Anda di halaman 1dari 22

SURVEI HASIL PELAKSANAAN

REFORMASI BIROKRASI

Amperianto
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Solok

Solok, Agustus 2019 1


LATAR BELAKANG

1 PELAYANAN PUBLIK
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

1
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan

2
administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik (UU No. 25/2009)

3 2 INDIKATOR KINERJA RB
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi, dan nepotisme;
Meningkatnya kualitas pelayanan publik.

3 SURVEI HASIL PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI


Upaya dalam mengukur pelaksanaan kualitas pelayanan
publik dan budaya anti korupsi.
2
TUJUAN [1]

1 2

Mengukur Mengukur
kualitas pelayanan publik budaya anti korupsi
pada pada
kementerian/lembaga/OPD kementerian/lembaga/OPD 3
TUJUAN [2]
PermenPANRB Nomor 14 tahun 2014 tentang pedoman evaluasi Reformasi
Birokrasi Instansi Pemerintah

4
RUANG LINGKUP

RB Reformasi
ReformasiBirokrasi
Birokrasi (RB)
ZI Zona
Integritas
 84 Kementerian/ Lembaga  Mandatori Strategi Nasional
 34 Pemerintah Provinsi Pencegahan Korupsi (Stranas PK),
kawasan:
 ± 300 Pemerintah
 6 Pelabuhan
Kabupaten/Kota  6 Bandar Udara
 12 Titik Pemerintah Daerah
 12 Titik Penegak Hukum
 Reguler – mekanismenya sama seperti
Tahun 2018

Penilaian per kawasan, apabila salah satu lokus pada kawasan tidak lolos maka
kawasan tersebut tidak lolos 5
METODOLOGI

IDENTIFIKASI JUMLAH PENARIKAN


POPULASI RESPONDEN
LOKASI SAMPEL SAMPEL

Masyarakat Masyarakat/ Petugas 30 responden 1.On the spot


pengguna stakeholder mengidentifikasi per unit dilakukan secara
layanan publik yang mengakses karakteristik layanan publik accidental (sesuai
dan pelayanan publik pelayanan di responden yang
stakeholder unit layanan datang)
terkait yang Jenis responden publik yang
akan berbeda di telah ditentukan 2.Customer list
menerima
setiap unit dilakukan secara
pelayanan oleh acak oleh
layanan publik KemenPANRB Enumerator tanpa
intervensi dari
penyelenggara
layanan

6
PEMILIHAN SAMPEL [1]
Census Penentuan jumlah sampel didasarkan pada besarnya
margin of error untuk setiap domain penelitian sebesar 0,1
s.d. 0,2.

Jumlah sekitar 30 s.d. 90 responden untuk setiap


kementerian/lembaga, provinsi, kabupaten/kota, dan
satker zona integritas yang selanjutnya dialokasikan secara
equal ke setiap lokus sehingga setiap lokus memperoleh
alokasi sebanyak 30 responden.

Keterangan:
n : jumlah responden untuk setiap kementerian/lembaga,
provinsi, atau kabupaten/kota
p : proporsi kejadian terhadap target populasi, diasumsikan
sebesar 0,5
e : margin of error yang ditetapkan
7
PEMILIHAN SAMPEL[2]

Customer List On the Spot

Jika tersedia customer list,


Pemilihan responden sesuai kejadian di
teknik pemilihan sampel
lapangan (accidental/haphazard
dilakukan secara purposive
sampling). Metode ini digunakan untuk
quota sampling  pemilihan
survei yang dilakukan secara langsung.
sampel yang dilakukan dengan
menentukan jumlah responden
terlebih dahulu kemudian
memilih responden dengan
pertimbangan tertentu.

8
PEMILIHAN SAMPEL[3]
Contoh mekanisme pemilihan sampel di Rumah Sakit:

Kelas VIP
(4 orang)

Kelas 1
(4 orang)
Rawat Jalan/ Inap
(16 orang) --> purposive
quota sampling
Jumlah responden Kelas 2
(30 orang) (4 orang)
IGD
(14 orang) -->
accidental sampling, on
the spot
Kelas 3
(4 orang)

9
METODE PENCACAHAN
1. Wawancara Langsung
Diutamakan secara Tatap Muka langsung atau Jika tidak memungkinkan maka dilakukan melalui
Telepon
2. Pengisian Mandiri (Self Enumeration)
Dilakukan apabila responden diperoleh melalui customer list dan tidak memungkinkan
bagi responden untuk datang langsung termasuk kuesioner yang dikirimkan melalui
email

10
Instrument

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ditanyakan kepada


responden dengan daftar pertanyaan sistematis dalam bentuk skala
likert. Skala likert dalam survei ini menggunakan 6 point pilihan
jawaban, dimana untuk setiap jawaban yang dipilih memiliki skor
sebagai berikut:

1 = Sangat tidak setuju


2 = Tidak setuju
3 = Kurang setuju
4 = Agak setuju
5 = Setuju
6 = Sangat setuju

11
CAKUPAN PERTANYAAN

KORUPSI Variabel budaya


anti korupsi
mengacu pada
PELAYANAN UU No. 31/1999
Variabel PUBLIK jo UU No.
kualitas
20/2001 tentang
pelayanan
pemberantasan
mengacu pada
tindak korupsi
UU No. 25/
2009

12
RINCIAN PERTANYAAN(1)

KUALITAS LAYANAN

 Variabel Standar Pelayanan:


 Service Delivery
 Manufacturing
 9 Variabel Kualitas layanan
Skala yang
digunakan adalah
skala likert dengan
INTEGRITAS = PERSEPSI ANTI KORUPSI
6 skala
 6 Variabel Anti Korupsi:
 Integritas  Diskriminasi
 Kecurangan  Gratifikasi
 Pungli  Percaloan

13
RINCIAN PERTANYAAN(2)

VARIABEL KEPUASAN KONSUMEN VARIABEL ANTI KORUPSI

1. Prosedur Layanan 1. Integritas


2. Persyaratan Layanan 2. Diskriminasi
3. Biaya Layanan 3. Kecurangan
4. Waktu Layanan 4. Gratifikasi
5. Jangka Waktu Layanan 5. Pungli
6. Responsifitas layanan 6. Percaloan
7. Kecakapan SDM
8. Sarana/Prasarana Layanan
9. Fasilitas Pengaduan

14
Contoh Pertanyaan

15
PENGUMPULAN DATA

TEMPAT WAKTU SIAPA

Lokasi unit Setelah Konsumen Perorangan/


pelayanan publik menerima 80-100% Kementrian/
terpilih tahapan layanan Lembaga/
Pemprov/
Pemkab/kota

16
ALUR PENGUMPULAN DATA [1]

Koordinator enumerator
mendistribusikan dan Enumerator melakukan
mengawasi pencacahan identifikasi Jenis Responden

Distribusi &Pengawasan Identifikasi responden

1 2 3 4

Koordinasi Mendatangi lokus

Koordinator enumerator Petugas melakukan entri


melakukan koordinasi dengan meeting
PIC pelayanan publik (jadwal
entri meeting)
17
ALUR PENGUMPULAN DATA [2]

1. Wawancara: tatap muka


dan telepon, Enumerator mengecek isian
2. self enumeration kuesioner sesuai standar

Pengumpulan data Pengecekan

5 6 7 8

Penjelasan kepada Membuat


Responden Catatan

Enumerator menjelaskan Enumerator membuat catatan


maksud & tujuan survei permasalahan pengumpulan
data, temuan, kendala, dll

18
PENGOLAHAN

INDEKS
PELAYANAN
PUBLIK
(IPP)
ANGKA
KUALITAS ANALISIS
LAYANAN
INDEKS
PERSEPSI ANTI
KORUPSI
(IPAK)

19
ANALISIS [1]

INDEKS PELAYANAN PUBLIK (IPP) IPP memberikan gambaran kualitas


pelayanan publik di instansi pemerintah
(K/L, Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit
Kerja ZI) berdasarkan persepsi pengguna
Indeks Pelayanan Publik layanan.

Pada dasarnya IPP merupakan rata-rata


dari nilai setiap unsur dalam dimensi kualitas
pelayanan publik. Untuk mendapatkan IPP
dari setiap instansi pemerintah (K/L,
Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI)
dilakukan penghitungan rata-rata
tertimbang dari IPP satuan kerja/lokus di
instansi yang bersangkutan dengan
penimbang jumlah sampel terpilih.

20
ANALISIS [2]

INDEKS PERSEPSI ANTI KORUPSI (IPAK) IPAK penting untuk menggambarkan


perilaku anti korupsi di instansi
pemerintah (K/L, Pemprov, Pemkab/Kota,
dan Unit Kerja ZI) berdasarkan persepsi
Indeks Persepsi Anti Korupsi pengguna layanan.

IPAK merupakan rata-rata dari dari nilai


setiap unsur dalam dimensi dimensi perilaku
anti korupsi. Untuk mendapatkan IPAK dari
setiap instansi pemerintah (K/L, Pemprov,
Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI) dilakukan
penghitungan rata-rata tertimbang dari
IPAK satuan kerja/lokus di instansi yang
bersangkutan dengan penimbang jumlah
sampel terpilih.

21
TERIMA KASIH
www.solokkota.bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai