Anda di halaman 1dari 21

Water Seal Drainage (WSD)

Anggota:
1. Vindy Adestya P
2. Amar Ma’rufi B
3. Usi Kistia Maris
4. Rahayu N H
5. Eka Amelia
6. Elvera D A
7. Fira Dewi C
8. Nadia Erina
WSD ?
WSD : tindakan invasive yang dilakukan untuk
mengeluarkan udara, cairan (darah, pus) dari
rongga pleura, rongga thorax; dan mediastinum
menggunakan pipa penghubung untuk
mempertahankan tekanan negatif rongga
tersebut.
Segmen Apikal

Tempat Pemasangan WSD

Segmen Basalis
Segmen Apikal

Ditujukan untuk mengeluarkan udara dan


dilakukan pada IC III midclav sejajar dengan
anterolateral.

Segmen Basalis

Ditujukan untuk mengeluarkan darah dan atau


cairan dari rongga pleura. Dilakukan pada IC V –
VI atau IC VIII – IC IX posisi mid axillar
Tujuan Pemasangan WSD
1. Mengeluarkan cairan atau darah, udara dari rongga
pleura dan rongga thorak
2. Mengembalikan tekanan negative pada rongga
pleura
3. Mengembangkan kembali paru yang kolaps
4. Mencegah refluks drainage kembali ke dalam
rongga dada
5. Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari
rongga pleura untuk mempertahankan tekanan
negatif rongga tersebut
Indikasi Pemasangan WSD
A. Pneumothoraks :
- Spontan > 20% oleh karena rupture bleb
- Luka tusuk tembus
- Klem dada yang terlalu lama
- Kerusakan selang dada pada sistem drainase
Kontra Indikasi Pemasangan WSD
-Infeksi pada tempat pemasangan
-Gangguan pembekuan darah yang tidak
terkontrol
Komplikasi Pemasangan WSD

-Komplikasi primer : perdarahan, edema paru,


tension pneumothoraks, atrial aritmia
-Komplikasi sekunder : infeksi, emfiema
Komplikasi lainnya : laserasi ( yang mencederai
organ: hepar, lien), perdarahan, empisema
subkutis, tube terlepas, tube tersumbat
Macam-Macam Pemasangan
WSD

1. WSD dengan sistem satu botol


2. WSD dengan sistem 2 botol
3. WSD dengan sistem 3 botol
Asuhan Keperawatan

Pengkajian Keperawatan
1. Anamnesa
-Identitas Pasien
-Keluhan Utama
-Riwayat Penyakit Sekarang.
-Riwayat Penyakit Dahulu
-Riwayat Penyakit Keluarga
-Riwayat Psikososial
2. Pemeriksaan Fisik
-TTV
-Tingkat Kesadaran Pasien
-ROS
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
• Darah lengkap dan kimia darah
• Bakteriologis
• Analisis cairan pleura
• Pemeriksaan radiologis
• Biopsi
Diagnosa Keperawatan
• Ketidakefektifan pola pernapasan yang
berhubungan dengan immobilitas, tekanan dan
nyeri.
• Nyeri dada berdasarkan factor-faktor biologis
(trauma jaringan) dan factor-faktor fisik
(pemasangan selang dada)
• Resiko infeksi berdasarkan terpasangnya
benda asing dalam tubuh
• Kurang pengetahuan mengenai kondisi, aturan
pengobatan berhubungan dengan kurang
informasi.
Intervensi

Intervensi
Pertahankan posisi nyaman, biasanya peninggian kepala tempat
tidur (head up)
Bila selang dada dipasang :
1. Periksa pengontrol penghisap, batas cairan
2. Observasi gelembung udara botol penampung
3. Klem selang pada bagian bawah unit drainase bila terjadi
kebocoran
4. Awasi pasang surutnya air penampung dan water seal
5. Catat karakter/jumlah drainase selang dada.
Berikan oksigen melalui kanul/masker, latih napas dalam dan batuk
efektif
Perawatan :
Observasi pola napas dan komplikasi
Next Intervensi...

