Anda di halaman 1dari 15

METABOLISME ZAT GIZI MIKRO

“SENG (ZN)”
Oleh :
Delta Raya Putri (18051334050)
Siti Riska Diah Ashari (18051334063)
Aminatus Sholechah (18051334076)
Zinc.

Merupakan zat essensial mineral yang dibutuhkan oleh tubuh karena


berfungsi pada sel-sel pengatur, katalitik, dan struktural yang penting pada
berbagai sistem biologi. Selain itu Seng penting untuk berbagai fungsi termasuk
pertumbuhan dan perkembangan fungsi reproduksi, fungsi sensori dan
kekebalan, antioksidan, serta stabilisasi membran.
Absorbsi Zinc
• Secara fisiologis, seng diabsorbsi melalui dua proses yaitu :
a. uptake seng dari lumen gastrointestinal ke dalam enterosit
(atas) .
Didalam lumen usus, terjadi uptake seng ke dalam
enterosit sebagai seng bebas (free-Zn) atau sebagai seng terikat
pada ikatan berat molekul rendah (low molecular weight-Zn Zn-
LMW).
Pada uptake free-zn atau Zn-LMW ini melibatkan protein
transport pembawa mediated dan non mediated.
a. transport seng dari enterosit ke dalam sistem sirkuler
(bawah).
Pengeluaran seng dari enterosit masuk ke dalam sistem
sirkuler merupakan mekanisme aktif (bawah).
• Dalam jumlah kecil seng dan transportnya akan berdifusi
kemudian terjadi transport paraseluler seng bebas (atas).
Absorbsi Zinc

• Absorpsi membutuhkan alat angkut dan terjadi di


bagian atas usus halus (duodenum). Seng diangkut
oleh albumin dan transferin masuk ke dalam aliran
darah dan dibawa ke hati.
• Kelebihan seng disimpan di dalam hati dalam
bentuk metalotionein. Lainnya dibawa ke pankreas
dan jaringan tubuh lain. Di dalam pankreas seng
digunakan untuk membuat enzim pencernaa, yang
pada waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran
cerna. Dengan demikian saluran cerna menerima
seng dari dua sumber, yaitu dari asupan dan dari
cairan pencernaan yang berasal dari pankreas.
• Sirkulasi seng di dalam tubuh dari pankreas ke
saluran cerna dan kembali ke pankreas dinamakan
sirkulasi enteropankreatik.
Absorbsi Zinc
• Mekanisme seng memasuki enterosit
menurut consensus melibatkan 2 proses
mekanik yaitu
a. difusi (non mediated component).
b. berikatan dengan karier ( a carrier
mediated componenet).
• Mekanisme difusi pasif lebih
dominan pada asupan seng yang
tinggi, sedangkan mekanisme
dengan karier lebih dominan pada
asupan seng yang rendah.
Absorbsi Zinc
• Seng akan diikat oleh protein ususkaya sistein (CRIP
= Cystein-Rich Intestinal Protein) setelah
mamsukisel usus, yang akan memindahkan seng ke
metallothionein .
• Seng diangkut oleh albumin dan transferin masuk ke
dalam aliran darah dan dibawa ke hati.
• Kelebihan seng disimpan di dalam hati dalam bentuk
metalotionein. Lainnya dibawa ke pankreas dan
jaringan tubuh lain. Di dalam pankreas seng
digunakan untuk membuat enzim pencernaa, yang
pada waktu makan dikeluarkan ke dalam saluran
cerna.
• Sirkulasi seng di dalam tubuh dari pankreas ke
saluran cerna dan kembali ke pankreas dinamakan
sirkulasi enteropankreatik.
Absorbsi Zinc
• Absorpsi seng diatur oleh metalotionein
yang disintesis di dalam sel dinding saluran
cerna.
• Metalotionein di dalam hati mengikat seng
hingga dibutuhkan oleh tubuh.
Metalotionein diduga mempunyai peranan
dalam mengatur kandungan seng di dalam
cairan ekstraseluler.
Transport Zinc
• Transport zinc didarah dibawa oleh albumin, namun komponen
plasma yang lain juga dapat mengikat Zn seperti seperti α-2
macroglobulin, transferin, cystein, dan histidin.
• Transporter Zinc yang utama terdiri dari 2 famili yaitu :
a. ZIP (penting untuk Zn influx) dan ZnT (eksport ion Zn dari sel).
ZIP family transporters terdiri dari : hZIP1, hZIP2, hZIP3 yang
bertanggung jawab dalam influx of Zn ke dalam sel.
b. Transorter ZnT terdiri dari ZnT-1, ZnT-2, ZnT-3, dan ZnT-4.
- ZnT-1 diketahui berfungsi untuk mentranspor seng dari
eneterosit ke sirkulasi dara.
- ZnT-2 terdapat pada vesikel asiik, berfungsi untuk
mengakumulasi seng dalam vesikel intrasel., melindungi
sel dari kerusakan yang disebabkan oleh level tokisk seng.
- ZnT-2 banyak terekspresi pada usus, ginjal dan testis,
sedangkan ZNT-3 terbatas pada otak dan testis.
- ZnT-4 bbanyak terdapat pada kelenjar payudara dan
kemungkinan berhubungan dengan sekresi seng dalam
usus.
Transport Zinc

