Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Stasiun Geofisika Yogyakarta

Jl. Wates Km 8 Jitengan, Balecatur, Gamping-Sleman
Telp. (0274) 6498380-83 Fax: (0274) 6498381-82
BMkG

MEMAHAMI BAHAYA
GEMPA BUMI DAN
UPAYA MITIGASINYA

Disampaikan pada “Sosialisasi Awal Musim Hujan 2009 – 2010”

Yogyakarta, Oktober 2009
BMG
Gempa bumi masih merupakan masalah besar bagi
banyak negara karena gempa bumi dapat
mengakibatkan kerusakan pada bangunan,
infrastruktur serta korban jiwa yang menimbulkan
dampak negatif terhadap perekonomian, sosial dan
budaya.
Secara geologis, struktur lapisan bumi wilayah
Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng
tektonik dunia yaitu lempeng Indo_australia,
Eurasia dan lempeng Pasifik yang bergerak relatif
satu terhadap yang lainnya, sehingga terjadilah
tumbukan. Akibatnya wilayah Indonesia
mempunyai risiko tinggi terhadap bencana gempa
bumi dan tsunami.
Antisipasinya perlu mitigasi (penanggulangan) bahaya
gempa bumi.
 2. GEMPABUMI, PENYEBAB DAN AKIBATNYA
BMG

• Gempabumi adalah peristiwa alam bergetarnya kulit

bumi secara mendadak karena adanya sumber getar.

• Dideteksi dengan seismograf

• Rekaman gempa di seismogram memberikan informasi

tentang lokasi dan mekanisme sumber gempa serta
media yang dilaluinya.
 SUMBER GETAR PENYEBAB GEMPA BUMI
BMG

1. Runtuhnya atap gua

GB Terban/ Longsor
(ESDM)

2. Aktivitas magma
yang akan keluar dari
dalam bumi  GB
Vulkanik (ESDM)

3. Patahnya batuan
kulit bumi  GB
Tektonik (BMG)
BMG
Kharakteristik Gempabumi

1. Berlangsung dalam waktu sangat

singkat,
2. Lokasi kejadinya tertentu,
3. Akibatnya dapat menimbulkan
bencana,
4. Berpotensi terulang lagi,
5. Belum dapat diprediksi,
6. Tidak dapat dicegah, tetapi akibat
yang ditimbulkan dapat dikurangi
 GEMPA SIGNIFIKAN DAN PERULANGANNYA

2-11-02 01:26 2.8N-96.0E 30 7.6

26-12-04 00:58 2.9N-95.8E 30 9.0

Foreshock(49m) 28-3-05 15:20 2.0N-9721E 30 3.9

28-3-05 16:09 2.0N-97.1E 30 8.7

28-4-05 14:07 2.2N-96.8E 30 6.1

19-5-05 01:54 2.0N-97.0E 30 6.7

5-7-05 01:54 1.9N-97.1E 30 6.7

17-11-84 06:49 0.2N-98.0E 33 7.2

14-05-05 06:49 0.5N-98.4E 34 6.8

 Sejarah Gempa Merusak di Yogyakarta dan Jateng Thn 1800 - 2006

BMKG No. Tanggal Dampak

1. 10 Sept 1867 372 rumah roboh di Jogyakarta dan Surakarta, 327 orang
7,8 LS- 110,5 BT meninggal

2. 27 Sept 1937 2.200 rumah roboh di Klaten, pipa dlm tanah putus, 326
8,7 LS -110,8 BT rumah roboh di Prambanan. Banyak rumah rusak di
M= 7 SR Jogyakarta, 1 orang meninggal

3. 23 Sept 1943 Kerusakan di Pantai selatan Jawa Tengah, antara Garut dan
21:53:00 WIB Surakarta 213 orang meninggal, 2096 luka berat dan 2800
8.6 LS- 109.9 BT rumah rusak berat. (IISEE)
H= 33 Km M=8 SR

4. 15 Mar 1981 Terasa di Jogyakarta, beberapa rumah retak termasuk hotel

06:22:35 WIB Ambarukma
8,8 LS – 110,4 BT
H = 51 km M= 5,6 SR

5. 27 Mei 2006, Di Bantul, Prambanan, Klaten dan Jogyakarta. 4.772 orang

05:54:00 WIB
8,03 LS- 110,32 BT
H= 11,8 Km M=5,9 (mb) 6,3 (mw)
meninggal dan 17.772 luka berat dan ringan, kerusakan
bangunan 204.831 rumah roboh. Di Jawa Tengah 1.010 orang
meninggal dan 18.527 luka berat dan ringan, kerusakan
bangunan 185.246 rumah roboh
*) Sumber Data Satkorlak Yogyakarta Update Data 05 Juni 2006
jam 16:00 WIB
 Sejarah Gempa Merusak di Yogyakarta dan Jateng 1800 - 2006

BMKG

1867

2006

1943
1937
1981

= gempa + Tsunami
 Macam-macam patahan penyebab gempa
BMG

-Normal Fault / patahan turun

-Thrust Fault / patahan naik
-Strike slip Fault / patahan mendatar

P T
T • T P • P
BMG

CONTOH
PATAHAN/FAULT/SESAR
PENYEBAB TERJADINYA
GEMPA BUMI YANG TAMPAK
DIPERMUKAAN SEHINGGA
DAPAT DILIHAT
BMG
Patahan mendatar di Turkey
BMG
Gempa di China 2001 M = 8.1 SR Patahan = 426 km
BMG

Mengapa gempa bumi terjadi lagi?

Keadaan awal planet bumi kita
 Arus konveksi dalam bumi
BMG
 Pergerakan Lempeng Tektonik
BMG

Source: Dietmar Muller, Sydney University

 Letak geologis wilayah Indonesia

BMG
Distribusi Sumber Gempa Bumi di Dunia
 Kondisi Tektonik Indonesia
BMG
BMG
BMG
Gempa Majalengka, 6 Juli 1990
10.300 rumah rusak di Majalengka,
Bantarujed, Banjaran
 GEMPA BANDA ACEH, 26 DESEMBER 2004
250 KM DARI EPISENTER
BMG
 Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006
BMKG
 Sistem Pengamatan Gempa Bumi
BMG Komputer Aquisisi dan prosesing
Recorder

Seismometer
OPERATION ROOM
 SISTEM PENGAMATAN DAN PENYEBARAN INFO GEMPA DAN TSUNAMI

BMG SISTIM ANALISIS INSTITUSI INTERFACE

SISTIM PENGAMATAN DI STASIUN

Banda Aceh DEPKOMINFO

JAKARTA BAKORNAS
PBP

SERVER EMAIL PEMERINTAH

BMG
Informasi DAERAH
1 Gempa
- Waktu
Padang - Lokasi
SERVER SMS
- Kedalaman BMG
Denpasar MASYARAKAT
- Kekuatan
BMG Pusat
Jakarta
SERVER
Pusat Gempa EMAIL AEIC
Decision
(Episenter) MEDIA ELEKTRONIK
Support
System
SISTIM PENGAMATAN DI LAUT SERVER
SMS AEIC WARNING !!
• Tide Gauge Peringatan
• DART Buoy 2 Tsunami
berakhir
 SISTEM KOMUNIKASI “PENYEBARAN” INFORMASI GEMPA -TSUNAMI
BMG
INSTITUSI
INTERFACE
IP VPN MPLS
TELKOM
MABES POLRI
 POLDA/POLRES
POLSEK
IM2
MABES TNI
BMG INTERNET KODAM/KODIM/KORAMIL

•INSTALASI SENSOR 
VSAT SCPC
DEPDAGRI
33 GUBERNUR
BUPATI /
CAMAT
•MONITORING
•PENGOLAHAN
•ANALISA SATKORLAK /
WLAN BMG BNPB SATLAK

INFORMASI 11 STA. TV
IP VPN MPLS
KOORD. DEPKOMINFO
CSM
RADIO/RRI 
DEPSOS
INDONESIA
INTERNET DEPKES MASYARAKAT
EXCHANGE
7 PROVIDER
GSM/CDMA

Radio
ORARI & RAPI
komunikasi CSM = Citra Sari Makmur
 TUJUAN PENGAMATAN GEMPA BUMI
BMG

• Mengetahui dengan cepat kapan, dimana

dan berapa besar gempa bumi telah
terjadi dan segera menginformasikannya
kepada Instansi terkait dan masyarakat.
• Mengetahui adanya patahan/fault/sesar
aktif,
• Mengetahui struktur lapisan kulit bumi.

• Jadi bukan untuk prediksi gempa bumi

 Indonesian Seismic Network

BMKG

REG. REG.
CENTER 1 CENTER 10

REG.
CENTER 5

REG. REG.
NAT’L. CENTER 4
CENTER 6
CENTER
REG.
CENTER 9

REG.
CENTER 2 REG.
REG.
CENTER 7
CENTER 3
REG.
CENTER 8

- 20 Seismic Sensor - 160 Seismic Sensors–500 Accelerograph

- Distance between sensors ± 800 km - Distance between sensors +/- 100 km
- 5 RC and 1 NC - 10 RC and 1 NC
- Processing Time ± 15 – 60 minutes - Processing Time ± 5 minutes
BMG 3. UPAYA MITIGASI GEMPA BUMI
1. Membuat bangunan tahan gempa,
2. Memperkuat bangunan yang sudah ada,
3. Menata interior agar aman dari gempa,
4. Pengembangan Sistem Pengamatan Gempa
dan Penyebaran Info Gempa dengan cepat.
BMG