Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 4 :

1. IRFAN ARIYANTO
2. NATALIA DESTI RIYANI
 Prosedur Pendirian Badan Usaha IT
Dari beberapa referensi dijelaskan lingkungan usaha dapat dikelompokkan menjadi 2
faktor yaitu faktor lingkungan ekonomi dan faktor lingkungan non ekonomi.
Faktor lingkungan ekonomi meliputi segala kejadian atau permasalahan penting di
bidang perekonomian nasional yang dapat mempengaruhi kinerja dan
kelangsungan hidup dari suatu perusahaan. Sedangkan faktor lingkungan non
ekonomi merupakan pristiwa atau isu yang menonjol dibidang
politik,keamanan,sosial dan budaya yang mempengaruhi kelangsungan hidup
pelaku usaha

 Klasifikasi Dimensi Lingkungan Eksternal Kegiatan Usaha:


 Perekonomian Global dan Kerjasama Internasional (Ekonomi).
 Pembangunan dan Perekonomian Nasional (Ekonomi).
 Politik, Hukum dan Perundang-Undangan (Non-Ekonomi).
 Teknologi (Non-Ekonomi).
 Demografi, Sosial dan Budaya (Non-Ekonomi).
 Tahapan pengurusan izin pendirian Bagi perusahaan
skala besar hal ini menjadi prinsip yang tidak boleh
dihilangkan demi kemajuan dan pengakuan atas
perusahaan yang bersangkutan. Hasil akhir pada
tahapan ini adalah sebuah izin prinsip yang dikenal
dengan Letter of Intent yang dapat berupa izin
sementara, izin tetap hinga izin perluasan. Untk beerapa
jenis perusahaan misalnya, sole distributor dari sebuah
merek dagang, Letter of Intent akan memberi turunan
berupa Letter of Appointment sebagai bentuk surat
perjanjian keagenan yang merupakan izin perluasan jika
perusahaan ini memberi kesempatan pada perusahaan
lain untuk mendistribusikan barang yang diproduksi.
Berikut ini adalah dokumen yang diperlukan, sebagai
berikut :
 Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
 Bukti diri
 Tahapan pengesahan menjadi badan hukum Tidak
semua badan usaha mesti ber badan hukum. Akan
tetapi setiap usaha yang memang dimaksudkan
untuk ekspansi atau berkembang menjadi berskala
besar maka hal yang harus dilakukan untuk
mendapatkan izin atas kegiatan yang
dilakukannya tidak boleh mengabaikan hukum
yang berlaku. Izin yang mengikat suatu bentuk
usaha tertentu di Indonesia memang terdapat
lebih dari satu macam. Adapun pengakuan badan
hukum bisa didasarkan pada Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga
Undang-Undang Penanaman Modal Asing ( UU
PMA ).
 Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Badan usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis
berdasarkan jenis bidang kegiatan yang dijalani.
Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap
pengurusan izin disesuaikan dengan departemen yang
membawahinya seperti kehutanan, pertambangan,
perdagangan, pertanian dsb.
 Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan
izin dari departemen lain yang terkait Departemen
tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis
kegiatan badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun
diluar itu, badan usaha juga harus mendapatkan izin
dari departemen lain yang pada nantinya akan
bersinggungan dengan operasional badan usaha
misalnya Departemen Perdagangan mengeluarkan izin
pendirian industri pembuatan obat berupa SIUP. Maka
sebgai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan
sertifikasi juga dari BP POM, Izin Gangguan atau HO
dari Dinas Perizinan, Izin Reklame
 Masa Percobaan Masa percobaan dimaksudkan untuk memperhatikan calon
buruh (magang), mampu atau tidak untuk melakukan pekerjaan yang akan
diserahkan kepadanya serta untuk mengetahui kepribadian calon buruh
(magang).
 Yang Dapat Membuat Perjanjian Kerja Untuk dapat membuat (kontrak)
perjanjian kerja adalah orang dewasa.
 Bentuk Perjanjian Kerja Bentuk dari Perjanjian Kerja untuk waktu tertentu
berbeda dengan perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu.
 Isi Perjanjian Kerja Pada pokoknya isi dari perjanjian kerja tidak dilarang
oleh peraturan perundangan atau tidak bertentangan dengan ketertiban
atau kesusilaan. Dalam praktek, pada umumnya isi perjanjian kerja
biasanya mengenai besarnya upah, macam pekerjaan dan jangka waktunya
 Jangka Waktu Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu Dalam perjanjian
kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu,
dapat diadakan paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang hanya 1
(satu) kali saja dengan waktu yang sama, tetapi paling lama 1 (satu) tahun.
Untuk mengadakan perpanjangan pengusaha harus memberitahukan
maksudnya secara tertulis kepada buruh selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari
sebelum perjanjian kerja untuk waktu tertentu tersebut berakhir. Perjanjian
kerja untuk waktu tertentu yang didasarkan atas jangka waktu tertentu
dapat diperbaharui hanya 1 (satu) kali saja dan pembeharuan tersebut baru
dapat diadakan setelah 21 (dua puluh satu) hari dari berakhirnya perjanjian
kerja untuk waktu tertentu tersebut.
 Penggunaan Perjanjian Kerja Perjanjian kerja untuk
waktu tertentu hanya dapat diadakan untuk pekerjaan