• Seng dikeluarkan dari tubuh melalui tinja, urin dan


jaringan yang terlepas termasuk, kulit, sel-sel
mukosa, menstruasi dan ejakulasi.
• Rute utama ekskresi adalah melalui tinja (lebih
dari 90%). Beberapa seng dalam tinja berasal dari
sekresi endogenous. Semenara sekitar 0,5 – 0,8
mg/hari seng dikeluarkan melalui urin setiap
harinya. Kehilangan seng melalui permukan
seperti kulit, keringat dan rabut hanya sekitar 1-5
mg/hari.
Reseptor pada metabolisme Zinc.
a. Metallotionein
Metallothionein merupakan polipeptida yang memiliki banyak asam aminoSistein (Cys).
Konsekuensinya MT mengandung kelompok molekul thiol (sulfidril atau -SH) dalam jumlah
yang besar. Kelompok thiol ini dapat mengikat logam-logam berat dengan sangat kuat dan
efisien, baik logam esensial maupun non esensial, termasuk seng (Zn), merkuri (Hg), tembaga
(Cu), dan kadmium (Cd). peran MT sebagai protein yang terlibat dalam metabolism logam sangat
diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan fungsi organisme. Selain itu MT berperan
sebagai reservoir dari logam seperti tembaga atau seng (Cu dan Zn).

b. CRIP ( cysteine rich intestinal proteins)


Protein usus kaya sistein (CRIP) adalah peptida baru diidentifikasi yang terjadi
terutama di usus dan mengikat seng dalam mukosa selama penyerapan.
Cadangan Zinc didalam tubuh.

Zn tersebar secara merata pada berbagai organ tubuh. Meskipun begitu,


konsentrasi tertinggi dijumpai pada jaringan tulang, hati, kulit dan rambut (bulu).
Total Zn dalam tubuh secara kasar tersebar pada tulang skeleton, hati, kulit, darah
dan organ lain.
Tubuh kita memiliki sekitar 2 – 3g zinc atau sekitar 60 % pada otot, dan 30 %
dalam tulang. Jadi, dengan kata lain, zinc sangat berperan penting supaya tubuh kita
bisa berdiri dengan tegak. Sisanya yang 10 %, seng atau zinc ditemukan pada gigi,
rambut, kuku, kulit, hati, leukosit (sel darah putih), prostat, semen, dan lain-lain.
Defiensi Zinc.

Dapat terjadi meski tetap menjadi kasus yang umum namun relatif tidak terlalu
menyebar.
Kekurangan zink terjadi umumnya pada orang-orang yang menganut pola diet
vegetarian atau fruitarian yang rendah protein.
Beberapa gejala bisa timbul akibat kekurangan zink ini, seperti :
a. Mudah terkena infeksi.
b. Rambut rontok.
c. Kehilangan selera makan.
d. Gangguan indera pengecap dan penciuman.
e. Kulit kasar atau berjerawat.
f. Pertumbuhan yang lambat pada anak.
Defiensi Zinc.

f. Kesulitan melihat dalam gelap.


g. Luka luar yang lama sembuh.
h. Gangguan di otak seperti hipokampus, putamen kaudatus, kolikulus superior dan
inferior, serta korteks serebri.
i. Gangguan neurologis seperti penyakit Alzheimer, Parkinson, amyotrophic lateral
sclerosis, gangguan belajar, dan epilepsi yang berhubungan dengan system
reseptor.
j. Gangguan pertumbuhan dan kematangan seksual.
k. Fungsi pencernaan terganggu, karena gangguan fungsi pankreas, gangguan
pembentukan kilomikron, dan kerusakan permukaan saluran cerna.
l. Diare dan gangguan fungsi kekebalan.
m. Kekurangan seng juga mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan laju metabolisme.
Kelebihan Zinc.

Kelebihan seng yaitu dapat menyebabkan degenerasi otot


jantung. Kelebihan sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi
metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan dapat
memeprcepat timbulnya aterosklerosis. Dosis sebanayak 2 gram
atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan,
anemia, dan gangguan reproduksi.
TERIMAKASIH.
Sumber :
http://vetsciencereview.blogspot.com/20
15/07/metabolisme-zinc-pada-manusia-
dan-hewan.html
Yuniastuti, Ari . 2014. Nutriasi Mikromineral
Dan Kesehatan. Semarang : Unnes Press

Anda mungkin juga menyukai