PERDAMAIAN DUNIA
KELOMPO K I
INTERNASIONAL
D
MEILIN (01)
MAKNA HUBUNGAN
INTERNASIONAL
Hubungan internasional disebut juga
hubungan luar negeri. Dalam bab 1
ketentuan umum pasal 1 huruf a Undang-
undang nomor 37 tahun 1999 tentang
hubungan luar negeri, ditegaskan bahwa
hubungan internasional adalah setiap
kegiatan yang menyangkut aspek regional
dan internasional yang dilakukan oleh
pemerintah di tingkat pusat dan daerah atau
lembaga-lembaganya, atau warga Negara
Indonesia
SUBJEK HUKUM
DALAM HUBUNGAN
INTERNASIONAL
Subjek hukum internasional adalah semua
pihak yang dapat dibebani oleh hak dan
kewajiban sebagaimana diatur dalam
hubungan internasional
Faktor faktor yang mempengaruhi
Terbentuknya hubungan internasional
Perbedaan kondisi
Rasa tanggung jawab
Adanya perbedaan negara
Tanggung jawab warga
Perbedaan tersebut dunia dalam
Perbedaan meliputi SDA, SDM, mewujudkan
penguasaan ilmu Jumlah penduduk, kehidupan dunia yang
pengetahuan. kondisi alam dan tertib, aman, dan
cuaca damai
Sumber hukum pelaksanaan hubungan
ILMA (02) internasional Indonesia
SILA KEDUA
PANCASIA PERJANJIAN
“kemanusiaan NASIONAL
yang adil dan
beradab” dsila UUD NOMOR 37
kedua ini ALINEA KEEMPAT
PASAL 11 AYAT 1-3 TAHUN 1999
diimplementasika PEMBUKAAN UUD
1945 UUD 1945
n dengan saling
menghormati dan
2019
Bunyi atau Isi pasal 11 ayat (2) UUD 1945 adalah “Presiden dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang
menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan/atau
mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat”
(Catatan: Hasil Amandemen Ke-3)
Bunyi atau Isi pasal 11 ayat (3) UUD 1945 adalah “Ketentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan
undang-undang” (Catatan : Hasil Amandemen Ke-3).
Bunyi pasal 13 UUD 1945
Pasal 13
BENTUK BENTUK
HUBUNGAN
INTERNASIONAL Hubungan internasional Indonesia dengan Negara
YANG Negara di dunia dimulai setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
DILAKUKAN beragam hubungan internasional, baik bilateral,
INDONESIA multilateral, maupun regional telah dilakukan oleh
Indonesia. hubungan internasional dapat berwujud kerja
sama antarnegara.
Kerja sama bilateral
• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bilateral berarti dari dua belah pihak atau antar
a dua pihak. Menurut Cambridge English Dictionary, bilateral adalah situasi di mana dua negar
a atau organisasi memiliki perjanjian perdagangan atau bekerja bersama untuk mencapai ses
uatu.
• Dalam Pengantar Ilmu Hubungan Internasional (2005) karya Anak Agung Banyu Perwita dan
Yanyan Mochamad Yani, hubungan bilateral adalah keadaan yang menggambarkan hubung
an timbal balik antara kedua belah pihak
yang terlibat dan faktor utama dalam pelaksanaan hubungan bilateral itu adalah neg
ara. Dengan demikian, hubungan bilateral mengacu pada hubungan apa pun antara dua pihak.
Bilateralisme menyangkut hubungan atau kebijakan aksi bersama antara dua pihak.
Bilateral adalah hubungan antara dua negara yang tujuannya saling menguntungkan kedua bel
ah pihak. Istilah bilateral biasanya diaplikasikan pada persoalan politik, ekonomi dan keamanan a
ntar dua negara. Dapat terjadi bila kedua negara memiliki hubungan diplomatik dan saling mene
mpatkan wakilnya di tiap-tiap negara. Anak Agung Banyu Perwita dan Yanyan Mochamad Yani
mengatakan, dalam proses hubungan bilateral biasanya ditentukan oleh tiga motif yaitu: Memelih
ara kepentingan nasional. Memelihara perdamaian.
Meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Hubungan regional
Kerja sama regional adalah kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara y
ang berada di suatu kawasan tertentu yang biasanya berdekatan.
Tujuan kerja sama regional biasanya sesuai kepentingan masing-masing nega
ra. Namun secara umum untuk memajukan negara-negara yang berada di suatu kawa
san atau wilayah.
POLITIK
SOSIAL BUDAYA
Hubungan internasional
Bermanfaat untuk
sebagai upaya untuk
pembinaan dan
memperkuat kepentingan
pengembangan nilai nilai
nasional terutama yang
sosial budaya bangsa
berkaitan dengan kebijakan
kebijakan publik dan politik
AURA ZAHRA (04)
DINAMIKA PERAN
INDONESIA DALAM
PERDAMAIAN
DUNIA SESUAI UUD
1945
POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA
SESUAI UUD NRI 1945
• Landasan Idiil
Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Oleh karena itu implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupa
n sehari-hari sangat diutamakan. Begitu pula pelaksanaan politik luar negerinya, Indonesia mempunyai landa
san idiil Panasila yang otomatis pedomannya kelima sila Pancasila. Penjabaran kelima sila Pancasila sebagai
landasan dalam politik luar negeri Indonesia, yaitu :
Sila Pertama
Ketuhanan yang Maha Esa. Artinya bahwa bangsa Indonesia memandang manusia sebagai makhluk yang s
ama sebagai ciptaan tuhan tanpa membedakan ras, suku, dan agama.
Sila Kedua
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Setelah mengakui bahwa semua menusia adalah sama sebagai makhl
uk ciptaan Tuhan, selanjutnya bangsa Indonesia juga mengakui bahwa manusia / bangsa lain mempunyai m
artabat yang sama.
Sila Ketiga
Persatuan Indonesia. Politik luar negeri Indonesia menempatkan persatuan kesatuan di atas segalanya. Artiny
a, segala bentuk kebijakannya akan lebih mementingkan kepentingan negara, di atas kepentingan golonga
n / kelompok / pribadi dan kepentingan negara lain.
Sila Keempat
Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan dan Perwakilan. Berdasarka
n hal ini, segala kebijakan poltik luar negeri Indonessia dihasilkan dari musyawarah lembaga-lembaga yang te
rkait atas aspirasi rakyat Indonesia.
Sila Kelima
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sila ini menyatakan bahwa, landasan politik luar negeri Indonesi
a adalah keadilan yang menyeluruh dan tidak mementingkan satu pihak negara yang berhubungan.
Landasan Konstusional
Landasan konstitusional poltik luar negeri Indonesia adalah UUD 1945. Undang-Undang Dasar 1945
sebagai sumber hukum tertinggi yang ada di Inodesia memuat jelas bagaimana politik luar negeri
Indonesia seharusnya diatur.
1. Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 1
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan
peri keadilan” dan pembukaan UUD 1945 alinea 4, “…. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial..”. Berdasarkan kedua
pernyataan di atas, politik luar negeri Indonesia haruslah poltik yang bertujuan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia dan tidak mendukung penindasan terhadap negara lain.
2. UUD 1945 Pasal 11 Ayat 1
“Presiden dengan persetujuan DPR menyatakan perang, membuat perjanjian, dan perdamaian
dengan negara lain”.
Presiden sebagai kepala pemerintahan berhak menentukan kebijakan politik luar negeri Indonesia
dengan tetap berpegang pada tujuan negara dan landasan hukum yang ada. Kebijakan
Presiden tersebut harus disetujui oleh DPR yang mewakili aspirasi rakyat Indonesia.