tertentu yang menurut sifat, jenis atau kegiatannya akan
selesai dalam waktu tertentu.
 Uang Panjar Jika pada suatu pembuatan perjanjian kerja
diberikan oleh majikan dan diterima oleh buruh uang
panjar, maka pihak manapun tidak berwenang
membatalkan kontrak (perjanjian) kerja itu dengan jalan
tidak meminta kembali atau mengembalikan uang panjar
(Pasal 1601e KUH Perdata). Meskipun uang panjar
dikembalikan atau dianggap telah hilang, perjanjian kerja
tetap ada.
 Perencanaan Tenaga Kerja Perencanaan tenaga kerja
adalah penentuan kuantitas dan kualitas tenaga kerja
yang dibutuhkan dan cara memenuhinya. Penentuan
kuantitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, time
motion study dan peramalan tenaga kerja. Sedangkan
penentuan kualitas dapat dilakukan dengan Job
Analysis. Job Analysis terbagi menjadi 2, yaitu Job
Description dan Job Specification/Job Requirement.
Tujuan Job Analysis bagi perusahaan yang sudah lama
berdiri, yaitu untuk reorganisasi, penggantian
pegawai, dan penerimaan pegawai baru.
 Penarikan Tenaga Kerja Penarikan tenaga kerja diperoleh dari 2 sumber,
yaitu sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal yaitu
menarik tenaga kerja baru dari rekomendasi karyawan lama dan
nepotisme, berdasarkan sistem kekeluargaan, misalnya mempekerjakan
anak, adik, dan sebagainya. Keuntungan menarik tenaga kerja dari
sumber internal yaitu lowongan cepat terisi, tenaga kerja cepat
menyesuaikan diri, dan semangat kerja meningkat. Namun,
kekurangannya adalah menghambat masuknya gagasan baru, terjadi
konflik bila salah penempatan jabatan, karakter lama terbawa terus, dan
promosi yang salah mempengaruhi efisiensi dan efektifitas. Tujuan
menarik tenaga kerja dari sumber internal adalah untuk meningkatkan
semangat, menjaga kesetiaan, memberi motivasi, dan memberi
penghargaan atas prestasi. Sumber eksternal yaitu menarik tenaga kerja
baru dari lembaga tenaga kerja, lembaga pendidikan, ataupun dari
advertising, yaitu media cetak dan internet. Keuntungan menarik tenaga
kerja dari sumber eksternal adalah dapat meminimaslisasi kesalahan
penempatan jabatan, lebih berkualitas dan memperoleh ide baru/segar.
Namun kekurangannya adalah membutuhkan proses yang lama, biaya
yang cukup besar, dan rasa tidak senang dari pegawai lama. Tujuan
menarik tenaga kerja dari sumber eksternal adalah untuk memperoleh
gagasan/ide baru dan mencegah persaingan yang negatif.
 Seleksi Tenaga Kerja Ada 5 tahapan dalam menyeleksi
tenaga kerja, yaitu seleksi administrasi, tes
kemampuan dan psikologi, wawancara, tes kesehatan
dan referensi (pengecekan). Terdapat dua pendekatan
untuk menyeleksi tenaga kerja, yaitu :
 Succecive Selection Process adalah seleksi yang dilaksanakan
secara bertahap atau sistem gugur.
 Compensatory Selection Process adalah seleksi dengan
memberikan kesempatan yang sama pada semua calon untuk
mengikuti seluruh tahapan seleksi yang telah ditentukan.
 Penempatan Tenaga Kerja Penempatan tenaga kerja
adalah proses penentuan jabatan seseorang yang
disesuaikan antara kualifikasi yang bersangkutan
dengan job specification-nya. Indikator kesalahan
penempatan tenaga kerja yaitu tenaga kerja yang tidak
produktif, terjadi konflik, biaya yang tinggi dan tingkat
kecelakaan kerja tinggi
 Definisi kontak bisnis adalah seseorang dalam sebuah
perusahaan klien atau organisasi lainnya yang lebih
sering dihubungi dalam rangka keperluan bisnis. Data
kontak bisnis berfungsi untuk mengorganisasikan dan
menyimpan informasi lengkap mengenai koneksi,
sehingga memudahkan dan mempercepat akses ke
data penting dalam rangka
 Fakta Integritas merupakan suatu bentuk kesepakatan tertulis
mengenai tranparansi dan pemberantasan korupsi dalam
pengadaan barang dan jasa barang publik melalui dokumen-
dokumen yang terkait, yang ditandatangani kedua belah pihak,
baik sektor publik maupun penawar dari pihak swasta
 Tujuan Fakta Integritas:
Mendukung sektor publik untuk dapat menghasilkan barang dan
jasa pada harga bersaing tanpa adanya korupsi yang
menyebabkan penyimpangan harga dalam pengadaan barang dan
jasa barang dan jasa.
 Mendukung pihak penyedia pelayanan dari swasta agar dapat
diperlakukan secara transparan, dapat diperkirakan, dan dengan
cara yang adil agar dapat terhindar dari adanya upaya “suap”
untuk mendapatkan kontrak dan hal ini pada akhirnya akan
dapat mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan daya saing.
 Mendukung sektor publik untuk dapat menghasilkan barang dan
jasa pada harga bersaing tanpa adanya korupsi yang
menyebabkan penyimpangan harga dalam pengadaan barang dan
jasa barang dan jasa.
 Mendukung pihak penyedia pelayanan dari swasta agar dapat
diperlakukan secara transparan, dapat diperkirakan, dan dengan
cara yang adil agar dapat terhindar dari adanya upaya “suap”
untuk mendapatkan kontrak dan hal ini pada akhirnya akan
dapat mengurangi biaya-biaya dan meningkatkan daya saing.
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai