidak hanya berfokus pada perdagangan tetapi juga pendidikan dan politik dengan keanggotaan lebih luas. Tujuannya adalah membantu ekonomi umat Islam, meningkatkan derajat bangsa, dan memajukan ajaran agama. Organisasi ini kemudian berkembang dengan adanya beber
Sarekat Islam didirikan pada 1911 di Solo sebagai organisasi perdagangan untuk melawan monopoli pedagang Cina. Pada 1912, organisasi ini diubah menjadi Sarekat Islam yang tidak hanya berfokus pada perdagangan tetapi juga pendidikan dan politik dengan keanggotaan lebih luas. Tujuannya adalah membantu ekonomi umat Islam, meningkatkan derajat bangsa, dan memajukan ajaran agama. Organisasi ini kemudian berkembang dengan adanya beber
Sarekat Islam didirikan pada 1911 di Solo sebagai organisasi perdagangan untuk melawan monopoli pedagang Cina. Pada 1912, organisasi ini diubah menjadi Sarekat Islam yang tidak hanya berfokus pada perdagangan tetapi juga pendidikan dan politik dengan keanggotaan lebih luas. Tujuannya adalah membantu ekonomi umat Islam, meningkatkan derajat bangsa, dan memajukan ajaran agama. Organisasi ini kemudian berkembang dengan adanya beber
ANDIKO MOHAMMAD NOVRIZA HAYATIN SAPITRI PUTRI KIRANI Adanya monopoli pedagang Cina dalam perdagangan bahan baku batik di Solo snagat merugikan para pedagang pribumi. Para pedagang Cina tersebut sering mempermainkan harga seperti dengan menjual bahan-bahan tersebut sedikit demi sedikit. Pada tahun 1911, di Kota Solo muncul perkumpulan dagang Islam yang bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang bercorak agama dan ekonomi didirikan oleh R.M. Tirtoadisuryo dengan Haji Samanhudi sebagai pemimpin. Kemudian oleh Haji Oemar Said (H.O.S) Cokroaminoto tahun 1912 perkumpulan Sarekat Dagang Islam diubah menjadi Sarekat Islam (SI).
Maksud dari pergantian nama tersebut adalah ruang gerak organisasi
ini tidak hanya dalam bidang perdagangan saja, tetapi juga meliputi pendidikan dan politik serta keanggotaan organisasi ini tidak hanya para pedagang, tetapi juga meliputi umat Islam pada umumnya. Sarekat Islam mendapat sambutan yang baik dari seluruh golongan masyarakat, baik dari golongan atas maupun dari golongan bawah. Latar belakang didirikan Sarekat Dagang Islam antara lain : 1. Faktor Ekonomi : Terjadinya persaingan perdagangan antara Cina dan pribumi 2. Faktor Agama : Persaingan antara agama Nasrani dan Islam 3. Faktor Sosial : Perlakuan yang sewenang-wenang bangsawan terhadap rakyat
Tujuan dari Sarekat Islam :
1. Menjalankan usaha dagang pribumi 2. Membantu anggotanya yang mengalami kesulitan berusaha 3. Memajukan pengajaran dan semua usaha yang dapat meningkatkan derajat bangsa 4. Memperbaiki pendapat yang keliru dalam paktik agama Islam 5. Hidup menurut perintah agama Dalam perkembangannya, Sarekat Islam mengadakan beberapa kali kongres sebagai berikut : 1. Kongres pertama pada tanggal 20 Januari 1913 di Surabaya dengan keputusan kongres sebagai berikut : a) Sarekat Islam bukan partai politik dan tidak melawan pemerintah Hindia Belanda b) Surabaya dipusatkan sebagai pusat Sarekat Islam c) H.O.S. Cokroaminoto ditetapkan sebagai ketua Sarekat Islam 2. Kongres kedua pada tanggal 16 Maret 1916 di Surakarta dalam kongres ini, Sarekat Islam menidrikan Central Sarekat Islam dan menetapkan bahwa keanggotaan Sarekat Islam terbuka bagi rakyat biasa 3. Kongres ketiga pada tanggal 17-24 Juni 1916 di Bandung dalam kongres ini, Sarekat Islam melontarkan pernyataan politiknya, yaitu bercita-cita untuk menyatukan seluruh Indonesia sebagai bangsa yang merdeka 4. Kengres keempat di Jakarta Sarekat Islam menegaskan cita-citanya untuk memperoleh kemerdekaan dan mendesak pemerintah agar membentuk Dewan Perwakilan Rakyat (Volksraad) Keanggotaannya yang bersifat terbuka dan diperbolehkannya keanggotaan rangkap, di samping menguntungkan bagi perkembangan Sarekat Islam ternyata juga membawa dampak negatif. Hal tersebut disebabkan karena Sarekat Islam kemudian disusupi paham komunis sehingga Sarekat Islat pecah menjadi 2 yaitu : 1. Sarekat Islam putih yang berhaluan nasionalisme dan keislaman ang dipimpun Haji Agus Salim berpusat di Semarang 2. Sarekat Islam merah yang berhaluan komunis yang dipimpin Semaun dan Tan Malaka berpusat di Jogjakarta
Akibat perpecahan tersebut Sarekat Islam kemudain mengeluarkan disiplin
partai yang melarang keanggotaan rangkat bagi anggotanya