Intervensi
Berikan tehnik relaksasi distraksi
Jika nyeri tidak berkurang, kolaborasikan dengan dokter untuk
pemberian obat analgesik
Observasi skala nyeri setelah intervensi yang telah dilakukan
Next Intervensi...
Intervensi
Rawat daerah yang terpasang WSD secara teratur
Ajarkan kepada keluarga untuk merawat daerah WSD dan
instruksikan untuk merawatnya secara teratur
Ajarkan pasien tehnik mencuci tangan yang benar

Ajarkan kepada pengunjung untuk mencuci tangan sewaktu masuk


dan meninggalkan ruang pasien

Ajarkan kepada pasien dan keluarga tanda/gejala infeksi dan kapan


harus melaporkan ke pusat kesehatan
Kolaborasikan untuk member antibiotik jika diperlukan
Batasi jumlah pengunjung jika diperlukan
Next Intervensi...

Intervensi
Berikan peran aktif pasien/ orang terdekat dalam proses belajar,
misalnya: diskusi, partisipasi kelompok
Berikan informasi tertulis dan verbal sesuai indikasi. Masukkan daftar
artikel dan buku yang berhubungan dengan kebutuhan pasien/
keluarga dan dorong membaca dan memdiskusikan apa yang mereka
pelajari
Informasikan kepada pasien tentang efek-efek pemasangan WSD
Tinjau ulang pengetahuan pasien akan penyakit dan proses
pengobatannya
Pemantauan Klien Dengan WSD
• Cek ruang kontrol suction untuk untuk mengetahui jumlah
cairan yang keluar dengan tepat,
• Pastikan selang kontrol 2 cm dibawah permukaan air
• Observasi gelembung (bubbling) dan ditandai ;
++++ : jumlah sangat banyak dan selalu ada
+++ : jumlah sedang dan gelembung bening
++ : jumlah minimal dan timbul saat ekspirasi
+ : jumlah minimal dan timbul saat batuk
- : gak ada gelembung
• Catat jumlah cairan yang keluar/tertampung ;
Tiap ¼ jam pada 2 jam I
Tiap 1 jam untuk 4 jam II
Tiap 2 jam untuk 4 jam selanjutnya
• Bila darah yang keluar > 200 cc dalam 1 – 2 jam I
harus dipikirkan adanya perdarahan rongga thoraks
• Observasi selang dada
• Pastikan lancar dan paten, bila terhambat karena
darah/pus bisa dilakukan milking (pengurutan)
• Bila melakukan tripping (menarik/mendorong) sedikit
lakukan dengan hati-hati karena ujung drain bisa tertutup
jaringan, meskipun cara ini kurang dianjurkan.
• Hal harus diperhatikan saat milking pada selang ;
a. Milking dapat meningkatkan tekanan selangan + 100
cmH2O padahal tekanan suction cuma 15 – 20 cm H2O,
hal ini dapat berakibat pneumothoraks persisten dan
infark jaringan lokal
b.Hindari milking secara berulang dan hanya dilakukan
bila jelas terlihat adanya gumpalan (stollsel) pada selang
c. Atur selang tidak menekuk, tertindih dan bocor pada
sambungan
d.Pilih selang yang lentur agar mudah mobilisasi
e. Posisikan botol lebih rendah dan di tempat aman
Proses Penyapihan WSD
1. Selang dada tersumbat
2. Dada sudah mengembang, ditandai dengan ;
Tidak ada undulasi
Cairan drain negatif
Bubbling negatif
3. Sampaikan tujuan penyapihan WSD pada klien/kelg
4. Hentikan suction secara bertahap selama ;
15 menit  perhatikan apakah timbul sesak
30 menit  perhatikan apakah timbul sesak
60 menit  perhatikan apakah timbul sesak
2 jam  perhatikan apakah timbul sesak
Daftar Pustaka
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Doengoes, Marilynn E. Et al. 1999, Rencana Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Hudak & Gallo, 1996, Keperwatan Kritis Pendekatan
Holistik Edisi VI, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
ECG.
Smeltzer, S.C. & Bare. B.G., 2002. Brunner & Suddarth’s
Textbook of Medical Surgical Nursing 8thEdition Volume
I, Jakarta: ECG.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai