Pajak-1-Konsep Dasar PPN 05112013
Pajak-1-Konsep Dasar PPN 05112013
Sistematika
3. Penghitungan PPN
2
3
Hakikat PPN
Kegiatan
Di dalam daerah Konsumsi
pabean.
Atas barang atau
jasa yang
terutang pajak.
Objektif
• Melekat kepada objek yang dikenai pajak.
Tidak Langsung
• Secara riil dapat dialihkan, sehingga terdapat pihak
penanggung jawab pajak, penanggung pajak, dan pemikul
beban pajak.
5
Sifat Pemungutan (2)
Multistage
• Dikenakan di setiap rantai produksi.
Metode Kredit
• Dikenal adanya PPN Keluaran dan PPN Masukan yang didukung
faktur pajak.
Netral
• Tidak mempengaruhi pola konsumsi wajib pajak.
Menghindari Pajak Berganda
• Pajak atas konsumsi tidak akan dikenakan dua kali.
6
Tipe Pemungutan
Consumption Type
• Pembelian faktor produksi
dikurangkan dari pertambahan nilai.
Net Income Type
• Pembelian barang modal dikurangkan
melalui depresiasi.
Gross Product Type
• Pembelian barang modal tidak
dikurangkan sama sekali.
7
Prinsip Pemungutan
8
Objek Pemungutan
Pasal 4 UU PPN
Impor Pemanfaatan
di dalam Ekspor Oleh
Penyerahan Dipungut Pengusaha
Ditjen Bea daerah pabean Kena Pajak
Cukai atas:
9
Syarat Penyerahan Dikenai Pajak
Penyerahan
Dikenai Pajak
Dalam rangka Dilakukan di
kegiatan usaha daerah pabean.
atau kegiatan.
10
Pemungut PPN
Pasal 3A Ayat (3), Pasal 16A UU PPN, KMK No. 563/ KMK.03/ 2003,
PMK No. 40/ PMK.03/ 2010
11
Penyerahan Kepada Bendaharawan Pemerintah
yang Tidak Dipungut PPN
Penyerahan bernilai < Rp 1.000.000,00 dan
tidak dipecah – pecah.
Penyerahan terkait pembebasan tanah.
Penyerahan BBM dan non BBM oleh
Pertamina.
Penyerahan jasa telepon/ telekomunikasi.
Penyerahan konsinyasi.
17
Penyerahan yang Bukan Penyerahan BKP
Pasal 1A Ayat (2), Pasal 16D UU PPN
19
Penyerahan dan Impor BKP Dibebaskan dari PPN
PP No. 38 Tahun 2003
20
Syarat RS, RSS, dan Rusun Sederhana
Dibebaskan dari PPN
PMK No. 31/ PMK.03/ 2011
23
Pengertian Jasa Kena Pajak (JKP)
28
Ekspor Jasa Dikenai PPN
PMK No. 30/ PMK.03/ 2011
31
DPP: Nilai Lain (1)
PMK No. 75/ PMK.03/ 2010
Untuk penyerahan jasa pengiriman paket, biro perjalanan, dan biro pariwisata.
37
Nilai Penyerahan Menggunakan Valuta Asing
PP No. 1 Tahun 2012
Dipergunakan
Kurs KMK Saat Pembuatan untuk konversi
Faktur atas setiap
jenis
penyerahan.
38
Ilustrasi
Dasar Pengenaan Pajak C
CV. Gamkonora melakukan impor persediaan dengan nilai pembelian
$ 3650, biaya pengangkutan $ 250, dan premi asuransi 15% dari nilai
pembelian. Impor tersebut dikenai Bea Masuk 10%, Bea Masuk Tambahan Rp
2.150.000,00, PPh 22 dengan tarif 2,5%, serta PPnBM dengan tarif 30%.
Kurs KMK saat pemasukan barang adalah Rp 9.100/ $, sedangkan saat
melakukan pembayaran kepada penjual adalah Rp 9.200/ $. Berapakah DPP
transaksi impor tersebut?
39
Pembahasan Ilustrasi
Dasar Pengenaan Pajak C
Jawaban:
Cost 3.650
Insurance 250
Freight (15% Cost) 547,50
CIF 4.447,50
Bea Masuk (10%) 444,75
Bea Masuk Lainnya 2.150.000
DPP Impor = CIF + Pungutan Kepabeanan
= 4.447,50 x 9.100 +((444,75 x 9.100) + 2.150.000)
= 40.472.250 + (4.047.225 + 2.150.000)
= 40.472.250 + 6.197.225
= 46.669.475 40
Tarif
Pasal 7 UU PPN
Berlaku atas
10% penyerahan secara
umum. Tarif dapat diubah menjadi
minimal 5% dan maksimal
15% dengan PP.
Berlaku atas ekspor.
Pajak Masukan bersifat
0% dapat dikreditkan.
41
Ketentuan Khusus:
Nilai PPN Terutang
Apabila dalam naskah kontrak tidak diketahui apakah komponen PPN atau
PPnBM telah termasuk di dalam nilai kontrak, maka diasumsikan bahwa
nilai kontrak tersebut belum termasuk komponen PPN atau PPnBM.
45
Saat Penyetoran dan Pelaporan
Pasal 15A UU PPN
47
Pemusatan Tempat Terutang
Pasal 12 Ayat (1), (2) UU PPN
Berada di
kawasan
berikat.
Tidak dapat
dijadikan
pusat,
Mendapat apabila: Berada di
kemudahan Kawasan
impor untuk Ekonomi
tujuan ekspor. Khusus.
49
50
Pengukuhan PKP
Pengusaha
• Dilarang dikukuhkan
mengenakan PPN sebagai PKP.
atas penyerahan. • Berkewajiban
• Tidak dapat mengenakan PPN
mengkreditkan atas penyerahan.
PPN Masukan. • Dapat
mengkreditkan
Pengusaha yang PPN Masukan.
belum
dikukuhkan.
51
Ketentuan Khusus:
Pengukuhan PKP
Pasal 3A Ayat (1a), (2) UU PPN, PMK No. 68/ PMK.03/ 2010
Pengusaha kecil dapat memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP atau tidak.
Pengusaha kecil adalah pengusaha dengan peredaran bruto < Rp
600.000.000,00 per tahun.
Pengusaha
memindahkan tempat
kedudukan usaha ke
wilayah KPP lain.
Identitas PKP
Penjual
Tanda tangan Identitas PKP
verifikasi. Pembeli
59
Ketentuan Khusus: Faktur Pajak
Pasal 13 Ayat (8), (9), Pasal 14 UU PPN, PMK No. 38/ PMK.03/ 2010,
PER No. 65/ PJ./ 2010
Pengusaha non PKP dilarang membuat faktur pajak. Jika telah dibuat, PPN
harus disetorkan dan pengusaha dikenai sanksi administrasi dan pidana.
62
Syarat Umum Pengkreditan PPN Masukan
Pasal 9 Ayat (9) UU PPN
PPN Masukan
64
Ilustrasi
PPN Kurang (Lebih) Bayar
CV. Malabar sepanjang triwulan IV tahun 2012 mencatatkan nilai
PPN Keluaran dan PPN Masukan sebagai berikut.
No. Masa Pajak PPN Keluaran PPN Masukan
1. September 23.150.000 21.565.000
2. Oktober 31.750.000 33.955.000
3. November 17.225.000 11.595.000
4. Desember 45.825.000 50.775.000
Berapakah besaran PPN kurang (lebih) bayar di akhir setiap masa?
Bagaimana status dan perlakuannya?
65
Pembahasan Ilustrasi
PPN Kurang (Lebih) Bayar
Jawaban:
No. Masa PPN PPN PPN Kurang Perlakuan
Pajak Keluaran Masukan (Lebih) Bayar
1. September 23.150.000 21.565.000 1.585.000 Wajib disetor
maksimal 15 Oktober.
2. Oktober 31.750.000 33.955.000 (2.205.000) Dikompensasikan ke
masa November.
3. November 17.225.000 11.595.000 3.425.000 Wajib disetor
maksimal 15
Desember.
4. Desember 45.825.000 50.775.000 (4.950.000) Dapat dimohonkan
restitusi.
66
PPN Tidak Dipungut dan PPN Dibebaskan
Pasal 16B UU PPN
67
Nilai Kredit PPN Masukan untuk
Penyerahan Terutang dan Tidak Terutang PPN
Pasal 9 Ayat (5), (6) UU PPN, PMK No. 78/ PMK.03/ 2010
BKP atau JKP yang diperoleh seringkali dimanfaatkan untuk
melakukan kedua jenis penyerahan sekaligus. nilai PPN Masukan yang
dapat dikreditkan adalah:
Untuk non barang modal
Nilai _ Penyerahan _ Teru tan g _ PPN
xPPN _ Masukan
Nilai _ Penyerahan _ Total
Untuk barang modal non tanah dan bangunan, per tahun
Nilai _ Penyerahan _ Teru tan g _ PPN PPN _ Masukan
x
Nilai _ Penyerahan _ Total 4
Untuk barang modal tanah dan bangunan, per tahun
Nilai _ Penyerahan _ Teru tan g _ PPN PPN _ Masukan
x
Nilai _ Penyerahan _ Total 10
68
Ilustrasi
Pengkreditan PPN Masukan A
Koperasi Panderman melakukan pembelian suku cadang dikenai
yang PPN untuk perawatan mesin percetakan. Koperasi mencetak kitab suci
yang penyerahannya dibebaskan dari PPN dan buku agenda yang
penyerahannya terutang PPN.
No. Tahun Pembelian Penjualan Penjualan
Suku Cadang Kitab Suci Buku Agenda
1. 2012 65.000.000 1.250.000.000 1.250.000.000
2. 2013 80.500.000 1.500.000.000 500.000.000
3. 2014 32.125.000 1.150.000.000 3.450.000.000
4. 2015 45.750.000 1.650.000.000 825.000.000
Berapakah nilai PPN Masukan yang dapat dikreditkan untuk setiap periode?69
Pembahasan Ilustrasi
Pengkreditan PPN Masukan A
Jawaban:
No. Tahun PPN Masukan Proporsi PPN Masukan
Penyerahan Dapat
Terutang PPN Dikreditkan
1. 2012 6.500.000 1.250.000.000/ 3.250.000
2.500.000.000 = 50%
2. 2013 8.050.000 500.000.000/ 4.012.500
2.000.000.000 = 25%
3. 2014 3.212.500 3.450.000/ 2.409.375
4.600.000.000 = 75%
4. 2015 4.575.000 825.000.000/ 1.525.000
2.475.000.000 = 33%
70
Ilustrasi
Pengkreditan PPN Masukan B
PT. Rajabasa melakukan pembelian gedung untuk unit penjualan produk daging
yang penyerahannya tidak dikenai PPN dan pupuk kandang yang penyerahannya dikenai
PPN. Gedung diperoleh dengan nilai Rp 1.265.000.000,00 termasuk PPN, didepresiasikan
secara akuntansi didepresiasikan selama 15 tahun dengan nilai sisa Rp 65.000.000,00.
Berikut merupakan data penyerahan yang dilakukan PT. Rajabasa.
No. Tahun Tonase Daging Harga @ Tonase Pupuk Harga @
1. 2012 675 61.500.000 1.425 31.500.000
2. 2013 515 62.250.000 1.500 32.125.000
3. 2014 730 63.150.000 1.375 33.150.000
4. 2015 765 64.000.000 1.725 34.000.000
PT. Rajabasa mengkreditkan PPN Masukan setiap awal tahun, berdasar asumsi 50%
penyerahan terutang PPN. Bagaimanakah penghitungan kembali PPN Masukan? 71
Pembahasan Ilustrasi
Pengkreditan PPN Masukan B
Jawaban :
PPN Masukan dikreditkan setiap awal tahun
= % Penyerahan Terutang x PPN Masukan / 10
= 50% x (10/ 110 x 1.265.000.000) / 10
= 5.750.000
No. Tahun Penyerahan Penyerahan Persentase PPN Koreksi
Tak Terutang Terutang Penyerahan Masukan Kredit
(Milliar) (Milliar) Terutang Dapat
Dikreditkan
1. 2012 41.5125 44.8875 51.95% 5.974.250 244.250
2. 2013 32.05875 48.1875 60.05% 6.905.750 1.155.750
3. 2014 46.0995 45.58125 49.72% 5.717.800 (32.200)
4. 2015 48.96 58.65 54.50% 6.267.500 517.500
72
Ilustrasi
Pengkreditan PPN Masukan C
Fa. Sanggabuana melakukan pembelian truk untuk operasional dan sedan
untuk pemasaran dengan nilai perolehan masing – masing Rp 540.000.000,00 dan Rp
360.000.000,00, termasuk PPN dan PPnBM dengan tarif 10%. Perusahaan melayani jasa
reparasi kereta api bagi PT. KAI yang tidak terutang PPN dan jasa reparasi bus bagi PT.
Damri. Berikut merupakan data pendapatan perusahaan.
No. Tahun Pendapatan dari Penghapusan Pendapatan Penghapusan
PT. KAI Piutang dari PT. Damri Piutang
1. 2012 425.000.000 15.000.000 910.000.000 5.250.000
2. 2013 475.000.000 10.000.000 850.000.000 9.000.000
3. 2014 400.000.000 22.500.000 930.000.000 6.500.000
4. 2015 525.000.000 7.500.000 995.000.000 3.500.000
Fa. Sanggabuana mengkreditkan PPN Masukan setiap awal tahun, berdasar asumsi 65%
penyerahan terutang PPN. Bagaimanakah penghitungan kembali PPN Masukan? 73
Pembahasan Ilustrasi
Pengkreditan PPN Masukan C
Jawaban :
PPN Masukan dikreditkan setiap awal tahun (hanya atas truk operasional)
= % Penyerahan Terutang x PPN Masukan /4
= 65% x (10/ 120 x 540.000.000) /4
= 7.312.500
No. Tahun Penyerahan Penyerahan Persentase PPN Koreksi
Terutang Tak Terutang Penyerahan Masukan Kredit
Terutang Dapat
Dikreditkan
1. 2012 910.000.000 425.000.000 68,18% 7.670.250 354.750
2. 2013 850.000.000 475.000.000 64,15% 7.216.875 (95.625)
3. 2014 930.000.000 400.000.000 69,92% 7.866.000 553.500
4. 2015 995.000.000 525.000.000 65,46% 7.364.250 51.750
74
Retur BKP
PMK No. 65/ PMK.03/ 2010
Pengaruh Retur
Mengurangi harta atau biaya PKP Mengurangi harta atau biaya, jika
Pembeli, jika PPN Masukan tidak sebelumnya telah dilakukan
dapat dikreditkan sehingga kapitalisasi atau pembebanan oleh
dilakukan kapitalisasi atau pembeli non PKP.
pembebanan.
75
Nota Retur
76
Ilustrasi
Retur
PT. Kabaena di bulan Juni 2012 melakukan penyerahan BKPsebagai
berikut.
Kepada PT. Karangetang dengan nilai kontrak Rp 385.000.000,00 tidak
termasuk PPN.
Kepada PT. Kerinci dengan nilai kontrak Rp 715.000.000,00 termasuk PPN.
Kepada Koperasi Kelud yang bukan merupakan PKP dengan nilai kontrak Rp
275.000.000,00 termasuk PPN.
PT. Kabaena melaporkan PPN Keluaran atas transaksi tersebut di SPT Masa Juni. Di
bulan Juli, PT. Karangetang melakukan retur dengan nilai Rp 35.000.000,00 dan
tidak dilakukan penggantian. PT. Kerinci melakukan retur sebesar 5% dari
pesanan dan dilakukan penggantian dengan produk serupa. Koperasi Kelud
melakukan retur sebesar 15% dari pesanan dan tidak dilakukan penggantian.
Bagaimanakah pengaruh retur terhadap pengelolaan PPN masing - masing entitas? 77
Pembahasan Ilustrasi
Retur
Jawaban :
Pengaruh retur oleh PT. Karangetang
Bagi PT. Kabaena, mengurangi PPN Keluaran di masa Juli. Bagi PT. Karangetang,
mengurangi PPN Masukan di masa Juli sebesar:
= 10% x 35.000.000
= 3.500.000
Pengaruh retur oleh PT. Kerinci
Bagi PT. Kabaena maupun bagi PT. Kerinci tidak terdapat pengaruh, sebab dilakukan
penggantian mengikuti retur.
Pengaruh retur oleh Koperasi Kelud
Bagi PT. Kabaena, mengurangi PPN Keluaran di masa Juli sebesar
= 10/ 110 x 15% x 275.000.000
= 3.750.000
Bagi Koperasi Kelud, mengurangi beban pajak atau persediaan sebesar 3.750.000. 78
Pedagang Eceran
KMK No. 402/ KMK.03/ 2002
79
PKP Memiliki Peredaran Usaha Tidak Melebihi
Jumlah Tertentu
Pasal 9 Ayat (7), (7a), (7b) UU PPN, PMK No. 74/ PMK.03/ 2010
Definisi
PKP yang memiliki peredaran usaha < Rp 1.800.000.000,00 per tahun,
berdasar 2 tahun buku sebelumnya.
82
Restitusi PPN Lebih Bayar
Pasal 9 Ayat (2a), (4b), (6a) UU PPN, PMK No. 81/ PMK.03/ 2010
Apabila PPN yang dikenakan melebihi Dikenai PPN dengan pajak minimal Rp
Rp 5.000.000,00, maka restitusi 500.000,00 atas transaksi yang
dilaksanakan melalui transfer ke dilakukan maksimal 1 bulan
rekening WPOPLN. sebelumnya dalam 1 faktur, di 1 toko,
dan di 1 tanggal.
86
Kegiatan Membangun Sendiri
Pasal 16C UU PPN, PMK No. 39/ PMK.03/ 2010
• Merupakan kegiatan
membangun bukan dalam Persyaratan
rangka kegiatan usaha, untuk
digunakan sendiri atau oleh
orang lain. • Bangunan meliputi satu atau
lebih konstruksi permanen pada
sebidang tanah dengan bahan
kayu, beton, batu bata, atau
Definisi baja dengan luas > 300 meter
persegi.
• Bangunan diperuntukkan
sebagai tempat tinggal atau
tempat usaha.
• Proses pembangunan dapat
meliputi beberapa tahap dalam
kurun 2 tahun.
87
Pengelolaan PPN Kegiatan Membangun Sendiri
90
Fasilitas Khusus PPN
Keppres No. 39 Tahun 1998
Impor Komponen
dan Kendaraan
Jenis Sedan
91
Pencatatan Transaksi PPN
93
Pembahasan Ilustrasi
Pencatatan Transaksi A
Jawaban :
Pencatatan Masa Berjalan
Kas 1.842.500.000
Pendapatan Sewa 1.675.000.000
PPN Keluaran 167.500.000 Dibebaskan
Kas 354.500.000 dari PPN
Pendapatan Sewa 354.500.000
Perlengkapan 18.950.000
PPN Masukan 1.895.000
Kas 20.845.000
Beban Konsultansi 15.000.000
PPN Masukan 1.500.000
Kas 16.500.000 94
Pembahasan Ilustrasi
Pencatatan Transaksi A
Jawaban:
Pencatatan Akhir Masa
PPN Keluaran 167.500.000
PPN Masukan 3.395.000
Utang PPN 164.105.000
PT. Welirang wajib menyetorkan PPN kurang bayar sebesar Rp
164.105.000,00 paling lambatdi tanggal 15 masa pajak berikutnya, serta
melaporkannya dalam SPT Masa bulan bersangkutan.
95
Ilustrasi
Pencatatan Transaksi B
Fa. Batusibela sepanjang masa berjalan melakukan penyerahan barang
dan transaksi bisnis sebagai berikut.
Menyerahkan produk kepada Pemprov senilai Rp 685.000.000,00.
Melakukan ekspor dengan nilai jual Rp 515.000.000,00.
Menyerahkan produk kepada pelanggan dengan nilai Rp 325.000.000,00,
termasuk PPN dan PPnBM dengan tarif 20%.
Membeli material setengah jadi senilai Rp 480.000.000,00, termasuk PPN dan
PPnBM dengan tarif 10%.
Menerima retur atas penjualan senilai Rp 25.000.000,00.
Melakukan retur bahan baku senilai Rp 65.000.000,00
Perusahaan menganut sistem pencatatan periodik. Bagaimanakah pencatatan atas
setiap transaksi dilakukan, termasuk penghitungan PPN akhir masa?
96
Pembahasan Ilustrasi
Pencatatan Transaksi B
Jawaban :
Pencatatan Masa Berjalan PPN disetor
Piutang Dagang 685.000.000 Pemungut
Penjualan 685.000.000
Kas 515.000.000 Tarif 0%
Penjualan 515.000.000
Kas 325.000.000
Penjualan 250.000.000
PPN Keluaran 25.000.000
Utang PPnBM 50.000.000
Persediaan 440.000.000
PPN Masukan 40.000.000
Kas 480.000.000 97
Pembahasan Ilustrasi
Pencatatan Transaksi B
Jawaban : Pencatatan Masa Berjalan
Penjualan 25.000.000
PPN Keluaran 2.500.000
Kas 27.500.000
Kas 71.500.000
Persediaan 65.000.000
PPN Masukan 6.500.000
Pencatatan Akhir Masa
PPN Keluaran 22.500.000
Aset Kompensasi PPN 11.000.000
PPN Masukan 33.500.000
PPN Lebih Bayar akan dikompensasikan ke masa berikutnya, kecuali jika
kelebihan pembayaran terjadi di Desember sehingga dapat direstitusikan. 98
Referensi
99
Terima Kasih
Dr. Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau dwimartani@yahoo.com
081318227080/ 08161932935
http:/staff.blog.ac.id/martani/
100