3. UUD 1945 Pasal 13 Ayat 1
“Presiden mengangkat duta dan konsul”, ayat 2 “Dalam hal mengangkat duta, Presiden
mempertimbangkan DPR”,dan ayat 3” Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
mempertimbangkan DPR”..
Dinamika
Peran Indonesia
Dinamika peran indonesia dalam menciptakan perda
Dalam Perdamaian maian dunia terus mengalami perkembangan. Kedud
ukan Indonesia dalam pergaulan internasional yg me
milih untuk tidak memihak kekuatan besar negara ma
Organisasi
Internasional
• Organisasi Internasional
Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh anggota
masyarakat internasional secara suka rela atau atas dasar kesamaan yang bertujuan
untuk menciptakan perdamaian dalam tata hubungan internasional.
AURADINDA (05)
BAYHAQI (06)
PERAN
PRINSIP PRINSIP
INDONESIA ASEAN
DALAM ASEAN
PERAN INDONESIA
Pada 1967, lima Negara di DALAM ASEAN
kawasan asia tenggara
menjadi pemrakarsa
terbentuknya ASEAN.
Berdirinya organisasi ini
ditandai dengan
penandatanganan
deklarasi Bangkok oleh
perwakilan dari Negara
Indonesia, Malaysia, Filipina,
Thailand, dan Singapura
Prinsip-prinsip ASEAN-
• Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, int
egritas wilayah nasional, dan identitas nasional setiap ne
gara.
• Hak untuk setiap negara untuk memimpin kehadiran na
sional bebas daripada campur tangan, subversif atau k
oersi pihak luar.
• Tidak mencampuri urusan dalam negeri sesama negara
anggota.
• Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan da
mai.
• Menolak penggunaan kekuatan yang mematikan.
• Kerjasama efektif antara
• Sebagai Salah Satu Pemimpin ASEAN
• Sebagai Tuan Rumah KTT Asean
• Mampu menciptakan perdamaian di kawasan As
ia Tenggara
• Sebagai salah satu pendiri ASEAN
APEC OKI
ASIA PASIFIC ORGANISASI KERJA
ECONOMIC SAMA ISLAM
COOPERATION
APEC
Ketua APEC Periode APEC
Indonesia menjadi pemimpin APEC selama setahun dalam periode 1994. Peran
tersebut memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk banyak berpartisipasi
dan mempengaruhi arah kebijakan di dalam APEC. Hal tersebut dilakukan demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional secara lebih baik. Pada masa
kepemimpinan Indonesia di APEC, forum tersebut berhasil menghasilkan suatu
deklarasi bernama Bogor Declaration dan
Bogor Goals.
Alasan dari Indonesia dipercaya menjadi pemimpin APEC pada 1994 adalah
karena kemampuan Indonesia untuk bertahan di tengah krisis ekonomi. Selain
itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki pertumbuhan yang tertinggi
diantara negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Alasan-alasan tersebut
menjadikan Indonesia memiliki posisi tawar yang tinggi diantara negara-negara
anggota APEC.
OKI
Sebagai negara anggota OKI, Indonesia memiliki peran yang pasang surut
dalam OKI. Delapan peran Indonesia dalam OKI diantaranya adalah:
Hadir dalam KTT I di Rabat
Indonesia menjadi salah satu dari 24 negara yang menghadiri KTT I di Rabat,
Maroko yang menjadi awal berdirinya OKI. Pada tahun-tahun awal peran
Indonesia di OKI masih terbatas. Keanggotaan Indonesia di OKI sempat menjadi
perdebatan, baik di kalangan OKI maupun di dalam negeri. Saat piagam
pertama OKI dicetuskan pada tahun 1972, Indonesia menolak menandatangani
dan menahan diri untuk menjadi anggota resmi OKI. Hal ini karena berdasarkan
UUD 1945, yakni Indonesia bukanlah negara Islam.
EKSANTI (08)
PERAN POSITIF
INDONESIA
DALAM
PERDAMAIAN
DUNIA
TOLERAN
pengertian